Part 5

선생님, 사랑한다. (Seonsaengnim, saranghanda)

I'M BACK CHINGUDEUL~!!! Semoga gak bikin semuanya kecewa ya karna jarng update.. Kuliah oh kuliah.. aaannnd~ semoga puas dg chapter kali ini..

btw, anyone miss me?? kkk~ I LOVE YOU GUYS~ <3

 

 

Author’s POV

 

 

Latihan dance dimulai. Donghae dan Sungmin mengambil barisan di depan, Jungsoo, Heechul dan Hangeng di tengah, dan penutup di belang ada Siwon. Mereka bergerak sesuai irama musik. Donghae dengan lincah menggerakkan semua tangan dan kakinya. Diikuti Sungmin dan lainnya, mereka membentuk gerakan-gerakan sempurna. Perlahan-lahan semua tampak menjadi satu dan serasi. Paduan irama dan gerakan yang diciptakan membuat gairah mereka membara.

 

 

Donghae mengambil gerakan untuk langkah terakhir, memutar. Namun, tepat saat dia berputar dilihatnya Mr. Lee sedang meregangkan otot-ototnya di belakang. Dengan kedua kaki terbuka lebar menyentuh lantai, tangan kirinya mencoba menyentuh kaki dan wajahnya yang tampak berkeringat. Terlihat ia sedang berusaha menggoda Donghae dari sana. Belum sempurna memutar badannya, ia terjerembab ke belekang saat kedua mata Mr. Lee terbuka lebar menatapnya dan tersenyum simpul.

 

 

“Ouch!” desis Donghae.

 

 

Semuanya berhenti seketika. Sunmin dan Jungsoo membantunya berdiri sedang ketiga lainnya tertawa terbahak-bahak. “Kau ini salah makan apa, Lee Donghae?” Tanya Heechul saat ia mengambil handuk kecilnya untuk mengelap keringat.

 

 

“Aku hanya salah ambil langkah, hyung.” Ia mengelak.

 

 

Mereka berenam berhenti untuk beristirahat. Mr. Lee mendekati Donghae dan memberikan botol air mineral padanya. “Ambillah.”

 

 

Donghae menerima botol minum itu tanpa melihat Hyukjae. “Terima kasih.” Diteguknya minuman itu dengan nikmatnya. Ia merasakan sesuatu menyentu lengannya. Dilihatnya, Hyukjae sedang memeriksa lengannya, tampak terkejut, ia sedikit menjauh dari Hyukjae.

 

 

“Wow! Kau punya lengan yang indah. Kau berlatih?” Tanya Hyukjae dengan mata berbinar-binar.

 

 

“Ah, um… tidak… aku hanya sering berlatih menari saja. Aku yakin Anda juga punya.” Donghae menjawab malu-malu.

 

 

Dilihatnya Hyukjae menunduk dan menggelengkan kepalanya. Ia meneliti sesaat kelakuan Hyukjae yang sedikit aneh. Kelima temannya ikut memandang ke arah mereka. Mereka bertanya-tanya.

 

 

“Ada apa?” tanyanya ragu-ragu.

 

 

“Aku memang suka menari, tapi sekeras kalian latihan. Hanya melakukan gerakan pemanasan dan, yah, sekedar melihat-lihat dan sedikit mencoba yang sederhana. Jadi, aku sedikit iri padamu.” Jelas Hyukjae.

 

 

“Ah! Kenapa tidak ikut latihan bersama kami?” tiba-tiba Siwon bersuara, ia beranjak dari tematnya dan duduk di samping Hyukjae. Tangannya melingkar di pundaknya. “Kita bisa belajar bersama. Tapi, kudengar dari Ryeowook, Anda mahir membuat gerakan-gerakan. Ide Anda mungkin bisa kami pakai di festival nanti.” Lanjutnya bersemangat.

 

 

“Benarkah?” Tanya Hyukjae.

 

 

Semuanya mengangguk. Donghae yang mendengarkan pendapat Siwon membuka mulutnya lebar-lebar. Kalau saja di sana ada sekawanan lalat, mungkin sekarang sudah tersedak karena satu-satu masuk ke dalamnya. Hyukjae berterima kasih pada mereka, meski Donghae hanya diam.

