Jaejoong POV

Malam ini aku melihatnya lagi. Sepertinya dia sedang menelpon kekasihnya. Ouch entahlah, ada sebagian hatiku yang merasakan sakit bila menyadari dia sudah punya kekasih. Kupandangi gerak geriknya yang sedang menelpon. Ah wajahnya tampak tak senang. Apa ia bertengkar dengan kekasihnya?

"Sudahlah! Memang susah bicara denganmu!" ia pun melempar ponselnya ke tempat tidur. Kebiasaannya kalau sedang marah. Tidak mau di ganggu. Kembali aku melihat bintang di langit. Indahnya.

"Asik sekali sih?" seseorang membuyarkan lamunanku.

"He? Mwo?" tanyaku.

"Kau. Asik sekali memandangi bintang, senyum-senyum sendiri. Kau membuatku takut, Joongie-ah," jawabnya cuek.

"Mwo? Kau pikir aku gila? Enak saja! Ya! Jung Yunho! Kurang ajar sekali kau," aish apa dia mau mengataiku gila? Enak saja! Tidak bisa begitu! Ah, menyebalkan! Selalu meledekku. Karena sebal, aku pun menutup jendela kamarku.

Pluk

aku membuka jendela lagi. Ada sebuah ehm apa sih ini? Dadu? Buat apa dibungkus kertas? Ku amati kertas pembungkus dadu tadi. Ada tulisannya. 

Hey, mian. Aku tidak bermaksud membuatmu marah. Kau sih, asik sekali untuk dikerjai. Penderitaanmu adalah kebahagiaan tersendiri bagiku 8-) hahaha jangan marah lagi ya, manis :)

-yunho-

aish dasar tidak pandai! Mau minta maaf tapi masih melakukan penindasan (?). Awas saja kau Jung Yunho!Pembalasanku akan lebih kejam. Lihat saja ckck ah tapi bisakah aku membalasnya? Melihat senyumnya saja aku sudah senang. Apa aku bisa melihat senyum itu lagi? Hanya untukku. Mustahil rasanya.