Please, Remember Me

Lucky Guy

Siwon POV

            Aku sering merasa kesal ketika menyadari bahwa saat ini aku hanyalah sebuah roh tak beraga. Tapi aku tak pernah merasa semarah ini seumur hidupku. Aku menyaksikkan dengan mata kepalaku sendiri Kyuhyun diculik. Tapi aku tak bisa melakukan apapun. Berkali-kali aku mencoba sekedar menarik paksa tangan kotor namja itu dari tubuh Kyuhyun, tapi yang kugapai hanyalah udara kosong.

            Disinilah aku berada sekarang. Di sebuah gudang luas yang kosong. Pembunuh itu menurunkan tubuh Kyuhyun dengan pelan di lantai. Darahku terasa mendidih saat tangannya mengelus wajah pucat Kyuhyunku. Seringaian jahatnya terpampang seiring belaian tangannya yang turun ke leher mulus Kyuhyun. Brengsek! Psikopat ini pasti punya niat jahat pada Kyuhyunku.

Sekali lagi aku merasa tak berguna melihat kondisi Kyuhyun yang tidak baik-baik saja. Walau dalam cahaya redup seperti inipun aku bisa melihat dengan jelas darah yang sudah mengering di rambut cokelat panjangnya. Wajahnya yang pingsan terlihat sepucat kanvas. Aku bahkan bisa melihat dadanya naik-turun mengambil nafas dengan susah payah. Aku sangat kawatir padanya. Bagaimana jika asmanya kambuh? Ya Tuhan. Kumohon, akan kulakukan apapun, selamatkanlah Kyuhyun. Kumohon Tuhan.

“Kau sangat cantik” Taekjong kembali membelai wajah Kyuhyun “Jauh lebih cantik dari Jina. Pasti gadis polos sepertimu masih perawan kan? Ohh beruntungnya aku”

“Kau brengsek!” Aku menerjang tubuh Taekjong dengan sekuat tenaga tapi aku malah menembusnya.

“Bangunlah sayang. Aku tidak terlalu suka bercinta saat pasanganku masih tidur” Taekjong berkata sambil membuka kemeja seragam Kyuhyun menampilkan pakaian dalam putih berenda yang dipakai Kyuhyun.

“Ugkkhh” Kyuhyun meringis kesakitan sambil memegang kepalanya yang tadi dipukul Taekjong dengan balok kayu. Perlahan matanya terbuka.

“Kyunnie…” aku berjongkok di sampingnya dengan pandangan cemas “Gwencanayo?”

Kyuhyun menatapku sebentar tapi sebuah tangan memegang wajahnya. Mengalihkan matanya dariku “Kau sudah bangun manis? Siap melayaniku?” Taekjong menyeringai senang.

“K..Kau…” Kyuhyun langsung duduk dari posisi berbaringnya tapi itu malah membuatnya kembali meringis kesatikan. Si brengsek itu pasti memukul kepala Kyuhyun keras.

Taekjong menahan tangan Kyuhyun “Mau kemana sayang?”

Kyuhyun menatap Taekjong dengan pandangan takut. Tapi Taekjong malah menikmati pandangan itu dan tanpa aba-apa langsung menarik pakaian dalam Kyuhyun membuat bagian depan kaos dalam itu sobek dan memamerkan bra biru langitnya.

“Andwae!” Kyuhyun berteriak. Dia menutupi bagian depan tubuhnya yang sempat terekspos.

“Kenapa manis? Kau sangat indah. Tak perlu malu” Taekjong mendekatkan dirinya pada Kyuhyun. Seolah dirinya adalah vampire, dia menggigit leher Kyuhyun membuat gadis yang tengah ketakutan itu menjerit.

Hatiku terasa seperti terbakar. Tubuh rohku gemetar karena emosi yang kurasakan.

“Wo…nnie… hiks… to…long…” lirih Kyuhyun. Mata cokelat karamelnya menatapku sendu meminta pertolonganku “Akkhhh hentikan. Kumohon…” dia berusaha mendorong tubuh Taekjong yang terus mengecap lehernya.

“MENJAUH DARINYA BRENGSEK!” Aku menarik leher belakang kaos berkerah Taekjong dan menarik keras tubuhnya. Membuat tubuh itu membentur keras dinding di ujung dekat pintu. Aku tak tahu kenapa akhirnya aku bisa menyentuh tubuh manusia selain Kyuhyun. Tapi aku tidak peduli. Saat ini Kyuhyun adalah prioritasku.

“Kyunnie…” Aku memangku kepalanya yang terkuali lemas “Kyunnie, kau bisa mendengarku?”

Kyuhyun mengangguk “Wo…nnie…” mata karamelnya menatapku sayu. Aku bisa melihat kesakitan dan ketakutan terpancar disana “Se…sak…” tangannya yang semula terkulai di samping tubuhnya terangkat meremas dadanya.

“Asmamu kambuh?” aku tahu tak ada gunanya bertanya karena aku sudah tahu jawabannya.

