Cute Kyunnie

Lucky Guy

 

Kyuhyun POV

            Ini membingungkan. Tak ada seorangpun yang memberitahuku bahwa Siwon sudah punya pacar. Tidak Siwon sekalipun. Aku mendelik samar pada sosok Siwon yang berdiri di sebelahku. Sosok tampan yang hanya aku yang bisa melihatnya.

            “Kalau Zhoumi oppa tidak bisa pergi, aku akan pergi sendiri” ucap yeoja cantik bernama Kim Kibum yang merupakan yeojachingu Choi Siwon.

            “Aku titip salam pada Kiho ajussi. Aku akan langsung kesana begitu urusanku selesai” jawab Zhoumi.

            Kibum mengangguk. Dia membungkuk sedikit padaku dan beranjak dari tempatnya berdiri. Aku rasa saat ini aku harus melihat keadaan tubuh Siwon

            “Zhoumi oppa, aku harus pergi. Kita ketemu besok lagi ya” pamitku terburu-buru.

            “Eh? Secepat itu?” Zhoumi oppa kelihatan kecewa.

            Aku hanya memberinya senyuman minta maaf dan segera berlari mengejar Kibum.

            “Kau mau kemana?” Tanya Siwon yang ikut berlari di sebelahku.

            “Mengikuti yeojachingumu” jawabku dengan menekan kata ‘yeojachingu’.

            “Jujur Kyu, aku lupa padanya. Setelah melihatnya baru aku ingat aku punya yeojachingu. Mungkin karena kami baru jadian sebulan lalu” jelas Siwon.

            “Aku tidak peduli” jawabku kesal. Kurasa aku kesal karena lelah berlari sehingga seragamku berkeringat, berbeda dengan Siwon yang sama sekali tak kesulitan bernafas setelah berlari dan tanpa keringat. Sial! Kenapa dia terlihat sangat tampan sekarang bahkan walaupun aku tahu dia sudah punya pacar.

            Siwon membuka mulutnya untuk menjawab perkataan cuekku tapi aku segera berteriak saat melihat orang yang kucari tengah membuka pintu mobilnya  “Kibum-ssi”

            Kibum menoleh padaku dan memberi tatapan bertanya. Yeoja itu sangat cantik dan anggun. Tipe Tuan Putri yang serasi dengan sang Pangeran “Kyuhyun-ssi?”

            Perlu waktu 30 detik bagiku untuk mengatur nafasnya yang terengah-engah akibat berlari “Begini, aku dan Siwon adalah teman les piano. Bolehkah aku menumpang mobilmu untuk menjenguknya?” Bingo! Syukur aku cerdas. Setelah investigasiku pada Sungmin dkk, aku tahu Siwon sangat suka bermain piano bahkan sampai les segala.

            Kibum menatapku lekat membuatku ragu. Apa dia tahu aku berbohong? Tapi keraguanku hilang saat dia mengangguk.

            Aku masuk ke mobil Mercedes putih Kibum yang dikendarai seorang supir. Siwon duduk di sebelahku, sedang Kibum duduk di depanku.

Lucu rasanya saat aku merasa hatiku senang melihat Siwon lebih memilih duduk di sebelahku daripada di sebelah pacar anggunnya.

            Perjalanan ini adalah perjalanan paling sunyi yang pernah kualami. Tak sekalipun Kibum membuka mulutnya. Well, selain cantik, sepertinya calon Mrs Choi kita ini sangat irit bicara. Dan lagi-lagi entah kenapa itu membuatku merasa lebih baik. Bukankah itu berarti aku lebih menyenangkann daripada dia?

_>_<_Get Lucky_>_<_

            Choi Kiho adalah seorang namja paruh baya yang masih sangat tampan walau usianya lebih dari 40 tahun. Kharismanya bahkan terpancar walau wajahnya terlihat sangat lelah. Bisa kulihat bahu Siwon bergetar menahan  tangis melihat keadaan ayahnya.

