Tanda lahir

Disturbance (Open arms)

***

POV Luhan

“hyung dia gadis yang menarik” kata baekhyun

“Tenyata kau juga merasakannya kan?” 

“Ne, auranya berbeda dari gadis lain bahkan kimi nunna pun tak sebaik ini ”

“Tapi dia belum tahu apa yang dia miliki sepertinya”

“Maksudmu hyung?”

“Kita lihat saja nanti”

Aku sebenarnya tadi sedang ingin mencari udara segar karena setelah di telepon oleh abeoji tentang keluarga mindreader yang dibunuh oleh seorang vampire. Ayahku menugaskannya untuk menjaga seorang mindreader yang terkuat di dunia ini sebelum vampire darah murni menemukannya. Dia tahu bahwa ayahnya ingin dia untuk menikahi mindreader terkuat itu sebenarnya tapi dia tidak ingin melakukannya karena dia sendiri tidak tahu seperti apa mindreader terkuat itu tapi setelah bertemu mindreader terkuat sepertinya dia benar-benar bukan gadis biasa.

***

POV Kim Sora

Setelah begadang semalaman untuk menyelesaikan pekerjaanku pagi ini aku harus ke kantor nona Lee untuk rapat scenario film nona Lee ini film pertama nona Lee jadi aku sangat penasaran dengan ide cerita film ini.

Aku berlari menuju halte bus dekat apartemenku karena rapat kurang dari 30 menit lagi dan perjalanan dengan bus ke kantor nona lee sekitar 15 menit. Karena saran dari kak kimi aku harus menggunakan sepatu hak tinggi ini aku tahu aku memang pendek tapi ini cukup menyiksa jadi aku agak takut untuk berlari tapi waktu terus berjalan mana mungkin aku bisa sampai tepat waktu kalo tidak berlari. Tiba – tiba ada sebuah motor melintas didepanku aku pun terjatuh dan hanya bisa diam terpaku di tengah jalan.

“Nona kau tak apa apa?”

 Aku masih diam sesaat karena sedikit shock.

“Aku tidak apa apa ” kataku

“Sepertinya kakimu berdarah nona?”

“Ah kau benar” aku baru sadar kakiku berdarah mungkin benar kata orang kau takkan merasa sakit jika tidak melihat sendiri lukamu.

“Aku benar-benar minta maaf”

Pemuda itu membantuku berdiri tapi kakiku benar benar sakit.

“Apa perlu ku bawa kau ke rumah sakit ?”

“Tidak usah aku selalu membawa ini”

Aku mengeluarkan tisu dan plester bergambar lucu dari tasku. Pemuda itu menatapiku sedikit aneh tapi lalu dia tersenyum.

“Aku memang sering jatuh dan lagi jika ada anak kecil yang jatuh biasanya aku akan menolongnya jangan kaget dengan plester gambar lucu ini ya “

“Kau benar tak apa-apa?”

“Aniya, lebih baik aku tidak memakai sepatu ini”

“Nona  tunggu sebentar” ucap pemuda itu

Pemuda itu membuka tas hitamnya dia mengeluarkan sepasang sepatu.

“Cobalah “ katanya

Akupun mencobanya entah ini seperti adegan dongeng Cinderella sepatu itu sangat cocok, atau mungkin ukuran sepatuku emang ukuran normal manusia karena aku juga sering memakai sepatu milik kak kimi.

“Pakai ini saja” ujar pemuda itu.

“Hemmmm….. sebenarnya ini sepatu siapa?” tanyaku ragu

“Itu sepatu untuk kakakku tapi sudah untukmu saja”

“Ah jangan begitu tapi mungkin ini yang namanya takdir” ucapku karena aku juga tak punya pilihan lain.

Aku melihat jam tanganku dan aku baru sadar rapat kurang 15 menit lagi.

“Ah, sial bagaimana aku bisa kesana sekarang pasti aka terlambat” upatku

“Kau mau kemana ? apa kau sedang terburu-buru?” tanyanya

“ehmm… bagaimana ya hari ini aku ada rapat tapi sepertinya waktunya tidak mungkin untuk kesana sekarang”

“Pakai ini”

Pemuda itu melemparkan helm kepadaku. Dia langsung mengedongku ke motornya.