Dia mengangguk lemah “Ke..palaku… sa..kit” rintihnya

“Oh Kyunnieku” Aku memeluknya cemas. Sekarang apa yang harus kulakukan? Jika terus begini Kyuhyun tak akan selamat. Dia harus segera ditangani dokter.

“Yun..ho…” Kyuhyun dengan mata setengah terbuka mengucapkan sebuah nama dalam pelukanku.

Aku melepaskan pelukanku dan menatapnya bingung “Siapa Yunho?”

Belum sempat Kyuhyun menjawab sebuah suara serak yang berat membuatnya bungkam “Apa yang kau lakukan wanita jalang?” Taekjong berteriak. Susah payah dia bangun dan dengan langkah tersoek-soek mendekati kami “Apa yang kau lakukan padaku?”

Aku tak akan membiarkan tangan kotornya menyentuh tubuh Kyuhyun. Sekali lagi aku menarik tubuhnya. Aku membenturkan kepalanya ke tembok. Dia harus merasakan apa yang dia lakukan pada Kyuhyun.

“S..topp” Taekjong berusaha melepaskan cengkramanku “Hen..tikan!”

Seolah tuli, aku terus membenturkan kepalanya ke tembok. Membuat tembok yang berwarna putih kusam kini dinodai darahnya. Aku tak peduli. Aku tidak akan membiarkan siapapun berani melukai Kyuhyunku. Siapapun.

“Ugh.. Won..iie...” Kegiatan beringasku terhenti saat aku mendengar suara Kyuhyun yang sarat akan kesakitan.

Aku menatap tempat Kyuhyun berada dan tubuhku langsung gemetar melihat keadaannya. Dia merangkak mendekatiku di tengah rasa sesaknya. Aku membuang tubuh Taekjong yang sudah pingsan dan berlari menghampiri Kyuhyun.

“Kyunnie, bertahanlah…” Aku tak kuasa melihatnya kesakitan seperti ini. Seolah ada belati tajam yang menusuk jantungku jika melihat wajah kesakitannya.

“Yun…ho…” tangan Kyuhyun gemetar saat dia memberiku handphonenya.

Aku mengerti. Dia menyuruhku menghubungi seorang bernama Yunho agar siapapun orang itu dapat membantu kami. Aku mengambil HP milik Kyuhyun. Aku tahu Yunho atau manusia lainnya selain Kyuhyun tak akan bisa mendengarku walau saat ini aku bisa menyentuh benda mati ataupun hidup. Secepat aku bisa aku mengirim SMS ke nomor orang bernama Yunho di kontak HP Kyuhyun. Dan berharap orang itu cepat menemukan kami.

“Kyu aku sudah meng…” ucapanku terhenti saat aku melihat Kyuhyun yang berada dalam dekapanku menutup matanya “Kyunnie…” aku yang mulai panik mengguncang tubuh Kyuhyun berharap gadis itu membuka matanya “Kyu. Kau bisa mendengarku kan?” tidak ada respon apapun.

Rasa sakit merasuki seluruh tubuhku saat ini. Rasanya jauh lebih sakit daripada saat aku tenggelam dan koma. Dada Kyuhyun tak bergerak sama sekali. Nafasnya bahkan tak terasa lagi. Aku tahu aku harus melakukan sesuatu. Jika terus seperti ini Kyuhyun aka mati. Dan aku tak ingin itu terjadi.

Tak peduli jika aku hanyalah roh yang tidak bernafas, aku mencium bibir pucat Kyuhyun yang memutih. Memberinya nafas buatan. Aku tak tahu apakah ini akan berguna. Aku terus memberinya nafas buatan sampai seseorang tiba-tiba masuk ke dalam gudang.

“Ommo! Kyuhyunnie!!” laki-laki bermata musang menatap cemas tubuh Kyuhyun yang kubaringkan di lantai.

Aku tersenyum lega. Setidaknya pertolongan sudah datang. Orang itu mengangkat tubuh Kyuhyun dan menggendongnya. Aku berdiri ingin mengikutinya. Tapi tiba-tiba kakiku lemas dan pandanganku mengabur. Sebuah cahaya menghantamku dengan keras dan setelah itu semua lenyap.

_>_<_Get Lucky_>_<_

Author POV

“Demi Tuhan Jung Yunho! Apa yang terjadi dengan adikku?!” Heechul berteriak histeris ketika dia sampai ke rumah sakit. Jantungnya hampir copot saat tengah malam dia mendapat telepon dari Yunho yang mengatakan adiknya berada di rumah dalam keadaan tak sadarkan diri.

“Tenanglah Chullie. Ini rumah sakit” Yunho berusaha menenangkan Heechul yang seperti banteng mengamuk mendapati adiknya berada di ruang UGD tengah ditangani dokter.

