Chapter 7

Save This Marriage

 

Woohyun berlari secepat yang ia mampu di koridor rumah sakit yang ia rasakan sangat panjang saat itu. Pikiran benar-benar buyar, rasa takut sekaligus khawatir beraduk menjadi satu ketika ia memikirkan kemungkinan terburuk tentang apa yang terjadi pada Sunggyu. Sungjong tidak sanggup memberi informasi yang lebih akurat pada Woohyun ketika mereka berbicara di telopon mengingat Sungjong tidak bisa menghentikan tangisannya saat itu. Myungsoo yang berlari mengikuti Woohyun di belakang mencoba menelopon Sungyeol berkali-kali, tapi handphone Sungyeol sedang tidak aktif karena shift kerjanya sedang sangat sibuk.

“Sungjong!’’ panggil Woohyun ketika ia melihat Sungjong yang sedang berdiri sambil menutupi wajahnya karena ia tidak mau ada orang yang melihatnya menangis. Woohyun juga dapat melihat MinAh yang duduk di sebelah Sungjong di sudut kursi panjang di ruang tunggu itu, wajahnya memperlihatkan bahwa ia sangat khawatir tapi ia tidak menangis sama sekali. Dan satu sosok lagi yang Woohyun tidak ingin lihat saat itu, Seulong. Kenapa ia ada di sini? Tentu saja karena ia sunbae Sunggyu dan Sunggyu tinggal bersamanya akhir-akhir ini.

“Woohyun-hyung’’ Sungjong langsung berlari kea rah Woohyun dan memeluknya dengan erat “Sunggyu hyung dia…..dia……’’ isak Sungjong yang kesulitan menyelesaikan kata-katanya.

“Sunggyu kenapa? Apa yang terjadi?’’ Tanya Myungsoo yang menjadi satu-satunya orang yang terlihat tenang di saat genting itu, padahal sebenarnya ia juga sangat takut saat itu, salahkan wajahnya yang selalu menampakan ekspresi datar, tapi itu sangat membantu di keadaan genting seperti sekarang ini.

“hyung….hyung……Sunggyu hyung dia tertabrak mobil’’ Woohyun benar-benar speechless mendengar pernyataan Sungjong. Sunggyu tertabrak? Bagaimana kondisinya sekarang ini? Bagaimana dengan anak mereka? Woohyun tidak dapat berpikir sampai ia merasakan Sungjong di tarik darinya dan tiba-tiba seseorang memukul wajahnya keras.

“apa kau senang sekarang?’’ Tanya suara marah yang sudah sangat familiar di telinga Woohyun. Suara itu adalah milik Seulong yang sangat marah saat itu “kau puas sekarang? Jika bukan karena kamu Sunggyu pasti tidak apa-apa saat ini dia pasti bahagia bersamaku!’’ teriak Seulong yang air matanya mulai keluar membasahi pipinya.

“bagaimana ini bisa menjadi salahku?! Aku bahkan tidak disana! Kau harusnya menjaga Sunggyu saat itu’’ balas Woohyun yang tidak mau disalahkan sebelum ia mengetahui apa yang terjadi.

“kalau saja kau tidak pernah muncul di hidup Sunggyu semuanya pasti akan baik-baik saja!’’ balas Seulong balik. Woohyun hendak membalas perkataan Seulong keteka suara dering handphone Sungjong berbunyi. Sungjong segera mengangkatnya ketika ia melihat nama penelopon itu.

“ne…. ne … Sunggyu-hyung masih di ER, akan kuhubungi ketika dokternya sudah keluar’’ dan Sungjong langsung menutup teloponnya “itu tadi eomma nya Sunggyu-hyung. dia sangat khawatir dan akan segera pulang ke Korea secepat mungkin’’ jelas Sungjong setelah ia menyimpan handphonenya aman di saku depan celana jeansnya.

“dan kalian berdua harus berhenti adu mulut’’ ucap MinAh yang akhirnya membuka mulut juga “ini memang salah kalian berdua dan mungkin aku juga’’ lanjutnya sambil melihat ke lantai seperti itu adalah tontonan paling menarik di dunia.

“lihat bahkan dia pun mengaku. Kau seharusnya diam saja bersama pacarmu ini Nam!’’ bentak Seulong

“yah maksudmu apa? Dia bukan pacarku lagi..’’

“tetap saja kau pasti hanya…..’’

