Chapter 6

LOVE ME LIKE YOU DO!

Di tengah teriknya matahari Atsuko berlari menggiring bola dengan lincahnya menuju kotak penalty lawan. Saat ia memasuki wilayah itu dengan cepat kakinya menendang keras bola hingga masuk ke dalam gawang lawang.

"YEAH GOAL!!!" Dia kemudian melakukan selebrasi anehnya tanpa peduli rasa malu. Setelah jam kuliah berakhir dirinya menghilangkan rasa kesalnya dengan bermain sepak bola bersama teman-teman prianya. Hal itu juga menarik banyak perhatian orang karena dia satu-satunya perempuan yang berada di lapangan. Sementara dari luar lapangan, Minami menyipitkan matanya ketika melihat Atsuko mulai merebut bola dari kaki lawannya.

"Apa aku tidak salah lihat? Sejak kapan dia suka bermain sepak bola?" Dengan cengingisan dia berlari menghampirinya sembari berteriak memanggilnya. Atsuko hanya memasang wajah datar melihatnya tapi kemudian tersenyum evil. Dengan jahilnya dia menendang keras bola ke arah Minami hingga membentur tubuh mungilnya. 

"Akh!" 

"GOAL HAHAHAHA!!!" 

"Apa-apaan kau ini?" Minami meraih bolanya kemudian di lemparkan ke arah Atsuko namun tangan cepatnya segera menangkapnya.

"Tidak kena, ble!" Berdecak kesal, Minami melempar tasnya kemudian ikut bergabung ke tengah lapangan.

"Aku ikut bermain." Tanpa peringatan Minami merebut bolanya dari Atsuko kemudian menggiring bolanya dengan cepat.

"TUNGGU, KAU CURANG!" Minami hanya tertawa sembari terus menggiring bola melewati beberapa lawannya. Tepat di depan gawang matanya tidak sengaja melihat Haruka yang sedang berjalan di pinggir lapangan. Ide nakal pun terlintas di kepalanya. Bukannya menendang ke arah gawang dia malah mengarahkan tendangannya ke arah Haruka dan tepat mengenai kepalanya.

"Ups!" Minami menahan tawanya melihat Haruka yang kini meringis kesakitan. 

"WHO'S THAT?" Teriak Haruka yang kemudian melihat ke arah Minami yang terlihat menahan tawanya.

"Ah, it's her." Dia meraih bolanya lalu berjalan ke tengah lapangan. Atsuko yang tidak terima dengan perbuatan Minami terhadap kekasihnya segera menghampirinya. 

"MINAMI!!!" Atsuko menjewer telinganya.

"Akh, i-itai!"

"Dasar anak nakal! Mommy tidak pernah mengajarkanmu melakukan hal kurang ajar terhadap orang lain. Mengapa kau melakukan itu hah?"

"S-sumimasen, hanya untuk kepuasan mata hehe" 

"HOY CEBOL!!!" Minami menoleh ke arah Haruka dan saat itu juga bola yang di tendang Haruka mendarat di dahinya.

"DAMN!!!" 

"Aku mencium bau pertempuran." Atsuko sedikit mundur untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kedua orang yang di cintainya itu. 

"SALT, BERANI KAU MELAKUKAN INI PADAKU HAH?!"

"KAU YANG MEMULAINYA, BAKA!" Geram, Minami membalas tendangannya dengan melempar bola itu padanya.

"You want to die?" Haruka mendekatinya dengan gagah kemudian mendorong dan menendang pantat Minami hingga tubuh mungilnya tersungkur ke tanah.

"Hahahahaha!"

"Kuso!" Minami segera membalasnya dengan menjambak rambutnya sembari meremas hidung mancungnya. Tidak terima, Haruka membalasnya dengan meremas pantatnya hingga membuat Minami kesakitan. Pertempuran pun berlanjut hingga keduanya tersungkur ke tanah. Melihat dua gadis yang sibuk beradu gulat membuat semua orang tertawa terbahak-bahak sementara Atsuko hanya mendesah dengan memijat pelipisnya. 

"Aku mulai muak dengan keduanya." Atsuko segera bertindak dengan menjewer telinga keduanya.

"Ayayayaya!" Seru keduanya. 

"Kalian lupa berapa usia kalian hah?"

"Ampun!" Atsuko membawa keduanya ke suatu tempat tanpa melepas kedua tangannya dari telinga mereka.

