Chapter 9

Save This Marriage

 

Sungyeol duduk termenung di tempat tidurnya samentara Sungjong sibuk menyiapkan pakaian yang harus dikenakan Sungyeol. Sungjong sibuk mengobrak-abrik lemari Sungyeol sampai semua baju yang di dalamnya berserakan di lantai.

“aduh Jong yang mau tunangan kan aku kok kamu yang sibuk sih?’’ Tanya Sungyeol kesal yang melihat Sungjong dari tadi bolak-balik sambil menghancurkan kamarnya, mengambil setiap benda yang ada di kamar itu.

“walaupun ujung-ujnug kau tidak akan bertunangan, setidaknya kau harus terlihat menawan agar memberikan kesan yang bagus pada calon keluarga barumu itu’’ cakap Sungjong panjang lebar sambil mengeluarkan setelan jas putih dari gantungan yang ada di lemari Sungyeol “kau akan terlihat bagus memakai putih, coba sini’’ Sungyeol menghampiri Sungjong yang menyuruhnya menggunakan kemeja putih itu. Sungyeol pun pergi ke kamr mandi untuk mencoba baju yang diberikan SUngjong.

“lho sejak kapan aku mempunyai baju begini?’’ Tanya Sungyeol kepada dirinya sendiri setelah ia melihat bayangan dirinya sendiri di cermin. Memang pakaian itu sangat cocok di Sungyeol, serba putih gitu. Sungyeol keluar dari kamar mandi untuk menunjukan dirinya pada Sungjong, tapi ia melihat Sungjong sedang berbicara dengan seseorang di telopon.

“ehm, baik hyung. aku akan ke apartemenmu nanti, istirahat saja dulu hyung. sekarang aku akan mengurus si choding hyung itu’’ dan Sungjong pun menutup teloponnya.

“siapa itu?’’ Tanya Sungyeol sambil menghampiri Sungjong

“Sunggyu hyung, dia bilang dia keluar dari rumah sakit hari ini, dan dia ingin aku ke apartemennya untuk menemaninya’’ jawab Sungjong

“ehhh, terus kenapa kau disini sekarang?’’ Tanya Sungyeol “Sunggyu hyung pasti kesepian, ia pasti membutuhkanmu’’ tambahnya

“nanti aku akan kesana, setelah aku selesai merapikanmu’’ jawab Sungjong “sekarang mana lihat bajumu’’ Sungjong langsung berdiri, mengamati Sungyeol dari kepala sampai kaki “not bad, kau terlihat seperti bride yang akan menikah dengan Myungsoo’’ Sungjong tertawa, wajah Sungyeol langsung memerah karena malu.

“kau ini apa-apaan sih, lagi pula apa kau tak kasihan pada Sunggyu-hyung?’’ kesal Sungyeol sambil melempar bantal yang ada di dekatnya kea rah Sungjong

“ciee, yang merasa marah. Tidak kok, aku suruh hyung ubtuk menelopon Hoya hyung jadi ia tidak kesepian’’ jawab Sungjong sambil menjulurkan lidahnya “aku tidak akan keluar dari sini sebelum kau pergi ke rumah tunanganmu itu dengan pantas’’ lanjut Sungjong sambil menarik lengan Sungyeol, siap untuk mendandani namja yang lebih tua darinya itu.

 

++++++++

“Sunggyu hyung!’’ panggil Hoya sambil melambai-lambai kea rah namja manis bermata sipit yang sedang menunggu jemputan di depan rumah sakit. Sunggyu tidak mungkin meminta Woohyun menjemputnya karena mereka sudah bukan suami-istri lagi walaupun sebenarnya Woohyun akan menjemputnya dengan senang hati.

“kau sudah sehat hyung?’’ Tanya Hoya saat Sunggyu memasuki mobilnya, Sunggyu mengangguk. Dongwoo juga menyapanya dan menanyakan keadaannya dan mereka pun pergi.

“hyung, bagaimana kalau kau tinggal di rumah kami? Tidak mungkin kan aku membiarkan hyung tinggal sendiri di apartemenmu’’ tawar Hoya.

“tidak, aku tidak mau merepotkan kalian, nanti aku malah jadi pengganggu’’ tolak Sunggyu sambil memberikan senyuman minta maaf nya.