“CUKUP KALIAN!’’ teriakan MinAh membuat semuanya serasa terhenti. MinAh menghela nafas sebelum akhirnya melanjutkan “ini salah Woohyun, mengapa? Karena ia tidak pernah memikirkan persaaan Sunggyu ketika ia bicara!’’ Woohyun terdiam, karena itu semua memang benar. Memangnya kenapa Sunggyu bisa kabur dari rumah? “dan ini juga salahku karena mungkin Woohyun tidak mau menerima Sunggyu karena aku saat itu’’ suasana jadi kembali hening, sangat hening malahan.

“benarkan ini salah kalian berdua. Kalia…….’’ Belum sempat menyelesaikan perkataannya MinAh sudah menyerobot duluan.

“tapi ini juga salahmu’’ ucap MinAh sambil menunjuk pada Seulong yang terdiam kaget “jika bukan karena kau menghalangi Sunggyu yang ingin bertemu Woohyun, mengejarnya atau menciumnya di jalan, Sunggyu tidak akan berlari ke tengah jalan raya! Kau harusnya menjaga Sunggyu yang sedang hamil buka n mementingkan persaanmu sendiri’’ selesai MinAh, mengapa MinAh bisa mengetahui semua ini? Dia menyaksikan semuanya. MinAh kebetulan sedang berbelanja di jalan yang sama Dengan Seulong dan Sunggyu. Ia menyaksikan semuanya dari awal Seulong mengejar Sunggyu, menciumnya sampai akhirnya Sunggyu tertabrak mobil van pengangkut barang yang memang edang melaju denagn kecepatan tinggi. MinAh juga lah yang menteriakan nama Sunggyu dan langsung berlari kea rah Sunggyu yang tidak sadar sambil menelopon rumah sakit dan ia langsung menghubungi Sungjong setelahnya. Karena itulah MinAh di sini sekarang.

“jadi begitu! Berani sekali kau mencium istri orang yang sedang hamil!’’ Woohyun langsung memukul wajah Seulong sekeras mungkin yang menyebaakan pertengkaran tidak dapat dihindari. MinAh dan Sungjong yang tidak bisa menghentikan mereka langsung menjauhi tempat kejadian perkara sambil menunggu dokter keluar dari ruang ER.

Dua jam kemudian akhirnya dokter keluar dari ruang ER. Kedua namja yang sudah lelah adu mulut itu langsung menyerobot menghadap sang dokter.

“bagaimana keadaan istri saya dok?’’ Tanya Woohyun yang sudah panik dan gelisah.

“anda suami Nam Sunggyu?’’ Tanya dokter, Woohyun mengangguk atas jawaban dokter itu membuat Seulong iri karena bukan dia yang menjadi suami Sunggyu.

“kami sudah mencoba sebisa kami’’ jelas dokter “maaf, tapi kami tidak bisa menyelamatkan anak anda’’ lanjut sang dokter, membuat semua yang ada di dalam ruangan kaget dan shock. Air mata mulai membasahi pipi Woohyun, dia bahkan belum berinteraksi langsung dengan anak di dalam kandungan Sunggyu seperti yang seharushnya seorang ayah lakukan, tapi itu semua sudah terlambat.

“bagaimana dengan Sunggyu-hyung?’’ Tanya Sungjong yang pertama sadar dari shock karena berita itu.

“untunglah Sunggyu-sshi baik-baik saja, dia menderita luka di kepala dan bagian kaki, tapi saya pikir Sunggyu-sshi akan mengalami shock jadi saya harap anda berada di sisinya sekarang ini’’ dengan itu pun dokter itu pergi, meninggalkan 5 orang yang speechless di depan ruang ER. Saat itu seorang suster keluar dari ruang ER, memberitahukan mereka bahwa Sunggyu akan dipindahkan ke kamar E25 dan mereka dapat menemui Sunggyu disana.

“puas kau sekarang? Bukankah itu yang kamu inginkan? Sekarang Sunggyu sudah keguguran, seharusnya kau berpesta sekarang!’’ marah Seulong yang langsung pergi sendiri keluar dari rumah sakit untuk menghilangkan rasa streesnya.

“hyung’’

“diam!’’ bentak Woohyun kepada Sungjong yang mencoba menenangkannya “semua itu benar, ini memang salahku. Jadi bagaimana? Bayi itu sudah tidak mungkin kembali lagi’’ ronta Woohyun yang sudah menangis sejadi-jadinya di koridor rumah sakit. MinAh yang kesal langsung menampar pipi Woohyun yang langsung memerah.