“Memangnya siapa yang bilang ini rumah hantu?” Heecul tambah sewot mendengar perkataan Yunho “Jangan bilang padaku Kyuhyun kembali sok detektif seperti tahun lalu”

Yunho menghela nafas “Kali ini lebih parah. Dia memasang alat pelacak di mobil seorang psikopat. Dia hampir saja dibunuh” sedetik setelah mengatakan itu Yunho langsung menyesal. Bukannya malah menenangkan Heechul tapi dia malah memanasi yeoja cantik nan galak itu.

“APA KAU BILANG? DIBUNUH? SIAPA YANG BERANI MENYENTUH ADIKKU?” Jika dia berada di hutan bisa dipastikan teriakkan Heechul membuat malu para singa jantan. Karena teriakan itu lebih menggelegar dan lebih menakutkan.

“Astaga” Yunho ingin mengutuk kebodohan mulut seksinya yang kelepasan bicara “Maksutku… yah…Kyuhyun… dia emm…”

“Heechul-ah?” sebuah suara yang cukup dikenal Heechul berhasil menyelamatkan hidup Yunho.

“Dokter Choi” Heechul menatap dokter yang biasanya merawat Kyuhyun jika gadis itu dibawa ke rumah sakit ini “Bagaimana keadaan Kyuhyun?”

Choi Jonghoon tersenyum lembut pada Heechul “Kyuhyun-ah sudah tidak apa-apa. Kepalanya mengalami luka cukup parah akibat hantaman benda tumpul. Sepertinya dia juga sedang demam. Dan asmanya kambuh. Tapi jika dilhat dari keadaannya yang stabil, sepertinya orang yang menemukannya disana sudah memberinya pertolongan pertama yang tepat”

“Maksud dokter keadaan Kyuhyun bisa saja parah seandainya dia tidak cepat-cepat ditolong?” Tanya Heechul ngeri.

Dokter muda yang tampan itu mengangguk ikut prihatin “Asma Kyuhyun mudah kambuh dalam musim dingin seperti ini. Belum lagi luka di kepalanya. Aku bahkan tak berani membayangkan apa yang terjadi jika Kyuhyun telah ditolong semenit saja”

Heechul terperangah. Tubuhnya terasa lemas. Hampir saja. Dia hampir saja kehilangan dongsaengnya.

Yunho yang menyadari itu memeluk Heechul “Tak apa-apa Chullie. Kyunnie baik-baik saja. Kau dengar apa yang dokter Choi katakan. Kyunnie sudah aman sekarang”

Dokter Choi berdehem dan segera pamit. Dia memandang tak suka pada Yunho “Kalau begitu aku pergi dulu. Kyuhyun akan segera dipindahkan ke ruang rawatnya”

Setelah dokter itu pergi Heechul melepas pelukan Yunho “Gomawo Yun. Aku berhutang budi padamu. Kau telah menyelamatkan satu-stunya dongsaengku”

Yunho menggeleng “Akulah yang harus berterimakasih pada Kyuhyun. Tanpa bantuannya aku sudah dipecat setahun lalu karena gagal menangkap buronan narkoba. Sekarangpun dia menangkap pembunuh yang kasusnya saja polisi sepertiku masih belum jelas”

“Tapi tetap saja. Seperti yang dokter Choi katakan. Kyuhyun mungkin tidak terselamatkan jika kau tidak memberinya pertolongan pertama” bantah Heechul.

 “Aku tidak melakukan apa-apa Chullie. Aku kebetulan sedang ada tugas di sekitar gudang itu saat ada SMS masuk dengan nomor Kyuhyun. Aku langsung ke lokasi dan menemukan Kyuhyun sudah dalam keadaan pingsan. Karena panik aku segera membawanya ke rumah sakit” Yunho menghela nafas “Masalahnya adalah siapapun yang mengirim pesan itu pasti bukan Kyu karena aku tahu betul gaya bahasa adikmu itu”

“Tunggu…” Heechul menemukan hal aneh dari penjelasan panjang Yunho “Maksudmu ada seseorang yang lebih dulu menemukan Kyu dan mengirim SMS padamu?”

“Aku yakin begitu. Pasalnya aku menemukan tubuh Taekjong dalam keadaan sekarat. Sepertinya seseorang baru saja menghajarnya. Aku yakin seseorang itu bukan Kyu karena Kyu sendiri dalam keadaan lemah untuk melawan apalagi seberingas itu” jelas Yunho.

“Tapi… kenapa orang itu tidak membawa Kyuhyun ke rumah sakit tapi malah mengirim SMS padamu?” Tanya Heechul bingung.

“Entahlah. Aku sangat penasaran dengan sosok misterius itu karena anak buah yang kusuruh menyapu bersih gudang lokasi penyekapan Kyuhyun itu tidak menemukan apapun. Bahkan dari CCTV di dekat lokasi” jawab Yunho. Suaranya yang berat terdengar misterius saat melanjutkan kalimatnya “Seolah orang itu menghilang tak berbekas”

_>_<_Get Lucky_>_<_

            “Aku mengerti. Terimakasih atas kerja kerasmu Kangta-ssi” Choi Kiho menepuk pundak seorang namja berusia hampir 40 tahun di depannya dengan perasaan lega dan senang. Pagi hari, begitu Tuan Choi menginjakkan kakinya di rumah sakit, dia bertemu dengan pihak kepolisian yang memberinya kabar bahwa Taekjong –tersangka- yang menyebabkan kecelakaan anaknya sudah tertangkap.