“tentu saja kau tidak akan merepotkan kami hyung, malah aku akan sangat senang karena hyung bisa menemani ku terus’’

“lho, memangnya Dongwoo tidak?’’ Tanya Sunggyu

“aku masih harus bekerja, sekarang juga sedang waktu break ku, aku akan ke kantor lagi setelah mengantar kalian’’ jawab Dongwoo, Sunggyu mengangguk

“kau dengar kan hyung? jadi bagaimana?’’ Tanya Hoya lagi. Sunggyu mengangguk setuju, mungkin tidak akan terlalu buruk untuk tinggal bersama mereka.

 

+++++++

“aku takut’’

“tenang saja hyung’’

“aku merinding’’

“engga kok’’

“kakiku sakit’’

“barusan kau baru saja berlari hyung’’

“Sungyeol cepat kita harus segera berangkat!’’ panggilan dari eomma Sungyeol menghentikan perdebatan antara Sungyeol dan Sungjong. Sungyeol sibuk mencari-cari agar ia tidak perlu datang ke acara pelamaran mereka sementara Sungjong keukeuh Sungyeol harus pergi, well masa main characternya ga ada sih? Lagi pula jika Sungyeol tidak pergi mereka tidak akan bisa melakukan rencana mereka “oh, suruh temanmu untuk pulang juga’’ tambah Mrs.Lee. sungjong mengangguk sebelum mecium pipi Sungyeol sebagai tanda penyemangat dan berlari keluar rumah Sungyeol.

“yah! Kau tidak harus mencium pipiku juga’’ kesal Sungyeol sambil mengelap bekas ciuman Sungjong. Kadang maknae itu memang aneh.

Sungyeol menghela nafas sebelum akhirnya ia menaiki mobil yang disewa ayahnya siang tadi. Mereka sekarang akan menuju rumah ‘calon’ Sungyeoldan tentu saja perasaan Sungyeol sangat dug dag dig dig dug dug saat itu. Untunglah Sungjong membantunya berdandan dan berpakaian malam itu karena jika tidak Sungyeol pasti akan berakhir dengan kaos plus celana jeans with no make up dan itu pasti akan membuat dirinya dan keluarganya malu. Walaupun ia tidak mau mengakuinya tapi ia harus berterima kasih pada maknae menyebalkan nan imut itu.

 

+++++++

Sungjong berlari ke rumah Hoya secepat yang ia mampu, ia baru saja menerima pesan dari Hoya kalau Sunggyu akan tinggal bersama Dongya couple. Sungjong sudah di depan apartemen Sunggyu saat itu, ia sangat kesal mengapa Hoya atau Sunggyu tidak menghubunginya dari tadi, jadi ia tidak perlu cape-cape berlari ke rumah Sunggyu karena takut hyungnya itu kesepian.

“inilah derita tak punya motor.. hu.hu’’ ucap Sungjong di tengah-tengah pengambilan nafas saat berlari.

Sungjong tiba di rumah Hoya dan langsung membobol masuk tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

“GYU HYUNG….’’ teriakan Sungjong terhenti ketika ia melihat Sunggyu sedang membaca surat di atas kertas berwarna pink dengan wajah merah merona. Hoya datang dari dapur dan menyapa Sungjong.

“jongie, coba tebak. Sunggyu hyung punya penggemar rahasia!’’ teriak Hoya seperti orang kesurupan karena ia langsung bertingkah aneh.

“hentikan Hoya’’ protes Sunggyu yang wajahnya langsung tambah merah “lagi pula kenapa kau ini out of character banget sih’’ tambah Sunggyu, kesal yang dari tadi diejek Hoya Karena surat cinta yang ia dapat.

“lho hyung dapat dari mana?’’ Tanya Sungjong yang mulai menggunakan senyum maniaknya

“tadi ada orang yamg menitipkannya pada Dong-baby dan langsung baby berikan ke Sunggyu’’ jawab Hoya

“dari siapa? Ada namanya ga?’’ Tanya Sungjong langsung berlari untuk mengintip isi surat Sunggyu

“sayang ini dari anonymous’’ jawab Sunggyu kecewa

“apa Dongwoo-hyung tidak melihat wajah yang memberinya?’’ Tanya Sungjong lagi

“katanya sih orangnya pake topeng kaya criminal gitu, hahahaha. Aku gak bisa berhenti tertawa saat Dong-baby menceritakannya, gila segitunya buat jadi anonymous’’ jawab Hoya yang langsung tertawa diikuti Sungjong.