 

 

Semua berjalan sesuai rencana, mereka melanjutkan latihan. Dengan barisan depan dan tengah tetap di isi oleh Donghae, Sungmin, Jungsoo, Heechul dan Hangeng, sedang barisan terakhir ditambah oleh Hyukjae untuk menemani Siwon. Donghae terus saja melakukan kesalahn saat memutar, tapi semua tetap menyemangatinya.

 

 

Di tengah musik berjalan, Sungmin tiba-tiba berhenti dan meminta saran pada Hyukjae untuk mengubah formasi dan gerakan saat lagunya terasa sedikit berat. Hyukjae yang tersenyum lebar dengan semangat menunjukan sedikit gerakan yang ia pernah lihat di televise.

 

 

Donghae kembali membuka mulutnya lebar-lebar ketika gerakan yang dilihatnya ternyata gerakan memainkan pinggul. Hyukjae membuatkan gerakan pinggul seolah-olah seperti melakukan hentakan ke depan dan kebelakang. Nampak seolah Hyukjae menikmatinya. Um, bagaimana kau menjelaskannya? Kalian bisa membayangkannya sendiri, kan? Haha!

 

 

Baiklah, kembali ke Donghae. kejadian beberpa hari yang lalu kembali terulang. Mulutnya yang terbuka sedikit demi sedikit mengalirkan cairan lengket, liurnya. Ia menyekanya dengan tangan yang berkeringat. Pandangannya tertuju pada pinggul bawah milik Hyukjae. Terlihat sesuatu menyembul di balik celana santainya. ‘Apa yang kau lakukan, Lee Hyukjae?’ Tanya Donghae dalam hati.

 

 

Sebelum yang lain tersadar kalau dia seperti itu, Donghae berlari menuju toilet dan membasuh wajahnya. Entah apa yang nanti dikatakan oleh teman-temannya, kenapa dia lari seperti itu. Tapi bukan hanya itu masalahnya. Bagian bawah celananya pun ikut basah. ‘Apa-apaan ini?’

 

 

“Aish! Alasan apa yang akan kukatakan.

 

 

“Kau punya alasan untuk ini?” tiba-tiba sebuah suara mengagetkannya. Ia melihat ke belakang badannya dan mendapati Hyukjae berdiri di sana dengan tubuh berkeringat. Pakaian yang dikenakan pun menunjukkan bentuk tubuhnya yang memang tidak terlalu besar seperti tubuhnya sendiri.

 

 

“A-apa yang Anda lakukan di sini?” Tanya Donghae gugup sambil menutupi celananya yang basah.

 

 

“Kau basah, aku ke sini untuk mengecekmu. Mungkin aku bisa membantu?” Hyukjae berjalan perlahan mendekati Donghae yang terlihat tidak nyaman. “Lee Donghae, kau benar-benar berbeda dari murid lainnya.”

 

 

“Apa maksudmu?”

 

 

Hyukjae tak menggubris pertanyaan Donghae, ia terus berjalan hingga akhirnya memojokkan Donghae di sudut toilet. Donghae terlihat gugup. Ia masih berusaha untuk menutupi bagian basah itu dengan tangannya. Namun, Hyukjae menggenggam satu tangannya dan menempelkannya di dadanya.

 

 

“Aku baru ingat. Anchovy dan monkey.” Hyukjae bergumam di telinga Donghae. jari telunjuknya menjalar di dada Donghae yang masih terlapisi kaos latihan menarinya. “Aku ‘Monkey’nya dank au ‘Anchovy’nya. Ingat mimpi yang kuceritakan Sabtu lalu?” kali ini jarinya menuju bibir Donghae melalu lehernya yang putih dan sedikit lengket karna liur sebelumnya dan keringat. Donghae menelan ludah.

 

 

Wajah mereka begitu dekat. Napas Hyukjae begitu terasa segar di wajahnya. Sentuhannya membuat gemetar. Suaranya pun terus terngiang di telinganya. Jadi, Sabtu lalu bukanlah sebuah mimpi Hyukjae datang ke rumahnya dan kejadian memalukan itu terjadi? Tapi, bagaimana bisa? Ia benar-benar tak tahu harus berkata apa. Terasa sepasang bibir hangat menyentuh sudut bibirnya yang sedikit gemetar dan terbuka.

