Chapter 4

Save This Marriage

 

Myungsoo duduk di atas ranjangnya sambil menggenggam Samsung galaxy player di tangan kanannya dan selembar kertas kecil bertuliskan beberapa angka di tangan kirinya. Ya, angka-angka itu adalah nomor handphone pelayan restoran manis yang memberinya kemarin dengan embel-embel ‘call me’. Myungsoo tidak meneloponnya kemarin malam, berpikir bahwa namja itu terlalu aneh dan naïve sampai percaya bahwa Myungsoo adalah ‘L’ dari karakter death note yang melakukan operasi plastic?

“haruskah aku meneloponnya?’’ Tanya Myungsoo pada dirinya sendiri. Tentu saja orang waras manapun akan menjawab ‘tidak’. I mean, orang asing tiba-tiba member nomor hp nya dan menyuruhmu meneloponny, no way! Tapi mungkin namja yang satu ini bisa menjadi pengecualian. Lagi pula dia sangat manis.

Jari Myungsoo tanpa sadar menekan tombol-tombol angka di hp nya sesuai dengan angka-angka pada kertas kecil itu. ‘sekarang atau tidak sama sekali’ dan Myungsoo langsung menekan tombol bergambarkan telopon hijau dan menempelkan hp nya ke telinga kanannya.

Beep beep beep beep beep beep.

‘kok tidak diangkat ya?’ piker Myungsoo “maaf nomor yang anda panggil tidak menjawab panggilan anda, silahkan ulangi beberapa saat lagi’’ terdengar suara server dari hp nya .

“damn! Dia yang menyuruh menelopon tapi dia tidak mengangkatnya!’’ Myungsoo mencoba sekali lagi dan hasilnya masih sama, nihil. Akhirnya Myungsoo menyerah setelah ia 7 kali mencoba. ‘mungkin si choding aneh itu hanya bercanda’ dan akhirnya Myungsoo tertidur dengan perasaan kesal yang mendalam(?)

 

 

Sunggyu terbangun dari tidur lelapnya yang indah. Sunggyu menghela nafas panjang, dia tidak mau terbangun dari mimpi indah yang dimilikinya. Mimpinya sangat indah dan seperti kenyataan yang tidak akan pernah terjadi. Sunggyu bermimpi bahwa ia dan Woohyun hidup dalam rumah tangga yang harmonis dan memiliki seorang anak laki-laki yang tampan setampan ayahnya. Di mimpinya dia dapat melihat dirinya sendiri telah hamil untuk anak kedua mereka. Benar-benar mimpi yang indah, tapi terlalu indah untuk menjadi kenyataan. Sunggyu melihat kea rah jam ‘9PM’ dia baca.

“aku terlambat Woohyun pasti sudah pergi bekerja’’ complain Sunggyu kepada dirinya yang bangun kesiangan. Well, mimpinya memang benar-benar indah. Tapi seindah apapun mimpi yang dimiliki Sunggyu, dia harus siap menghadapi mimpi terburuknya karena hari ini dia akan mengantar Sungjong untuk berbelanja.

“aku dan hati lemahku’’ tidak mau mendengar komplainan Sungjong nanti, Sunggyu memutuskan untuk segera mandi dan bersiap karena Sungjong akan datang jam 10 nanti.

 

 

“hyung lihat kaos pink itu!’’ Sungjong berlari kea rah kaos yang ditunjuknya. Kaos pink simple dengan tulisan ‘I’m more beautiful than you’ dan mengambilnya dari rak “menurutmu bagaimana jika aku memakainya?’’ Tanya Sungjong sambil menunjukan kaos yang dia temukan dengan bangga.

“bagus’’ jawab Sunggyu pendek. Jujur Sunggyu sudah lelah, sudah 2 jam mereka berputar-putar di mall yang besar ini. Sungjong sudah membeli 5 baju dan 2 celana jeans tapi masih belum puas juga, dan Sunggyu sudah lapar.

“ayo hyung’’ Sunggyu yang terlalu asik melamun akhirnya terbangun. Ternyata Sungjong sudah membayar baju tadi. Tiba-tiba terdengar lagu ‘nothing’s over’ dari hp Sungjong “sebentar hyung’’ Sungjong berlari dan ketika ia sudah cukup jauh dari Sunggyu dia mengangkat teloponnya.