            “Anda tidak perlu berterimakasih kepada saya. Jika bukan karena laporan gadis itu kami tak akan bisa menangkap tersangka yang menyebabkan anak Anda kecelakaan” Kangta selaku Ketua Kepolisian Seoul berkata menjawab perkataan pengusaha kaya itu.

            “Aku akan berterimakasih kepada Kyuhyun-ah saat dia sudah sadar nanti” jawab Tuan Choi.

            “Kalau begitu, aku permisi dulu Tuan Choi. Aku akan memberi Anda kabar baru secepatnya” pamit Kangta.

            Tuan Choi mengangguk. Setelah Kangta menghilang di tikungan lorong rumah sakit, Tuan Choi kembali masuk ke ruangan tempat anaknya berbaring koma. Tuan Choi mendudukkan tubuhnya di kursi berlengan empuk. Tempat biasa jika dia menemani sang anak tunggal.

            “Siwonnie…” Tuan Choi menggenggam tangan anaknya yang sampai saat ini terasa dingin “Penjahat yang membuatmu sepert ini sudah tertangkap. Kyuhyunnielah yang menangkapnya. Bukankah itu hebat? Ternyata temanmu yang manis itu sangat berani. Dia terluka karena membelamu. Appa jadi semakin menyukainya” Tian Choi tersenyum tipis. Dia sudah biasa bercerita panjang lebar pada anaknya walau Siwon sama sekali tak membalasnya. Jadi wajar jika Tuan Choi berteriak kaget saat tangan yang dia genggam balas menggenggam tangannya.

            “Siwonnie…” ucapnya tak percaya pada penglihatannya yang menampilkan mata hitam arang Siwon balas menatapnya.

            Sebuah suara lirih keluar dari belahan bibir tipis Siwon saat dia menggerakkannya “A..ppa…”

_>_<_Get Lucky_>_<_

Kyuhyun POV

            Kepalaku terasa sangat sakit. Seperti ada pisau yang membedahnya. Dadakupun terasa sedikit sesak. Apa asmaku kambuh? Perlahan aku membuka mataku yang terasa berat. Ah dari baunya aku tahu dimana tempatku sekarang berada. Rumah Sakit. Tempat yang paling kubenci.

            “Kyunnie…” suara Heechul eonnie membuatku menoleh. Wajah cantiknya terlihat lega. Lagi-lagi aku membuatnya cemas.

            “Aku tak apa-apa eonnie” aku berkata sebelum dia menayakan keadaanku.

            “Bisakah kau berhenti membuatku cemas? Aku bisa mati jantungan jika setiap hari harus mendapat kabar kau berada di rumah sakit” Heechul eonnie mulai mengomel.

Aku tersenyum meminta maaf “Tidak akan setiap hari kok”

“Aku ingin tidak lagi. Kenapa kau berkata seolah kau akan mengulanginya. Dasar bocah nakal” Heechul eonnie menjitak kepalaku pelan “Kau mau berlagak jadi pahlawan dengan menangkap semua penjahat. Untung psiko itu tidak membunuhmu. Kau harus banyak bersyukur Kyunnie”

“Aww” aku lansung mengaduh. Dia lupa ya kepalakukan diperban karena si psiko itu memukulku. Eh tunggu… psiko? Bagaimana nasip pembunuh itu? Lalu Wonnie….

“Mianhae” Heechul eonnie membelai kepalaku yang diperban “Apa sakit? Aku lupa kepala kerasmu itu sedang sakit?”

“Siwon” aku menatap Heechul eonnie “Bagaimana dengan Siwon?”

“Siwon siapa? Kyu, apa kepalamu terbentur keras dan jadi lupa ingatan? Mungkin hal itu bisa terjadi. Yunho menemukanmu pingsan dengan darah mengering di kepala bagian belakangmu. Oh Tuhan. Eomma pasti membunuhku jika dia tahu aku membiarkanmu dalam bahaya lagi” Heechul eonnie meratapi nasipnya.

Aku tak terlalu peduli ratapan kakakku si Queen of Drama. Lagipula orang tuaku sudah tak peduli padaku. Di saat Heechul eonnie masih meratap panjang pendek, aku mencabut infus yang menempel di tangan kiriku.

“Kyu! Kau mau kemana? Hei! Kembali Kyu!” Heechul eonnie berteriak saat sadar aku sudah tidak berbaring di ranjang rumah sakit itu.

Tak menghiraukan panggilan Heechul eonnie, aku terus berlari. Tubuhku masih lemas. Dadakupun masih terasa sedikit sesak. Belum lagi kepalaku yang tak berhenti berdenyut. Tapi aku sungguh ingin melihat Siwon. Kami sudah berhasil menangkap Taekjong yang merupakan tersangka utama yang membuat Siwon koma. Harusnya dengan begitu roh Siwon bisa kembali pada tubuhnya.

