Chapter 8

Save This Marriage

 

Woohyun tidak percaya dengan apa yang ia dengar, dia benar-benar tidak ingin mempercayai apa yang ia dengar. Tapi itu semua nyata.

“maksudmu?’’ Tanya Woohyun yang masih berharap ia memang hanya berkhayal

“ceraikan aku’’ jawab Sunggyu lemah

“mengapa?’’ Tanya Woohyun lagi

“mengapa? Tentu saja karena kau menginginkannya’’ jawaban Sunggyu benar-benar membuat Woohyun terdiam, itu memang benar, Woohyun ingin mereka berdua berpisah, tapi itu dulu dan tidak sekarang ataupun selamanya.

“tapi aku………’’

“sudahlah Woohyun aku tidak butuh belas kasihanmu’’ ucap Sunggyu “lagi pula sekarang aku tidak memiliki apa-apa untuk mengikatmu disisiku’’ tambah Sunggyu sambil memegang perut flatnya dan Woohyun mengerti apa yang Sunggyu maksud. Jadi memang tadinya Sunggyu berencana memaksa Woohyun disisinya karena kehamilannya, tapi sekarang bayi mereka sudah tidak ada jadi Sunggyu tidak bisa melakukan itu. Lagi pula Sunggyu orangnya sangat keras, ia tidak akan mengubah keputusannya jika ia memang ingin, memangnya mengapa Sunggyu bisa kecelakaan?

“sunggyu apa kau yakin?’’ sunggyu mengangguk

“mungkin memang ini jalan yang terbaik untukmu, aku tidak mau jadi penghalang bagimu untuk bahagia’’

Tapi hanya kau yang bisa membuatku bahagia

“apa yang akan kau lakukan jika kita bercerai?’’ Tanya Woohyun

“tentu saja aku tidak akan tinggal bersamamu, kau akan bebas sekarang’’ jawab Sunggyu

“bagaimana kalau aku tidak mau?’’ Tanya Woohyun lagi

“tapi aku mau’’ Woohyun merasa terpukul dengan jawaban Sunggyu, apakah ini memang yang terbaik untuk mereka berdua. Mengapa hubungan mereka begitu rumit? Ketika Sunggyu meminta kessempatan pada Woohyun, Woohyun tidak pernah member kesempatan itu dan sekarang Woohyun harus merasakan hal yang sama dengan Sunggyu saat itu.

“baiklah, kita bicarakan dulu dengan orang tua kita’’

 

+++++++++++++++

Myungsoo berdiri tepat di depan pintu apartemen Sungyeol. Berapa kalipun Myungsoo mengetuk pintu dan memangggil nama namja yang ia sanyangi itu, tidak ada jawaban dari balik pintu itu. Setelah satu jam menunggu, akhirnya Myungsoo memutuskan bahwa Sungyeol tidak ada di rumah hari itu. Myungsoo sudah sangat khawatir, sudah berhari-hari Sungyeol tidak menjawab telopon darinya bahkan ia tidak membalas sms dari Myungsoo. Sungyeol tidak pernah seperti ini sebelumnya. Biasanya dia akan mencoba membalas pesan dari Myungsoo sesibuk apapun dia. Myungsoo memutuskan untuk pulang ke rumahnya, ketika sebuah sosok datang menghampirinya, sosok itu adalah sosok yang sangat Myungsoo kenal dan rindukan. Ya sosok itu adalah Sungyeol.

“Sungyeol?’’ Sungyeol menatap Myungsoo dengan tatapan kaget, terlihat sedikit kesedihan di dalam mata indahnya, pasti terjadi sesuatu, pikir Myungsoo. Myungsoo berlari kea rah Sungyeol, dengan erat ia peluk tubuh namja manis yang lebih tinggi darinya itu.

“kau kemana saja? Aku khawatir tau! Apa kau tau apa yang terjadi pada Woohyun dan Sunggyu?’’ Sungyeol mengangguk “bagaimana kau tau?’’ Tanya Myungsoo, karena ia yakin ia tidak pernah bisa menghubungi Sungyeol beberapa hari ini.