"Maeda-san, i-itai!" 

"Diam." Tak lama Atsuko berhenti di tengah taman kemudian melepas kedua tangannya.

"Kalian tunggu di sini." Atsuko mencari sesuatu dari belakang pohon kemudian kembali dengan membawa sepotong kayu kecil. Keduanya menelan ludah melihat Atsuko memutar-mutar kayu itu dengan senyuman jahatnya.

"Maeda-san, apa yang akan kau lakukan?" 

“Menurutmu sayang? Tetap di posisi itu sampai aku selesai." Keduanya mengerutkan kening kemudian Atsuko berjalan ke belakang mereka.

BUK BUK!

“AKH!!!” Seru keduanya setelah Atsuko memukul pantat mereka dengan kayu itu. 

"Mengapa kalian berkelahi seperti anak kecil hah? Berapa usia kalian? Hal semacam itu tidak pantas di lakukan di depan umum."

BUK BUK!

"I hate this." Haruka berbalik lalu merebut kayu itu dari tangan Atsuko.

"Paru-chan, kembalikan itu padaku!"

"Baka! Dia yang memulainya dan kepalaku terbentur bola karena ulahnya mengapa kau harus menghukumku?" Atsuko menepuk dahinya.

"Astaga benar juga. Lalu apa yang harus aku lakukan padanya?" 

"Aku hanya ingin dia minta maaf padaku." 

"No thanks!" Atsuko kembali menjewer telinga Minami.

"Hora!"

"Oh jadi kau lebih memilih berpihak padanya?"

"Minami sayang hora, hanya meminta maaf."

"I SAY, NO!!!" 

"Baiklah kalau begitu... Hiaaa!" Atsuko menendang pantatnya hingga Minami tersungkur. 

"ATSUKO-SAN!"

"HAHAHA RUN!!!" Atsuko menarik tangan Haruka lalu melarikan diri dengan tertawa terbahak-bahak.

"Aku tidak percaya kau melakukan ini padaku. Kau jahat Atsuko-san, kau juga berpihak padanya. Awas saja kalian berdua!" Minami kemudian bangkit dan meninggalkan lokasi dengan kesal.

***

 

Usai kabur dari Minami dalam perjalanan pulangnya Haruka harus berpisah dengan Atsuko karena buku tugas bahasa Inggrisnya tertinggal di kelas. Di pertengahan jalan seseorang muncul dari belakang Haruka dengan mendaratkan kedua tangannya di pinggangnya.

"Kyaaa!"

"Lagi-lagi kau berteriak seperti melihat hantu."

"Yui kau lagi. Ada apa?"

"Aku ingin mengembalikan buku yang kau tinggalkan di kelas, kore."

"Aku baru akan mengambilnya. Untung ada kau, terima kasih banyak."

"Sama-sama. Bagaimana jika kita kerjakan tugas ini di rumahku?" Haruka berpikir sejenak. 

"Jika aku ke rumahmu bagaimana jika kau berniat menyerangku seperti malam itu?" Yui terkekeh.

"Kau pasti trauma dengan serangan malam itu hahaha jangan khawatir, malam itu aku hanya ingin memastikan saja apa aku benar atau salah. Aku serius ingin mengerjakan tugas ini bersamamu dan jika kau menolak, aku bongkar hubunganmu dengan Atsuko di depan anak-anak."

"Kau mengancamku? You, die!"

"Hahaha aku hanya bercanda. Aku tau kau pasti kesulitan dengan tugas ini. Karena aku pintar aku akan membantumu."

"Mmmm.. Karena aku ingin membicarakan sesuatu, baiklah."

"Syukurlah. Kau juga bisa menginap di rumahku jika kau mau."

"Menginap? I'm scare."

"Hahaha dengar, selama ini aku selalu kesepian ketika di rumah. Aku tinggal seorang diri dan kau orang pertama yang aku ajak datang ke rumah."

"Hontou ni? Aku jadi merasa spesial. Tapi ngomong-ngomong aku harus menghubungi Maeda-san terlebih dahulu." 

"Aku yang akan memberitahunya nanti. Dia pasti kebakaran jenggot setelah tau kau bersamaku lagi hahaha" 

"Dan kau akan mendapat masalah besar. Jika dia bebas berdekatan dengan Minami mengapa aku tidak!"

