Part 3

선생님, 사랑한다. (Seonsaengnim, saranghanda)

Part 3

 

 

 

Author’s POV

 

Saturday, Donghae's house

 

 

 

 

“Kyuhyun, kau di mana sekarang? Aku lapar. Bawakan aku pizza.” Donghae yang sejak tadi pagi duduk santai di depan tivi merasa lapar dan bosan sendirian di rumah. Setiap Sabtu pagi hingga sore, Kyuhyun selalu datang dan membawakan makanan kesukaan Donghae, tapi hari ini Kyuhyun belum datang juga. Karena itu dia menelpon dan memintanya membawakan makanan.

 

 

“Maaf, Donghae, aku sedang tidak bisa datang. Ada sesuatu yang harus aku kerjakan.” Suara Kyuhyun terdengara dari speaker.

 

 

“Apa? Ibu dan ayahku belum pulang juga. Aku sedang malas masak sendiri. Ayolah…” rengek Donghae.

 

 

“Aiish… baiklah, tapi tidak sekarang. Sore nanti bagaimana? Aku harus pergi, dah!”

 

 

‘KLIK’ Tuuut tuuut tuuut…

 

 

“Aish! Jinjja! Dasar pelit! Apa lagi yang sedang dia lakukan kalau bukan bertemu si kecil Ryeowook, huh?” gerutu Donghae sambil berjalan menuju dapur dan mengusap-usap perutnya yg berbunyi terus. “Seandainya Sungmin tahu rumahku, lebih baik dia saja yang ke sini. Dasar Kyuhyun menyebalkan.”

 

 

10 menit ia berada di dapur membuat makanan tapi yang ia hasilkan hanya satu jenis, Telur Dadar special ala Donghae. “Haaah!” desahnya.

 

 

Waktu berlalu sangat cepat. Ponselnya juga tak berbunyi. Semuanya senyap. Tivi pun tak ia tonton. Baiklah kali ini apa lagi yang harus dia lakukan? Belajar? Um, mungkin besok saja. Haha~ lagi pula hari ini hari libur, pikir Donghae. kalau bermain game? Um, sepertinya tanpa Kyuhyun tidak akan seru. Latihan dance? Okay, mungkin nanti malam, sekarang sedang malas.

 

 

“Apa-apaan ini? Sudah jam 5 sore tapi dia belum datang juga! Kyuhyun! Mati kau di sekolah nanti…” geram Donghae.

 

 

Karena terlalu asyik memandang atap-atap, Donghae tidak sadar kalau seseorang mengetuk pintu rumahnya. Mengetuk? Hey! Rumahnya punya bel. Siapa yang masih melakukan hal kuno itu kalau rumahmu punya bel di pintunya? Ah sudahlah. Dengan berat hati ia melangkahkan kaki dan berjalan menuju pintu.

 

 

“Siapa?” Tanyanya malas.

 

 

“Oh. Ini aku, Hyukjae.”

 

 

Terkejut, Donghae segera menutup pintunya lagi dan mengelus dada. ‘apa aku mimpi kali ini? Hyukjae? Bagaimana bisa?’ tanyanya dalam hati seraya memukul pelan pipinya yang mulus. ‘Bailkah Donghae, kau harus bisa berhadapan dengannya. Dia gurumu, bukan hantu.’

 

 

Dibukanya lagi pintu itu dan mendapati Hyukjae masih berdiri di depan pintu dengan senyum manis. ‘Senyumnya seperti permen karet.’ Ucapnya dalam hati, terpanah.

 

 

“Kyuhyun bilang kau lapar. Maaf aku datang telat.”

 

 

“Kyu… Kyuhyun?”

 

 

“Um, iya. Dia memberitahuku saat dia datang menjeput Ryeowook. Ini Pizza darinya.” Hyukjae menyerahkan kotak Pizza ke Donghae.

 

 

Donghae masih bingung, kenapa Kyuhyun meminta Mr. Lee untuk mengantarkannya. Bukankah dia sudah berjanji untuk datang sore ini sendiri? Ah, dasar Kyuhyun!

 

 

“Ah, Mr. Lee, silahkan masuk. Di luar lumayan dingin.” Ajak Donghae dengan suara sedikit gemetar.

 

 

“Terima kasih.”