 

 

“Mr… Mr. Le-“

 

 

“Sst! Aku suka gayamu saat kau menari. Tubuhmu yang indah ini pasti sangat berguna. Kau tahu maksudku, kan, Lee Donghae.” Hyukjae memotong ucapan Donghae. Dengan sedikit gerakan Donghae bisa merasakan sepasang bibir itu tepat menempel di bibrnya. Hyukjae menatapnya sendu. “Manis.”

 

 

Semuanya seperti berputar-putar di kepalanya. Hyukjae datang menghampirinya dan menciumnya. Bukan pertama kali ia berciuman. Seingatnya, Kyuhyun pernah salah mencium orang saat dia menginap di rumah nya. Tapi kali ini berbeda, bukan hanya menempelkan bibir dengan bibir tapi Hyukjae mencoba menjilat bibirnya.

 

 

Keringat mengalir dari dahi ke lehernya. Ruangan itu cukup dingin untuk mengeluarkan keringat. Ia berusaha untuk tidak terpengaruh, tapi apa daya? Tangannya sendiri telah berpindah tempat, dari celana depannya ke belakang leher dan menekan kepala Hyukjae untuk memperdalam ciuman mereka.

 

 

Beberapa menit berlalu. Hyukjae melepaskan ciuman mereka dengan napas tersengal. Donghae memejamkan matanya, takut kalau ia hanya bermimpi seperti waktu itu. Namun, jelas terdengar napas Hyukjae di hadapannya. Perlahan ia membuka matanya. Hyukjae tersenyum manis padanya.

 

 

“Aku bermimpi lagi, kan?” Tanya Donghae hat-hati.

 

 

“Aniya… Ini kenyataan.”

 

 

“A-aku… Uh, kenapa kau menciumku?”

 

 

“Kau menyukaiku. Aku juga menyukaimu. Aku tahu kau bermimpi tentangku setiap hari, bukan?”

 

 

‘Glek!’ Donghae menelan ludah. ‘Dari mana dia tahu aku memipikannya? Ya ampun!! Dia bisa membaca pikiranku? Melihat mimpiku?’ teriak Donghae dalam hati.

 

 

Ia terlalu sibuk berkutat dengan pikirannya, tak sadar kalau ia sudah dipeluk erat oleh Hyukjae.

 

“Aku pikir aku tidak akan bertemu denganmu di dunia nyata ini, Donghae.” Hyukjae bersuara, membangunkan Donghae dari lamunannya. “Ciumanmu sama dengan ikan besan dan tampan yang aku mimpikan.”

 

 

“A-apa?”

 

 

Hyukjae menengadah, melihat wajah Donghae yang memerah seperti tomat. “Kau tampan, bodoh!”

 

 

“A-aku…” belum selesai ia bicara tubuhnya sudah lemas di tempat. Ia pingsan seketika, namun Hyukjae tetap memeluknya agar tak terjatuh.

 

 

‘Aish! Kau benar-benar berat!’ Keluh Hyukjae dalam hati namu tersenyum sendiri.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
de_m00n
#1
Chapter 9: Happy ending.. . :) thank you. .
de_m00n
#2
Chapter 7: So sweet.. tp tetep terasa polos.. Hehe..
de_m00n
#3
Chapter 5: Lupa cerita sebelumnya tp chapter ni lumayan lucu..
chrishwang
#4
Lol seriously. I just found out this awesome story. Donghae lu mah jadi anak polos bener sih astaga=D si hyuk malah sok mistis/? Bgt kek nya wkwkwk. Lanjut thor!
de_m00n
#5
Chapter 4: lucuu... donghae ert tapi polos... hehe..
hyuk juga misterius gmn... lucu kalo pas donghae ngimpi yg iya2.. XD
AuliaNanan #6
Chapter 3: So that's just dream? O.o *gigling* kkk~

i thought that's real *pout* -.-

nice update author-nim :), and keep update too...
AuliaNanan #7
Chapter 2: Ceritanya Lucu :D

i love it... :D

kalau baca cerita ini, aku jadi keinget adegan donghae tidur di kelas terus berliur di bukunya di film 'Attack on the pin up boys' :D

keep going with this story, neh...

Update soon, :)