"I don't care. Kau benar, let's go!" Haruka mengangguk kemudian Yui menggandeng tangannya dengan lembut. Hal itu membuat Haruka merasa aneh sekaligus tersenyum menyadari bahwa Yui bukan lagi gadis lurus. 

***

Setiba di depan pintu gerbang rumahnya dering ponsel membuat Atsuko menghentikan langkahnya sejenak. Melihat nama siapa yang muncul di layar ponselnya ia sedikit cemberut kemudian mengangkatnya.

"Nani Yui?"

"Aku baru saja menculik Paruru dan malam ini dia akan menginap di rumahku."

"HAH? KEMBALIKAN DIA PADAKU SEKARANG JUGA!"

"Hallo siapa kau? Ibunya? Hahaha aku tidak mau, bye!" 

Tututut!

"C-chotto, haish andai aku tau rumahnya akan ku kejar kalian berdua." Tak lama sebuah pesan masuk.

Paruru: Yui hanya mengajakku mengerjakan tugas dan aku tidak akan melakukan apa pun dengannya, jangan khawatir. Love you babe ♥

"Tapi kau akan menginap di rumahnya, baka! Baru kali ini kau seperti itu dengan orang lain, aku sangat cemburu." Dia mempoutkan bibirnya sembari menatap rumahnya. Kakinya juga mendadak terasa berat untuk memasuki rumahnya sendiri sampai akhirnya dia teringat dengan Minami.

"Aku lupa aku punya Minami dan hanya dia yang bisa mengobati rasa cemburuku. Jika kau menginap di rumah Yui maka aku juga akan menginap di rumah Minami, huh." Tanpa pikir panjang ia segera menghubunginya.

Di dalam kamarnya, Minami meraih ponselnya dan mengangkat telephone dengan malas.

"What?"

"Apa kau sibuk Minami?"

"Sangat setelah mendengar suaramu!"

"Hahaha kau pasti marah dengan yang tadi. Aku akan datang ke rumahmu sekarang juga."

"Aku tidak mau menerima tamu yang bernama Maeda Atsuko, tolong sampaikan padanya." Atsuko terkekeh.

"Dia menjawab kau tidak bisa menolak keinginannya, bye!" Setelah menutup telephone ia langsung meluncur menuju rumah Minami. 

"Setelah apa yang kau lakukan kau masih punya wajah untuk datang kemari hah?" Minami melempar ponselnya ke atas tempat tidur kemudian pergi untuk membersihkan diri. 

Satu jam kemudian, Atsuko tiba di rumah Minami dan gadis mungil itu berdiri di depan jendela ruang tamu. Tanpa basa basi dia berlari dengan langsung memeluk tubuhnya dari belakang. 

"Berani sekali kau datang kemari."

"Habis aku merindukanmu, sangat!"

"Omong kosong."

"Aku serius bodoh. Aku tau kau marah padaku, i'm sorry untuk yang tadi."

"Kali ini tidak akan ku maafkan."

"Really?" Atsuko semakin mempererat pelukannya. 

"Lepaskan aku!"

"Haaah tubuhmu harum dan hangat, bagaimana bisa aku melepaskanmu?" Minami sedikit tersenyum tapi kemudian bulu kuduknya merinding. Dia melepas pelukan Atsuko kemudian berbalik menghadapnya.

"Kau memelukku lalu kau bilang tubuhku harum dan hangat? Aku jadi merinding mendengarnya."

"Merinding karena apa?" 

"Karena kau! Jangan-jangan sekarang kau..." Minami berjalan mendekatinya sembari tersenyum setan sampai Atsuko harus berjalan mundur dan berhenti karena menabrak dinding. 

"M-minami, apa yang akan kau lakukan?" Detak jantung Atsuko berdebar tak karuan karena Minami malah mendekatkan wajahnya. 

Oh my god, apa dia akan... Menciumku? 

Matanya tidak bisa berkedip ketika wajah Minami semakin dekat sampai akhirnya Minami membenturkan dahinya ke dahi Atsuko.

"Awch!" 

"Kau pasti berpikir aku akan menciumu hahaha aku takut padamu hih!" Minami melarikan diri ke kamarnya meninggalkan Atsuko yang kini cemberut.

"I hate you!" Ia kemudian menyusulnya dan melihatnya duduk di atas tempat tidur.

"Diam di situ dan jangan mendekat."

"Nande?"

"Karena aku harus bertanya apa saat ini kau baik-baik saja setelah lama bersama si asin itu? Apa sekarang kau menyukai perempuan sama sepertinya dan apa kau jatuh cinta padanya?"