 

 

 

Donghae’s POV

 

Ini bukan mimpi, kan? Aish! Kyuhyun, kenapa kamu menyuruhnya? Dasar pemalas! Baiklah apa yang haru kami lakukan sekarang? Aku tidak punya apa-apa untuk kuberi padanya. Minuman? Um, teh saja.

 

 

“Uh, Mr. Lee…?”

 

 

“Ya?” oh, Tuhan… matanya benar-benar indah. Suaranya masih sama seperti yang kudengar dalam mimpiku.

 

 

“Anda mau minum apa?” tanyaku malu. Wajahnya yang tampan tapi seperti perempuan itu menggodaku. Tunggu dulu. Apa aku bilang perempuan?

 

 

“Ah, tidak perlu repot-repot. Aku ke sini hanya mau melihat kondisimu. Kudengar dari Kyuhyun kau ini sangat malas terhadap apapun, makanya aku penasaran. Kau tidak terlihat seperti pemalas, hanya terlihat seprti jarang tidur.” Jelas Mr. Lee.

 

 

‘Kyuhyun!’ “Ah, itu… aku memang jarang tidur malam. Rasanya selalu bermimpi buruk. Ada Monyet dan Jerapah yang selalu menggangguku.”

 

 

“Oh, apa monyet itu lucu?”

 

 

“Um, seperti itulah… ah, bicara soal monyet. Apa yang dimaksud Kyuhyun kemarin di kelas?” aku benar-benar penasaran.

 

 

Mr. Lee tersenyum lagi padaku. Aish, Lee Hyukjae, jangan buat aku mati di temapt seperti ini. Berhentilah tersenyum.

 

 

“Ryeowook suka pada Kyuhyun dan menyebutnya Jerapah. Kyuhyun bilang dia bermimpi seekor kelinci yang lucu, dan menamai Ryeowook dengan kelinci.” Apa? Benar-benar tidak masuk akal. “Kau sendiri tahu aku tidak suka kalau ada yang mengganggu pelajaranku saat aku mengajar. Tapi Ryeowook suka mengirim pesan pada seseorang, aku pikir dia siapa ternyata Kyuhyun. Makanya aku membiarkan Kyuhyun menyalakan ponselnya.”

 

 

“Oh, jadi, Anda penasaran siapa Kyuhyun?”

 

 

“Begitulah.”

 

 

“Dan, anchovy dan monkey?”

 

 

“Itu mimpiku. Aku merasa kalau anchovy yang aku mimpikan itu ada di sekitarku. Aku bermimpi kalau aku tenggelam di sungai dan tiba-tiba seekor ikan tampan dan gagah menyelamatkanku. Sejak saat itu aku memberitahukan pada Ryeowook tentang kode itu. Tidak masuk akal ya?” waw! Beruntung sekali ikan ampan itu.

 

 

Kenapa aku merasa kalau dia sudah ada yang punya. Tapi kenapa dia terus tersenyum manis seperti itu? Kenapa dia menceritakan mimpinya padaku? Kenapa aku seperti ini?

 

 

“Mr. Lee? Aku boleh Tanya sesuatu?”

 

 

“Silahkan.”

 

 

“Kau… um… sudah punya kekasih?”

 

 

“Belum, mungkin sebentar lagi.”

 

 

“Kau menyukai seseorang?”

 

 

“Ya, dia orang yang sangat tampan, berkarisma, matanya sayup tapi indah. Hidung mancung dan bibirnya begitu seksi. Aku suka semuanya. Dia sempurna. Tapi dia sedikit malu-malu dan tidak bersemangat.” Kali ini dia tidak tersenyum melainkan memainkan cemberut sambil memainkan jari-jari tangannya di atas pahanya.

 

 

Aku menelan ludah. Baru aku sadar kalau dia hanya mengenakan kaos tipis berwarna hijau dan celana pendek. kulit pahanya begitu mulus. Ya ampun, dia laki-laki atau perempuan? Dia begitu cantik.

 

 

“Tapi aku tidak tau dia suka aku juga atau tidak.” Lanjut Mr. Lee. Tapi aku hanya memandangi pahanya yang mulus itu. Rasanya aku ingin menyentuhnya sedikit saja. Tolong, jangan menggodaku lagi, Lee Hyukjae!