            “Tak ada yang berubah” ucap Tuan Choi sedih “Keadaan Siwon tetap koma. Tangannya yang bergerak memang menggembirakana tapi tidak membuat kondisinya lebih baik”

            “Ajussi harus bersabar. Siwon oppa pasti bangun” Kibum menggenggam tangan besar milik Tuan Choi.

            Aku masih berdiri di dekat pintu ruangan itu. Sebelah tanganku menggenggam tangan Siwon untuk menguatkan namja itu. Siwon memang tidak menangis, tapi aku yakin dia tengah menahan perasaanya.

            “Aku percaya” jawab Tuan Choi. Dia menatap anaknya yang tengah terbaring tak berdaya dengan penuh kasih sayang. Sebuah pandangan yang sangat kuharapkan diberikan ayahku padaku “Siwon anak yang kuat. Dia pasti akan bangun dan sembuh seperti dulu”

            “Appa adalah lenteraku” ucap Siwon. Matanya tak lepas menatap ayahnya “Dia adalah panutan yang menjadi petunjuk hidupku. Tanpa cahayanya aku tak akan bisa tumbuh dengan baik” Siwon kemudian menatapku “Bisakah kau mengatakannya pada appaku?”

            Aku mengangguk. Perlahan aku berjalan mendekati Tuan Choi dan Kibum yang berdiri di dekat ranjang tubuh Siwon terbaring “Emm,,, permisi Tuan Choi…”

            Tuan Choi dan Kibum menatapku. Kibum sepertinya lupa jika aku ikut bersamanya sedangkan Tuan Choi tidak sadar tadi aku masuk ke ruangan ini setelah Kibum.

            “Ne?” Tanya Tuan Choi sopan. Benar-benar mirip Siwon.

            “Namaku Kyuhyun, aku teman les piano Siwon” aku memperkenalkan diri dengan membungkuk sesopan yang kubisa “Siwon pernah mengatakan padaku bahwa Anda adalah lentera yang menjadi panutan dan petunjuk hidupnya. Dia merasa cahaya yang Anda berikan membuatnya bisa hidup degan baik. Dia sangat mengaggumi dan menghormati Anda Tuan Choi”

            Siwon berbisik di telingaku. Lagi-lagi lupa jika hanya aku yang bisa mendengarnya “Bilang padanya untuk menungguku. Aku akan berjuang untuk hidup”

            Tuan Choi menatapku tanpa berkedip dan hal itu membuatku sedikit gugup saat dia membuka mulutku lagi “Anda harus terus berdoa untuk Siwon, karena dia juga tengah berjuang untuk membuka matanya agar bisa kembali menjalai harinya bersama Anda”

            Sebuah senyuman muncul di bibir Tuan Choi setelah aku menyelesaikan kalimatku “Siwon sungguh berkata seperti itu padamu?” aku mengangguk-angguk yakin “Aku sangat senang mendengarnya. Siwon tidak terlalu banyak bicara. Bisa dibilang kami tidak pernah bicara dari hati ke hati karena kesibukkanku”

            “Anda salah” ujarku cepat. Tuan Choi dan Kibum bahkan Siwon kini menatapku “Siwon tidak pernah merasa Anda mengabaikannya karena kesibukan Anda. Mungkin Siwon susah mengutarakan perasaannya dengan kata-kata, jadi dia lebih suka memperlihatkan perasaan yang dia rasakan dengan perbuatan. Siwon selalu memuji betapa hebatnya Anda sebagai orang tua tunggal membesarkan Siwon. Aku yakin Siwon sangat menyayangi Anda”

            Tuan Choi menatapku mataku seolah mencari kebenaran. Ketika dia yakin aku tidak berbohong, dia menatapku lembut “Namamu Kyuhyun kan?” aku kembali mengangguk “Kau dan Siwon pasti sangat dekat. Dia tidak akan mudah membuka hatinya untuk sembarang orang. Mulai sekarang, panggil aku ajussi jangan tuan. Semua teman dekat Siwon adalah anakku”

            “Eh?” aku menatapnya bingung “Gomawo tu… eh Choi ajussi”

            Kurasakan sebuah tangan es memegang bahuku. Bisa kulihat dari ekor mataku Siwon menatapku dengan mata hitam indahnya “Gomawo Kyunnie”

            Aku mengangguk samar.