Aku menabrak beberapa orang tapi aku mengabaikan mereka. Nafasku terengah-engah saat aku berhasil sampai di depan ruang ICU tempat Siwon berada. Dengan tangan gemetar aku membuka pintu itu.

Deg

Tubuhku menegang saat mataku menangkap pemandangan di depanku. Sebuah mata sewarna arang hitam membalas tatapanku. Siwon. Dari tatapannya aku tahu itu dia. Tubuh itu terllihat sangat hidup. Jauh lebih hidup saat terakhir kali aku menjenguknya. Bahkan aku bisa merasakan aura kehidupan dari tubuh itu. Aura yang tidak pernah kurasakan saat berada di dekat roh Siwon.

“Ah Kyuhyunnie” suara Tuan Choi ah maksudku Choi ajussi membuat kontak mataku dan Siwon terputus “Kau sudah merasa baikkan nak?”

Aku mengangguk sekilas.

Choi ajussi berdiri dan membimbingku masuk ke ruangan besar itu. Tidak hanya ada Siwon dan ayahnya di ruangan itu. Aku bisa melihat Kibum –yeojachingu- Siwon menggenggam tangan Siwon. Kurasa asmaku memang parah karena aku merasakan sesak yang berlebihan saat melihat kedekatan mereka.

“Wajahmu masih sangat pucat Kyu. Apa dokter mengizinkanmu kesini?” Choi ajussi bertanya cemas.

“Aku baik-baik saja ajussi” jawabku pelan.

“Aku tak tahu harus bagaimana untuk membalas jasamu Kyuhyunnie. Karena keberanianmu, Taekjong tersangka penyebab kecelakaan Siwon jadi tertangkap. Kau adalah gadis pemberani yang hebat” puji Choi ajussi.

“Ajussi terlalu berlebihan” jawabku. Aku bisa merasakan tatapan menusuk dari Kibum.

“Tunggu. Jadi ini orang yang menangkap penjahat itu appa?” Siwon menatap bergantian antara aku dan appanya “Tapi aku sama sekali tidak mengenalnya”

Deg

Perkataan Siwon mampu membuatku lupa cara bernafas. Bagaimana bisa dia tidak mengenalku? Kebersamaan kami memang hanya sebentar. Tapi kami sudah melalui banyak hal sulit bersama kan? Kenapa dia bisa melupakanku dengan begitu mudah.

“Kyuhyun kan teman les pianomu Siwon oppa. Kenapa kau mengatakan tidak mengenalnya?” Kibum bertanya. Aku bisa mendengar nada senang dari suaraya.

“Kata dokter Siwon mengalami shock karena koma dalam waktu yang lama. Mungkin ada beberapa memorinya yang terlupakan” jelas Tuan Choi. Tangan lelaki paruh baya itu menggenggam tanganku “Duduk disini dulu Kyunnie, kau terlihat lelah”

Aku mencoba tersenyum. Walau senyum yang kuhasilkan pasti terlihat aneh “Tidak perlu ajussi. Aku kemari hanya untuk mengecek keadaan Siwon”

“Siwon oppaku baik-baik saja” jawab Kibum cepat “Iyakan oppa?”

Siwon yang sedari tadi menatapku mengalihkan tatapannya pada Kibum “Ne. aku baik-baik saja Kyuhyun-ssi”

Aku berusaha sekuat tenaga menahan tangisanku. Tubuhku yang tadi kupaksakan berlari kini terasa semakin lemas. Aku harus menggunakan seluruh kekuatanku hanya untuk berdiri “Ka…kalau begitu… aku akan kembali ke kamarku…” Kyuhyun-ssi? Bagaimana mungkin dia memanggilku seperti itu? Rasanya dipanggil ‘Dewi’ jauh lebih baik. Tapi Kyuhyun-ssi? Hatiku teriris mendengar itu.

“Secepat itu? Aku bahkan belum berterimakasih padamu secara pantas Kyuhyunnie” Choi ajussi berkata padaku.

Aku hanya menggeleng “Itu tidak perlu ajussi. Aku hanya…” aku menatap Siwon “Aku kebetulan berada di tempat dan waktu yang tepat” Siwon sama sekali tidak mengingatku. Aku bisa melihat dari caranya melihatku. Tak ada lagi pancaran mata teduh yang selalu membuatku aman di dekatnya. Sekarang dia menatapku seolah aku orang asing “Aku harus kembali ke kamarku ajussi” aku membungkuk dan berbalik untuk keluar dari kamar itu. Meninggalkan perasaan sesak yang semakin mencengkram dadaku.

Aku menangis tanpa suara. Membiarkan air mataku jatuh membasahi pipiku. Kugigit bibir bawahku agar tidak ada suara tangisan yang keluar. Tapi sebelum aku sampai pintu, kakiku yang sudah lemas sedari tadi memberontak. Sepasang tangan kekar langsung menahan tubuhku yang hampir jatuh ke lantai.

