Selamat Malam

TIME

Makan malam kali ini terasa sedikit lebih lezat dari biasanya. Bukan, bukan karena tempatnya, dan tidak juga karena harga masakannya. Ini karena suasana hatinya. Ya, pria 23 tahun itu sedang bahagia. Ia memotong daging steak di piringnya dengan tenang sembari tertawa setelah mendengarkan sebuah lelucon tentang seorang pemabuk yang berusaha pulang dari Jisung.

“Dan tebak apa yang terjadi selanjutnya?” member tertua Wanna One itu menghentikan ceritanya dengan pertanyaan agar terlihat lebih dramatis.

“Apa dia berhasil pulang dengan selamat, hyung?” – Jihoon.

“Dia berputar-putar di jalan,” – Guanlin.

“Dia mati,” – Seongwoo.

Jawaban singkat Seongwoo membuat semua orang di meja itu menghentikan aktivitasnya dan tertawa terpingkal-pingkal. Hwang Minhyun, yang berniat memasukkan potongan daging ke mulutnya seketika tergelak dalam tawa dan bersandar di kursi sambil masih memegang garpu dengan daging di ujungnya. Ha Sungwoon melempar dagingnya kembali ke piring dan memukul-mukul Jinyoung di sampingnya sembari terbahak-bahak. Daehwi melayangkan protes tentang “hyung jahat sekali” dan “hyung kami sedang makan” sambil ikut tertawa. Jaehwan tertawa –dengan high pitch-nya, tentu saja- sambil memegangi perutnya sementara tubuhnya perlahan merosot dari kursi. Jisung yang tadinya berniat untuk memberikan jawaban tepatnya mengurungkan niat setelah pikirannya buyar karena jawaban Seongwoo.

Makan malam itu berakhir cukup lama tetapi penuh tawa berkat Jisung dan Seongwoo. Para member yang sebenarnya sudah lelah memutuskan langsung pulang ke dorm sementara Jinyoung, Jisung, dan Daehwi memutuskan untuk berjalan-jalan ke Hongdae bersama manager mereka untuk mencari udara segar. Beberapa staff mengantarkan delapan orang lainnya menuju dorm sembari memberi tahu mereka tentang rencana esok dan hari-hari setelahnya. Pria itu mengangguk paham dan mengeluarkan ponselnya. Ia mencatat jadwal mereka di kalender dan menyusun pengingat untuk dirinya sendiri.

Hari sudah cukup larut ketika mereka tiba di dorm. Kedelapan member Wanna One itu langsung sibuk dengan urusannya masing-masing. Jihoon dan Guanlin menyibukkan diri dengan ‘pelajaran berbahasa Korea’ untuk Guanlin, Sungwoon dan Jaehwan asyik bermain gitar di ruang tengah, sementara tiga orang lainnya langsung tidur setelah mandi. Pria itu ikut berbaring di tempat tidurnya, tetapi tidak bisa memejamkan mata. Pikirannya tertuju pada seseorang yang kemarin ‘menemuinya’ saat showcase.

Apa kau sudah tidur, Seonho-ya? batinnya sambil kembali membuka galeri ponselnya. Ditatapnya salah satu foto bocah itu dengan cermat. Ia teringat pada sebuah berita yang menyebutkan bahwa bocah itu sempat melakukan beberapa perjalanan ke luar negeri dengan beberapa seniornya. Sedikit keraguan muncul dalam hatinya. Kau tidak mungkin sudah melupakanku, kan?

            Pria itu membuka kotak pesannya dan termenung menatap pesan-tidak-dibalas disana. Ya, bocah itu mengirim pesan singkat kepadanya beberapa kali. Tetapi sayang, waktu yang dipilihnya selalu kurang tepat sehingga ia tidak bisa langsung membalasnya. Dan setelah pria itu punya waktu senggang, perhatiannya akan teralihkan oleh jadwal latihan atau sederet urusan di dorm yang pada akhirnya membuatnya lupa sama sekali tentang pesan-pesan itu.

Pukul 12.10. Kalau kau sedang latihan seharusnya belum tidur. Ia mengetikkan beberapa kalimat pada layanan pesannya, lalu menghapusnya lagi. Hwang Minhyun bodoh. Kau saja tidak membalas pesan-pesannya, tetapi berharap anak ini membalas pesanmu? Ia merutuki dirinya sendiri sebelum akhirnya membulatkan tekad. Sekarang, atau kejadian yang sama akan terulang lagi.

To: Yoo Seonho

Halo. Sudah tidur?

 

            Ia menatap layar ponselnya selama beberapa saat lalu menguncinya. Ia menunggu selama hampir 5 menit. Apa dia sudah tidur? Ia kembali memeriksa ponselnya. Nihil. Tidak ada notifikasi apa pun disana. Ia mengunci ponselnya lagi. Mungkin dia sudah tidur. Mungkin besok pagi dibalas. Mari berpikir positif.

Pria itu berniat untuk meletakkan ponselnya di atas tas di samping tempat tidur ketika layar ponselnya menyala. Terkejut bercampur gugup, ia bergegas memeriksanya. Dan benar saja, ada notifikasi satu pesan masuk disana.

From: Yoo Seonho

Minhyunie hyung…? Belum, aku belum tidur.

Baru saja sampai di rumah setelah latihan.

Hyung kenapa belum tidur?

