Chapter 5

Save This Marriage

 

Dua minggu telah berlalu setelah kejadian yang membuat shock bukan hanya Woohyun tapi juga Sunggyu. Keduanya bertingkah seperti tidak terjadi apapun diantara mereka berdua. Woohyun masih menghiraukan Sunggyu, sementara Sunggyu masih mencoba untuk mencoba menjadi istri yang baik untuk Woohyun. Tapi tetap saja, kejadian itu tidak dapat dilupakan begitu saja oleh Woohyun. Sesekali ia akan menoleh ketika Sunggyu tidak melihat, mempertanyakan bagaimana perasaan Sunggyu yang menjadi pelampiasaanya ketika mabuk. Tapi Sunggyu berpikir lain, ia berpikir bahwa ia sekarang adalah istri sah Woohyun, jadi mabuk atau tidak jika Woohyun menginginkan ‘itu’ dia rela memberikan ‘itu’.

“kau jadi bertingkah lebih aneh saja hyung, ada masalah apa?’’ Tanya Sungyeol yang mengantarkan segelas latte ke meja tempat Woohyun duduk.

“tidak ada, eh bagaimana hubunganmu dengan Myungsoo?’’ Tanya Woohyun mengalihkan pembicaraan yang tidak nyaman itu.

“L? aku tidak bertemu dengannya lagi sejak minggu lalu. Terima kasih pada hyungku yang mabuk ini sesi mengenal lebih jauh L ku GAGAL TOTAL’’ jawab Sungyeol yang memperjelas kata ‘gagal’ di depan muka Woohyun.

“ahhh, mianhe dongsaeng’’ pinta Woohyun sambil menggaruk kepalanya walaupun tidak gatal “Myunsoo menceritakannya padaku. Dia sedikit sibuk sekarang jadi tidak memiliki banyak waktu luang’’ jelas Woohyun yang disambut anggukan oleh Sungyeol.

“aku mengerti L itu pekerja yang keras dan selalu sibuk. Tapi bagaimana temannya yang pengangguran satu ini?’’ sambil menunjuk ke Woohyun “kapan kau sibuknya hyung?’’ Tanya Sungyeol.

“hey hey jabatanku itu tinggi ya, aku tidak perlu pergi ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaanku, apa gunanya laptop jika aku masih ke kantor?’’ Sungyeol menghela nafas, ia tau Woohyun memiliki masalah saat ini karena itu ia bersikap seperti sekarang ini.

 

+++++++++

 

Sungjong masuk ke rumah Sunggyu ketika ia mendengar suara orang yang sedang muntah(?) dari kamar mandi. Ia bergegas menuju kamar mandi, khawatir jika itu hyung-nya yang sakit. Dan benar saja, ia melihat Sunggyu sedang memuntahkan isi perutnya ke toilet kamar mandi.

“hyung? Kau baik-baik saja?’’ Tanya Sungjong yang langsung mengusap punggung hyungnya itu. Sunggyu terlihat sakit dan lemah, wajahnya putih pucat dan matanya yang sudah sipit hanya setengah terbuka, semakin sulit melihat matanya.

Sungjong memapah Sunggyu ke kamarnya dan membaringkannya di atas ranjang. Setelah itu Sungjong mengeluarkan handphonenya untuk menelopon seseorang.

 

++

“maaf ya mengganggumu, tapi aku tidak tau harus minta bantuan siapa lagi. Hoya sedang liburan dengan Dongwoo’’pinta Sungjong dengan suara yang pelan kepada MinAh yang sedang membuat bubur untuk Sunggyu.

“tidak apa-apa, lagi pula kita kan teman’’ jawab MinAh sambil mencoba bubur buatannya “hmmm enak…. Jadi Sunggyu oppa kenapa?’’ Tanya MinAh setelah memasukan bubur buatannya ke dalam mangkuk soup.

“aku tidak tau hyung kenapa, yang aku tau dia sakit’’ jawab Sungjong

“kalau itu aku juga tau, tapi sakit apa?’’ Sungjong menggelengkan kepalanya “kenapa tidak kau telopon Woohyun?’’ Tanya MinAh lagi

“aku tidak berani’’ MinAh menghela nafas panjang.

“kenapa?’’

“tidak tau’’ sekarang MinAh semakin aneh kepada namja-namja yang sekarang ada disekitarnya. Woohyun saja sudah lebih dari cukup aneh untuk MinAh, sekarang ia harus berhadapan dengan Sungjong, Sungyeol, bahkan Hoya yang sama-sama aneh. Dia ingin segera kembali ke liburannya.