“kalau kau memang merasabersalah, lebih baik kau perbaiki semuannya’’

 

++++

Satu minngu telah berlalu sejak kecelakaan itu, semuanya sangat bersedih dan khawatir karena samapi saat itu Sunggyu belum juga membuka matanya, padahal dokter sudah berkata Sunggyu akan sadar paling lama dalam waktu tiga hari, tapi sepertinya takdir berkata lain.

“hyung, lebih baik kau pulang dan istirahat’’

“tidak aku mau disini saja’’

Sudah empat hari Sungjong membujuk Woohyun untuk pulang dan istirahat, tapi Woohyun tidak mau menurut dan tetap kekeuh ingin diam di sisi Sunggyu sampai ia sadar. Sementara Seulong tidak pernah datang ke rumah sakit, entah apa yang terjadi padanya, sepertinya kata-kata MinAh terlalu menusuk ke hatinya sehingga ia belum berani untuk menemui Sunggyu. Hoya akan datang setiap hari bersama Dongwoo untuk membawakan makanan lalu akan pergi lagi karena Dongwoo masih memiliki banyak pekerjaan. Sementara MinAh sibuk mengusrusi pasportnya, ya dia akan kembali meninggalkan Korea untuk pergi ke Jepang, harusnya sih ia pergi tiga hari lalu, tapi selain pasportnya bermasalah ia belum tenang jika ia pergi sebelum mengetahui bahwa Sunggyu baik-baik saja. Intinya semuanya mengkhawatirkan namja yang masih di alam bawah sadar itu, tapi mereka lebih mengkhawatirkan bagaimana reaksi Sunggyu jika ia mengetahui bayi di dalam kandungannya sudah tiada.

“Woohyun, lebih baik kau pulang dulu. Aku dan Hoya serta Sungjong kan ada disini, kita akan menjaga Sunggyu’’ ucap Dongwoo, tapi Woohyun masih menggelengkan kepalanya, tangannya memegang lembut tangan kanan Sunggyu yang masih tertidur .

“kau harus pulang dan mandi Woohyun, lagi pula Sunggyu tidak akan mau seorang namja bau ada di sampingnya’’ tanpa sadar Woohyun mencium bau badannya sendiri. Memang tidak sewangi biasanya, pikir Woohyun. Mungkin ia memang harus pulang dan mandi lalu kembali lagi “jangan khawatir jika terjadi sesuatu pasi kami hunbungi’’ dan saat itu pula Woohyun bergegas untuk pulang dan mandi agar bau di badannya hilang.

 

++++

Tiga puluh menit setelah Woohyun pergi, Sunggyu perlahan membuka matanya. Dia merasakan sesuatu menggenggam tangannya dengan ear dan melihat Sungjong sedang menatapnya terkejut.

“hyung, kau sudah sadar biar aku panggilkan dokter sekarang’’ Sungjong langsung berlari untuk memanggil waktu sambil terpeleset dan terjatuh tapi ia langsung bangun lagi dan berlari secepat yang ia bisa.

Sunggyu memandang Sungjong dengan aneh, ingatannya sedikit buyar sehingga ia tidak begitu ingat apa yang terjadi padanya. Dia ingat berlari dari Seulong, dia ingat ingin bertemu dengan Woohyun lalu Seulong mencium bibirnya. Tanpa sadar Sunggyu langsung menyentuh bibirnya, tentu saja itu terjadi. Lalu setelah itu dia berlari lagi dan selanjutnya ia tidak ingat. Sunggyu mencoba menyentuh perutnya dan ia sangat terkejut ketika ia tidak dapat merasakan apapun di dalamnya, kemana anaknya?

 

+++++++

Sungjong tidak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Saat ia kembali bersama seorang dokter, ia sangat terkejut ketika melihat Sunggyu menjeri-jerit kebingungan. Ia tau hal seperti ini akan terjadi karena mau bagaimanapun Sunggyu pasti akan menyadari bahwa ia telah keguguran, tapi tidak secepat ini. Apalagi sekarang Woohyun sedang tidak ada. Dengan cepat dokter itupun mencoba menenagkan Sunggyu, tapi gagal total dan akhirnya memutuskan untuk menyuntikan obat bius untuk menenangkan Sunggyu.

Sungjong langsung menelopon Woohyun karena ia janji akan langsung menghubungi Woohyun jika terjadi sesuatu dan Woohyun yang sedang menikmati dirinya di dalam bath tub langsung bergegas mencari pakaian terdekat sambil mencari kunci mobilnya.

30 menit kemudian Woohyun sampai di rumah sakit dan langsung berlari ke kamar Sunggyu. Ia melihat Sungjong yang menagis dan Sunggyu yang tertidur lelap, sepertinya ia sudah  tenang. Woohyun berjalan Ke arah Sungjong.

