Part 4

선생님, 사랑한다. (Seonsaengnim, saranghanda)

Author’s POV

 

 

Minggu berlalu dengan cepat, Donghae harus menghadapi Senin lagi. Senin lagi. Donghae mendesah. Upacara akan dimulai 10 menit lagi, ia masih sibuk dengan loker dan barang-barang di dalamnya. Kyuhyun dan Sungmin sedang menunggu di depan lorong loker mereka. Diliriknya Kyuhyun yang sedang menggenggam ponselnya. Lagi-lagi ponsel, pikir Donghae.

 

“Hey! Mr. Perfect. Bisakah kau mempercepat pekerjaanmu di sana? Aku sudah tidak tahan lagi di sini.” Kyuhyun menegurnya kesal.

 

“Tunggu sebentar. Dasiku ke mana?” tanyanya seraya memeriksa isi lokernya.

 

“Kau ini selalu saja.” Gumam Sungmin.

 

Setelah mendapatkan dasinya, mereka bertiga segera menuju barisan di lapangan dan memulai upacara pagi dengan hikmat. Setiap Senin pelajaran mereka tak terlalu banyak. Tak ada Sejarah untungnya. Setidaknya Donghae bisa berkonsentrasi di dalam kelas. Dan hari ini ia harus mengikuti kelas dance nya.

 

2 jam berlalu sejak pelajaran pertama, Biologi dimulai. Kelas kembali ramai. Tiba-tiba seseorang mendatangi meja Donghae dan Kyuhyun. Keduanya menengadah dan mendapati seorang gadis dengan wajah malu-malu tersenyum pada Donghae. di tangannya terdapat sebuah kotak.

 

“Uh… Donghae-sii… ini untukmu. Bekal makan siang.” Gadis itu menyerahkan kotak bekal di tangannya ke Donghae.

 

“Ah, terima kasih, eung?”

 

“Junghyun… Oh Junghyun…”

 

“Junghyun, terima kasih.”

 

Gadis itu segera keluar dari kelasnya dan Kyuhyun tertawa kecil. “Waw. Dia manis, hyung. Sampai-sampai kau lupa namanya. Dia pernah satu kelas denganmu.” Sindir Kyuhyun terang-terangan sambil berkutik dengan buku dan pensilnya.

 

Kalian tahu? Selain tampan, berkarisma dan suka tidur di kelas, Donghae adalah satu-satunya murid di sekolah yang sulit sekali mengingat nama anak-anak perempuan di sekolahnya. Termasuk guru Bahasa Inggrisnya sendiri ia lupa. Dasar Donghae. Tapi mereka tidak merasa kesal mengingatkan Donghae satu persatu nama mereka.

 

Kali ini kita bicarakan soal Kyuhyun. Kenapa Kyuhyun? Well, satu-satunya yang sanggup mengatasi keanehan Donghae adalah Kyuhyun. Mereka saling mengenal sejak kecil. Kyuhyun sempat pindah rumah dan sekolah hingga SMP keduanya bertemu lagi. tapi Kyuhyun sudah menjadi lebih tinggi darinya. Kyuhyun lebih muda 2 tahun dari Donghae.

 

Kyuhyun adalah anak laki-laki dari keluarga Cho. Sahabat satu-satunya Donghae dan sudah seperti keluarga baginya. Kyuhyun memiliki kemampuan berpikir lebih sempurna dari Donghae, maka dari itu ia bisa sekelas dengannya.

 

Matematika dan Fisika adalah mata pelajaran kesukaannya, jauh sekali dengan Donghae yang otaknya hanya berisi komik, dance dan um, tidur. Oh, pertama masuk sekolah yang sama dengan Donghae ia masuk di kelas berbeda. Di kelas itu terdapat seseorang yang begitu menarik perhatiannya. Orang itu suka menyanyi, memasak, dan tersenyum padanya. Hal itu tidak aneh, tapi senyumnya membuat Kyuhyun meleleh. Jantung sering berdetak cepat. Darahnya mengalir lebih deras. Dan wajahnya serasa panah selalu. Setelah lulus kelas pertama, ia memutuskan untuk tidak sekelas dengan anak itu.