 

++

“hyung-ah makan dulu’’ tawar Sungjong sambil menyodorkan(?) sesendok bubur ke mulut Sunggyu. Sunggyu hanya menggelengkan kepalanya, manandakan ia tidak ingin memakannya. MinAh hanya cemberut melihat Sunggyu tidak ingin memakan bubur buatannya.

“hey Sunggyu aku tau aku bukan chef terbaik! Tapi kau harus makan’’ bentak MinAh yang tiba-tiba membuat Sunggyu melihat ke arahnya seperti orang yang ketakutan, tubuhnya pun mulai bergetar. “ya ampun Sunggyu maaf, aku tidak bermaksud membentakmu’’ pinta MinAh . Sunggyu mengangguk dengan lucu sebelum tersenyum ke arah dua orang di depannya.

“tapi aku tidak mau makan’’ kata Sunggyu cutely sambil memperlihatkan puppy eyes yang hamper tidak terlihatnya.

“tapi kau harus makan jika ingin membaik’’ coba Sungjong

“tapi aku tidak mau!’’ Sunggyu mulai teriak seperti anak kecil yang tidak ingin memakan paprika di sayurannya, membuat Sungjong dan MinAh menatapnya aneh.

“oppa, lebih baik kau coba dulu’’ kata MinAh dengan lembut sekarang.

“aku bilang aku tidak mau! Lagi pula apa yang kekasih Woohyun lakukan di sini?’’ bentak Sunggyu sambil menunjuk kea rah MinAh. MinAh menunjuk dirinya sendiri sebelum akhirnya meledak.

“heh dengar ya! Aku bukan pacar Woohyun! Gak mau aku pacaran sama Woohyun lagi! Lagi pula hargai lah usaha orang sedikit! Aku susah-susah membuatkan bubur itu untukmu!’’ bentak MinAh balik.

“jadi kenapa kalau kau yang buat? Aku tidak mau! Harusnya kau memasak untuk Woohyun saja!’’ balas Sunggyu. Adu mulut pun tidak bisa dihindari dan Sungjong hanya bisa diam berada diantara dua orang itu. Tapi yang hal yang membuat Sungjong bingung, Sunggyu tidak terlihat seperti orang sakit lagi. Memang aneh (padahal engga ><).

 

++

“Aku tidak suka Sunggyu tadi, kau bilang Sunggyu itu orangnya sweet lah manis lah, mana buktinya?!’’ bentak MinAh yang dari tadi memarahi Sungjong habis-habisan. Sunggyu dan MinAh tidak bisa berhenti bertengkar, karena itu Sungjong memutuskan untuk membawa MinAh pergi. Sekarang mereka sedang di jalan menuju apartemen MinAh.

“tapi itu benar kok. Sunggyu hyung tidak biasanya begitu’’ jawab Sungjong, memihak Sunggyu.

“tau tidak? Tadi aku serasa sedang bertengkar dengan wanita datang bulan lagi’’ keluh MinAh spontan.

“memang kau pernah bertengkar dengan wanita yang sedang ‘itu’?’’ Tanya Sungjong yang jelas-jelas tidakk nyaman menyebutkan kata-kata yang menurutnya taboo itu.

“kau saja yang tidak tau. Aku sudah bertengkar dengan segala macam orang’’ jawab MinAh yang lalu berlari menuju apartemennya.

“dasar yeoja aneh’’ ejek Sungjong yang langsung berbalik arah untuk kembali ke rumah Sunggyu.

Sungjong sangat terkejut ketika ia menemukan Sunggyu yang sedang menangis di lantai dan Woohyun yang hanya berdiri memperhatikan istrinya itu.

“ada apa ini?’’ Tanya Sungjong yang langsung berlari ke samping Sunggyu untuk menenangkan namja manis itu.

“aku tidak tau! Dia tiba-tiba saja menangis’’ kata Woohyun yang jelas sedang membela diri sendiri.

“Woohyun bilang ia benci padaku’’ keluH Sunggyu sambil menangis di pelukan Sungjong. Sungjong menatap Woohyun dengan penuh kebencian.

“heh dengar ya, aku tidak bilang begitu! Aku bilang aku tidak akan tidur di sini tapi mau menginap di tempat Myungsoo’’ jelas Woohyun. Sungjong merasa aneh, sudah biasa jika Woohyun lebih memilih menginap di rumah temannya dari pada di rumahnya sendiri. Walaupun sedih, Sunggyu tidak pernah menangis atau lebih tepatnya mengamuk seperti ini.