“bagaimana keadaannya?’’ Tanya Woohyun, Sungjong menggelengkan kepalanya

“tidak tau hyung, Sunggyu-hyung tau kalau dia sudah keguguran, dokter membiusnya tadi karena hyung tidak mau tenang’’ jawab Sungjong. Woohyun mengangguk, mengerti akan keadaan yang tidak mudah ini.

“pulanglah, biar aku yang disini’’

 

+++++

Malam itu, Sunggyu terbangun karena mipi buruk yang ia miliki. Tak tau kenapa sekarang ini Sunggyu menjadi lebih tenang ketika ia merasakan tangan besar halus yang menggenggam eart tangannya sendiri. Sunggyu sangat terkejut ketika ia melihat Woohyun tertidur di samping tempat tidurnya. Entah apa yang harus Sunggyu rasakan saat itu, apakah ia harus gembira atau sedih.

 

Sunggyu P.O.V

Kenapa ada Woohyun disini? Tidak mungkin ia mau menemaniku seperti ini, aku pasti bermimpi. Ku coba mencubit pipiku sendiri, bukan mimpi. Berarti…. Ku coba menyentuh perutku sekali lagi, yup ternyata ini nyata, calon anakku sudah tidak ada lagi. Bagaimana ini? Aku sangat senang ketika melihat Woohyun tertidur di sampingku sambil menggenggam tanganku, rasanya hangat. Tapi aku juga sedih, bayiku sudah tidak ada, sudah tidak ada alasan untuk Woohyun berada di sampingku. Woohyun sudah tidak perlu bertanggung jawab atas perlakuannya padaku. Apakah ini saatnya untuk melepas Woohyun pergi? Agar dia bisa bahagia dengan orang yang ia cintai. Mungkin ini memang jalan yang terbaik. Maafkan aku baby-ah aku tidak bisa melindungimu, bahkan aku tidak bisa mempertemukanmu dengan appa mu walau hanya sekali. Aku memang bodoh. Tanpa sadar air mata mengalir membasahi pipiku. Dan saat itu juga aku sadar bahwa aku tidak boleh menangis karena suara tangisanku membangunkan Woohyun.

 

Woohyun P.O.V

Aku tidak tau apakah ini hanya khayalanku atau kenyataan atau aku masih di alam mimpi, tapi aku mendengar suara tangisan yang selamanya tidak mau aku dengar lagi. Ku buka mataku untuk melihat apa yang terjadi dan aku tak percaya dengan apa yang aku lihat. Aku sangat senang karena akhirnya Sunggyu bangun, walaupun ia menangis, ia pasti sedih karena ia sadar bayinya sudah tiada. Aku pun langsung memeluk tubuh lemahnya dengan erat, berusaha memberikan ketenangan padanya.

“shh, sudah jangan menagis lagi, aku tau ini berat untukmu, tapi…..’’

“woohyun..’’ Sunggyu memutuskan perkataanku, aku melepas pelukanku untuk memandang matanya, bersiap untuk mendengar permintaan apapun yang diinginkan Sunggyu. Tapi yang tidak aku sangka adalah ia akan mengatakan sesuatu yang tidak ingin aku dengar “Woohyun, kumohon ceraikan aku secepatnya’’.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkdaeun
#1
Chapter 11: Wahhh ending this story gonna be my favorite story! Aku suka alurnya hueee woohyun sweet pisan T^T makasih udah nulis cerita ini thor! Lop yu autoorr;-;
aiai_kimie #2
Chapter 12: ceritanya benar-benar sweet. very N.I.C.E.. ;-)
inspiritly_beauty
#3
Chapter 12: Happy ending. Yeay!! Akhirnya mereka bersatu lagi. Plus anak2 Dongya, Myungsoo, dan Woogyu couple yang diberi nama gabungan nama ortu mereka. (y)
egaditya #4
Chapter 5: kasian banget mau digugurin:-(
egaditya #5
Chapter 4: bikin penasaran, lanjut chapter sebelah :-)
egaditya #6
Chapter 3: ff nya tambah seru
egaditya #7
Chapter 2: lanjut ke chapter sebelah :-)
egaditya #8
Chapter 1: ff nya bagus, jadi penasaran
jkooksyeolliev #9
Chapter 11: Kenapa ngak aku aja yg jadi Seongkyunya xDD atau ngak jadi Seongyeol>w< /ngayal/
keren thor!!! 100000000000000 jempol dah wks x3