Chapter 4 Apologize

NEVER LEAVE YOU...

Ckitt…

Bunyi decitan ban yang cukup nyaring terdengar saat Kris mengerem motornya. Membuat tubuh Lay agak terdorong ke depan, hingga dadanya menubruk punggung lebar Kris. Perlahan namja cantik itu membuka matanya, yang memang tertutup sejak mereka meninggalkan taman hiburan itu. Lay memang sudah terbiasa dengan cara Kris membawa motor yang terbilang ekstrim. Tapi, baru kali ini dia merasakan nyawanya seperti ingin meninggalkan raganya saat Kris memboncengnya. Dia bahkan sudah mengira kalau Kris akan menabrakkan motornya di pagar pembatas jalan. Dan selama perjalanan mengerikan itu, Lay hanya bisa berdoa.

Lay melompat turun dari motor besar Kris, lalu membuka helmnya.Walau hanya di terangi lampu jalan, Lay bisa melihat jelas guratan kemarahan di wajah tegas Kris.

“kau…tidak masuk dulu?”tanya Lay sambil menyerahkan helmnya pada Kris.

Kris masih dengan aksi diamnya. Hal itu lebih mengerikan daripada melihat Kris mengamuk.

“Kris…”panggil Lay pelan.

Kris turun dari motornya lalu membuka pagar rumah Lay”masuklah…”ucapnya masih terdengar dingin.

“Kris, ku mohon katakan sesuatu…”

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Kris yang terus terkatup.

“kalau kau marah karena aku menerima tawaran Kai, aku akan menolaknya…”ucap Lay yang masih berdiri di tempatnya.

Kris menghela napas, lalu berjalan menuju motornya.

“bukan itu...” ucap Kris lirih.

“lalu?” tanya Lay seraya menatap namja tinggi yang sedang berdiri di hadapannya. Lay sudah tidak melihat sorot penuh emosi di kedua mata Kris. namun, entah kenapa sorot mata Kris saat ini membuat Lay merasa sesak.

Kris mengulurkan lengan panjangnya, lalu meletakkannya di pundak sempit Lay. Namja cantik itu bisa merasakan tangan lebar Kris meremas pundaknya cukup kuat.

“Punggungmu belum pulih, dan kau menerima tawaran Kai? Lay, kau akan benar-benar akan melihatku mati kalau sesuatu yang buruk terjadi padamu.… Apa kejadian waktu itu belum cukup jelas untuk mu?”ucap Kris dengan suara bergetar.

Kedua tangannya semakin kuat meremas pundak Lay. seolah-olah, jika dia melonggarkan cengkramannya, dia akan kehilangan Lay saat itu juga.

“Kris…”

Deg…

Lay tertegun, saat melihat setetes butiran bening mengalir di wajah Kris.

“aku mencintaimu, Lay…sangat mencintaimu. Kalau kau menganggap ku namja keras kepala, aku tidak peduli. Selama itu membuatmu tetap di sisiku, apapun akan kulakukan…”

Butiran bening itu, berlomba-lomba keluar dari mata Kris yang memerah. Membasahi wajah tampannya. Lay semakin terhenyak, dia tidak percaya Kris kembali mengeluarkan air matanya. Dan hal itu membuat hatinya terasa semakin sesak. Seperti ada sebuah beban yang menghimpit dadanya.

“K…Kris…”

Dengan tangan gemetar Lay memeluk Kris, dan berkali-kali menggumamkan kata maaf. Lay terisak keras di dada Kris.

“mianhae…Kris…mianhae…” ucap Lay sambil mengeratkan cengkramannya di punggung Kris. membuat tubuh mereka semakin merapat.

“Ku mohon Lay, berhenti membuat ku sekarat…” lirih Kris di sela-sela pundak Lay, membuat sebagian tetesan air matanya membasahi leher Lay.

Mereka berdua tetap berada dalam posisi itu. saling merapat. Tubuh mereka seolah-olah menyatu. Tidak ada kata yang keluar dari mulut keduanya. Yang terdengar hanyalah suara isakan yang mewakili perasaan mereka. Perasaan yang begitu dalam, hingga mulut pun tidak mampu mendeksripsikannya dengan kata-kata.

“mianhae, aku sudah bertindak bodoh…”ucap Lay setelah meredakan isakannya.

Perlahan dia melepas rangkulannya. Lay bisa melihat air matanya membasahi baju Kris.

Kris mengecup kening Lay lalu menatap kekasihnya itu “bukankah kau memang selalu bersikap bodoh, eoh?” goda Kris.

Lay mengumpat pelan, yang dibalas dengan kekehan dari Kris.

“Kris…”

“ehm…”

Lay terlihat ragu untuk melanjutkan kalimatnya. Jarinya meremas pelan lengan baju Kris.

“mengenai kompetisi itu…”

Krismelepas pelukannya, lalu menatap wajah Lay lekat.

“kalau kau tidak mengizinkan, tidak ma—“

“kau boleh ikut…”

Mata Lay melebar mendengar perkataan Kris.

“tapi setelah kau menerima hukumanmu…”

Kris menarik tangan Lay masuk ke dalam rumah, setelah menutup pintu dengan kakinya. Kris mendaratkan ciuman bertubi-tubi ke wajah Lay, membuat lutut Lay lemas seketika. Detik berikutnya, desahan Lay sudah memnuhi ruangan yang hanya diterangi oleh cahaya bulan yang malu-malu untuk menerangi dua manusia yang sibuk memadu kasih.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
---A_V---
my other Kray fic..^_^

Comments

You must be logged in to comment
hilwani #1
Chapter 9: ahhhh kris kris...antara so sweet ama childish --____-- dan mesum........
pkan13 #2
Chapter 9: wish i understand T_T
Clovexo
#3
Chapter 9: wkwk
lay ketauan boong kan tuh sama kris lol
siap-siap menerima hukuman ya lay~
---A_V--- #4
ff ini masih part dari Kray series. jadi ff Always Love, Never leave You, I'll Wait..itu saling berhubungan, chingu.jadi buat lbih ngerti ceritanya, baca aja ketiga ff-nya...^_^...tapi boleh juga kok di baca terpisah...*eh?!*
kraying01 #5
Chapter 9: Kris..ujung2nya mesum jg -_- wkwkwk

Bikin lg dnk thor..yg mreka bru knalan awalnya benci jd cinta.hehe..pasaran ya? Tp aku ska tema kyk gt thor u.u
Julianeka
#6
Chapter 9: jd yg i'll wait th series ny thor?
seideer #7
Chapter 9: Aihhhh udah ending aja..
Dibuat kray series jg gpp..
Diluar ini jg gpp..
‎​"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮
seideer #8
Chapter 8: Kris ga bs marah klo uda liat lay dancing..
Pasti terpesona..
cecar123
#9
Chapter 9: waaa...kok the end....karna ceritanya bagus jadi jalan ceritanya berasa cepatt...T_T
chamii704 #10
Chapter 9: aaah..ff yg sngt bgus skali thoor..
Ditunggu karya kray author slnjt'a..