“Woohyun menghubungiku’’ jawab Sungyeol. Myungsoo sangat terkejut, ia tidak pernah bisa menghubungi Sungyeol, tapi Woohyun bisa. Sungyeol bahkan tidak membalas pesan-pesan yang ia kirimkan. Tapi kenapa Woohyun bisa?

“maag kan aku Myungsoo-ah’’ Sungyeol tiba-tiba mulain menangis di pelukan Myungsoo. Myungsoo pun berusaha menenangkan namja itu dengan menepuk-nepuk punggung Sungyeol.

“apa yang terjadi?’’ Tanya Myungsoo lembut

“aku…hiks…aku…..hiks….orang tua……hiks….menjodoh…..hiks…hiks….WAHHHHH’’ tangisan Sungyeol semakin kencang. Myungsoo semakin bingung.

“yeol..yeol..jangan menangis dulu, ceritakan apa yang terjadi’’ucap Myungsoo sambil menepuk-nepuk punggung Sungyeol lagi.

“aku.. orang tuaku menjodohkanku dengan namja lain’’ DENG. Myungsoo terdiam, apakah ini alsan kenapa Sungyeol tidak mau menghubungi atau dihubunginya? “mereka meneloponku dan menyuruhku pulang dan mereka berkata mereka sudah menemukan pasangan yang tepat untukku’’ tangis Sungyeol. Sekarang Myungsoo berpikir, apakah Sungyeol mengatakan tentang hubungan mereka kepada orang tuanya?

“lalu apa yang kau katakan?’’ Tanya Myungsoo

“aku bilang aku juga sudah menemukan pasangan yang tepat, tapi mereka tidak mau tau. Mereka bilang namja itu sangat kaya dan ia bisa membantu perekonomian keluarga kita’’ jawab Sungyeol sambil menagis “aku tau keluarga kami tidak semampu itu, tapi apa mereka tega menjualku demi kepentingan mereka?’’ Sungyeol mulai menenangkan dirinya “aku tidak tau bagaimana harus bicara padamu, makanya tidak ku jawab semua telopon m.. orang tua ku mengunciku, menyuruhku untuk diam di rumah dan mempersiapkan diri untuk pernikahan kami’’ Sungyeol mulai menenangkan tangisnnya.

“lalu kenapa kau bisa disini sekarang?’’ Tanya Myungsoo, ia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menanyakan itu.

“aku kabur...hiks..hiks… jujur aku tidak mau berakhir seperti Sunggyu-hyung’’ sekarang Myungsoo mengerti, mungkin kelakuan Woohyun di masa lalu membuat Sungyeol sedikit mengetahui apa yang akan terjadi di pernikahan yang seperti itu. Walaupun tidak semua kasusnya sama tapi pernikahan Woohyun dan Sunggyu bisa menjadi contoh yang tidak baik dalam kehidupan berumah tangga. Myungsoo hanya bisa menghela nafas, apa yang harus mereka lakukan sekarang?

 

++++++

“jadi apa yang akan kau lakukan sekarang?’’

“sepertinya aku akan memberikan apa yang ia inginkan’’

“huh? Jadi kalian benar-benar akan bercerai?’’ Woohyun mengangguk, sekarang ini ia sedang berkonsultasi dengan kawan lamanya Lee Joon. Lee Joon adalah temannya sejak SMA dan semenjak mereka lulus dari SMA mereka jarang bertemu karena sibuk dengan urusan masing-masing. Walaupun kadang mereka masih meng-kontak satu sama lain, mereka benar-benar jarang bertemu.

“jika kau benar-benar mencintainya aku rasa keputusanmu itu salah’’ komen Joon sambil meneguk kopi hitamnya.

“aku memang masih mencintainya’’ ucap Woohyun “tapi aku rasa keputusanku ini tepat’’ tambahnya

“huh?’’

“lagi pula berpisah dengan Sunggyu bukan berarti aku kalahkan? Aku akan mendapatkannya kembali’’

++++++++

Lee Joon melambai ke arah Woohyun yang pergi menuju rumah sakit untuk menlihat keadaan Sunggyu. Ia berpikir, situasi yang dialami Woohyun saat ini memang sangat sulit. Ia dijodohkan oleh orang tuanya lalu menikah dengan orang asing yang ia tidak pernah lihat, sementara ia masih mencintai mantan pacarnya yang sebenarnya tidak mencintainya sama sekali. Setelah beberapa lama Woohyun mulai menyukai Sunggyu dan Sunggyu pun hamil. Tapi ia keguguran disaat Woohyun sudah mencintainya dan sekarang mereka berdua akan bercerai. Sunggyuh ironi. Joon berpikir apakah nasibnya akan sama seperti Woohyun yang sekarang sedang sanagt galau. Tapi masalahnya Joon masih sangat mencintai kekasihnya, apa yang akan ia lakukan jika ia benar-benar menikahi orang asing itu?

 

+++++++++

Sungjong dan MinAh sedang berjalan berdua di mall untuk belanja. Dua orang ini benar-benar hobi belanja sehingga mereka benar-benar nyambung dan selalu membicarakan tentang fashion.

“bagaimana dengan ini cocok tidak?’’ Tanya Sungjong yang keluar dari ruang sambil menggenakan kaos pink berlambang infinite dan skinny jeans yang benar-benar ketat di pakainya.

“cocok, kau memang pantas memakia pink’’ komen MinAh sambil menganggukan kepalanya stuju dengan perkataannya sendiri.

“aku memang pantas memakai baju apapun’’ puji Sungjong pada dirinya sendiri sambil melihat bayangannya di cermin seberang toko “wow,, so good loooking’’

“ya ya, terserah. Sekarang minggir karena aku harus mencoba ini juga’’ MinAh menunjukan tumpukan baju dan celana yang ada di tangannya sambil mendorong Sungjong keluar dari kamar pas.

“yah. Yah aku belum ganti lagi nih’’ protes Sungjong sambil memanyunkan bibirnya

“salah kamu kenapa tadi sangat lama, ngomong-ngomong nih bajumu’’ MinAh melemparkan baju Sungjong dari balik kamar ganti yang dengan reflex ditangkap Sungjong.

“dasar wanita benar-benar tidak manis, pantas saja kau belum punya pacar!’’ Sungjong teriak

“jangan bicara macam-macam aku punya pacar tau!’’ teriak suara dari balik kamar pas.

 

++++++++

Sungjong dan MinAh berjalan keluar toko dengan wajah yang benar-benar puas terpasang di wajah mereka. Bagaimana tidak? Masing-masing membawa satu kantung belanjaan penuh dengan baju dan celana yang mereka beli.

“kita harus melakukan ini lagi kapan-kapan. This is fun’’ ucap Sungjong sambil tersenyum kepada sahabat barunya itu.

“ya kita harus, jika aku kembali dari Jepang suatu saat nanti’’ balas MinAh dengan ekspresi yang sama

“ya, memang kau berangkat kapan?’’ Tanya Sungjong “aku yakin pacarmu itu bosan menunggu’’ tambahnya

“ya, aku akan berangkat secepat mungkin setelah Woohyun menyelesaikan masalahnya, anak itu benar-benar tidak mandiri’’ mereka berdua tertawa sambil menjelek-jelekan Woohyun ketika Sungjong melihat sosok yang ia kenal memasuki salah satu café di mall itu.

“Sungyeol hyung?’’ MinAh melirik ke arah sosok yang Sungjong tunjukan dan langsung memanggil Sungyeol.

“SUNGYEOL OPPA’’ teriakan MinAh sangat keras sampai semua orang yang berada di dekat mereka berbalik ke MinAh. Sungyeol melihat mereka dan lalu mengundang mereka ke café bersamanya.

 

+++++++

“kenapa wajahmu murung begitu? Mana choding hyung ku?’’ Tanya Sungjong yang melihat Sungeyeol dari tadi berwajah galau sambil meminum Americano favoritnya, biasanya Sungyeol sangat senang jika ia menikmati Americano favoritnya itu.

“sebenarnya Sungjong ada yang ingin aku bicarakan’’ jawab Sungyeol “aku tidak tau lagi harus bicara pada siapa’’ Sungjong mengangguk, menyuruh Sungyeol untuk melanjutkan curhatannya “Jong, aku akan tunangan’’ ucap Sungyeol sedih.

“tunangan? Dengan Myungsoo hyung, bagus dong, kenapa kau sedih?’’ Tanya Sungjong bingung

“masalahnya, aku akan bertunangan bukan dengan Myungsoo’’ dan saat itulah Sungjong melompat dari kursinya sambil berteriak.

“TERUS KAU TUNANGAN DENGAN SIAPA?’’ teriakan Sungjong memang dahsyat sampai membua minAh yang duduk di sebelahnya dan Sungyeol di seberangnya menutup telinga mereka karena mereka tidak mau pendengaran mereka dirusak Sungjong.

“pelan sedikit kenapa!’’ protes MinAh sambil memukul lengan Sungjong

“jadi hyung, kau menikah dengan siapa?’’ Tanya Sungjong sekali lagi lebih tenang saat itu

“tak tau’’ jawab Sungyeol

“tidak tau? Hyung kau ini kenapa! Ah aku bisa gila! Sejarah terulang lagi’’ ucap Sungjong mendramatisir.

“maksudmu sejarah terualng lagi?’’ Tanya MinAh

“dulu juga Sunggyu hyung curhat padaku seperti ini, tapi saat itu dia tidak punya pacar jadi bebannya tidak begitu besar’’ Sungjong menatap kea rah Sungyeol “apa Myungsoo tau?’’ Sungyeol mengangguk

“dia tau, semuanya’’ jawab Sungyeol

“apa yang ia katakan?’’ Tanya MinAh kali ini

“ia bilang kita akan kabur agar kita bisa terus bersama’’ jawab Sungyeol, tersenyum ketika ia mengingat kata-kata manis Myungsoo.

“basi sekali, apa kau tidak akan merasa bersalah? Pada orang tua mu terutama’’ Sungyeol menatap mata Sungjong, memang itu benar. Sungyeol tidak ingin mengecewakan siapapun, tapi pillihan yang ia miliki akan mengecewakan masing-masing pihak. Jika ia memilih kabur dengan Myungsoo, tentu orang tuanya akan kecewa padanya dan mendapat masalah, tapi jika ia memiloih untuk menikah dengan orang yang ia tidak tau, orang tuanya akan bahagia tapi ia akan menyakiti Myungsoo.

“mengapa orang tuamu ingin kau cepat menikah?’’ Tanya MinAh penasaran

“mereka terlilit hutang’’ Sungjong dan MInah menatap Sungyeol terkejut “jika aku menikah dengan namja pilihan mereka kondisi ekonomi kami akan terbantu’’ Sungjong mengangguk “dan mereka juga ingin cepat-cepat punya cucu’’ Sungjong dan MinAh langsung tertawa ketika mereka mendengar kalimat terakhir Sungyeol. Memang melihat si choding hamil benar-benar aneh.

“tapi jika kau menikah dengan Myungsoo pun ekonomi keluarga mu bisa terbantu, Myungsoo kan juga cukup mapan’’ komen MInAh yang langsung disetujui oleh Sungjong

“aku sudah coba bilang pada orang tuaku, tapi mereka menolak’’ Sungjong hanya bisa menghela nafas, memang orang tua kadang menyebalkan, mengatur hidup anak mereka seperti itu. Sungjong juga merasakannya ketika ia harus memilih jurusan kuliah. Sungjong hanya terdiam sampai tiba-tiba MinAh berteriak.

“aku punya ide’’ ucap MinAh “kemari kalian berdua’’ dan MinAh mulai berbisik ke telinga Sungyeol dan Sungjong.

 

++++++

Tiga hari kemudian, Woohyun kembali ke rumah sakit dengan seberkas file di tangannya. Ia sudah berbicara ke orang tuanya dan orang tua Sunggyu bahwa Woohyun dan Sunggyu akan bercerai. Kedua belah pihak setuju karena mereka mengerti pernikahan ini teidak berjalan selancar yang mereka pikirkan.orang tua Sunggyu pergi ke China setelah dua hari di Korea dan mengetahui bahwa Sunggyu bai-baik saja.

Woohyun memasuki kamar Sunggyu perlahan, ia tidak mau pernikahan mereka cepat berakhir. Sunggyu berkata lebih cepat karena Woohyun akan mendapatkan kebebasannya lebih cepat, sementara Woohyun sebenarnya tidak ingin semuanya cepat berakhir. Tapi ia harus melakukannya demi Sunggyu dan dirinya dan juga rencananya. Seperti yang orang-orang bilang, mengalah bukan berarti kita kalah, tapi mengalah adalah dimana kita akan memulai hidup baru, belajar dari kesalahan dan memperbaiki hidup kita. Woohyun juga berpikir begitu, melepas Sunggyu bukan berarti ia kehilangan namja imut itu, tapi berarti ia harus mulai semuanya dari nol lagi untuk mendapatkan Sunggyu.

Woohyun tersenyum, puas dengan apa yang ia pikirkan. Suatu hari hanya ada dua pilihan untuk mereka, Woohyun dan Sunggyu hidup berbahagia atau mereka akan memiliki pasangan masing-masing hanya Tuhan yang tau, tapi tidak ada salahnya mencoba kan?

Woohyun memasuki kamar rawat Sunggyu, ia melihat namja itu sedang duduk di kasurnya sambil menatap keluar jendela, sepertinya ia sangat merindukan kehidupan di luar sana.

“Woohyun kau datang?’’ Woohyun mengangguk atas jawaban pertanyaan Sunggyu

“aku membawanya’’ ucap Woohyun sambil mengeluarkan salah satu kerta dari berkas yang ia bawa dan memberikannya pada Sunggyu.

“apa ini?’’ Tanya Sunggyu sambil memandang kertas yang asing baginya

“ini surat percreraian kita’’ DEG Sunggyu langsung terdiam, memang ia yang meminta Woohyun untuk melakukan ini, tapi Sunggyu tidak menyangka Woohyun memang akan mengakhiri pernikahan mereka “orang tua kita sudah setuju, dan kertas ini hanya memerlukan tanda tanganmu dan Wooosh kita telah bercerai’’ lanjut Woohyun. Sunggyu mengangguk sambil mengambil pulpen yang terletak di meja di samping tempat tidurnya.

“dimana aku harus tanda tangan’’ Woohyun menunjukan tempat Sunggyu harus menuliskan tanda tangannya dengan jari telunjuknya, ia tak sanggup berkata apapun. Hatinya merasa begitu sakit ketika ia melihat Sunggyu menandatangani kertas itu, tapi apa yang bisa ia lakukan nasi telah menjadi bubur tidak ada kembali ke asal sekarang.

Sunggyu memberikan kertas itu kembali kepada Woohyun dan menyimpan pulpen yang pakai ke tempatnya. Woohyun memandang kertas itu dengan penuh rasa sedih. Ia tidak percaya begitu berpengaruhnya tinta hitam di atas selembar kerts putih di kehidupan manusia.  Dari mulai catatan sekolah, diari, surat kerja, surat kerja sama, surat pernikahan, bahkan surat perceraian dari mulai senang, sedih, marah  dan banyak lagi kertas yang telah menjadi saksi bisu reality kehidupan manusia. Dan sekarang Woohyun harus merasakan kesedihan dari selembar keratas yang baru saja ia dan Sunggyu tanda tangani.

“kupikir aku akan menyerah? Lihat saja kau akan kembali padaku lagi’’ ucap Woohyun pelan sambil keluar dari rumah sakit, berkas-berkas tebal itu di tangannya.