“Woohyun bahkan tidak mau serumah bersamaku! Dia tidak menyukaiku’’ tangisan Sunggyu menjadi lebih keras membuat Sungjong dan Woohyun menjadi kewalahan.

“dari dulu aku memang tidak menyukaimu Sunggyu!’’ teriak Woohyun “berapa kali aku harus berkata seperti ini? Dan juga aku tidak di rumah itu sudah biasa, tidak ada alasan untuk kau menangis!’’ keluh Woohyun yang sudah lelah mendengar tangisan Sunggyu. Walaupun Woohyun berkata seperti itu, tapi di hatinya Woohyun merasa sakit ketika melihat Sunggyu menangis, tapi seperti biasa ego nya masih menang disbanding hatinya.

Sungjong yang sudah marah bergegas berdiri dan menampar Woohyun dengan keras “aku tau kau itu bajingan! Tapi aku tidak tau kau itu setega ini pada Sunggyu!’’ bentak Sungjong dengan nada tingginya. Woohyun yang tidak terima karena sudah dua kali di tampar karena Sunggyu keluar rumah dengan marah.

“JANGAN PERNAH KEMBALI LAAGI’’ Teriak Sungjong yang membanting pintu depan. Sungjong kembali ke tempat Sunggyu dan sangat terkejut ketika melihat sepupunya itu terkapar lemas di lantai sudah tak sadarkan diri.

 

+++

Sudah satu minggu keadaan Sunggyu tidak kunjung membaik, Sungjong sudah memaksanya untuk ke rumah sakit berulang kali, tapi Sunggyu tetap menolak berkata bahwa ia akan segera membaik. Woohyun juga jadi lebih jarang pulang ke rumah. Dia masih sakit hati setelah Sungjong menamparnya, dan ia tau Sungjong sekarang lebih memilih berkeliaran di rumah Woohyun dari pada di rumahnya sendiri.

“Sunggyu hyung?’’ panggil Sungjong, tapi ia langsung berlari ketika mendengar suara orang muntah Dari kamar mandi. Sungjong tau Sunggyu masih belum membaik karena hal seperti ini terjadi setiap hari. “hyung kau baik-baik saja’’ Tanya Sungjong setelah Sunggyu keluar dari kamar mandi dengan wajah yang pucat dan sedikit memerah. Sunggyu mengangguk pelan, tapi Sungjong tau Sunggyu berbohong.

“hyung kau harus segera diperiksa’’ pinta Sungjong yang sudah khawatir dengan keadaan hyung nya.

“andwee! Aku tidak mau, tidakkah kau lihat ak baik-baik saja?’’ Tanya Sungjong yang di jawab gelengan kepala dari Sungjong.

“baiklah hyung tapi setidaknya kau harus makan sesuatu’’

“aku ingin es krim’’

“es krim? Hyung kondisi mu sedang tidak baik, bagaimana kalau bubur?’’

“tidak mau aku benci bubur! Aku ingin es krim!’’

Sungjong pun akhirnya mengalah dan pergi keluar untuk membeli es krim Sunggyu. Sungjong sedang berjalan dengan cepat ketika ia mendengar handphonenya berbunyi, menandakan ada pesan baru untuknya.

‘aku sudah kembali dari liburanku’

Sungjong baca. Sungjong tersenyum lebar, akhirnya orang yang ia tunggu-tunggu telah kembali. Sungjong sudah begitu khawatir dengan keadaan Sunggyu, dan ia membutuhkan bantuan sahabatnya untuk menyeret Sunggyu ke rumah sakit.

hyung, akhirnya kau kembali juga! Aku butuh bantuanmu……………………………….’ Balas Sungjong. Akhirnya seseorang datang untuk menolongnya.

 

+++++++

Hoya masuk ke dalam rumah yang sudah sangat familiar baginya. Ia ditemani suami tercintanya masuk tanpa izin karena mereka memiliki duplikat kunci rumah tersebut.

“Sunggyu hyung?’’ panggil Hoya kepada pemilik rumah, tapi tidak ada yang mejawab “aneh. Hyung?’’ panggil Hoya sekali lagi.