“Kyuhyunnie, gwencanayo?” suara panik Choi ajussi terdengar di belakangku.

Aku menatap Yunho oppa yang memegang erat pinggangku. Aku menggeleng samar padanya. Menyuruhnya membawaku pergi dari sini secepat mungkin.

“Kyunnie tidak apa-apa Tuan. Dia hanya perlu istirahat” Yunho menjawab pertanyaan Choi ajussi. Lalu dia menggendongku bridal style “Kami permisi dulu Tuan Choi dan semoga Anda cepat sembuh Siwon-ssi” kemudian aku merasakan Yunho oppa mulai berjalan.

Aku menyembunyikan wajahku di dada bidang Yunho oppa.

“Aku tak tahu kenapa kau menangis Kyu. Tapi berhentilah menangis. Aku tak suka melihat aair matamu itu” Yunho oppa mengeratkan gendongannya pada tubuhku.

Aku mengangguk dan menjawabnya dengan suara serak “Gomawo oppa”

_>_<_Get Lucky_>_<_

Author POV

            ‘Siapa gadis itu?’ Siwon bertanya dalam hati ‘Kenapa aku merasa dekat dengannya. Seingatku aku tak pernah bertemu dengannya. Aku ingat dengan jelas tak ada siapapun bernama ‘Kyuhyun’ selama aku les piano’ sejak Kyuhyun pergi dari kamarnya dalam gendongan Yunho, Siwon tak pernah sekalipun berhenti memikirkan gadis berparas manis itu ‘Siapa laki-laki yang menggendongnya tadi? Kenapa pula aku tidak rela namja itu menyentuh Kyhuhyun. Demi Tuahn! Aku bahkan tidak mengenal Kyuhyun. Tapi kenapa aku malah marah jika ada yang menyentuhnya’

“Siwon oppa. Kenapa dari tadi oppa melamun?” Kibum menepuk lengan Siwon dengan sedikit kesal. Pasalnya sedari tadi dia terus diacuhkan oleh namjachingu tampannya itu.

“Tidak ada apa-apa kok Kibum-ah” Siwon tersenyum menjawab pertanyaan Kibum “Oh ya. Apa kau mengenal yeoja tadi?”

“Yeoja tadi, maksud ooppa Kyuhyun itu?” Tanya Kibum. Siwon mengangguk. Walau dengan kesal Kibum tetap menjawab pertanyaan Siwon “Aku tidak mengenalnya. Aku hanya bertemu dengannya beberapa kali saat aku menjenguk oppa. Dia itu temannya Zhoumi oppa. Entah ada hubungan apa mereka karena mereka terlihat dekat sekali. Tapi jika dilihat tadi, sepertinya yeoja itu juga memiliki hubungan istimewa dengan namja yang menggendongnya tadi. Jujur saja aku merasa curiga padanya. Dia bertingkah seolah dia dan oppa sangat dekat. Tapi buktinya oppa sama sekali tidak mengingatnya”

‘Benarkah yang dikatakan Kibum?’ Siwon menatap yeojachngunya yang kini berapi-api menceritakan bukti kebenaran kecurigaannya pada Kyuhyun ‘Aku memang merasa sangat dekat dengan Kyuhyun. Tapi kenapa aku tidak mengingatnya sama sekali’

Siwon mengacak rambutnya frustasi saat merasakan kepalanya sakit untuk berpikir lebih lagi “Kyuhyun. Siapa sebenarnya dirimu?” gumamnya lirih.

_>_<_Get Lucky_>_<_

Kyuhyun menatap sekelilingnya. Semuanya terlihat putih tak berujung. Dia tidak berada di kamar rawatnya di rumah sakit ataupun kamar tidurnya di apartemen. Padahal dia ingat dengan jelas, setelah makan siang yang disuapi Heechul dan meminum obatnya, Kyuhyun merasa mengantuk dan tertidur nyenyak saat Yunho membelai rambutnya.

“Akhirnya kita bertemu Kyuhyunnie” sebuah suara bernada lembut membuat Kyuhyun menoleh. Retina matanya menangkap pemandangan seorang yeoja yang sangat cantik. Kyuhyun rasanya mengenal yeoja paruh baya itu. Matanya, bibirnya bahkan lesung pipinya mengingatkannya pada seseorang.

“Anda ibu Siwon?” Kyuhyun menatap yeoja menawan di depannya dengan pandangan tak percaya “Bagaimana aku bisa ada disini?”

“Pertama, panggil aku ajumma” Ibu Siwon menjawab seraya tersenyum manis pada Kyuhyun. Bahkan senyumannya mirip dengan senyum Siwon “Kedua, akulah yang memanggilmu kesini Kyunnie” cara memanggilnya pun sama dengan Siwon. Kyuhyun sampai terbengong beberapa detik.

“Untuk apa ajumma memanggilku?” Kyuhyun bertanya setelah acara terbengongnya selesai.

“Aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau sudah mau menolong anakku Kyu” ucap Nyonya Choi. Matanya yang hitam itu berubah sendu “Tapi ini belum berakhir”

“Apa maksud ajumma? Siwon sudah kembali ke tubuhnya sekarang. Tidak ada masalah lagi” jawab Kyuhyun ‘Well kecuali dia melupakanku’ lanjut yeoja itu dalam hati.

Nyonya Choi menggelengkan kepalanya membat rambut cokelat pendeknya yang lebih muda dari warna cokelat rambut Kyuhyun bergoyang anggun “Ini hanya untuk sementara. Siwon kembali ke tubuhnya bukan karena kalian berhasil menangkap orang yang mencelakakan Siwon. Tapi ada hal lain yang bisa membuatnya kembali ke tubuhnya walau untuk sementara”

Sekarang Kyuhyun makin bingung ‘Siwon kembali ke tubuhnya hanya untuk sementara? Itu mustahil’ pikirnya “Bisakah ajumma menjelaskannya dengan bahasa yang kumengerti. Jika memang saat ini Siwon belum kembali ke tubuhnya untuk selamanya, apa yang harus kulakukan agar dia tidak perlu keluar lagi dari tubuhnya?” Tanya Kyuhyun ‘Walau aku lebih suka dia menjadi roh dan mengingatku’ batin Kyuhyun merasa egois.

“Aku bisa membaca pikiranmu Kyunnie” jujur, ibu Siwon merasa geli dengan pikiran Kyuhyun yang terus saja mengoceh tentang betapa kejamnya Siwon melupakannya “Aku tahu kau merasa marah dan kecewa karena Siwon melupakanmu. Aku tak bisa melakukan apapun untuk itu. Karena bagaimanapun, jika roh telah kembali ke tubuhnya dia akan melupakan masa perjalanannya sebagai seorang roh. Juga orang-orang yang berinteraksi dengannya saat menjadi roh. Itu sudah hukum alam”

Kyuhyun terkejut. Dia merasa malu karena ibu Siwon mendengar pikirannya yang egois menginginkan Siwon berada di sampingnya sebagai roh yang bisa mengingatnya. Tidak sebagai manusia yang bersikap seperti orang asing di dekatnya “Mianhae ajumma, aku tak bermaksud seperti itu. Aku hanya…”

“Aku mengerti” Nyonya Choi mengelus lembut rambut Kyuhyun yang ikal “Tapi sekarang bukan saatnya kita mempermasalahkan itu. Sebentar lagi roh Siwon akan keluar dari tubuhnya. Kau harus membantunya kembali ke tubuhnya lagi. Kali ini secara permanen”

Kyuhyun menatap bingung Nyonya Choi “Apa yang harus kulakukan?”

“Temukan jawabannya seiring waktu” Nyonya Choi menjawab. Jawaban yang membuat dahi Kyuhyun berkerut.

Kyuhyun menyadari mungkin jawaban dari pertanyaannya adalah ‘Rahasia Akhirat’ yang harus dia cari tahu sendiri jawabannya. ‘Benar-benar merepotkan. Jika bukan Siwon, aku tak akan melakukannya’ Kyuhyun menggerutu dalam hati tapi dia langsung menyadari satu hal ‘Ops! Choi ajumma kan bisa membaca pikiranku. Aduh Cho Kyuhyun phabo!’

Nyonya Choi tersenyum menatap wajah Kyuhyun yang kelihatan lucu. Mata cokelat gadis itu menatapnya dengan pandangan minta maaf dan rasa bersalah “Kau tak perlu meminta maaf Kyunnie. Akulah yang meminta maaf karena merepotkanmu. Aku sudah menyuruhmu melakukan hal yang kau sendiri tak tahu jawabannya. Tapi kuharap kau mau melakukannya. Karena hanya dirimulah yang bisa menolong Siwon. Hanya kaulah dewinya. Satu-satunya dewi yang bisa menyelamatkan Siwon”

“Aku akan berusaha semampuku ajumma” jawab Kyuhyun.

“Saatnya kau kembali. Siwon sudah menunggumu” Nyonya Choi berkata.

“Eh? Siwon menungguku? Dia bagkan tidak mengingatku ajumma. Bagaimana dia bisa menungguku?” Tanya Kyuhyun.

“Kau akan mengerti setelah kembali nanti” Nyonya Choi menggenggam tangan Kyuhyun “Siwon akan merasakan jika waktunya menipis. Kau harus menemukan cara itu sebelum waktu kalian habis”

“Tapi…” Kyuhyun sudah bersiap menanyakan sesuatu, tapi sebuah cahaya terang mengelilingi tubuhnya dan dia tertelan dalam cahaya itu.

_>_<_Get Lucky_>_<_

Kyuhyun POV           

“Kyuhyun-ah” sebuah suara memanggil namaku. Suara yang tak asing. Seperti suara Dokter Choi.

“Kyunnie…” ah itu suara Siwon.