“yeob……..’’

“dasar gila!’’ Sungjong sangat terkejut dengan teriakan yeoja di teloponnya

“min-ah?’’

“kau! Kenapa kau hanya belanja untuk dirimu sendiri? Lihat jam’’ Sungjong mengecek arlojinya ‘jam 12.33’ “kau lupa dengan misi kita?!’’ misi? Sungjong mencoba mengingat misi apa sampai akhirnya dia tersadar. Dia terlalu asik belanja hingga lupa tujuan awal dia datang kesini.

“miahe’’ Sungjong meminta maaf dengan imut dan langsung memutuskan teloponnya, takut dimarahi lagi oleh yeoja manis nan menyeramkan itu. Saatnya untuk memulai aksinya.  Sungjong kembali berlari kearah Sunggyu dan langsung to the point.

“hyung, kurasa kau membutuhkan baju baru’’

 

 

Setelah berputar-putar selama setengah jam akhirnya Sungjong menemukan baju yang menurutnya pas untuk Sunggyu. Setelah memaksa Sunggyu selama 15 menit akhirnya Sungjong berhasil membuat Sunggyu memakai baju yang Sungjong pilihkan. Celana jeans putih ketat plus kaos baggy merah bertuliskan ‘kiss me’ lengkap dengan gambar bibir membuat Sungjong bangga telah menemukannya. Sunggyu keluar dari kamar ganti dan Sungjong langsung bertepuk tangan puas.

“hyung-ku benar-benar HOT’’ puji Sungjong yang langsung membuat wajah Sunggyu memerah.

“Sungjong, aku benar-benar tidak nyaman menggunakan ini, dan celanannya terlalu ketat’’ protes Sunggyu yang wajahnya masih merah.

“kau tidak bisa protes hyung! Sekarang ayo kita ke salon’’.

 

Satu jam kemudian, Sungjong merasa puas dengan master piece para stylish di salon langganannya. Sunggyu terlihat 10 kali lebih y setelah make up itu dipolskan ke wajah imutnya.

“ok hyung, kau seharusnya sering-sering berdandan wuh kau bisa mengalahkan kecantikanku jika kau berusaha’’

“diam kau!’’

 

 

Woohyun benar-benar senang, sekarang ia berada di took es krim di taman pusat kota Seoul dengan yeoja yang ia piker sangat ia cintai.

“kau mau es krim apa?’’ Tanya Woohyun dengan suara lembut membuat yeoja di depannya memandang tidak suka padanya, tapi tentu saja Woohyun abaikan.

“ga mau, kamu saja yang makan’’ Min-ah dapat melihat wajah familiar di depan pintu took dan ia tau ini saatnya dia pergi dari sini “Woohyun aku mau pergi ke toilet sebentar’’ kata Min-Ah yang buru-buru berlari ke toilet.

“hyung, ada Woohyun hyung disana, samperin yu’’ Woohyun dapat mendengar suara girly menakutkan itu dan ketika ia berbalik dia begitu terkejut ketika yang ia lihat bukanlah Sungjong yang menebalkan, tapi Sunggyu yang tak tau kenapa terlihat lebih hot dari biasanya. Woohyun hanya bisa mangap(?) melihat Sunggyu yang berjalan ke arahnya.

“boleh kita bergabung disini?’’ Tanya Sunggyu yang menurut Woohyun sekarang suaranya benar-benar lembut.

“kita?” Tanya Woohyun bingung

“iya kita, aku dan Sungjong’’

“tapi aku hanya melihat dirimu’’ Woohyun berkata ketika ia tidak melihat Sungjong dimanapun. Sunggyu mulai panic, teganya Sungjong meninggalkan dia sendiri dengan Woohyun “aku sedang nge-date disini jadi lebih baik kamu pergilah’’ Sunggyu merasa kecewa dengan perkataan Woohyun, tapi apa yang ia bisa lakukan. Sunggyu hendak pergi dari took es krim itu ketika ringtone ‘paradise’ dan ‘be mine’ bersamaan berbunyi dari handphone kedua namja tersebut.