 

Setelah sekelas dengan Donghae, ia mendapati Sungmin, sepupunya masuk di kelas yang sama. Sungmin menjadi ketua kelas yang bijak. Kyuhyun adalah wakil kelas yang baik. Tapi tidak dengan sahabatnya. Ketua dance yang payah.

 

“Hyung, latihan hari ini?” Tanya Kyuhyun pelan.

 

“Mmm…” jawab Donghae malas.

 

“Wajahmu seperti hantu. Berhentilah membaca komik, hyung. Tidurlah malam hari dan bukan di kelas.” Kyuhyun mulai berceramah.

 

“Berisik.” Donghae beranjak ke luar kelas meninggalkan Kyuhyun sendirian di kelas dengan Sungmin yang masih duduk dua bari di depannya.

 

“Hyung?” panggil Kyuhyun.

 

“Ya?” jawab Sungmin tanpa menoleh.

 

“Kau tidak latihan juga?”

 

Oh, aku lupa memberi tahu kalian. Sungmin adalah wakil ketua club dance. “Festival nya masih lama. Donghae bilang tidak sulit untuk koreonya kali ini. Kenapa?”

 

“Aniya.”

 

“Kyuhyun?”

 

“Ya?”

 

“Apa maksud kata-kata yang ucapkan waktu itu?” kali ini Sungmin membalikan badannya menghadap Kyuhyun dengan wajah penasaran.

 

“Oh, itu. Ryeowook bilang Mr. Lee suka bermimpi aneh.”

 

“Lalu apa hubungannya denganmu?”

 

“Pertama, Mr. Lee itu tidak suka dengan orang sembarangan. Kedua, dia itu saying sekali dengan Ryeowook. Ketiga, ponsel adalah benda terlarang untuknya. Keempat, dia sedikit pilih-pilih. Dan kelima, Ryeowook itu saying padanya.”

 

“Aku bingung.”

 

Kyuhyun menghela napas. Kali ini ditaruhnya pensil yang sejak tadi di tangannya di atas meja. Posisi duduknya dibenarkan. “Ingat tidak, saat Mr. Lee bilang kalau dia tidak mau ada ponsel yang dinyalakan?” Sungmin berpikir sejenak sebelum mengangguk. “Umm… sebenarnya aku suka Ryeowook dan Ryeowook juga suka padaku. Tapi Mr. Lee tidak suka pada orang yang tidak dia kenal. Jadi saat Mr. Lee bermimpi aneh tentang anchovy, monyet, jerapah dan kelinci, dia menceritakan itu pada Ryeowook. Ryeowook bilang dia akan menceritakan cerita itu pada orang yang dia suka. Dan kebiasaan Ryeowook di kelas adalah selalu mengirimiku pesan tentang kejadian di kelasnya.” Jelas Kyuhyun panjang lebar.

 

Sungmin mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti. “Jadi, maksudnya agar kalian tetap bisa saling mengirim pesan saat pelajaran? Pantas saja dia segera tahu namamu. Aahh! Aku iri padamu. Kau bisa dekat dengannya.” Keluh Sungmin.

 

“Salah siapa tidak mau mengatakan isi hatimu padanya. Maaf, aku tidak akan melepaskan dia.” Dengan kata-kata itu, mereka kembali ke posisi semula.

 

Kelas yang ramai dan mendadak sepi itu kembali ramai saat Donghae kembali beserta murid-murid lainya. Donghae kembali dengan roti dan susu kaleng dari kantin.

 

“Kau mau, Kyu?”

 

“Mmm, aku tidak suka susu kaleng.”

 

“Ini dar Ryeowook. Dia bilang Mr. Lee sedang tidak semangat, jadi dia memberikan ini di kantin. Kau benar-benar tidak mau?” goda Donghae. Diliriknya Kyuhyun yang tak bergerak sedikitpun. “Hey, Kyu? Kenapa?”

 

“Aku baru ingat,” bisik Kyuhyun di telinga Donghae. “Mr. Lee tidak suka susu biasa. Dia suak susu rasa strawberry. Apa kalengnya suda dibuka?”