“Kyuhyun-ah, bisakah kau mendengar suaraku?” suara dokter Choi yang terdengar cemas masuk kembali ke dendang telingaku. Tentu saja aku mendengarnya. Memangnya aku tuli.

“Dokter, detak jantungnya mulai stabil” suara seorang wanita yang dari nadanya pasti adalah suster tedengar lagi.

“Oh Terima kasih Tuhan” kini suara dokter Choi terdengar lega.

Tunggu, kenapa mataku terasa berat utuk terbuka.

“Kyunnie, kumohon buka matamu” suara Siwon kembali terdengar. Aku bahkan bisa merasakan sentuhan tangannya yang sedingin es di telapak tanganku “Kyunnie, please… jangan membuatku cemas”

Siwon. Ya itu Siwon. Demi Tuhan! Aku yakin itu Siwon. Dia memanggilku Kyunnie. Dia ingat padaku. Tapi kenapa tangannya sangat dingin. Apa perkataan Choi ajumma tadi benar? Sekuat tenaga aku berusaha membuka mataku. Awalnya hanya pemandangan blur yang kulihat tapi lama kelamaan aku bisa melihat semuanya. Wajah tampan Siwon berada tepat di depan wajahku.

“Kau membuatku sangat cemas Kyunnie. Syukurlah kau sudah bangun” tangan Siwon yang tidak sedang menggenggam tanganku kini membelai wajahku. Dingin memang tapi aku menyukainya.

“I…ini dimana?” tanyaku pelan. Tenagaku seperti lenyap entah kemana. Aku bahkan baru sadar kini ada masker oksigen yang tertengger menutupi hidung dan mulutku. Ada suara-suara ‘pip’ aneh berada di sekitarku.

“Kau sudah sadar Kyuhyun-ah” Dokter Choi menatapku senang “Kau berada di ruang ICU. Tiba-tiba detak jantungmu melemah”

“Mwo?” aku mentap dokter muda itu tidak percaya.

“Itu benar” Siwonlah yang menjawab. Oh tepatnya roh Siwon “Begitu aku sampai di kamarmu, kau malah seperti mayat. Kau membuatku sangat takut. Tolong jangan lakukan itu lagi. Aku sungguh tak bisa hidup tanpamu Kyunnie”

Sebut aku egois. Aku tak keberatan. Asal Siwon, baik itu dalam bentuk manusia utuh atau roh sekalipun ada di sampingku. Aku tak peduli hal lainnya.

:3 TBC :3

Menurut kalian, lebih baik mana, Siwon yang hidup dan melupakan Kyuhyun atau Siwon yang menjadi roh tapi selalu mengingat Kyuhyun?

Meski Kyuhyun memilih yang kedua. Apakah dia akan tega membiarkan tubuh Siwon yang kehilangan rohnya mati secara perlahan?

>< 

==

>< 

==

Sebenarnya aku masih UAS. Tapi aku tak mau dikira hiatus. Jadi seletah menghilang 2 bulanan, saatnya update.

Dan LG-lah yang terpilih sebagai FF pertama yang kuupdate.

Setelah lama tak menulis, aku jadi merasa tulisanku hambar.

Aku minta maaf jika kualitas penulisanku menurun dan mengecewakan Lovely Readerku. Jeongmal mianhae.

Tapi, bolehkan aku tetap berharap Lovely Reader yang cuuaaaakeeeepnya membaana ini meninggalkan review or coment?

 

Mohon Permakluman

Anin :3

 

 

Ps: Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. Bagi yang tidak menjalankan, selamat menikmati sarapan#bugh

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ENPKyu #1
Chapter 12: Lanjut lanjut lanjut ^^
mikukako #2
Chapter 12: Woaaaaa apa yg stella rencanakan????


Aish... dasar yeoja jelek..



Lanjuuy
lovefull #3
Chapter 9: Please update again its been so long
tarrysmeot #4
Chapter 12: kyu penyebab ibu siwon meninggal
or cuman kata2 stella byar siwonest makin dendam ma kyunie
kutunggu chappy selanjutnya walo lama nd dah kubaca berkali2 diblog tetangga nd disini
dgn nama berbeda yg hampir mirip sih
tarrysmeot #5
Chapter 11: ikut syock bareng fan siwon aka siwonest
tarrysmeot #6
Chapter 10: boleh gk aku jd kejem sedikit
pengen cekekk stella kok tega
tarrysmeot #7
Chapter 9: duh iwon jd roh aja rewel
dah sosor aja kyu mo deepkiss longkiss kiss kiss kisslah
tarrysmeot #8
Chapter 8: yess kyuniee nembak culuan
tinggal sosor bibir siwon yg koma
yippy
tarrysmeot #9
Chapter 7: love it.....
aku suka
wonkyulegs
#10
Chapter 12: hello new reader is here~
kyaa ceritanya bagusss tapi kesel banget sama stella hdnbuisndini kenapa dia jahat bgt siiiii huhuhu
di tunggu update selanjutnya author-ssi! ^^