Chapter 8

LOVE ME LIKE YOU DO!

Udara dingin di pagi hari menyentuh kulit Yui yang baru saja bangun dari tidurnya. Dengan sedikit menggigil ia bangkit kemudian membuka gordeng jendela dan melihat langit masih kelabu dan jam menunjukan pukul setengah enam pagi. Merasa cuaca sedang baik ia kemudian membuka jendela kamarnya, menikmati angin pagi yang dingin sembari melihat beberapa orang yang melakukan aktifitas lari pagi untuk kesehatan tubuh mereka. Di sisi lain, seseorang yang menemaninya semalaman masih tertidur pulas di atas tempat tidurnya. Sembari terus menikmati cuaca pagi, Yui menoleh ke belakang sembari cekikikan melihat wajah tidur orang itu.

"Keadaan tertidur pun kau masih saja terlihat asin! Paruru... Paruru." Tidak ingin mengganggu tidurnya, Yui pergi untuk membersihkan dirinya lalu sesudahnya ia menyiapkan sarapan pagi untuk merek berdua. Sekitar satu jam semuanya sudah siap lalu ia kembali ke dalam kamarnya.

Bokutachi wa tatakawanai ai wo shinjiteru furiageta sono kobushi dare mo orosu hi ga kuru yo ♪♪♪

Dering telepon dari ponsel Haruka menghentikan langkanya sembari mengerutkan keningnya melihat sang pemilik tidak terusik sama sekali dengan musiknya.

"Siapa yang meneleponnya pagi-pagi begini?" Rasa penasaran akhirnya membuat Yui meraih ponselnya.

"Hihihi!" Yui langsung berlari menuju ruang tamu setelah melihat siapa peneleponnya. Dengan tersenyum evil ia pun segera mengangkatnya.

"PARURU PULANG KAU SEKARANG JUGA!"

"Berhenti bersikap seolah-olah kau ibunya."

"Chotto, Yui? Kau kah itu?"

"Ya, lalu?"

"Tch, berani sekali kau mengangkat teleponku. Di mana Paruru? Cepat kembalikan ponselnya aku ingin bicara."

"Hah sayangnya Paruru sangat kelelahan semalam dan saat ini dia masih tertidur pulas di sampingku sembari memeluk tubuhku dengan romantisnya hihihihi!"

"WHAT?! KAU MELAKUKAN SESUATU PADANYA HAH? MATI KAU DI TANGANKU!!!"

"Ibu cerewet sekali."

"Jangan basa basi, kembalikan dia padaku sekarang juga aku tidak mau tau!"

"Aku tidak akan menyerahkannya jika dia tidak memintanya. Bye Atsuko, muach!" Yui mematikan teleponnya dan dengan isengnya ia mereject telepon dari Atsuko yang mencoba meneleponnya kembali.

"Dia pasti terlihat seperti cacing kepanasan sekarang hahaha!" Sebelum ketahuan Yui kembali berlari menuju kamarnya dan berteriak setelah di kejutkan dengan Haruka yang tiba-tiba muncul di balik pintu.

"Kau kenapa?"

"A-aku hanya terkejut. Sejak kapan kau bangun?"

"Hoam baru saja. Sepertinya aku mendengar suara telepon tadi. Apa kau melihat ponselku?"

"Kore!" Kerutan muncul di kening Haruka.

"Mengapa ponselku ada di tanganmu? Kembalikan." Haruka mencoba mengambilnya namun tangan iseng Yui sengaja menggodanya dengan mengangkat ponselnya ke atas.

"Karena ibumu yang bernama Atsuko baru saja menghubungimu."

"Maeda-san meneleponku? Kembalikan ponselku!" Yui kembali menggodanya dengan tidak memberikannya.

"Yui!"

"Cium aku terlebih dahulu!"

"Hah? Aku tidak mau, kembalikan!" Akhirnya Haruka menggelitiki tubuhnya dan mencoba mengambil ponselnya dengan paksa. Akan tetapi keisengan Yui malah terus memanjang dengan tidak mau menyerahkan ponsel itu padanya sampai akhirnya kaki Haruka tersandung dan keduanya terjatuh.

"Awch!" Keduanya terjatuh ke lantai dengan Haruka yang menindih tubuh Yui.

Dek dek dek dek dek!

Jantung Haruka mendadak berdebar setelah menyadari keduanya saling bertatapan dengan jarak yang sangat dekat dan tubuh yang saling memeluk satu sama lain. Cukup lama mereka dalam posisi itu sampai akhirnya Yui tersenyum konyol.

"Kau menatapku seolah-olah kau terpesona denganku."

"W-what?" Menyadari apa yang terjadi Haruka langsung melepas pelukan dari tubuhnya lalu bangkit dengan wajah yang memerah.

"Maaf di mataku kau tidak mempesona sama sekali." Jawabnya dengan asin namun masih dengan wajah yang memerah. Yui hanya terkekeh lalu ia bangkit sembari memijat punggungya yang terasa sakit.

"Cepat bersihkan dirimu, kita ada kelas kursus lagi pagi ini. Pakailah bajuku dan pilih yang mana pun kau suka. Setelah beres kita sarapan dan berangkat bersama."

"Tidak perlu, aku bisa pulang dan mengganti pakaianku. Kau tau semalam aku sudah sangat merepotkanmu dan masa harus kembali merepotkanmu lagi."

"Halah santai saja aku malah sangat senang melakukannya! Ini ponselmu dan cepat lakukan apa yang ku perintahkan, aku tidak mau tau." Yui pun meninggalkan Haruka yang saat ini menggaruk kepalanya.

"Mengapa dia sangat baik padaku? Jika terus seperti ini aku akan menjadi temanmu yang paling bahagia." Akhirnya Haruka menuruti perintah Yui.

***

 

Tidak lama setelah Atsuko pergi, seoseorang datang mengunjungi rumah Minami dengan membawa sekantong makanan di tangannya. Sesampainya di depan pintu ia menekan belnya dan menunggu pemilik rumah untuk membuakan pintunya.

"Hai."

"Surprise!"

"Yuko! Ada apa datang pagi-pagi begini?"

"Aku menginap di rumah temanku dan sarapan di restoran sekitar sini. Karena aku memikirkan dirimu kore, aku membeli makanan untukmu dan aku yakin kau belum sarapan." Minami berpikir sejenak.

Aku rasa perutku masih bisa menerima makanan lagi.

"Kebetulan sekali perutku sangat lapar hehe, silahkan masuk!"

"Iie, aku langsung pulang saja karena ada urusan di kantorku."

"Ah menyebalkan sekali."

"Lain waktu aku akan sering-sering datang kemari karena aku punya rencana untuk masa depan kita nanti."

"Apa itu?"

"Kau penasaran? Rahasia hahahaha!"

"I hate you!" Yuko hanya menjitak kecil kepala Minami kemudian menyerahkan kantong makanannya.

"Habiskan ya, nanti sore aku akan menghubungimu jika aku sudah pulang. Aku harus pamit sekarang juga." Dengan isengnya Yuko meraih tangan Minami kemudian mengecup punggung tangannya.

"YAH YUKO!!!" Dia langsung melarikan diri dengan tawa konyolnya sementara Minami hanya mendesah lalu masuk ke dalam rumahnya.

 

Jam dua siang seperti yang di janjikan, Minami sudah tiba di tempat tongkrongannya besama Tomomi dan Kojima. Di tempat lain setelah sibuk mengerjakan tugas kedua di perpustakaan, Yui dan Haruka dalam perjalanan menuju tempat Minami dan yang lainnya sembari bergandengan tangan. Dari jauh Atsuko yang sedari tadi gelisah akhirnya menemukan Haruka dan merasa panas melihat kekasihnya bergandengan tangan dengan orang lain. Rasa cemburu akhirnya membuat dirinya berlari menghamipi mereka kemudian memisahkan tangan kedunya dengan kasar.

"PARURU IS MINE! KAU TIDAK PUNYA HAK UNTUK MENYENTUHNYA KECUALI AKU!" Teriaknya sembari menggenggam kuat tangan Haruka.

"HAHAHAHAHA!!!" Yui tidak kuasa menahan tawanya.

"Ada yang lucu?"

"Memang, kata-katamu membuatku mual mendengarnya."

"I hate you Yokoyama! Awas kau berani menyentuhnya lagi mati kau di tanganku."

"Atsuko, siapa pun bebas berteman dan aku punya hak untuk berteman sekaligus dekat dengannya. Pertanyaanku sekarang apa yang salah denganmu? Mengapa kau begitu takut Paruru berdekatan denganku? Kau bertingkah seperti takut kekasihnya di rebut orang lain." Godanya yang membuat Atsuko menelan ludahnya sementara Haruka menahan tawanya dan merasa senang melihat sikap cemburu dari kekasihnya itu.

"I-itu... K-karena... Dia..."

Apa yang harus aku katakan padanya? Yabai otakku sedang buntu dan lebih baik aku lari saja.

"Hayo jawab aku?"

"Hehehe LARI!!!" Atsuko membawa Haruka dan melarikan diri dari hadapan Yui yang langsung tertawa keras.

"Sekali pun kau lari dari pertanyaanku aku sudah tau jawabannya bahwa kau cemburu karena dia kekasihmu." Dia pun menyusul keduanya dengan berjalan santai.

TAP!

"Hah.. Hah.. Hah!" Kedunya tiba di hadapan Kojima dan yang lainnya dengan napas yang terengah-engah.

"Kalian kenapa?"

"Tidak apa-apa, hanya mencoba melarika diri dari Yui hehehe." Kojima mengangguk mengerti.

"Kita duduk di sana." Atsuko memilih bangku pojok kemudian duduk di sana. Dari depan mereka, Minami melihat kedunya dengan cemberut.

Selalu seperti itu, baru bermesraan dan sekarang kau mengacuhkanku lagi saat bersamanya. Aku cemburu dengan kalian.

Tidak lama Yui muncul sembari cekikikan melihat Atsuko langsung menyembunyikan wajahnya di balik punggung Haruka.

"At-su-ko... Where are you?"

"Get away from me!" Sekali lagi Yui mengeluarkan tawanya sembari duduk di sebelah Minami.

"Kau sudah aman, menyingkirlah dari punggungku aku ingin bersandar." Atsuko mematuhi perintah kekasihnya sembari menatap Yui yang masih cekikikan. Berbeda dengan Minami, ia tampak murung karena ingin mendapat perhatian dari Atsuko. Belum puas dengan apa yang di lakukannya, Yui mencoba menggodanya lagi di hadapan anak-anak.

"Atsuko, biarkan aku duduk di sebelah my beloved Paruru."

"NO, SHE'S MINE!" Secepatnya Atsuko memeluk tubuh Haruka dengan mesra dan mendapat respon tawa dari semuanya kecuali Minami.

"Kalian bertiga ini kenapa?"

"Hahahaha kami hanya bercanda dan mencoba memperebutkan Paruru."

"Ekhem, aku pergi ke toilet sebentar." Haruka menyingkirkan tangan Atsuko lalu bangkit dari kursinya.

"Aku ikut!" Atsuko berjalan sembari memeluk pinggangnya dari samping dan hal itu membuat Kojima merasa aneh melihat sikapnya.

"Hei Tomochin, seberapa dekat mereka dulu? Aku perhatikan Atsuko sangat lengket dengan Paruru-chan."

"Sangat dekat bahkan melebihi kedekatannya dengan Minami." Tidak sadar obrolan mereka membuat hati Minami sangat marah sekaligus cemburu mendengarnya.

"Pantas dia membuang Minami kita sekarang. Ibarat pasangan, dia telah kembali dengan mantannya dan membuang kekasih barunya."

"Hahahahahaha!" Minami berdecak kesal di tertawakan teman-temannya.

"Aku benci kalian semua! Aku permisi sebentar." Minami pun bangkit dan berencana menyusul mereka ke toilet.

Di dalam toilet Haruka mengentikan langkahnya sembari menyingkirkan tangan Atsuko yang terus melilit di tubuhnya.

"Kau ini kenapa? Dari tadi terus menempel seperti lem perangko."

"Masih bertanya kenapa? Jelas kau sudah tau jawabannya."

"Ya kau cemburu."

"Bukan hanya itu, aku juga marah karena semalaman kau bersamanya, kalian bergandengan tangan di hadapanku dan juga apa yang kalian lakukan malam itu hah? Yui bilang kau kelelahan semalam dan memeluknya saat aku menelponmu. Kau tau aku sangat shock setelah mendengar kalimat kelelahan itu."

Telepon pagi itu... Jadi Yui menggodanya?

Haruka mengeluarkan tawa kerasnya kemudian di respon dengan pukulan kecil dari Atsuko.

"Ada yang lucu?"

"Bodoh jika kau percaya dengan ucapannya. Dengar, Yui hanya mencoba menggodamu karena dia tau kita pacaran."

"MAJI? SIAPA YANG MEMBERITAHUNYA?"

"Sssttt, pelankan suaramu. Yang jelas aku dan Tomomi tidak mungkin memberitahunya. Dia mengetahuinya sendiri karena selama aku datang dia selalu memperhatikan kita. Beruntung dia sama seperti Tomomi, dia tidak mempermasalahkan status kita dan jangan khawatir, dia bisa menjaga rahasia kita. Maka dari itu mengapa kami tiba-tiba dekat, kau paham maksudnya kan?"

"Hmm, mencari aman. Aku lega mendengarnya tapi tetap saja aku cemburu jika dia menyentuhmu seenaknya di hadapanku."

"Aku malah senang jika Yui terus melakukannya. Aku suka melihat sikap cemburumu itu hehehe."

"Aku akan memakanmu sekarang juga."

"Hah terserah, aku akan membasuh wajahku." Sembari menunggu Atsuko mengeluarkan sapu tangan dari tasnya lalu membantu membersihkan sisa air di wajah Haruka dengan mesranya. Saat itu juga Minami tiba di depan pintu toilet dan menghentikan langkahnya melihat adegan mesra yang di saksikannya itu. Keduanya pun menoleh ke arah Minami dan segera menghentikan aktifitas mereka.

"Minami-chan, apa yang lakukan di sana?"

"A-aku... Hanya inggin membasuh wajahku yang terasa sangat panas." Bohongnya sembari menyentuh dadanya yang terasa sesak kemudian masuk dan membasuh wajahnya.

"Maeda-san, kita langsung pergi jalan-jalan saja aku bosan."

"Boleh tapi aku tidak membawa mobil dan mobilmu juga ada di parkiranku."

"Ah benar juga."

Mereka akan pergi jalan-jalan? Itu berarti mereka akan berkencan? Setelah mendengar obrolan Kojima-san dan Tomochin hatiku merasa tidak tenang. Haruskan aku ikut dan menawarkan tumpangan? Baiklah.

"Ano, jika kalian perlu tumpangan kalian bisa menumpang di mobilku. Kebetulan aku tidak kegiatan apa pun dan aku juga merasa bosan. Aku akan mengantar kemana pun kalian pergi."

"Sesuatu yang aneh kau bersikap baik padaku sekarang. Apa kau merencanakan sesuatu huh?" Minami hanya mendesah kecil.

"Paruru, kita tidak akan pernah akur jika setiap hari kita terus berkelahi. Aku menawarkan diri karena aku merasa bosan dan butuh refreshing. Aku akan merasa senang jika pergi jalan-jalan bersama temanku." Haruka menatap Atsuko dan mendapat anggukan darinya.

"Baiklah. Apa kau tidak keberatan jika kita bepergian jauh?"

"Aku bilang ke mana pun akan ku antar kalian dengan senang hati."

"Ok, kita bisa berangkat sekarang." Mereka pergi meninggalkan toilet dan Atsuko tersenyum puas melihat dua kesayangannya yang terlihat akur sekarang.

 

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nichan48 #1
Chapter 14: Kapan lanjut lagi kak? Penasaran, akhirnya Takamina. Haha
cheri_yuira #2
Chapter 14: Ok, lanjut ye....
nichan48 #3
Chapter 13: Lanjut kak
cheri_yuira #4
Chapter 13: Lanjutin babang hehe.....
nichan48 #5
Chapter 12: Greget bacanya, kasian Mba Taka sial mulu. Btw di sini Takamina yg lebih agresif. Hahaha
yokoparu
#6
Siap :D
nichan48 #7
Lanjut lanjut ^^
nichan48 #8
Baper bacanya
nichan48 #9
Chapter 11: Ngakak so hard pas yg awalnya
cheri_yuira #10
Chapter 11: Lucu! Hehe....