Date? Date apa? ‘Selamat menikmati date mu Sunggyu-hyung’ Sunggyu membaca sms dari Sungjong.

‘aku akan membencimu selamanya jika kau mengacaukan date yang sudah aku rencanakan untukmu dan Sunggyu! Kau tidak boleh kabur dari date ini! Tidak ada kata-kata kasar! Dan kalian harus bersikap layaknya pasangan yang sudah menikah! Sekarang pergi dan nikmati date mu.

Beautiful me ><’

Woohyun baca, damn! Jadi selama ini Min-Ah mau jalan bersama Woohyun karena dia sudah merencanakan sesuatu sejak awal. Woohyun benar-benar ingin pergi dan meninggalkan Sunggyu disana. Tapi Min-Ah akan membencinya selamanya, lagi pula Sunggyu terlihat lebih hot dan lebih manis hari ini, dia tidak mungkin mempermalukan Woohyun dengan penampilannya sekarang.

 

 

Woohyun berjalan sebelahan dengan Sunggyu setelah akhirnya mengalah pada permintaan MinAh. Atmosfer diantara mereka benar-benar tidak nyaman. Pertama Woohyun terlalu malas atau lebih tepatnya tidak tau harus berkata apa pada namja manis di sebelahnya. Kedua Woohyun juga gengsi memulai permbicaraan diantara mereka. Ketiga Sunggyu terlalu takut untuk bicara dan saat itu dipikarannya hanyalah ‘apakah penimpilanku kurang memuaskan untuk Woohyun?’. Sampai akhirnya tidak ada yang bicara apapun selama 1 jam mereka berjalan.

++

Sementara itu, di sisi lain MinAh daN Sungjong sudah mulai kesal plus bosan karena 2 namja yang mereka mata-matai tidak melakukan penyerangan(?) sama sekali.

“Woohyun-hyung benar-benar tidak asyik! Sudah satu jam mereka berjalan tapi tidak ada apapun yang terjadi’’ keluh Sungjong yang kakinya sudah sakit karena berjalan cukup jauh.

“mereka mau jalan sampai kapan coba? Kuat banget sih kaki mereka’’ keluh MinAh yang sudah secape Sungjong saat itu. Lima menit kemudian, sebuah ide muncul dari kepala MinAh.

“AHA!’’ MinAh melompat, membuat Sungjong yang ada di sebelahnya melopat karena terkejut ‘yeoja memang aneh’ pikirnya. MinAh dengan segera mengeluarkan blackberry nya dan menulis sebuah pesan untuk Woohyun.

++

‘dorawa dorawa dashi dorawa’

Woohyun mengambil handphone nya dari saku celana belakangnya untuk membaca pesan yang baru saja masuk. Dia begitu terkejut melihat MinAh baru mengirimnya pesan singkat. ‘apa dia sekarang menyesal mentelantarkanku dan membiarkanku jalan dengan Sunggyu?’ pikir Woohyun yang langsung girang kegeeran. Tapi Woohyun lebih terkejut lagi dan merasa sedih ketika dia membaca :

‘pegang tangan Sunggyu sekarang! Kalian harus berjalan bergandengan tangan layaknya orang pacaran atau aku akan membencimu selamanya’

Woohyun menghela nafas panjang, entah apa yang dirasakannya saat ini, antara marah dan sedih. Mungkin Tuhan memang tidak merestui Woohyun untuk menjadi pacar MinAh lagi. Woohhyun dengan berat hati akhirnya menyentuh tangan Sunggyu dan mereka bergantengan tangan saat berjalan. Sunggyu yang terkejut mukanya langsung memerah ketika Woohyun menyentuh tangannya untuk pertama kalinya setelah ia memasangkan cincin janji suci di hari pernikahan mereka.

‘wow, aku benar-benar lupa betapa lembutnya tangan Sunggyu; pikir Woohyun ketika ia merasakan tangan mulus yang lebih kecil dari tangannya sendiri berada di tangannya. ‘rasanya juga menyenangkan, rasanya jantungku berdetak makin kencang setelah menyentuh tangan ini’ pikir Woohyun lagi. Tanpa ia sadari wajah Woohyun mulai memerah ketika ia memikirkan tangan mungil yang ia gandeng itu.