"Baka! Tentu saja aku baik-baik saja dan sekali lagi aku tegaskan aku tidak menyukai perempuan dan aku tidak jatuh cinta padanya."

"Oh, lalu mengapa kau terlihat lebih peduli dengannya hingga kau memperlakukan aku dengan tidak adil!" Atsuko memutar bola matanya. 

"Bukan maksudku memperlakukanmu dengan tidak adil. Dengar anak kecil, saat duduk di bangku SMA kami sangat dekat seperti kau dan aku. Kami berpisah selama empat tahun, wajar sekarang aku peduli padanya karena selama empat tahun kami berjauhan bahkan aku memusuhinya karena ungkapan cintanya. Bagaimana pun juga dia teman baikku dan meski pun aku tau dia lesbian jujur aku sangat merindukannya, kedekatan kami yang hangat seperti dulu." 

"Hmm begitu. Lalu bukannya kau muak padanya karena dia terus mengejarmu?"

"Memang, tapi setelah membuat kesepakatan yang pernah aku jelaskan padamu aku merasa nyaman sekarang. Dia hampir kembali seperti dulu dan aku senang dia tidak memintaku untuk menjadi kekasihnya lagi. Asal aku ada di dekatnya itu sudah cukup baginya sekarang." 

Maaf karena semua perkataanku adalah bohong!

"Aku mengerti sekarang, tapi tetap saja aku khawatir padamu. Aku takut bagaimana jika lama-lama kau mencintainya juga."

"Will never! Lagi pula aku masih punya kau jadi aku tidak akan terjerumus sampai ke sana." 

"Hmm kau bisa kemari sekarang." Atsuko tersenyum cerah kemudian melompat ke atas tempat tidur. 

"Aku akan menginap di sini malam ini."

"Kau punya rumah sendiri."

"Tapi sudah lama aku tidak menginap di sini dan tidur bersamamu."

"Up to you." 

"Untuk permintaan maafku, aku tidak tidak tau apa yang harus aku berikan padamu selain... Ini!" Atsuko mengecup kedua pipi Minami kemudian berakhir dengan mengecup bibirnya tanpa permisi.

"God my first k-kiss?" Terkejut bukan main, Minami menyentuh bibirnya sembari menatap Atsuko yang tersenyum polos. Secepat kilat Minami langsung mengambil bantal lalu menyerangnya dengan memukul tubuhnya.

"Beraninya kau mencuri ciuman pertamaku!"

BUK BUK BUK!

"Ampun Minami! Itu hanya hadiah perminta maafanku."

"Halah alasan saja. Aku tidak akan memaafkanmu atas pelecehan ciuman ini, hiaaa!" Atsuko mendadak ingin tertawa. Ini juga bukan ciuman pertama Minami melainkan ciuman kedua mereka. Merasa lelah ia kemudian menghentikan serangan Minami dengan menjatuhkan tubuh mungilnya ke atas tempat tidur dan mengunci tubuhnya dengan memeluknya.

"Lepaskan aku!"

"Biarkan aku memelukmu hingga aku tertidur. Aku ngantuk, hoam!"

"Hohoho gadis ini memang terlalu... Ahhh haruskah aku menyerah saja setelah dia melecehkanku?"

"Ya harus. Lagi pula aku tidak akan melepskanmu."

"Baiklah aku menyerah saja!" Akhirnya Minami hanya pasrah membiarkan Atsuko memeluk dan menenggelamkan wajahnya di dadanya hingga keduanya tertidur karena cukup lelah.  

 

TBC

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nichan48 #1
Chapter 14: Kapan lanjut lagi kak? Penasaran, akhirnya Takamina. Haha
cheri_yuira #2
Chapter 14: Ok, lanjut ye....
nichan48 #3
Chapter 13: Lanjut kak
cheri_yuira #4
Chapter 13: Lanjutin babang hehe.....
nichan48 #5
Chapter 12: Greget bacanya, kasian Mba Taka sial mulu. Btw di sini Takamina yg lebih agresif. Hahaha
yokoparu
#6
Siap :D
nichan48 #7
Lanjut lanjut ^^
nichan48 #8
Baper bacanya
nichan48 #9
Chapter 11: Ngakak so hard pas yg awalnya
cheri_yuira #10
Chapter 11: Lucu! Hehe....