            “Well, kalau kalian begitu dekat kenapa aku tidak pernah mendengar apapun tentangmu Kyuhyun-ssi dari Siwon oppa?” suara Kibum membuatku menoleh pada yeoja cantik yang sedari tadi sepertinya terlupakan.

            “Eh?” Sial! Apa yang harus kujawab sekarang. Ah aku ingat Siwon kan baru pacaran dengan Kibum “Emm,, kami jarang bertemu sebulanan ini, mungkin karena itu hubungan kami agak renggang jadi Siwon tidak memiliki alasan untuk menceritakanku padamu. Aku bahkan baru-baru ini tahu dia punya yeojachingu”

            Kibum menatapku menyelidik “Benarkah?”

            “Kenapa kau bertanya seperti itu pada Kyuhyunnie, Kibum?” Tanya Tuan Choi ups maksudku Choi ajussi.

            “Aku hanya penasaran” jawab Kibum. Sepertinya dia kesal karena aku terlalu banyak bicara.

            “Aku harus pulang ajussi, Kibum-ssi” pergi dari sini adalah hal bagus. Toh aku tidak bisa menolong Siwon kembali ke tubuhnya saat ini “Senang bertemu dengan kalian. Semoga Siwon cepat sembuh”

            “Mau pulang secepat itu?” Tanya Choi ajussi “Kau kemari naik apa Kyuhyunnie?”

            “Aku ikut naik di mobil Kibum-ssi” jawab Kyuhyun “Tapi aku bisa pulang naik bis atau taksi”

            “Mwo? Itu berbahaya” kata Choi ajussi. Berbahaya? Aku sudah biasa naik kendaraan seperti itu seumur hidupku kok. Lagipula ini masih sore, tidak akan ada bahaya.

            “Tidak berbahaya kok ajussi. Aku sudah biasa” jawabku.

            “Aku akan menyuruh supirku mengantarmu pulang” saran Choi ajussi.

            Aku langsung menolaknya. Rasanya tak enak merepotkan orang yang baru kukenal “Tidak perlu ajussi. Sungguh, aku tak apa-apa”

            “Baiklah. Tapi hati-hati di jalan. Arra?” pesan Choi ajussi.

            Aku mengangguk “Kalau begitu aku pamit. Selamat sore”

            “Sepertinya appaku sangat menyukaimu” kata Siwon saat aku berjalan menuju halte bis. Malas ah naik taksi. Lebih asik naik bis.

            “Jjinja? Aku sangat gugup tadi. Bagaimana kalau appamu menganggapku lancang? Tapi syukur semua berakhir baik” jaawabku pada Siwon.

            “Kau sudah bekerja keras Kyunnie. Jeongmal gomawo” Siwon menatapku tulus.

            Aku berhenti melangkah dan menatapnya balik “Kau bisa mengumpulkan rasa terima kasihmu setelah kau kembali ke tubuhmu karena sepertinya aku punya ide”

_>_<_Get Lucky_>_<_

Siwon POV

            “Bukan seperti itu Kyu, kumisnya tidak setebal ini dan dagunya lebih lancip” ucapku menahan tawa setengah mati pada Kyuhyun yang asik menggambar di kertas sketsa wajah yang baru dibelinya sepulang dari rumah sakit. Tapi sepertinya aku tak kuat lagi. Akhirnya tawaku pecah setelah lama kutahan.

            “Ahh!!! Aku benci menggambar!!” teriaknya kesal “Dan berhenti tertawa Choi Siwon!”