 

 

Waktu sudah menunjukan pukul 8 malam. Sejak dia datang yang kulakukan hanyalah memandang wajahnya dan um, pahanyanya… hihi~ mulus sekali. Dia beranjak dari kursi yang kami duduki dan tersenyum lagi.

 

 

“Aku harus pulang, sebaiknya kau makan pizzamu. Ini sudah dingin.” Katanya lembut. “Ryeowook pasti sudah menungguku. Donghae?”

 

 

Tanpa terasa aku sudah memegang tangannya erat. Ia tertegun menatapku. Perlahan aku mendekatkan wajahku ke wajahnya. Dia menutup matanya yang indah itu. Karena ia sedikit lebih tinggi dariku, aku sedikit mengalami kesulitan. Beberapa senti lagi aku bisa menciu-

 

 

‘PLETAK!’

 

 

 

Author’s POV

 

“Aww!!” Donghae membuka matanya perlahan-lahan dan mendapati Kyuhyun dengan kotak pizza besar di tangannya. “Kyuhyun? Sejak kapan kau di situ?” tanyanya polos.

 

 

“Sejak kau mendesah ‘Mr. Lee… Mr. Lee…’ dan sejak celanamu basah Lee Donghae.” Kyuhyun tidak segan menunjuk tepat di celana Donghae yang basah.

 

 

“Ow… bagaimana bisa ini?” tanyanya panik.

 

 

“Sudah pernah kubilang, kan, jangan suka tidur di kelas dan baca komik aneh setiap malam. Kau ini mengecewakan. Dan, um… kau mimpi basah? Hahhahahah!!” Kyuhyun meledek sambil berjalan ke dapur dan mengambil minuman untuknya sendiri.

 

 

Donghae tak menjawabnya. Ia segera beranjak dari kursi dan masuk ke kamarnya untuk mengganti celananya. Beberapa menit kemudian ia keluar dengan wajah mengantuk.

 

 

“Kau kejam. Kepalaku sakit tahu!”

 

 

“Tadinya aku mau memukulmu dengan remote, sayanganya aku tidak mau menggantinya jika rusak. Lagi pula, kau tidur lama sekali sampai bermimpi Mr. Lee. Ada apa dengannya?” Tanya Kyuhyun penasaran. Wajah jahilnya yang datar itu tampak jelas di mata Donghae.

 

 

“Tadi dia datang membawa pizza untukku.”

 

 

“Hanya itu?”

 

 

“Um, ya hanya itu.”

 

 

“Pahanya mulus?”

 

 

“Hah?”

 

 

“Bibirnya menggoda?”

 

 

“Cho Kyuhyun!! Cukup! Kenapa kau bisa tahu semuanya?” Donghae berkacak pinggang.

 

 

“Aku juga tahu kalau kau memimpikan aku jadi jerapah dan seekor monyet cantik.”

 

 

“Apa?”

 

 

“Sudahlah… lain kali jangan suka mengigau… kau buruk dalam tidur.” Kyuhyun terus mengelak sembari tertawa. Ia terus saja mengejek Donghae. “Mr. Lee…” dengan suara Donghae.

 

 

Kembali lagi, Donghae hanya bisa cemberut dan menatap kesal pada Kyuhyun.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
de_m00n
#1
Chapter 9: Happy ending.. . :) thank you. .
de_m00n
#2
Chapter 7: So sweet.. tp tetep terasa polos.. Hehe..
de_m00n
#3
Chapter 5: Lupa cerita sebelumnya tp chapter ni lumayan lucu..
chrishwang
#4
Lol seriously. I just found out this awesome story. Donghae lu mah jadi anak polos bener sih astaga=D si hyuk malah sok mistis/? Bgt kek nya wkwkwk. Lanjut thor!
de_m00n
#5
Chapter 4: lucuu... donghae ert tapi polos... hehe..
hyuk juga misterius gmn... lucu kalo pas donghae ngimpi yg iya2.. XD
AuliaNanan #6
Chapter 3: So that's just dream? O.o *gigling* kkk~

i thought that's real *pout* -.-

nice update author-nim :), and keep update too...
AuliaNanan #7
Chapter 2: Ceritanya Lucu :D

i love it... :D

kalau baca cerita ini, aku jadi keinget adegan donghae tidur di kelas terus berliur di bukunya di film 'Attack on the pin up boys' :D

keep going with this story, neh...

Update soon, :)