“Kau mau kemana?” tanyanya

“Aku mau ke gedung Big Project” jawabku

“Oke kau siap!” serunya

Dia langsung melaju motornya dengan sangat kencang kau tahu jantungku mau copot rasanya. Ini pertama kalinya aku naik motor dengan kecepatan tinggi karena aku sangat takut akupun memeluk erat pinggang pemuda ini rasanya semua hidupku kuserahkan padanya.

Akhirnya aku pun sampai di gedung  milik nona Lee.

“Terima kasih, ah siapa namamu aku sampai lupa bertanya?”

“Namaku chanyeol, park chanyeol “

“Senang bertemu denganmu chanyeol, aku kim sora, aku harus segera bergegas terimakasih sekali lagi”

***

POV Park Chanyeol

Hari ini ulangtahun kakakku Park Yura aku tahu kakakku menginginkan sepatu buatan tangan jadi pagi ini aku putuskan untuk membelikannya.  Setelah itu aku mengendarai motorku dan sambil melamun berpikir apakah aku perlu membeli bunga lili kesukaan kak Yura. Tapi karena aku tidak konsentrasi aku malah menabrak seorang gadis. Gadis ini membuat jantungku berdenyut sangat kencang apalagi ketika aroma darah dari gadis itu muncul sangat mengodaku. Sekuat tenaga aku menjaga emosiku untuk tidak tergoda dengan gadis ini. Tapi semua runtuh aku merasa aku akan menyerahkan semuanya untuk gadis ini termasuk sepatu buatan tangan yang akan ku hadiahkan untuk kak Yura. Aku pun mengantarkan dia ke kantornya dengan motorku. Kupikir jika mengedarai motorku dengan cepat penderitaanku akan cepat selesai tapi aku salah dia malah memelukku dengan sangat erat, jantungku seakan ingin keluar. Gadis ini bernama Kim Sora rupanya, aroma gadis ini berbeda dengan manusia lainnya, membuatku ingin menerkamnya.

***

POV Kim Sora

Entah bagaimana aku harus bersyukur pada Tuhan karena hari ini aku bisa mengikuti rapat dengan nona Lee di film terbarunya, ide cerita nona Lee sangat mengagumkan film ini berjudul Red Eyes ,ceritanya mengenai seorang vampire yang mencintai manusia mungkin itu biasa kalo di cinta itu terjadi di dunia manusia sayangnya dalam film ini percintaan terjadi di dunia iblis dimensi yang berbeda dengan dunia manusia. Tapi karena buku nona Lee sudah ku selesaikan kemarin dan ide film juga baru aku ketahui pasti beberapa minggu ini aku akan mengganggur di rumah. Tanpa sadar aku melihat ada lowongan pekerjaan di coffe shop dekat apartemenku, aku pun masuk ke dalam. Sepertinya hari ini aku benar-benar beruntung pemilik coffe shop langsung menerimaku sebagai pegawai disana dan besok aku sudah mulai bekerja.

***

POV Luhan

Kenapa aku mulai merindukan gadis itu. Aku mulai bosan makan mie instan. Entah ide darimana tiba-tiba aku ingin meminta gadis itu mengajariku memasak maklum masakan yang aku bisa hanya mie instan, sedangkan makanan baekhyun hanya daging dan hati aku juga bosan. Aku memencet angka 9 di handphoneku.

“Hallo, apa kau sedang sibuk?”

“Tidak” jawab gadis itu

“Begini apakah kau mau mengajarku memasak?”

Terdengar tawa gadis itu.

“Kau tidak bisa memasak ternyata?”

“Aku bisa tapi hanya mie instan”

“Oke bagaimana jika kita buat nasi goring kimchi dan iga bakar?”

“Itu ide yang bagus karena baekhyun suka daging”

“Oke kebetulan aku punya bahan-bahannya tunggu 10 menit aku akan ke sana… ehm atau kau saja yang main ke sini?”

“Apa kakakmu tak ada di rumah?”