++

Sementara itu di sisi lain jalan, seorang namja berteriak pas ke telinga yeoja yang ada di sebelahnya.

“MEREKA BERJALAN BERGANDENGAN!’’ teriak Sungjong yang langsung disambut oleh pukulan keras pas di kepalanya “owww, sakit’’ keluhnya kesakitan.

“jangan keras-keras kalau ketahuan Sunggyu gimana?’’ ancam MinAh yang telah menyiapkan pukulan berikutnya untuk Sungjong.

“lho? Kau tidak takut ketahuan Woohyun?’’ Tanya Sungjong balik

“dia pasti sudah tau, aku yang menyuruhnya untuk memegang tangan Sunggyu’’ jawab MinAh yang bangga pada rencana jeniusnya.

“bleh :P aku yakin Woohyun-hyung tidak tau, dia terlalu bodoh’’ ejek Sungjong

“mungkin juga, yasudahlah’’ MinAh kembali memfokuskan perhatiannya kepada couple awkward itu lagi “lihat-lihat wajah mereka berdua memerah!’’ teriak MinAh.

“mana-mana?’’ Sungjong pun melirik ke arah Woohyun dan Sunggyu “wah, mereka memang cocok’’ komen Sungjong sambil fanboying dan mulai mengambil beberapa gambar dengan Sony Ericson berkamera 8MP miliknya.

++

“jadi, mau kemana kita sekarang?’’ Tanya Woohyun yang sudah tidak tahan dengan kesunyian diantara mereka berdua. Dia lebih memilih untuk mengalah dan membuang egonya karena jujur, kakinya juga sudah sakit setelah berjalan lebih dari satu jam.

“kemanapun boleh asal bersamamu’’ Sunggyu langsung memerah ketika kata-kata gombal reflex keluar dari bibirnya.

“cih, namja seperti kau bisa gombal juga’’ ejek Woohyun dengan nada menyindir “yang jago gombal itu aku tau’’ sombong Woohyun. Sunggyu hanya bisa mengangguk dengan wajah merah karena itu pertama kalinya ia berkata begitu.

“dengar ya’’ mulai Woohyun, Sunggyu yang tidak mengerti apa-apa hanya mengangguk “ayah mu penjual lampu ya?” Tanya Woohyun dengan suara gombal.

“bukan, ayahku pengacara’’ jawab Sunngyu jujur. Woohyun memukul jidatnya keras.

“harusnya kau jawab ‘kok tau?’ mengerti?’’ Sunggyu mengagguk

“baiklah aku ulangi lagi ya’’ Woohyun menghela nafas “ayah kamu tukang sendok ya?” Tanya Woohyun sekali lagi.

“kok tau?’’ jawab Sunggyu ikut main dengan Woohyun

“karena kau telah mengaduk-aduk hatiku’’ jleb! Muka Sunggyu yang sudah merah tambah memerah. Walaupun gombalannya aneh, tapi jika yang bilang Woohyun, Sunggyu ingin mendengarnya setiap saat.

“bagaimana? Aku penggombal terbaikkan?’’ Tanya Woohyun yang langsung bangga pada dirinya sendiri. Sunggyu mengangguk pelan dengan wajah merahnya.

“ne, kau hebat’’ jawab Sunggyu. Deg!

‘sia! Aku tidak tau Sunggyu bisa seimut dan semanis ini, gila wajah merahnya lucu banget! Pipi tembemnya juag, jadi pengen nyubit’ pikir Woohyun. Tanpa sadar Woohyun mulai mencubit kedua pipi Sunggyu.

“aww’’ rintih Sunggyu kesakitan, karena cubitan Woohyun benar-benar keras “sakit nih’’ keluh Sunggyu sambil mengelus pipi hamsternya dengan lembut.

“awh, mianhe mana yang sakit?’’ tanpa sadar juga Woohyun mulai mendekat dan mencium kedua pipi Sunggyu, yang membuat wajah Sunggyu yang mulai berwarna normal memerah kembali. Walaupun sebentar, mereka berdua ingin waktu berhenti agar bisa menikmati moment ini.