 

            Kantuk yang tadinya mulai menyerangnya seketika menghilang. Ia menyadari degup jantungnya meningkat dan seulas senyum tanpa sadar sudah terukir di bibirnya. Haruskah aku bertanya dia marah atau tidak setelah aku melupakan pesan-pesannya terdahulu? Atau lebih baik membahas hal lain saja? Pria itu bangun dan duduk bersandar pada dinding. Sepertinya ini akan jadi malam yang cukup panjang, batinnya sebelum mengetikkan pesan balasan.

 

Hwang Minhyun:

Iya, ini aku. Aku belum bisa tidur.

Apa kabar hm? Bagaimana latihanmu hari ini?

 

Yoo Seonho:

Ah.. begitu. Banyak pikiran, hyung-nim?

Aku baik kkk. Tadi aku belajar sedikit popping.

Ternyata tidak semudah yang aku bayangkan L

 

Hwang Minhyun tersenyum geli membaca balasan dari bocah itu. Siapa bilang popping mudah.. yah, setidaknya kau sudah berusaha. Ia melanjutkan pesan balasannya.

 

Hwang Minhyun:

Sepertinya tidak..

Aku sering seperti ini kkk. Jangan khawatir.

Siapa bilang popping mudah.. Tak apa.

Kau kan baru memulainya, nanti juga terasa mudah.

 

Yoo Seonho:

Butuh obat tidur, hyung?

Hyungie tidak boleh tidur terlalu larut!

Jadwalmu kan padat, hyung..

Kkkk iyaa aku tahu^^

Hwang Minhyun:

Tidak usah. Nanti juga aku tidur sendiri.

Oh iya, maaf tentang pesan-pesanmu sebelumnya yang tidak kubalas.

Aku… lupa membalasnya. Maafkan aku ya, byeongari.

 

10 menit berlalu. Tidak ada pesan masuk lagi. Apa dia ketiduran? Pria itu mencoba mengisi waktunya dengan membaca artikel-artikel tentang Wanna One. 15 menit, 17 menit.. masih nihil. Dia tidak marah kan? Ia memeriksa kotak keluar perpesanannya. Tandanya terkirim, tetapi masih tidak ada balasan.

Sudah hampir pukul 2 pagi, tetapi tidak ada pesan masuk lagi. Pria 23 tahun itu ingat besok pukul 9 ia punya jadwal interview dengan salah satu brand majalah. Mungkin lebih baik aku tidur saja. Seonho mungkin ketiduran. Ia mengatur alarmnya dan mengirim pesan terakhir untuk bocah itu sebelum beranjak tidur.

Matanya terasa berat, tetapi pikirannya masih tidak mau tidur. Ia tersenyum mengingat percakapannya barusan. Singkat, tetapi cukup berarti. Ia mungkin bangun dan histeris besok pagi. Ia mengingat pesan terakhir yang dikirimnya dan mengangguk puas. Yah, kau tidak sedang bermimpi, Seonho-ya. Selamat malam, mimpi indah.

 

 

 

__________________________________________________________________________________________________________

Halooooo semuanya!

Udah seminggu nih sejak ch 4 published. So, bagaimana chapter 5 kali ini?

Oh iya, kalian ada saran mungkin, apa yang harus dilakukan kedua karakter utama kita kalau pada akhirnya mereka punya waktu khusus untuk mereka berdua?

Aku terima saran lho.. hahaha :D

Kalau kalian ada usul/saran/kritik boleh sekali ditaruh dibawah chapter ini.

Aku tunggu semuanya! :)

-cutiepie21-

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kumakura #1
sukaa, kutunggu author-nim lanjutannya, suka couple seonho minhyun sejak pd 101, sayang seonho gk debut bareng wanna one ?
Sky_Wings
#2
Chapter 9: Bagus ceritanya! ^^d
izz_suzzie
#3
Chapter 8: kutunggu kelanjutannya
izz_suzzie
#4
Chapter 7: akhirnya lanjut juga...
aduh kirain di minhyun bakal dateng ke rumah seonho, eh ternyata enggak.
tapi nelpon aja udah bikin seonho seneng kok ya, apalagi kalo ketemuan terus makan bareng. astagaaaah aku gak sabar
ditunggu kelanjutannya.
semangat terus ya ^^
izz_suzzie
#5
Chapter 6: greget greget manis rasanya...
mungkin ini yang mereka rasain sebenernya ya.. kangen tapi pada sibuk.
seonho gws dek, sabar ya...
semangat buat authornya. aku sllu tunggu apdetannya :)
izz_suzzie
#6
Chapter 5: akhirnya ada kemajuan meski cuma sebatas pesan, seenggaknya ada momen buat mereka...
asyiknya mereka ngapain ya? kok nganu sih!!
ah mending makan berdua aja dulu, kan buat nepatin janjinya minhyun ke seonho... habis itu ngabisin waktu berdua di taman atau mungkin berkunjung ke dorm w1 ??
ah gak tau!! terserah author aja...
ditunggu kelanjutannya
izz_suzzie
#7
ya ampun... aku suka ff nya.
kapan mereka dipertemukan?? nyesek mereka saling kangen tapi gak punya waktu buat ketemuan...
next plisss
mohnium #8
Chapter 2: Waaah akhirnya ada ff tentang minhyun sama seonho.lanjutin thooor