 

+++++++

“jadi kau sudah pertimbangan pelarian kita?’’ Tanya Myungsoo sambil memeluk erat Sungyeol yang sekarang ada di pelukannya. Mereka sedang bersantai di apartemen Sungyeol, membicarakan masalah mereka tentang pernikahan Sungyeol da pelarian mereka.

“sebenarnya, pelarian ini akan tambah membuat orang tuaku sakit hati’’ Myungsoo terpuruk mendengar kata-kata Sungyeol itu

“oh jadi kau akan menikah dengan orang asing itu dan membiarkan sejarah terulang?’’ Tanya Myungsoo, Sungyeol segera menggelengkan kepalanya atas jawaban pertanyaan Myungsoo.

“aku tidak mau, tapi MinAh tadi member ku ide, aku tidak yakin kau menyetujuinya jadi….’’

“memangnya idenya apa?’’ Tanya Myungsoo memutus perkataan Sungyeol

“aku tidak yakin. Tapi aku ingin bertanya satu hal padamu dulu’’ Myungsoo mengangguk “apa kau siap untuk menikahi ku?’’ pertanyaan Sungyeol benar-benar membuat Myungsoo bingung. Tentu saja ia siap, ia sangat mencintai Sungyeol, memangnya mengapa ia mengajak Sungyeol lari? Tentu karena ia siap.

“apa yang kau bicarakan tentu saja aku siap’’ jawab Myungsoo yakin

“kalau begitu apa kau mau melakukan ini?’’ Myungsoo mengangguk “sebenarnya MinAh berkata ada satu cara agar aku bisa bersamamu dan membatalkan perjodohon kami’’

“apa itu?’’

“MinAh bilang aku harus hamil anakmu’’ DEG Myungsoo terdiam, apa benar wanita gila itu mengusulkan hal seperti itu pada Sungyeol. Memang kadang Myungsoo tidak mengerti cara berpikir MinAh. Tapi jika dipikir-pikir, MinAh memang benar. Jika Sungyeol hamil dan itu anaknya Myungsoo tidak memiliki pilihan lain selain harus bertanggung jawab dan dalam sekejap mereka akan menikah.

“sebenarnya buakn itu saja. Aku akan bertemu calon tunanganku tiga hari lagi’’ Myungsoo  mengangguk  “dan aku tidak mungkin hamil dalam waktu sedekat itu’’ Myungsoo mengangguk lagi “jadi aku akan mengatakan aku hamil pada semua orang disana, walaupun sebenarnya aku tidak dan aku akan bilang kalau ini anakmu, karena itu kami tidak bisa bertunangan’’ Sungyeol berhenti menunggu reasi dari Myungsoo “jadi bagaimana?’’ Tanya Sungyeol.

“apa kau bercanda? Aku tidak percaya wanita gila itu sangat briliant’’ ucap Myungsoo. Sungyeol tersenyum, senang karena Myungsoo setuju dengan ide mereka. Well this is it.

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkdaeun
#1
Chapter 11: Wahhh ending this story gonna be my favorite story! Aku suka alurnya hueee woohyun sweet pisan T^T makasih udah nulis cerita ini thor! Lop yu autoorr;-;
aiai_kimie #2
Chapter 12: ceritanya benar-benar sweet. very N.I.C.E.. ;-)
inspiritly_beauty
#3
Chapter 12: Happy ending. Yeay!! Akhirnya mereka bersatu lagi. Plus anak2 Dongya, Myungsoo, dan Woogyu couple yang diberi nama gabungan nama ortu mereka. (y)
egaditya #4
Chapter 5: kasian banget mau digugurin:-(
egaditya #5
Chapter 4: bikin penasaran, lanjut chapter sebelah :-)
egaditya #6
Chapter 3: ff nya tambah seru
egaditya #7
Chapter 2: lanjut ke chapter sebelah :-)
egaditya #8
Chapter 1: ff nya bagus, jadi penasaran
jkooksyeolliev #9
Chapter 11: Kenapa ngak aku aja yg jadi Seongkyunya xDD atau ngak jadi Seongyeol>w< /ngayal/
keren thor!!! 100000000000000 jempol dah wks x3