 

Donghae mengangguk pelan. “Iya, katanya ini untuk Mr. Lee.”

 

“Ah, kalau begitu kau secara tidak langsung sudah berciuman dengan Mr. Lee. Lagipula semua anak-anak di sekolah sudah pernah tertipu dengan penampilan kaleng itu.” Kyuhyun melirik Donghae dengan senyum tipis di sudut bibirnya.

 

Donghae menatap kaleng susu berwarna merah jambu dengan gambar strawberry. Ia berpikir keras apa yang dimaksud Kyuhyun. Setelah beberapa saat ia sadar kalau Kyunyun berkata masuk akal. Mr. Lee pasti sudah menyangka ini adalah rasa strawberry dengan sekali melihat gambar di kalengnya dan meminumnya. Tapi ia kembalikan ke Ryeowook yang akhirnya diberikan padanya.

 

‘Ya ampun! Kyuhyun, kau dapatkan dari mana otak brilian itu?’ teriak Donghae dalam hati. Matanya tiba-tiba terbelalak. “Jadi? Jadi aku sudah mencium Mr. Lee?!” teriaknya keras-keras.

 

Keheningan di dalam kelas segera tercipta. Dengan kaleng susu dan roti di tangannya, mulut yang terbuka lebar, Donghae menatap seksama seisi kelas. Dihadapannya berdiri seorang laki-laki lumayan tua. Mr. Kang berkacak pinggang seraya menyipitkan matanya pada Donghae yang berdiri tepat di depannya.

 

“Mati kau, Donghae!” gumam Kyuhyun, Sungmin, dan Mr. Kang bersamaan.

 

 

_oOo_

 

 

At practice room

 

“Donghae! Ayo cepat! Kau seperti siput.” Teriak salah satu rekan dancenya, Jungsoo, atau biasa dipanggil Leeteuk. Ia anak kelas 3.

 

“Iya… tunggu.” Jawab Donghae dengan malas sambil membenarkan tali sepatunya.

 

“Sungmin, kemana dia?” Tanya Leeteuk pada Donghae.

 

Donghae mengangkat bahunya. “Entah, mungkin ke toilet.”

 

Baru saja Donghae berbicara, Sungmin masuk dengan semangat dan berkata, “Maaf semuanya… kali ini Mr. Lee mau melihat kita latihan. Tidak apa-apa, kan?” Tanya Sungmin polos.

 

Semuanya mengangguk semangat, tapi tidak dengan Donghae yang berdiri tegang di tempatnya. Tatapannya mengarah pada Mr. Lee yang sedang menyandarkan tubuhnya di pintu dengan senyum gummynya.

 

‘Lee Donghae! 2 kali kau akan mati hari ini!’

 

“Lee Donghae? Setelah ini kau ke ruangan Mr. Kang, bukan?” Tanya Hyukjae lembut. Donghae tidak menjawab. “Kalau begitu semangat semuanya.”

 

Donghae menghela napas panjang. ‘Mati aku!’

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
de_m00n
#1
Chapter 9: Happy ending.. . :) thank you. .
de_m00n
#2
Chapter 7: So sweet.. tp tetep terasa polos.. Hehe..
de_m00n
#3
Chapter 5: Lupa cerita sebelumnya tp chapter ni lumayan lucu..
chrishwang
#4
Lol seriously. I just found out this awesome story. Donghae lu mah jadi anak polos bener sih astaga=D si hyuk malah sok mistis/? Bgt kek nya wkwkwk. Lanjut thor!
de_m00n
#5
Chapter 4: lucuu... donghae ert tapi polos... hehe..
hyuk juga misterius gmn... lucu kalo pas donghae ngimpi yg iya2.. XD
AuliaNanan #6
Chapter 3: So that's just dream? O.o *gigling* kkk~

i thought that's real *pout* -.-

nice update author-nim :), and keep update too...
AuliaNanan #7
Chapter 2: Ceritanya Lucu :D

i love it... :D

kalau baca cerita ini, aku jadi keinget adegan donghae tidur di kelas terus berliur di bukunya di film 'Attack on the pin up boys' :D

keep going with this story, neh...

Update soon, :)