“hentikan kalian!’’ protes Sunggyu sambil kabur dari kedua namja yang ia panggil sahabat itu dengan wajah yang sudah mulai kembali ke warna aslinya. Siapapun pengirim surat ini, ia pasti sudah mengenal dekat Sunggyu karena kata-katanya mengatakan demikian, dan ia juga pasti seorang pembuat puisi yang handal karena kata-kata yang digunakan sangat manis nan lebay alias bikin muak yang baca. Tapi yang pasti Sunggyu harus mengetahui siapa orang itu.

 

+++++++

Sungyeol terdiam memperhatikan bagaimana kedua orangnya berbincang dengan kedua orang tua Lee Joon, calon tunangannya. Tak tau mengapa, Sungyeol bisa melihat bagaimana sedihnya mata Lee Joon ketika melihat kea rah matanya. Tatapannya hampir sama dengan tatapan mata Sungyeol sendiri yang menggambarkan kesedihan dan kekhawatiran.

“jadi kapan pernikahannya akan dilaksanakan?’’ Tanya eomma Sungyeol, yang langsung membuat jantung Sungyeol berdetak lebih cepat lagi.

“secepatnya jika bisa. Lebih cepat lebih baik’’jawab ayah Joon.

“eomma apakah tidak bisa dipertimbangkan lagi?’’ Tanya Sungyeol yang memberanikan diri membuat eommanya menatap matanya tajam.

“Sungyeol-ah kita kan sudah membicarakan ini’’ jawab eomma Sungyeol.

“tapi eomm…..’’

“tidak ada tapi’’ dan Sungyeol langsung menutup mulut. Sungyeol memang sudah memprediksi hal seperti ini akan terjadi, ia tidak berani mengatakan apapun. Ia terlalu takut pada kedua orang tuanya, dan keberanian yang telah ia kumpulkan selama sebelum mereka kesini hilang sudah. Apakah Sungyeol harus pasrah saja, tidak mungkin ia mengatakannya sekarang. Sepertinya ia memang harus mengucapkan selamat tinggal pada Myungsoo karena ia tidak berani membangkang pada orang tuanya.

‘maafkan aku Myungsoo, aku tidak bisa menjaga hubungan kita. Maafkan aku Sungjong, MinAh karena aku sudah mengecewakan kalian’

Sungyeol yang sudah putus asa tiba-tiba terkejut ketika calon tunangannya membuka mulutnya

“tunggu’’ ucapnya, nafasnya terenga-enga sepertinya ia sangat nerves sampai Sungyeol dapat melihat tangan dan kakinya gemetar “aku punya pengakuan’’ lanjutnya. Sungyeol terdiam, apakah namja ini memiliki seseorang yang ia cintai?

“apa itu sayang? Apa kau mau pakaian pengantin di butik langgananmu?’’ Tanya Mrs.Lee, Joon menggelengkan kepalanya menandakan bukan itu yang ia maksud.

“seebenarnya eomma aku ingin………’’ sepertinya kata-kata yang ingin dikeluarkan Joon tidak bisa keluar dengan baik.

“apa itu sayang?’’ Tanya Mrs.Lee sekali lagi

“aku ingin kita membatalkan pertunangan ini’’ jawab Lee Joon. Serentak semua yang ada di ruangan terkejut bahkan appa Lee Joon terjatuh dari kursinya dan eomma Sungyeol mengeluarkan semua air yang baru saja ia minum.

“apa maksudmu sayang? Mereka sudah disini, kau tidak bisa megecewakan calon besan kita’’ protes Mrs.Lee dengan nada yang jelas bahwa ia sangat marah dan ia pun berdiri sambil menunjuk jarinya kea rah anak kesayangannya itu.

“bagaimana dengan Mir eomma aku mencintainya dan ia juga mencintaiku!’’ jawab Lee Joon yang juga berdiri sambil melampiaskan rasa kesalnya ke gelas yang disebelahnya.

‘drama macam apa ini?’ pikir Sungyeol, bukannya ia yang harusnya mempertahankan hubungannya dengan Myungsoo?

“lagi pula aku masih ada satu pengakuan lagi’’ tambah Joon “Mir hamil, dan itu anakku’’ selesai Joon. Ucapan Joon seketika membuat mata Sungyeol yang memang sudah besar tambah besar ditambah dengan eomma Joon yang jatuh dari kursi mengikuti jejak suaminya yang jatuh tadi.

“APA MAKSUDMU? MAKSUDMU KAU MENGHAMILI ANAK JALANAN ITU?’’ Tanya Mrs.Le terkejut dengan pernyataan anaknya. Ok Sungyeol tidak mengira sesuatu seperti ini akan terjadi. Sungyeol berpikir kebetulan apa yang sedang menimpa dirinya ini? Dia berencana ia akan berbohong dan berkata kalau dia hamil dan disinilah terdiam tidak bisa berkata apapun setelah Lee Joon membuat pengakuan bahwa kekasihnya hamil. Antara itu memang terjadi atau Joon juga mempunyai rencana seperti Sungyeol, ia tidak tau tapi yang pasti Sungyeol harus berterima kasih pada Joon karena sebentar lagi pasti mereka tidak jadi bertunangan.

 

++++++++

Keesokan Harinya

“aku tidak percaya, sudah berapa lama ya kita tidak kesini?’’ komen Sunggyu dengan ceria ketika ia melihat taman wahana di depannya.

“lama sekali hyung’’ jawab Hoya yang juga senang karena akhirnya mereka bisa mengulang kenangan lama mereka di taman bermain itu. Sungjong langsung turun dari mobil Dongwoo dengan semangat, berlari kea rah tempat pembelian karcis seperti yang biasa ia lakukan. Sunggyu dan Hoya tertawa pelan melihat kelakuan maknae mereka yang tidak pernah berubah dan turun dari mobil Dongwoo.

“baiklah, aku akan menjemput kalian setelah pekerjaankuselesai, ingat tunggu saja aku jangan langsung pulang sendiri’’ ucap Dongwoo sambil mengecup pipi Hoya “dan ingat jangan terlalu hyper kalian’’ tambahnya

“arraso’’ jawab Hoya dan Sunggyu bersamaan disertai aegyoo mereka

“baiklah, take care’’ Dongwoo pun pergi, meninggalkan trio itu untuk bermain seperti kawan lama yang baru saja bertemu. Sungjong datang dengan empat tiket di tangannya.

“kok empat? Dongwoo kan sudah pergi’’ Tanya Sunggyu sambil menunjuk ke tiket di tangan Sungjong

“Sungyeol hyung sebentar lagi sampai, ia mau gabung plus katanya ia punya cerita yang harus ia ceritakan secepatnya’’ jawab Sungjong. Sunggyu dan Hoya mengangguk dan mereka pun langsung mencari kursi taman terdekat untuk menunggu Sungyeol.

Tiga puluh menit kemudian, Sungyeol datang berlari kea rah mereka. Wajah chodingnya lebih ceria dari biasanya. Menandakan sesuatu yang bagus telah terjadi, dan Sungjong tau sesuatu itu. Sungjong berpikir Sungyeol pasti sukses dengan rencana mereka dan ia bisa terus bersama Myungsoo.

“seseorang sangat ceria pagi ini’’ canda Sungjong dengan senyuman lebar yang dibalas dengan senyuman yang lebih lebar lagi oleh Sungyeol.

“ayo masuk’’ ajak Sunggyu yang sudah tidak sabar untuk menaiki wahana-wahana besar di dalam taman itu.

“ceritakan tentang semalam’’ pinta Sungjong sambil mereka berjalan-jalan memilih permainan apa dulu yang sebaiknya mereka naiki.

“semalam……..’’

KRING KRING

“maaf, ada pesan’’

‘aku akan datang agak siangan karena masih banyak pekerjaan’ Sungjong membaca. Sungjong tersenyum sendiri ‘kuharap rencanaku berhasil’ pikir Sungjong.

“siapa?’’ Tanya Sungyeol, Sungjong menjawab dengan menempelkan jari telunjuknya ke bibirnya, mengatakan Sungyeol harus diam tentang hal ini. Sungyeol mengangguk, walaupun ia tidak mengerti. Sungjong memang aneh.

“jadi bagaimana semalam? Rencana kita berhasil ya?’’ Tanya Sungjong lagi.

“sebenarnya sih tidak, rencana kita gagal total’’ jawab Sungyeol.

“maksudmu?’’ Tanya Sungjong lagi

“aku tidak bisa mengatakan apapun di hadapan orang tua ku’’ jawab Sungyeol. Sungjong bingung, jika rencana mereka gagal kenapa Sungyeol bisa tersenyum sekarang.

“lalu? Kalian jadi bertunangan?’’ Sungyeol menggelengkan kepalanya “lalu bagaimana? Aku tidak mengerti’’

“sebenarnya, aku tidak berani bilang pada orang tuaku. Aku sudaj pasrah, lalu tiba-tiba Joon berbicara. Ia bilang kalau pacarnya hamil dan itu anaknya dan boom kami tidak jadi bertunangan’’ cerita Sungyeol

“WAH? Kok bisa begitu? Lalu apakah ia benar-benar hamil tidak sepertimu dan bagaimana dengan Joon?’’ Tanya Sungjong panjang lebar.

“aku tidak tau, keluargaku langsung pulang setelah itu. Mr.lee tidak bisa berhenti meminta maaf dan Mrs.Lee sangat marah pada Joon, aku juga berharap aku tau apa yang terjadi padanya sekarang’’ Sungyeol menghela nafas, Sungjong juga mengerti perasaan Sungyeol. Yang pasti mereka harus berterima kasih pada Joon nanti.

“hei bagaimana kalau kita naik roller coaster dulu?’’ usul Sunggyu. Dan yang lain setuju dengan Sunggyu, well hari ini mereka ingin membuat namja imut itu bahagia. Tapi Sunggyu tidak tau apa yang menantinya.

 

++++++++

“kenapa harus ke rumah hantu?’’ Tanya Sunggyu

“karena rumah hantu menyenangkan’’ jawab Sungjong ceria

“ayolah hyung, hilangkan rasa takutmu. Kita ada disini kok’’ Sunggyu pun setuju setelah Hoya berkata seperti itu. Memang Sunggyu dari dulu paling tidak suka dan anti dengan yang namanya rumah hantu, selain penuh dengan hantu-hantuan, tempatnya juga gelap dan menyeramkan membuat Sunggyu trauma setelah satu kali memasukinya.

Akhirnya merekapun memasuki rumah hantu. Tempatnya memang menyeramkan, hanya Sungjong yang masih asik-asik saja dengan semua kegelapan itu. Mereka memasuki tempat itu lebih dalam agar lebih cepat keluar dan saat itulah itulah Sunggyu merasakan tangan yang dari tadi ia genggam tidk dapat ia rasakan lagi, dan suara-suara berisik yang ditimbulkan Sungjong, Hoya, dan Sungyeol pun menghilang. Jangan bilang mereka terpisah, bagaimana ini? Sunggyu benar-benar mau menangis karena tempatnya begitu menyeramkan.

“Hoya kau dimana?’’ panggil Sunggyu, tapi tidak ada jawaban, sampai akhirnya seorang sadako datang menepuk pundak Sunggyu Sunggyu dan Sunggyu langsung berlari sambil berteriak. Sunggyu terus berlari sampai akhirnya pergelangan tangannya digenggam oleh seseorang, mengira itu hantu Sunggyu berteriak lebih kencang sampai sebuah tangan menutup mulutnya. Sunggyu yang sudah diam merasa ia ditarik oleh sosok misterius itu, tidak tau apa yang harus ia lakukan Sunggyu memilih untuk mendekap erat tangan yang menggenggamnya itu dan mendekat ke tubuh itu untuk menyembunyikan wajahnya di punggung orang asing itu.

Tanpa Sunggyu sadari, mereka sudah keluar dari rumah hantu. Sunggyu membuka matanya untuk bererima kasih kepada orang asing yang telah membawanya keluar. Tapi ia tidak dapat berkata apa-apa karena ia sangat terkejut melihat sosok Woohyun di depannya. Saat itu pula handphone Sunggyu bordering. Sunggyu membaca pesan yang dikirimkan oleh Sungjong

‘semoga aku membantu kalian, selamat bersenang-senang. Kami akan melanjutkan bermain bertiga, nikmati kencan kalian. :*’

Sunggyu membaca. Apa yang Sungjong pikirkan? Merencanakan date lagi bersama Woohyun. Sunggyu benar-benar kesal.

“terkejut karena ternyata sepupumu merencanakan untguk date kita lagi’’ wajah Sunggyu memerah. Ia ingat Sungjong merencanakan date untuk mereka bersama MinAh tapi gagal karena saat itu Seulong datang.

“apa maksudmu? Aku mau pulang’’ protes Sunggyu

“tidak bisa, kita sudah disini lagi pula hari masih siang, ayo kita main lagi’’ Woohyun langsung menarik pergelangan tangan Sunggyu dan membawanya ke berbagai wahana yang mereka bisa naiki disana.

 

+++++++

Woohyun dan Sunggyu duduk di sebuah café di taman bermain. Sunggyu tadi mengatakan ia sangat lelah dan ingin pulang ke rumah tapi Woohyun malah membawanya ke café terdekat dan memesankan makanan dan minuman untuk Sunggyu dan dirinya.

“aku bilang aku mau pulang bukan makan’’ protes Sunggyu sambil memajukan bibirnya sedikit

“kau bilang kau lelah kan? Karena itu sekarang kita istirahat dan agar energimu bertambah kita makan dulu’’ balas Woohyun.

“kenapa tiba-tiba begini?’’ Tanya Sunggyu

“maksudmu?’’ Tanya Woohyun balik

“maksudku kita sudah bercerai!’’

“apa bercerai berarti harus berhenti menemui satu sama lain?’’ Sunggyu tidak bisa menjawab pertanyaan Woohyun karena ia juga tidak tau jawabannya. Untungnya seorang pelayan datang mengantarkan makanan mereka dan mereka pun makan dalam kesunyian.

 

++++++++

“ayolah yang terakhir’’ pinta Woohyun

“aku ingin pulang Woohyun, ini sudah malam’’ protes Sunggyu

“tapi kita belum naik kincir ria… ayolah’’ pinta Woohyun lebih memelas kali ini. Tidak tau kenapa Sunggyu pun akhirnya mengikuti permintaan Woohyun dan mereka berdua menaiki kincir ria yang Woohyun dambakan itu.

“kau tau?’’ Tanya Woohyun saat mereka sudah menaiki kincir ria

“tau apa?’’

“kau lebih cantik jika wajahmu diterangi sinar bulan’’ wajah Sunggyu langsung memerah, Woohyun memang rajanya gombal “kau tau apalagi?’’ Tanya Woohyun lagi.

“aku tidak mau mendengar gombalanmu lagi’’  jawab Sunggyu tidak tertarik

“bukan itu, kau tau kenapa aku setuju untuk kita bercerai?’’ Sunggyu memandang Woohyun aneh. Tentu saja itu agar Woohyun bisa bebas kan? Kenapa Woohyun bertanya lagi “agar kita bisa memulai semuanya benar-benar dari awal lagi’’ Woohyun melanjutkan lalu mengulurkan tangannya pada Sunggyu “hai namaku Nam Woohyun, aku harap mulai saat ini kita bisa berteman baik’’

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
parkdaeun
#1
Chapter 11: Wahhh ending this story gonna be my favorite story! Aku suka alurnya hueee woohyun sweet pisan T^T makasih udah nulis cerita ini thor! Lop yu autoorr;-;
aiai_kimie #2
Chapter 12: ceritanya benar-benar sweet. very N.I.C.E.. ;-)
inspiritly_beauty
#3
Chapter 12: Happy ending. Yeay!! Akhirnya mereka bersatu lagi. Plus anak2 Dongya, Myungsoo, dan Woogyu couple yang diberi nama gabungan nama ortu mereka. (y)
egaditya #4
Chapter 5: kasian banget mau digugurin:-(
egaditya #5
Chapter 4: bikin penasaran, lanjut chapter sebelah :-)
egaditya #6
Chapter 3: ff nya tambah seru
egaditya #7
Chapter 2: lanjut ke chapter sebelah :-)
egaditya #8
Chapter 1: ff nya bagus, jadi penasaran
jkooksyeolliev #9
Chapter 11: Kenapa ngak aku aja yg jadi Seongkyunya xDD atau ngak jadi Seongyeol>w< /ngayal/
keren thor!!! 100000000000000 jempol dah wks x3