-01- Pinky Promise
Magic FingersKelingking: janji.
“Hei, lihat bolaku?” teriak Jongin pada seorang anak seusianya yang sedang duduk di ayunan. “Bola berwarna biru-kuning. Kurasa terbang ke arah sini,” ia menuturkan ciri-ciri bola pemberian sang ayah di hari ulang tahun.
Anak itu terdiam sejenak lalu menunjuk ke arah semak-semak. Kalau tidak salah lihat melanting ke sana setelah membal ke tanah. Benar, bola itu tersembunyi di baliknya, di antara helaian rumput.
“Kenapa tidak main bersama teman-temanmu?” tanya Jongin kecil penasaran. Taman main itu sepi. Hanya si anak bermata besar seorang diri. Kiranya semua anak di lingkungan ini punya agenda main di tempat lain untuk mengisi musim panas—termasuk Jongin sendiri.
Anak itu menggeleng sedih.
“Ikut aku. Main bersamaku?”
Gelengan lagi, ragu-ragu.
“Ayo, hanya ada adik perempuanku. Aku juga main sendirian, kok. Namaku Jongin. Namamu?”
Anak itu menggigiti bibir tebalnya lalu menyebutkan namanya sesuai tata cara yang diajarkan ibunya. “Kyung-soo. Do Kyungsoo imnida.”
“Kyungsoo-gun,” eja Jongin lugas sekalian mengacungkan kelingkingnya. “Mulai sekarang, berteman dan bermainlah bersamaku.”
Kyungsoo tidak melihatnya sebagai ancaman sehingga patuh mengaitkan kelingkingnya.
Dua kaitan kelingking mungil itu menandai awal terbentuknya persahabatan Kim Jongin dan Do Kyungsoo.
to be continued...
Comments