W as TVXQ

W as TVXQ

 

Terdengar tepuk tangan meriah dari arah penonton. W (double U) baru saja selesai tampil untuk debut stage mereka di SBS Inkigayo. Mereka berlima membungkuk 90 derajat, melambaikan tangan disertai senyuman termanis mereka sembari kembali ke back stage. Di belakang panggung mereka berlima menangis bahagia. Akhirnya setelah menghabiskan bertahun-tahun masa trainee, 23 Oktober 2012 mereka menginjakkan kaki dan tampil di panggung, serta resmi memperkenalkan diri kepada dunia :We are ‘W’!!

Double U merupakan produk baru SM Entertainment. Berbeda dengan boyband dan girlband senior mereka, band baru ini merupakan gabungan 2 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Namun konsep yang dibawa tidak sepenuhnya baru. Mereka berlima dibentuk dengan konsep acapella group.

Mercy, perempuan 20 tahun yang bertugas sebagai lead vocal dengan suara alto ini berkebangsaan Indonesia. Di usia 18 tahun, setelah lulus SMA ia pergi ke Korea untuk melanjutkan sekolah. Namun nasib menuntunnya untuk mengikuti SM Global Audition di Seoul. Siapa sangka, ternyata potensinya diminati SM yang kemudian berlanjut dengan masa trainee selama 2 tahun.

Kim Sang Wook, perempuan Korea berusia 18 tahun berperan pada nada tinggi dengan suara soprannya. Gadis Seoul yang mengikuti trainee selama 6 tahun ini gemar menciptakan dan mengaransemen lagu dengan pianonya.

Kim Jae Bum, putra sulung dari 3 bersudara ini berusia 20 tahun dan merupakan team leader yang juga berperan pada middle high. Suara tenornya seringkali dibandingkan dengan Kim Jaejoong dari JYJ. Menghabiskan masa trainee selama 5 tahun jauh dari keluarganya di Daegu, membuatnya memiliki pendirian kuat dan berpikiran serius serta jauh ke depan.

Lee Tae Kwon. Laki-laki, 17 tahun, bersuara rendah dia berperan pada bass. Anak yatim ini kehilangan ibunya di usia 9 tahun. Sejak itu ia membantu ayahnya bekerja, hingga di tahun 2007 ia tanpa sengaja bertemu dengan seorang pencari bakat. Karena wajahnya yang memang cukup menarik, ia ditawari untuk mengikuti audisi SME. Dan ternyata itulah yang membawanya untuk akhirnya bergabung di dalam W.

Park Jun Su. Maknae berusia 16 tahun ini berperan pada middle low. Masa trainee selama 3 tahun mendidiknya menjadi seorang lead dancer untuk grup baru ini. Dengan kepribadian yang ceria dia juga berperan sebagai group mood maker.

Karena seorang member memakai 2 silabel nama depannya, maka member yang lain pun memakai 2 kata depan dari nama masing-masing untuk dijadikan nama panggung. Maka jadilah Kimjae, Mercy, Kimsang, Leetae, dan Parkjun yang kemudian memakai huruf ‘W’ sebagai nama tim mereka. ‘W’ memiliki 5 titik yang saling terhubung. Artinya mereka berlima sekalipun berdiri berjauhan, namun saling terhubung menjadi satu untuk dapat dibaca ‘double you’.     

Tak banyak yang bisa dijelaskan tentang mereka. Sekalipun mereka merupakan trainee-trainee berprestasi pada masa training, namun persiapan debut mereka tidak terlalu membooming. Berbeda dengan sunbae mereka Exo yang debut di awal tahun ini juga. Exo memperoleh berbagai sorotan dari berbagai pihak karena harapan besar dan wacana SME terhadap mereka. Dengan dipersiapkannya Exo mengekspansi pasar Korea dan China, maka kali ini W bertugas untuk memasuki pasar Jepang.

Namun beban yang mereka bawa bukanlah sebagai hallyu star yang membawa nama K-Pop. Mereka dipersiapkan untuk membawakan musik Jepang dan diorbitkan sebagai artis J-Pop. If you can see, they are another version of TVXQ. Karena hal ini lah banyak orang yang mencibir mereka. Mereka menganggap W hanya ‘numpang’ nama TVXQ dan tidak mungkin bertahan lama. Namun di lain sisi ternyata ada juga orang-orang yang masih membuka hati dan telinga mereka pada musik yang dibawakan oleh W. Sekalipun tidak banyak, paling tidak mereka adalah orang-orang yang loyal yang merasa jengah dengan musik K-Pop yang semakin hari semakin serupa satu sama lain.