            Aku sudah berjanji untuk tidak tertawa pada Kyuhyun saat dia mengancamku akan melempar koleksi novel romannya jika aku menertawakan gambarannya. Tapi sungguh, siapa yang tidak akan tertawa melihat coretan pensil yang diyakini Kyuhyun sebagai hasil gambar yang ada di buku sketsa itu. Gambar anak TK pun masih lebih bagus. Jika kulihat dari nilai-nilai dan akselerasi kelasnya, Kyuhyun adalah gadis yang sangat cerdas, tapi soal menggambar, aku barani bertaruh dia bahkan tidak bisa menggambar 2 gunung dengan satu matahari.

            “Mianhae Kyu tapi hahahahaha” aku kembali tertawa malah sekarang beguiling-guling di lantai.

Kami -atau tepatnya Kyuhyun- tengah menggambar orang yang menabrakku berdasarkan apa yang kuingat saat kejadian itu. Karena aku tidak bisa memegang pensil, jadinya Kyuhyunlah yang menggambar walau sudah berjam-jam kami tidak bisa mendapatkan gambar yang sedikit berkualitas. Kyuhyun yakin, jika kami bisa membuat orang yang menjadi penyebab kecelakaanku itu tertangkap polisi aku akan kembali ke tubuhku.

            “Iya deh iya. Kibummie tersayangmu pasti bisa menggambar lebih baik” aigoo sepertinya babby Kyunnie tengah merajuk.

            “Dia memang bisa melakukan semua hal. Cantik dan pandai dalam segala hal” jawabku. Entah kenapa sangat asik menggoda yeoja berpipi chubby ini.

            “Kau menyebalkan Choi!” dia mendelik padaku. Mata bulatnya terlihat sangat lucu jika dia marah. Yeoja yang benar-benar imut.

            “Hey, aku kan hanya mengatakan yang sebenarnya” kilahku.

            “Terserah!” dia bangun dari posisi telungkupnya di lantai “Sebentar lagi Heechul eonni akan pulang. Aku sudah lapar”

            “Kalau begitu ayo kita tunggu di ruang makan” ajakku sambil ikut berdiri.

            “Ngapain  kau ikut? Pergi sana gentayangan di sisi yeojachingu sempurnamu!” usirnya ketus.

            “Kau masih marah karena aku menertwakan gambarmu? Mianhae ne? jangan marah dong baby” rayuku.

            Kyuhyun yang sudah membuka pintu kamarnya berbalik menatapku dan mendelik kesal “Jangan memanggilku baby dasar Choi playboy!”

            “Kau bicara dengan siapa Kyu? Dan siapa yang playboy?” seorang yeoja berambut pendek yang sangat cantik bertanya pada Kyuhyun. Sepertinya putri sulung Kelaurga Cho sudah pulang. Kyuhyun pernah cerita padaku kalau kakak perempuannya bekerja sebagai penyiar radio di Radio Sukira dan pulang saat makan malam.

            “An…aniya” jawab Kyuhyun sedikit kaget menemukan sang kakak berdiri berkacak pinggang di dekatnya “Kapan eonnie pulang?”

            “Baru saja” jawab Heechul “Dan jangan mencoba mengubah pembicaraan. Apa kau menyembunyikan namja di kamarmu?” Heechul menatap selidik Kyuhyun. Aku yang berada di samping Kyuhyun menikmati wajah salah tingkah Kyuhyun yang menggemaskan.

            “Aniya” jawab Kyuhyun lagi “Aku tidak menyembunyikan siapapun. Kalau tidak percaya eonnie geledah saja”

            “Baiklah aku percaya” Heechul melirik ke pintu kamar Kyuhyun “Ayo makan malam sekarang, atau kau ada janji dengan namjachingu barumu?”

            “Aissh! Chullie eonnie! Aku kan sudah bilang aku tidak punya pacar” Kyuhyun menatap kesal kakaknya dan segera ke ruang makan –rangkap dapur- untuk mengganyang makanan yang dibeli Heechul sepulangnya dari studio radio. Kata Kyuhyun, mereka berdua tidak terlalu becus dalam urusan memasak, jadi mereka lebih sering membeli makanan di luar. Heechul yang sangat menjaga kesehatan adiknya hanya membeli makanan sehat di café atau restoran.

            Heechul meletakkan 2 porsi kimbab di piringnya dan piring Kyuhyun. Aku memilih duduk di depan Kyuhyun. Sepertinya itu sudah menjadi hobby baruku. Yakni memperhatikan Kyuhyun makan. Aku kadang heran, bagaimana mulut yang kecil itu bisa dimasuki 2 kimbab besar sekaligus. Pipinya yang chubby makin terlihat seperti bakpao saat mengunyah makanan. Jika marah saja dia sangat menggemaskan, apalagi ketika makan.

            “Makan pelan-pelan Kyu” Heechul menatap jijik cara makan adiknya. Aigo, aku sih malah gemas.

            “Ahu helum mahan hiang” ucap Kyuhyun disela kunyahannya.

            “Telah dulu makanannya baru bicara phabo” Heechul menggeplak kepala Kyuhyun “Dan sudah kubilang jaga pola makanmu. Kau sangat merepotkan jika sakit”

            Kyuhyun hanya cengengesan. Dia menelan 2 kimbab terakhir dalam piringnya “Mianhae, tadi aku sibuk”

            Heechul hanya geleng-geleng kepala. Berkebalikan dengan Kyuhyun, Heechul makan dengan sangat anggun layaknya seorang putri. Tak heran saat Kyuhyun kembali mengambil satu porsi kimbab lagi, Heechul baru memakan setengah porsinya.

            “Kau makan seperti monster kelaparan Kyu” aku tak bisa menahan diri untuk tidak berkomentar.

            Bisa kulihat, jika kami hanya berdua dia pasti sudah melemparku dengan sumpitrnya tapi dia tahu itu akan membuat Heechul curiga.

            “Aww!” aku mengaduh saat merasa betisku ditendang. Aissh aku lupa dia bisa menendang kakiku tanapa sepengetahuan Heechul. Gadis licik.

            Bibirnya bergerak membentuk kata “Rasakan” tanpa suara. Awas saja dia.

            Suara bel mengintrupsi suapan terakhir Kyuhyun pada porsi kedua kimbabnya. Setelah bertanding ketajaman mata dengan saling melempar deathglare, Kyuhyun yang kalah menghela nafas dan beranjak membuka pintu. Aku hanya diam di tempatku dengan senyum geli mendengar dumelan yeoja itu.

            “Kyaaaa!!!!!” teriakan Kyuhyun membuatku melompat bangun. Ada apa? Apa yang memencet bel adalah perampok? Tapi perampokkan tidak perlu menmencet bel. Atau jangan-jangan pembunuh psiko?

            Dengan berlari aku dan Heechul menuju pintu. Heechul menghembuskan nafas lega melihat kejadian di depannya, tapi aku tidak. Bagaimana aku bisa lega jika melihat Kyuhyun kini tengah mengap-mengap dalam pelukan seorang namja kekar bertubuh besar. Damn! Kenapa dia punya begitu banyak namja dalam hidupnya sih.

            “Kangin cepat lepaskan adikku. Kau bisa membuat asmanya kambuh” perintah Heechul pada pria besar itu.

            “Ommooo,,, mianhae Kyu. Aku terlalu senang melihatmu baik-baik saja” namja bernama Kangin itu akhirnya melepaskan pelukannya dan merapikan surai kecoklatan Kyuhyun yang berantakan karena pelukannya.

            Seandainya aku punya kekuatan listrik sudah kesetrum namja itu. Seenaknya saja dia memeluk Kyunnie-ku. Eh? Tunggu dulu, Kyunnieku? Aissh! Sepertinya aku ngelantur. Tapi keinginan menstrum namja itu hilang saat seorang yeoja berwajah cantik keibuan masuk ke apartemen kami –biarlah aku mengaku-ngaku toh Kyuhyun tak akan tahu- dan menarik Kangin menjauh dari Kyuhyun.

            “Kau ini. Kyuhyun baru sembuh jangan membuatnya sakit lagi Kangin-ah” kata yeoja cantik itu.

            “Teukkie eonni, bogoshipo” Kyuhyun memeluk tubuh ramping yeoja itu “Kalian berdua jahat tidak menjengukku saat sakit. Malah asik bulan madu ke Spanyol”

            “Benar. Kangin sampai bolos kuliah 5 hari” celetuk Heechul.

            “Kami tidak bulan madu kok. Kami pergi jalan-jalan bersama perkumpulan mobil antic ke Spanyol” ralat Kangin “Ngomong-ngomong, kalian tidak menyuruh sepupu kalian yang tampan ini masuk? Dan Chullie panggil aku oppa”

            Heechul memutar matanya malas.

“Teukkie eonnie adalah sepupuku bukan Kangin oppa” ucap Kyuhyun tapi dia mengapit lengan Kangin dan Teukkie masuk ke ruang tamu.

            Aku terpaku di tempatku. Bukan karena melihat betapa akrabnya Kyuhyun dengan namja bernama Kangin itu tapi karena gambar pakaian Leeteuk.

            Kyuhyun yang melihat keanehanku menyuruh ketiga oppa dan eonniedulnya masuk duluan. Dia berdiri di depanku. Setelah memastikan ketiga orang itu menghilang dia mengguncang-guncangkan lenganku dan berbisik “Siwonnie, ada apa?” suaranya sarat akan kecemasan.

            Aku menatapnya dengan pandangan shock “Aku melihat namja itu. Namja yang menabrakku dan penyebab dari semua kekacauan dalam hidupku. Aku melihatnya Kyu!!”

TT_TT TBC TT_TT

Siapakah yang dimaksud Siwon sebagai namja yang membuat kesialan fatal padanya?

Mampukah Kyuhyun menemukan namja itu dan menyelamatkan Siwon?

 

FF ini sudah lumutan,, hehehe mianhae…

Karena sudah lama enggak dilanjutin, Author takut feelnya enggak dapet...

Tolong komentarin ya, Author ingin yang terbaik untuk Lovely Reader. Terutama untuk Lovely Reader yang selalu menunggu FF ini dilanjutkan.

         

Salam calon gadis 20 Tahun(13Mey ini)

Anin :3

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
ENPKyu #1
Chapter 12: Lanjut lanjut lanjut ^^
mikukako #2
Chapter 12: Woaaaaa apa yg stella rencanakan????


Aish... dasar yeoja jelek..



Lanjuuy
lovefull #3
Chapter 9: Please update again its been so long
tarrysmeot #4
Chapter 12: kyu penyebab ibu siwon meninggal
or cuman kata2 stella byar siwonest makin dendam ma kyunie
kutunggu chappy selanjutnya walo lama nd dah kubaca berkali2 diblog tetangga nd disini
dgn nama berbeda yg hampir mirip sih
tarrysmeot #5
Chapter 11: ikut syock bareng fan siwon aka siwonest
tarrysmeot #6
Chapter 10: boleh gk aku jd kejem sedikit
pengen cekekk stella kok tega
tarrysmeot #7
Chapter 9: duh iwon jd roh aja rewel
dah sosor aja kyu mo deepkiss longkiss kiss kiss kisslah
tarrysmeot #8
Chapter 8: yess kyuniee nembak culuan
tinggal sosor bibir siwon yg koma
yippy
tarrysmeot #9
Chapter 7: love it.....
aku suka
wonkyulegs
#10
Chapter 12: hello new reader is here~
kyaa ceritanya bagusss tapi kesel banget sama stella hdnbuisndini kenapa dia jahat bgt siiiii huhuhu
di tunggu update selanjutnya author-ssi! ^^