“diatas sini’’ teriak suara lemas dari sebuah kamar di lantai atas. Hoya bergegas berlari kea rah kamar itu diikuti oleh Dongwoo.  Hoya melihat Sunggyu terbaring lemas di atas ranjang dengan wajah yang sangat pucat.

“hyung? Kau kenapa?’’ Tanya Hoya yang langsung duduk di pinggir tempat tidur.

“aku tidak apa-apa’’ jawab Sunggyu pelan

“apanya yang tidak apa-apa? Kau harus segera ke dokter’’ kata Hoya sambil berusaha menarik Sunggyu untuk bangun. Tapi Sunggyu bersikeras tidak mau ke dokter, membuat Hoya kesulitan juga untuk menyeretnya. “Dongwoo!’’ perintah Hoya. Dongwoo yang langsung mengerti maksud Hoya segera mengambil Sunggyu dan membopong Sunggyu di pundaknya.

“yah! Apa-apaan ini? Turunkan aku!’’ pinta Sunggyu sambil menjerit-jerit ketakutan. Hoya saat itu benar-benar merasa beruntung telah membawa Dongwoo bersamanya. Mereka keluar rumah dan langsung berjalan menuju mobil Dongwoo yang terparkir di depan rumah. Sungjong yang melihat mereka keluar segera membukakan pintu belakang dan Dongwoo langsung meletakan Sunggyu di kursi belakang, Sungjong pun mengambil tempat di sebelah Sunggyu dan DongYa couple lansung menempati kursi depan dengan Dongwoo sebagai supir.

Di perjalanan menuju rumah sakit, Sunggyu hanya merengek minta diturunkan karena ia tetap tidak mau diperiksa. Dongwoo yang sudah pusing mendengar rengekan Sunggyu memutarkan mp3 Infinite dengan volume full, membuat teriakan Sunggyu seirama dengan lagu Paradise.

“hyung bisakah kau diam sebentar?’’ keluh Sungjong yang sudah sudah lelah mendengar rengekan Sunggyu.

“mana bisa aku diam , aku sekarang sedang diculik oleh temanku sendiri! IRONI’’ teriak Sunggyu pas ke wajah Sungjong.

“ahh, kita sampai’’ kata Dongwoo sambil memarkirkan mobilnya di tempat parker terdekat dengan pintu masuk rumah sakit. Dongwoo,Hoya, dan Sungjong segera turun dari mobil, tapi Sunggyu hanya duduk di dalam.

“hyung cepat keluar’’ pinta Hoya, tapi Sunggyu tetap tidak mau.

“minggir’’ perintah Dongwoo yang membuat Hoya langsung menyingkir dan Dongwoo kembali membopong Sunggyu ke dalam rumah sakit.

“turunkan aku turunkan turunkan’’ rengek Sunggyu sambil memukul-mukul punggung Dongwoo. Hoya berjalan di sebelah Dongwoo dan Sunggyu yang ada di pundak Dongwoo, sementara Sungjong berjalan jauh di belakang mereka, berpura-pura tidak mengenal tiga orang yang ada di depannya.

 

+++++++

Dongwoo, Hoya, dan Sungjong duduk di depan dokter Lee dengan wajah harap-harap cemas mereka. Sudah 10 menit semenjak mereka duduk di kursi itu, menunggu sang dokter untuk berkata sesuatu tentang keadaan Sunggyu.

“jadi dok, apa kau akan berkata sesuatu atau hanya akan membuat kita menunggu?’’ Tanya Hoya yang sudah tidak sabar menunggu hasil pemeriksaan kesehatan Sunggyu.

“hmm, sebenarnya aku tidak tau harus bagaimana mengatakan ini, tapi sepertinya kalian datang ke dokter yang salah’’ jawab dokter Lee yang spontan langsung membuat tiga namja di depannya khawatir dan takut akan keadaan Sunggyu.

“apa separah itu penyakit Sunggyu dok?!’’ Tanya Sungjong kaget, entah karena dia kaget atau tidak tau apa dokter kandungan itu. Hoya langsung menjitak kepala Sungjong keras.

“bodoh!  Dokter kandungan itu untuk orang hamil Sungjong’’ jelas Hoya marah.

“ya tapi berarti penyakit hyung separah itu sampai harus dibawa ke dokter kandungan’’ belas Sun

“maksud dokter apakah Sunggyu hyung memiliki penyakit yang parah dan harus periksa ke dokter yang lebih ahli?’’ Tanya Sungjong dengan cepat saking tegangnya.

“bukan itu, maksud saya coba kalian bawa Sunggyu ke bagian kandungan?’’ semua menahan nafas.

gjong.