“Kakakku sedang berlibur bersama kakak jongki jadi besok pagi baru pulang”

“Ehm baiklah aku yang akan kesana tunggu aku “

“oke baiklah”

Gadis ini benar-benar berbeda dengan gadis lain, walaupun kadang tingkahnya aneh dan ceroboh tapi malah itu yang lucu darinya. Aku langsung bergegas menuju ke tempatnya.

***

POV Kim Sora

Sore ini sebenarnya aku sedang malas berjalan karena kakiku mulai merasa nyeri aku mengambil obat penambah darah yang biasa ibuku berikan saat aku mulai pusing kata beliau, aku memiliki darah rendah jadi harus  minum obat ini dan aku pun menurut saja.

Ting tong….

Itu pasti Luhan dan Baekhyun, sebenarnya dia ingin belajar memasak di apartemennya tapi aku sedang malas keluar jadi kusuruh saja dia ke tempatku.

Aku membuka pintu dan benar dugaanku, tapi dia sendiri tidak dengan Baekhyun padahal ku kira Baekhyun bakal ikut entah mengapa aku merasa nyambung bercanda dengan Baekhyun karena mungkin kita satu line.

“Baekhyun tidak ikut?” lirikku ke kanan kiri

“Baekhyun masih bermain di tempat temannya”

“Oh begitu ayo masuk, maaf ya aku jadi menyuruhmu ke sini , sebenarnya aku sedang malas keluar”

“Aku yang minta maaf karena mengganggumu, ada apa dengan kakimu?”

“Ya kau menyadarinya rupanya. Aku tadi jatuh tapi sekarang sudah tidak apa-apa.”

“Syukurlah”

“Ayo kita mulai memasak”

***

POV Luhan

“Baekhyun tidak ikut?” kata gadis itu

Gadis ini hanya menggunakan tanktop dan rokmini membuatku jantungku ingin keluar dia bagaikan malaikat. Tapi ada apa dengan kaki gadis ini.

“Baekhyun masih bermain di tempat temannya” ucapku sambil terbata-bata

“Oh begitu ayo masuk, maaf ya aku jadi menyuruhmu ke sini , sebenarnya aku sedang malas keluar” kata gadis itu

“Aku yang minta maaf karena mengganggumu, ada apa dengan kakimu?” tanyaku ragu

“Ya kau menyadarinya rupanya. Aku tadi jatuh tapi sekarang sudah tidak apa-apa.”

Aku lega dia tak terlalu parah.

“Syukurlah” ucapku

“Ayo kita mulai memasak” ajaknya

Saat memasak kenapa dia tampak 5% lebih cantik aku bahkan tak bisa berkonsentrasi ketika membuat nasi goreng.  Saat kucir rambutnya putus dan rambutnya terurai ketika itu tangannya kotor karena sedang membumbui iga sapi, dia menyuruhku untuk mengikat rambutnya. Aku mengikat rambutnya dan tanpa sadar di lehernya ada sebuah tato.

“Kau punya tato?”

“Oh, ini tanda lahir kata ibuku, lucu ya seperti tato salib”

“Maaf, aku mengingatkanmu dengan ibumu”

“Aniya, bukan kau juga yang membuat ibuku di surga sekarang jadi kenapa kau minta maaf”

Aku jadi merasa tak enak karena raut wajah gadis ini seketika berubah ketika memceritakan ibunya”
Masakan kami pun jadi, aku mencoba menelpon Baekhyun tapi rupanya dia sudah makan diluar.

“Ayo kita makan !” teriak gadis ini

Aku sudah siap menyantap masakan kami keliatannya sangat lezat dan ternyata benar masakan ini sangat lezat.

“Sangat lezat, harusnya kau buka rumah makan” pujiku

“Kau terlalu memuji ini hanya masakan rumahan biasa. Oh iya aku sekarang bekerja part time di coffe shop”

“Kenapa?” tanyaku

“Aku akan mengganggur karena nona Lee akan sibuk dengan filmnya”

“Kau tidak membantunya mengedit cerita?”

“Aku membantunya tapi masih bulan depan jadi daripada aku menganggur part time adalah pilihan yang tepat jangan lupa kau harus main ke sana ya”

“Baiklah”

Aku semakin kagum dengan gadis ini, dia sangat sempurna. Setelah selesai makan aku pun pulang ke rumah. 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet