Kimsang, Leetae, Parkjun, Kimjae, dan Mercy muncul di atas panggung. Seluruh penonton menyambut mereka dengan ikut bergoyang sesuai irama musik.

Setelah lagu Stand by U yang menjadi lagu ketiga, mereka mulai menyapa penonton.

“Haik..senang sekali malam ini kita akhirnya berdiri di panggung ini. Sebelumnya kami terbang ke Nagoya, Osaka, dan Fukuoka untuk melakukan penampilan serupa.”, Kimjae membuka sesi MC yang disambut dengan anggukan setuju para member.

“Mungkin orang berfikir kenapa kami dan kenapa harus mereka. Dan disini kami ingin mengatakan bahwa panggung ini kami pakai untuk menunjukan apresiasi kami kepada senior sekaligus inspirator kami.”, sambung Kimsang. Penonton memberi tepuk tangan tanda mereka setuju.

Setelah beberapa kata basa-basi akhirnya mereka melanjutkan ke lagu berikutnya.

***

Tidak terasa setelah hampir 70 menit mereka tiba di lagu pamungkas yang memang dipersiapkan sebagai kejutan untuk para penonton. Tensi di balik layar semakin tinggi. JYJ di pintu belakang, sedangkan TVXQ di pintu samping panggung. Tidak ada satu pun kru yang berani mencoba berusaha mempertemukan mereka.

Setelah lagu Taxi, member W kembai ke belakang panggung.

“Ini waktunya. Kita beri kesempatan TVXQ untuk kembali tampil berlima. Kita ga bisa main-main. Mereka Superstar. Kalo kita hancur, kita cuma mempermalukan diri di hadapan penonton. Dan tolong diingat, penonton kita sebagian besar Cassiopeia, bukan fans kita sendiri.”, Kimjae kembali membrief membernya. Keempat wajah dihadapannya memasang ekspresi serius. Tentu mereka tidak mau hanya menjadi bahan cercaan orang. Dengan kata-kata itu mereka kembali ke atas panggung dengan lagu Together dan Weep.

Penonton masih menikmati penampilan dengan senang hati. Ternyata penampilan W tidak seburuk yang mereka bayangkan. Sekalipun membawakan lagu idola mereka, nyatanya W tidak serta merta kehilangan identitas dan menjiplak Tohoshinki 100%. Pembawaan mereka memberikan sesuatu yang baru dari lagu-lagu favorit mereka. Dan hal baru itu ternyata tidak mengecewakan telinga mereka.

***

Lagu Weep berakhir. Kelima member kembali ke posisinya. Mercy melirik ke samping backstage. Dilihatnya Yunho memegang microphone dengan wajah serius dan tegang. Kimsang di saat bersamaan melihat ke sisi sebaliknya. Di belakang bayangan layar Changmin dengan wajah serius juga memegang microphone dan melihat ke arah penonton. Kelima member W tahu, di bawah panggung mereka terdapat 5 buah lift yang mereka pakai ketika pertama kali muncul. Di bawah sana ketiga member JYJ juga telah stand by. Leetae tersenyum mengetahui kenyataan bahwa 6000 orang yang ada di hadapannya tidak tahu menahu akan hal ini.

Parkjun mengawali baris pertama lagu W. Sontak penonton melambaikan tangan yang memegang lightstick merah mereka. Musik lagu W dari para pemain band dan suara member W bergabung menghasilkan melodi yang indah. Baru kali ini Cassiopeia mendengarkan lagu W dibawakan oleh lima orang, meskipun mereka bukan TVXQ. Semua penonton diam menikmati alunan lagu sambil menggerakan lightstick sesuai irama musik.

Maka tibalah pada saat yang dinantikan.

“woo..aaaa~!”, Mercy dan Kimjae berimprovisasi seiring lampu semakin meredup. Mereka berlima langsung bergegas ke belakang panggung di gantikan dengan 3 orang laki-laki yang muncul dari bawah melanjutkan lagu. Sontak teriakan histeris terdengar dari arah penonton. Mereka tidak percaya dengan pandangan mereka. JYJ ada di depan mata dan membawakan lagu Jepang mereka! Nonsense!

“Kitto...”, suara Park Yoochun dilatari teriakan Jaejoong dan Junsu. Mendadak lampu padam dan musik berhenti beberapa saat. Kemudian lampu menyoroti sisi kiri panggung. Suara Changmin melanjutkan lagu disusul dengan langkah kakinya mengarah ke tengah panggung. Teriakan penonton semakin menjadi. Junsu membantu dengan suara dua. Kemudian giliran Yunho keluar dan dibantu dengan Jaejoong memback up sebagai suara dua. Changmin dan Yunho berdiri satu langkah di belakang JYJ sehingga membentuk huruf ‘W’ jika dilihat dari atas. Jelas saja hal ini menjadi terapi jantung bagi semua penonton. Teriakan dan sorakan mereka seakan meruntuhkan atap ruangan. Mereka tidak percaya kelima member TVXQ berdiri di atas panggung secara bersamaan.

Setelah baris terakhir, musik masih mengalun, namun Jaejoong sudah membalikan badan untuk memeluk kedua sahabat lamanya, disusul Yuchun dan Junsu. Dengan demikian mereka berlima berpelukan berlima. Air mata menetes di kedua pipi mereka berlima. Melihat pemandangan ini semakin membuat penonton histeris, seakan merubuhkan atap tidaklah cukup bagi mereka. Terdengar isak tangis diantara teriakan mereka.  Musik masih tetap mengalun mengiringi bersatunya kembali kelima ‘gods’. Tomo-san yang memainkan piano tak dapat menahan air matanya sambil tersenyum.

***

“Kitto...”, suara Park Yoochun disambut dengan matinya lampu dan musik.

“ininininini...”, Mercy, Kimsang, dan seorang stylist mereka yang merupakan member resmi Bigeast saling memegang tangan erat menantikan masa-masa reuninya TVXQ berlima dari belakang layar. Ketika Changmin naik ke atas panggung dan suara teriakan penonton membahana, seluruh staf dan member W menahan nafas, seakan mereka tidak berani menghirup udara ketegangan. Hal ini berlangsung sampai baris terakhir lagu.

Saat melihat Jaejoong berbalik dan memeluk keempat dongsaengnya, Duo W “Cassie” Ladies ikut meneteskan air mata. Dan ketika mereka berbalik, ternyata bukan hanya mereka yang terharu melihat peristiwa tersebut. Sebagian besar kru yang mempersiapkan konser ini ternyata dulu pernah bekerja sama dengan kelima member TVXQ, baik sebagai OT5, JYJ, maupun TVXQ2. Melihat mereka kembali menjadi satu di atas panggung, terang saja membuat mereka turut menitikan air mata dan tersenyum penuh haru.