“kalian ini kenapa? Ke dokter kandungan hanya ada satu kemungkinan!’’ teriak Dongwoo “Sunggyu sedang mengandung’’

“ya itu dia yang saya temukan’’ tambah dokter itu senang karena ada satu orang waras diantara ketiga namja di depannya.

“hahahahahahahahahahaahaha’’ Sungjong dan Hoya langsung tertawa keras, tidak mempedulikan sekitar mereka atau di mana mereka saat itu.

“jangan bercando dok, aku tau aku itu kadang naïf tapi hyung hamil? Itu mustahil’’ kata Hoya sambil tertawa bersama Sungjong.

“lebih baik kita coba kesana dulu, ayo sekarang kita ke tempat Sunggyu-hyung’’ ajak Dongwoo yang langsung mengucapkan terima kasih pada dokter Lee. Walau di hatinya Dongwoo berpikir Dokter Lee sedikit gila.

 

++++++++

Sekali lagi Sunggyu di bopong oleh Dongwoo ke dokter bagian kandungan. Sebenarnya Sunggyu tidak tau ia mau dibawa kemana dan dia juga sudah lelah memberontak dan akhirnya Sunggyu pun hanya pasrah di pundak Dongwoo.

Mereka tiba di dokter bagian kandungan dan langsung meletakan Sunggyu di ranjang yang telah disediakan. Untung dokter Lee sudah menghubungi dokter Park dari bagian kandungan, jadi dokter Park tidak terlalu kaget ketika Sunggyu datang.

 

“jadi bagaimana dok?’’ Tanya Dongwoo

“ya positif’’ semua yang ada di ruangan teriak terkejut sementara Sunggyu masih bingung apa yang positif itu.

“po..po…sitif?’’

“ya, dan jangan Tanya kenapa. Saya juga bingung, butuh penanganan lebih lanjut unttuk mengetahui penyebabnya’’ jelas dokter Park

“penanganan apa? Sebanarnya aku kenapa?’’ Tanya Sunggyu panic

“hyung jangan terkejut ya…. Kau sedang mengandung’’ dan Sunggyu pun pingsan.

 

++++++++

Woohyun pulang ke rumah dengan tampang tidak tenang di wajahnya. Bagaimana tidak? Dongwoo baru saja meneloponnya dan berkata kalau sesuatu terjadi pada Sunggyu. Woohyun membuka pintu rumahnya dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Sunggyu duduk di atas sofa terlihat baik-baik saja. Woohyun yang kesal langsung berteriak .

“Yah Kim Sunggyu!’’ Sunggyu berbalik dan tersenyum pada Woohyun “Dongwoo bilang terjadi sesuatu padamu, tapi apa? Kau baik-baik saja di sini, aishhh’’keluh Woohyun sambil mengacak-acak rambutnya.

“Woohyun ada yang ingin aku sampaikan’’ kata Sunggyu serius

“apa? Aku tidak mau kau berbohong!’’ ancam Woohyhun seram. Sunggyu menghela nafas, mengumpulkan semua keberanian yang ia miliki untuk menyampaikan itu pada Woohyun .

“Woohyun aku hamil’’ kata Sunggyu pasrahtapi jujur.

“hahahahahaha! Jangan bercanda kau, bercanda juga ada batasnya’’ ejek Woohyun. Sunggyu langsung menyodorkan surat dokter yang ia terima ketika ia sadar pada Woohyun.

“baca saja sendiri’’ Woohyun membaca surat dokternya, dan benar saja disana tertulis bahwa Sunggyu positif hamil bulan pertama. Woohyun sangat shock, dia tidak tau apa yang ia rasakan saat itu. Apakah senang? Kesal? Sedih? Marah? Apa yang harus ia katakana pada Sunggyu saat itu ia tidak tau. Apakah Woohyun harus berkata sesuatu yang manis dan beranggung jawab. Tapi Woohyun tidak bisa, dia belum siap untuk menjadi seorang ayah, bahkan ia masih berpikir dia masih belum siap untuk menerima Sunggyu. Jadi entah mengapa Woohyun mengatakan hal yang seharusnya ia katakan.

“gugurkan’’ kata Woohyun dengan nada dinginnya.

