Part 3

You Belong With Me (Indonesian)

... Sementara itu, Yunho ...

 

Yunho berlari menuju kantin kampus untuk membeli susu mocca. 2 jam lagi kuliah akan dimulai. Namun ia tak peduli. Ia harus mendapatkan susu mocca itu agar Jaejoong mau memaafkannya. Namja itu terus saja berlari menuruni tangga, menuju gedung kantin yang terletak di pojok belakang kampus.

"Ah, itu dia. Tinggal satu," namja itu pun berlari untuk mengambil susu mocca yang ada di lemari pendingin. Sedikit lagi ia sudah bisa mendapatkannya. Namun ternyata Yunho kalah cepat. Susu mocca itu sudah diambil oleh seorang anak kecil, sepertinya anak dari dosennya.

"Aish, sedikit lagi aku dapat." Yunho tertunduk lesu. Ia berpikir, dimana tempat yang menjual susu mocca selain kantin kampus.

"Minimarket? Aish terlalu jauh. Pemandian air panas! Ne, hanya tempat itu yg menjual susu mocca dan dekat dari sini. Baiklah, aku akan ke sana."
Akhirnya Yunho pun berlari menuju pemandian air panas tersebut.

Sesampainya di pemandian air panas ....

"Tidak bisa. Kau harus mandi di pemandian ini dulu kalau ingin membeli susu mocca ini," kata si penjaga.
"Begitukah? Baiklah." Yunho pasrah dan menuju ruang ganti untuk berendam. Susu mocca itu ia masukkan ke tasnya lalu menyimpannya di loker selagi ia berendam. Tak lama, hanya 15 menit Yunho berendam. Kemudian ia memutuskan untuk langsung menemui Jaejoong dan memberikan susu mocca itu padanya.

Tanpa pikir panjang dan melihat jam, Yunho berlari menuju kampusnya.
"Ruang 305A," gumam Yunho. Kemudian dengan sebuah senyum ceria di wajahnya serta susu mocca untuk Jaejoong di tangannya, ia berlari menuju kelas.

Krek *ceritanya pintu kelas ini pintu geser*
"Joongie-ah, aku sudah mendapatkannya!" saking senangnya, Yunho lupa bahwa sekarang kuliah sedang berlangsung dan ia sudah terlambat 50 menit.
"Jung Yunho! Perhatikan jam berapa sekarang! Kau terlambat dan tidak berlaku baik hari ini. Apa kau tak tau kalau kelas sebentar lagi akan selesai?" bentak seongsaenim.
Yunho yang baru tersadar itu pun kaget. Ia melihat ke arah jam dinding yang ada di kelas.
"Mati aku. Paboya!" ia merutuki kebodohannya. "Mi-mianhamnida, seongsaenim. Saya keluar sekarang" ia pun keluar kelas. Menunggu Jaejoong di luar kelas.

Tak lama kemudian Jaejoong dan Yoochun keluar dari kelas, menghampiri Yunho yang duduk di bangku depan kelas, tertidur.
"Ckck beruang madu ini, tidur saja," heran Jaejoong melihat Yunho yang tertidur pulas di bangku itu.
"Ah, dapat juga dia. Ku kira dia bohong hehe" gumam Jaejoong lalu mengambil susu mocca itu dan meminumnya.
"Memangnya ada apa sih? Kenapa Yunho tadi tiba-tiba masuk kelas dan berteriak 'Joongie-ah, aku mendapatkannya!'?" Yoochun pun bingung.
"Kemarin ia membuatku marah. Dan aku menyuruhnya membelikan susu mocca kesukaanku lalu aku akan memaafkannya," jawab Jaejoong enteng.
"MWO?! Kejamnya dirimu. Dia pasti kelelahan mencarinya," Yoochun memandang Yunho iba.
"Nggh.." Yunho pun bangun. "Eh? Sudah selesai kah kelasnya?"
"Sudah daritadi, beruang madu. Tidur saja kau ini," ejek Jaejoong pada Yunho.
"Kan aku capek Joongie. Eh? Susu moccanya mana? Tadi aku pegang, kok nggak ada?! Aduh ottokae? Huah kerja keraskuuuu," Yunho malah heboh sendiri mencari susu mocca yang ia beli untuk Jaejoong. Bukannya membantu mencari atau mengatakan kalau susu mocca itu sudah ia minum, Jaejoong malah menggoda Yunho sehingga Yunho makin panik.
"Yunho-ah, susunya tadi sudah diminum Jaejoong. Joongie-ah, kasian tau! Kau ini jahil sekali," kata Yoochun, ia iba melihat Yunho yang panik dan putus asa karena tak menemukan susu itu. Sementara itu Jaejoong hanya tertawa.
"Yak! Joongie-ah, apa benar? Kenapa tidak bilang daritadi?" Yunho kesal, jahil sekali sih sahabatnya ini.
"Habisnya kau selalu menjahiliku. Gantian dong!" protes Jaejoong tak mau kalah.

Yunho dan Jaejoong masih saja adu mulut, sementara Yoochun berusaha mati-matian melerai pasangan sahabat aneh itu. Yunho menceritakan perjuangannya membeli susu mocca itu, namun Jaejoong terus saja menggodanya. Akhirnya Yoochun pun melerai mereka dengan mengajak mereka makan ke kantin, ia sudah lapar. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mendengar perdebatan itu dan merasa iri.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Exo_L123 #1
Chapter 10: Mereka itu sweet.. bahasanya juga simpel jadi enak bacanya.. Ngomong2 bikin sequelnya donk.. Atau extra Chap gitu.. Pas mereka kencan kek.. Hehe
WendyWu #2
Chapter 9: Wait, I thought Yunho's mom was dead? Or is it just me?
anmade #3
terimakasih sdh membaca ff ini^^
maaf ya tulisannya annoying.. aku masih cari tau cara buat balikin jd normal lagi :'(
so please bear with me :( ah sekali lg terimakasih :)
gitaawe #4
Chapter 7: Please comeback...update soon,please ^^