3 bulan pertama masa debut mereka di Korea, W memiliki lebih banyak anti fans dibandingkan fans. Hal ini membuat jiwa-jiwa muda di dalam mereka kehilangan kepercayaan diri.

***

Februari 2013

Mercy tertegun di depan layar laptopnya. Ia membaca sebuah artikel yang memuat tentang penampilan mereka di gayo daejun relay. Ia terpaku pada sebuah komentar : “Suara mereka bagus sih, lagunya juga lumayan. Tapi ngelihat tampang si lead vocal itu bikin geram. Sialan, songong banget sih?! Pengen gua tonjok rasanya!” Dan komentar itu menerima like sebanyak 250 orang. Sedangkan komentar yang memuji mereka dengan kata-kata “This is what a vocal group shall be!!W fighting!!:D” menerima 100 like.

“Noona?”,  terdengar suara dari belakangnya. Leetae menghampiri dari arah pintu. Mereka sedang di ruang ganti untuk photoshot sebuah majalah perempuan. “Kenapa? Bengong aja dari tadi.” katanya sembari menyodorkan sebotol air mineral.

“Eh? Kwon.. em.. gapapa kok cuma lagi browsing-browsing.”, jawab Mercy sambil mulai mengetik alamat website.

“Tadi kata Chun hyung, abis Sangwook langsung giliran noona. Jadi mending sekarang noona siap-siap aja.”

“Mau siap-siap apa lagi? Ga keliatan baju sengejreng dan make-up setebel ini?”, jawabnya masih sambil menelusur berita di laman berita Indonesia. Sudah menjadi kebiasaannya untuk membuka laman berita nasional sejak pindah ke Korea. Sekalipun berita yang dibaca tidak pernah jauh dari kata korupsi, korupsi, dan korupsi. Kasus yang satu belum selesai, kasus yang lain udah muncul. Kasus baru muncul, kasus yang sebelum-sebelumnya terlupakan. Merasa sebal dengan headline berita, dia akan mulai mencari halaman lain. Seburuk apa pun beritanya, nyatanya dia tetap melakukannya untuk  “mengobati rasa kangen pada tanah air tercinta”, begitu katanya seringkali.

Leetae nyengir mendengarkannya, kemudian berbaring di sofa yang terletak di sebelah kanan pintu. “Noona..”, panggilnya masih sambil berbaring dan menutup kedua matanya dengan lengan kanannya.

“Hmm..”, sahutnya sbelum membaca headline lembar gosip “Ijab lancar, Raffi Ahmad memeluk Jessica Iskandar” dengan mata terbelalak.

“Kira-kira nama fanbase kita apa ya?

“...”

“Noona”

“...”

“Noona”

“...”

Penasaran, Leetae membuka mata dan mengeraskan suaranya, “Noona!”

“WOYO!”, Mercy berteriak sambil sedikit menengok tanpa melepaskan pandangan dari layar laptop.

 “Eeeeiiyy..”, Leetae menghembuskan nafas. Noonanya ini memang paling gak bisa diganggu kalo lagi ngadepin laptopnya.

“Noona aku tidur, kalo ada yang nyari suruh bangunin aja”, pesannya sambil kembali menutup mata dengan tangan kirinya. Dan didengarnya kembali, tidak ada jawaban. ‘ah ya sudahlah’ begitu pikirnya. 

---------------------------------------

so, i made 'Mercy' as my self, cause well i'd dream to be part of them :p.

but you can imagine that she was YOU with your nationality.

okey?? comment please. :)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Ihateeveryonearoundm #1
<3
suhohubby #2
<3
Kai_Wei #3
<3
jejekawaii #4
thank you :)
hehehe at least mereka jadi satu lagi :)
aku tinggal di semarang, chingu. kalo km?
chocoberrymintz
#5
Awwwwwww... Ceritanya mengharukan banget!! (Ngelap ingus) ..tp sayang,mereka jadi satu panggung lagi di tahun 2015.. That's way too long~
Hehe,, akhirnya nemu cassie indonesia juga,.. Btx, Kamu tinggal di mana,chingu?