Tidak jangan bilang begitu, kau akan menyesal seumur hidupmu Nam Woohyun

“maaf?’’ Tanya Sunggyu yang serasa tidak percaya apa yang baru saja ia dengar

Katakan maaf, katakana sesuatu yang akan membuat keadaan lebih baik

“sudah ku bilang aku ingin kau menggugurkan bayi itu’’ ulang Woohyun

Bodoh!! Kau memperburuk keadaan

“tapi……’’

“tidak ada tapi!’’ bentak Woohyun

Bodoh! Biarkan Sunggyu bicara

“kenapa?’’ Tanya Sunggyu, wajahnya sudah dipenuhi air mata yang membuat hati Woohyun melemah juga walau ia tidak menunjukannya.

“aku tidak yakin itu anakku’’ jawab Woohyun

“apa maksudmu? Tentu saja ini anakmu!’’ teriak Sunggyu

“kau lupa kau juga punya pacarmu itu, mungkin saja itu anaknya’’ kata Woohyun “lagi pula kita melakukannya hanya sekali, tidak mungkin kau langsung hamil malam itu juga’’ lanjut Woohyun

Nam Woohyun kau akan menyesali ini

Tanpa disadari Sunggyu menampar Woohyun keras. Woohyun sangat terkejut, ini petama kalinya ia ditampar oleh Sunggyu, tapi ini sudah ketiga kalinya ia ditampar karena Sunggyu. Harga dirinya tidak bisa menerima karena itu ia menampar Sunggyu balik.

“kau, kau ini tega sekali. Aku tidak percaya aku mencintai orang seperti mu’’ Sunggyu lari melewati Woohyun, keluar dari rumah mereka. Dia tidak tau harus lari kemana, tapi ia terus berlari samapi ia menubruk seseorang.

 

+++++++++

“aku tidak percaya ini, apa kau gila? Jadi kau menyuruh Sunggyu untuk menggugurkan bayinya?’’ Tanya MinAh kepada Woohyun yang sedang duduk manis di teras rumahnya. Woohyun mengangguk pelan, tapi tidak berkata apa-apa “sekarang katakana kenapa kau melakukan itu’’ Tanya MinAh.

“karena aku masih mencintaimu’’ jawa Woohyun pelsn

“bull! Aku tau cintamu padaku sudah hilang sejak lama’’ kata MinAh pelan “kau hanya bosan, kau tidak tau apa yang harus kau lakukan jadi kau berpikir begitu’’ lanjut MinAh

“lagi pula aku belum siap menjadi ayah’’ tambah Woohyun

“bodoh, siap tidak siap bukan menjadi alasan. Itu perbuatanmu jadi kau harus bertanggung jawab siap atau pun tidak siap’’ balas MinAh

“tapi bagaimana kalau itu bukan anakku?’’ Tanya Woohyun lagi, sepertinya ia sedang mencari berbagai alasan agar ia tidak disalahkan.

“tentu saja itu anakmu, Sunggyu sangat mencintaimu dia tidak mungkin tidur bersama pria lain’’

“kau yakin?’’

“100% yakin’’

“tapi aku masih belum bisa menerima Sunggyu’’ tambah Woohyun lagi.

“tidak, kau sudah mulai mencintai Sunggyu bahkan sebelum kita merencanakan date itu, aku yakin’’

“apa yang aku lakukan salah?’’ Tanya Woohyun akhirnya.

“benar-benar salah’’

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkdaeun
#1
Chapter 11: Wahhh ending this story gonna be my favorite story! Aku suka alurnya hueee woohyun sweet pisan T^T makasih udah nulis cerita ini thor! Lop yu autoorr;-;
aiai_kimie #2
Chapter 12: ceritanya benar-benar sweet. very N.I.C.E.. ;-)
inspiritly_beauty
#3
Chapter 12: Happy ending. Yeay!! Akhirnya mereka bersatu lagi. Plus anak2 Dongya, Myungsoo, dan Woogyu couple yang diberi nama gabungan nama ortu mereka. (y)
egaditya #4
Chapter 5: kasian banget mau digugurin:-(
egaditya #5
Chapter 4: bikin penasaran, lanjut chapter sebelah :-)
egaditya #6
Chapter 3: ff nya tambah seru
egaditya #7
Chapter 2: lanjut ke chapter sebelah :-)
egaditya #8
Chapter 1: ff nya bagus, jadi penasaran
jkooksyeolliev #9
Chapter 11: Kenapa ngak aku aja yg jadi Seongkyunya xDD atau ngak jadi Seongyeol>w< /ngayal/
keren thor!!! 100000000000000 jempol dah wks x3