++

Di sisi lain, Sungjong dan MinAh melakukan perayaan besar-besaran dengan berteriak di pinggir jalan, membuat orang yang lewat melihat ke arah mereka dengan aneh. Ya, bagaimana mereka tidak bahagia setelah melihat Woohyun mencium pipi Sunggyu? Berarti misi mereka 100% berhasil, sampai mereka melihat sesuatu yang berada di luar rencana mereka.

++

Seulong berjalan menghampiri Woohyun dan Sunggyu ketika ia melihat Sunggyu di sisi jalan.

“Sunggyu-ahh’’ Sunggyu yang merasa ada yang memanggilnya langsung berbalik dan tersenyum ketika ia melihat sunbaenya berjalan kea rah mereka.

“sunbaenim’’ Sunggyu membungkuk 45 derajat yang dibalas bungkukan kembali oleh sunbaenimnya. Woohyun langsung cemberut melihat orang yang tidak diharapkan datang tiba. ‘dasar datang tak dijemput pulang mau diantar’ ejek Woohyun di pikirannya. Seulong membungkuk 45 derajat kepada Woohyun yang dibalas cibiran oleh Woohyun yang dibalas lagi senyum jahat oleh Seulong.

“sedang apa kalian di sini?’’ Tanya Seulong

“kita sedang……..’’

“tunggu, Sunggyu kau pasti sedang mencari buku yang kau inginkan itu kan?’’ Seulong menyela jawaban Woohyun yang langsung membuat Woohyun mencibir ke arahnya ‘dasar baru datang sudah SKSD’. Woohyun langsung berbalik, bersiap untuk meninggalkan tempat kejadian perkara dan langsung berjalan pelan.

“lho Woohyun kau mau kemana?’’ Tanya Sunggyu ketika menyadari Woohyun berjalan menjauhi dirinya dan Seulong.

“pergi, pacar menyebalkanmu sudah datang jadi aku sudah tidak dibutuhkan lagi’’ hati Sunggyu langsung sakit mendengar kata-kata jahat Woohyun, tapi apa yang harus ia katakan? Sementara Seulong hanya senyum-senyum sendiri ketika Woohyun berjalan menjauh.

“well, dia sudah pergi lebih baik kita pergi juga’’ Seulong mulai memegang tangan Woohyun dan menyeretnya bersamanya kea rah berlawanan dengan Woohyun.

“tunggu, tapi Woohyun’’ protes Sunggyu

“dia sudah pergi, ayo aku temani kau membeli buku itu’’

 

++

 

Sungjong dan MinAh hanya bisa gigit jari. Rencana mereka yang semula berjalan dengan lancer dikacaukan hanya oleh satu orang yang datang mengganggu. MinAh tau Woohyun itu paling sensitive jika sedang cemburu dan akan langsung pergi dari pada mengambil pasangannya. MinAh terus mengeluh seharusnya Woohyun jangan pergi begitu saja dan Woohyun itu tidak bisa lebih manly apa? MinAh sudah yakin, Woohyun sudah mulai menaruh feeling untuk Sunggyu, terlihat dari sikapnya tadi.

“aku tidak tau Seulong-sunbaenim bisa begitu menyebalkan’’ keluh Sungjong yang disambut anggukan oleh MinAh.

“dalam sekejap rencana kita gagal!’’ jawab MinAh

“kita tidak boleh menyerah. Woogyu harus bersatu!’’ teriak Sungjong dengan bangga

“Woogyu?’’

“ya, Woogyu. Artinya Woohyun dan Sunggyu, nama yang kubuat untuk mereka. Baguskan?’’ MinAh hanya bisa menggeleng kepala dan berkata bahwa itu aneh pada Sungjong yang cemberut.

 

 

“Sunggyu!’’ panggil Hoya yang tidak sengaja melihat Sunggyu di restoran ketika dia sedang ngedate denagan suaminya, Dongwoo. Hoya mengahampiri meja Sunggyu dan sangat terkejuat ketika melihat namja yang duduk disebrang Sunggyu.

“sunbaenim’’ sapa Hoya ceria. Seulong mengangguk pada Hoya dan menyuruhnya duduk di sebelah Sunggyu sementara Dongwoo duduk di sebelahnya, feelnya seperti double date.

“apa kalian sedang kencan?’’ Tanya Hoya antusias. Sunggyu baru akan menjawab tidak ketika Seulong menyerobotnya(?)

“hmmm kind of’’ jawab Seulong yang membuat Hoya teriak girang.

“nah gitu dong, aku akan lebih tenang jika kau bersama sunbae. Dari pada dengan suamimu yang menyebalkan itu’’ tegas Hoya. Dongwoo hanya bisa mengangguk, walaupun setengah hatinya tidak menerima ejekan untuk Woohyun. Sunggyu tidak bisa bilang apa-apa lagi dan mereka pun mulai mengobrol. ‘bagaimana Woohyun sekarang ya?’ bisiknya di dalam hati, Sunggyu hanya bisa berharap Woohyun tidak marah padanya.

 

 

“Wooohyun, Woohyun tunggu’’ teriak MinAh yang sudah capek mengejar Woohyun. Woohyun berbalik, dan MinAh sangat terkejut ketika melihat air mata mengalir dari mata Woohyun.

“kenapa kau tidak bisa menerimaku kembali?!’’ Tanya Woohyun yang sedikit membentak MinAh.

“bagaimana bisa? Kau sudah menikah! Aku juga ingin kau bahagia dengan istrimu’’ balas MinAh tidak mau kalah.

“tidakkah kau sadar? Sunggyu juga sudah memiliki orang lain! Kenapa kau tidak hanya menerimaku?’’tanya Woohyun lagi “kenapa?’’ suara Woohyun mulai memelan “kenapa tidak ada yang mau menerimaku?’’ Tanya Woohyun yang sepertinya sudah break down.

“Woohyun, aku hanya tidak bisa, maaf’’ pinta MinAh yang mulai menagis juga. MinAh mengerti perasaan Woohyun. Dia tidak bisa menerima Woohyun kembali dan ketika Woohyun mulai menyimpan perasaan untuk Sunggyu, orang lain datang dan mengambil Sunggyu. Karena itu sekaran Woohyun meminta MinAh kembali. Tapi MinAh tau, Woohyun tidak akan bahagia bersama dirinya. Hati kecilnya teru berkata Woohyun hanya bisa bahagia dengan Sunggyu.

“sudahlah! Kalian semua sama!’’ teriak Woohyun lalu ia berlari menjauhi MinAh. Semuanya sama. Pikir Woohyun. MinAh terjatuh dan mulai menagis, Sungjong yang dari tadi memperhatikan dari jauh mendekat dan menolong MinAh untuk berdiri.

“kenapa mereka tidak bisa bersama?’’ Tanya MinAh, Sungjong hanya memeluknya, karena ia tidak tau apa yang harus dia lakukan saat itu.

“kita akan membuat takdir berubah’’

 

 

 

Myungsoo terbangun ketika nada dering yang mengganggu itu sudah berbunyi sebanyak lebih dari 10 kali. Dengan tidak senang hati Myungsoo mengangkat teloponnya.

“HALLOO’’ sapanya kasar kepada orang yang meneloponnya

“halo? Ini siapa ya? Kau meneloponku berkali-kali ketika aku sedang bekerja’’ kata suara di telepon.

“siapa? Mana ku tau. Aku juga tidak tau kamu’’ jawab Myungsoo yang emosinya masih naik karena tidurnya yang terganggu.

“lho, kau yang meneloponku tadi. Oh ya, aku Sungyeol’’ mendengar Sungyeol, Myungsoo langsung terbangun dari alam setengah tidurnya. Sekarang dia ingat, dia memang menelopon Sungyeol tapi Sungyeol tidak mengangkat teloponnya “maaf aku tidak mengangkat teloponmu, aku sedang bekerja’’ pinta Sungyeol.

“ehem, tidak apa-apa, oh ini Myungsoo. Kau menyuruhku untuk meneloponmu’’ jelas Myungsoo

“L?’’ Tanya Sungyeol terkejut. Ia tidak menyangka bahwa Myungsoo akan benar-benar meneloponnya.

“well, aku hanya mau bertanya bagaimana kalau kita bertemu di bar mala mini? Aku yang traktir’’ tawar Myungsoo.

“baiklah, jemput aku di café jam 8 ok?’’

“ok.’’

 

 

“TAMBAH LAGI’’ teriak Woohyun kepada bartender yang sudah cape merefil gelas Woohyun. Woohyun sudah meminum sangat banyak dan orang buta pun bisa melihat kalau Woohyun sudah mabuk.

“sudah cukup tuan, anda sudah mabul’’ complain bartender yang tidak mau melihat headline utama sebuah kecelakaan karena mabuk di Koran besok.

“cerewet kau! Ku bilang tambah lagi!’’ bentak Woohyun, tapi bartender itu masih tidak mau memberi Woohyun “tidak ada yang *hic* peduli *hic* padaku *hic*’’ keluh Woohyun yang mabuk.

“tuan, lebih baik anda menelopo….’’

“diam! TIDAK ADA YANG MINTA PENDAPATMU!’’

Dua namja yang baru memasuki bar begitu terkejut mendengar suara yang benar-benar mereka kenali. Dan benar saja, mereka melihat Woohyun sedang membentak-bentak seorang bartender sambil mabuk. Mereka berdua berlari kearah Woohyun dengan wajah khawatir.

“hyung? Hyung kau kenapa?’’ Tanya Myungsoo yang menyeret Woohyun dari bar

“syukurlah, ada yang mengenalnya’’ kata bartener itu pada Sungyeol

“terima kasih sudah menjaganya’’ kata Sungyeol yang langsung mengikuti Myungsoo yang menyeret Woohyun ke mobilnya.

 

 

Woohyun terbangun dan merasakan pusing yang luar biasa dalam hidupnya. Woohyun tidak benar-benar mengingat kejadian apapun, tapi dia tau dia pasti mabuk. Semua date thing itu membuat dia strees dan ia memutuskan untuk pergi ke bar. Tidak tau kenapa Woohyun ingat dia diseret oleh Myungsoo ke rumahnya dan melihat wajah terkejut Sunggyu. Ya Sunggyu! Woohyun melihat ke tubuhnya, saat itu dia sadar tidak ada sehelai kain pun menutupi tubuhnya. ‘apa aku membuka bajuku ketika tidur?’ pikir Woohyun. Tapi ia kemudian mengingat sesuatu. Ia mengingat wajah yang menagis dan memintanya untuk berhenti melakukan sesuatu, tapi apa? Ia ingat Sunggyu merintih dan menangis kesakitan. Tapi kenapa? Itu ketika ia melihat ke sebelahnya dan sangat terkejut ketika ia melihat Sunggyu sedang tidur dengan keadaan tanpa pakaian seperti dirinya dengan wajah memerah dan mata yang sembab karena menangis.

“Sunggyu? Oh tidak apa yang telah kulakukan?’’

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkdaeun
#1
Chapter 11: Wahhh ending this story gonna be my favorite story! Aku suka alurnya hueee woohyun sweet pisan T^T makasih udah nulis cerita ini thor! Lop yu autoorr;-;
aiai_kimie #2
Chapter 12: ceritanya benar-benar sweet. very N.I.C.E.. ;-)
inspiritly_beauty
#3
Chapter 12: Happy ending. Yeay!! Akhirnya mereka bersatu lagi. Plus anak2 Dongya, Myungsoo, dan Woogyu couple yang diberi nama gabungan nama ortu mereka. (y)
egaditya #4
Chapter 5: kasian banget mau digugurin:-(
egaditya #5
Chapter 4: bikin penasaran, lanjut chapter sebelah :-)
egaditya #6
Chapter 3: ff nya tambah seru
egaditya #7
Chapter 2: lanjut ke chapter sebelah :-)
egaditya #8
Chapter 1: ff nya bagus, jadi penasaran
jkooksyeolliev #9
Chapter 11: Kenapa ngak aku aja yg jadi Seongkyunya xDD atau ngak jadi Seongyeol>w< /ngayal/
keren thor!!! 100000000000000 jempol dah wks x3