Chapter 3

LOVE ME LIKE YOU DO!

Dari berbagai fakultas setelah jam berakhir satu per satu mahasiswa keluar dari ruangannya. Atsuko yang berada di fakultas kesehatan segera membereskan buku-bukunya lalu kemudian berlari keluar dari kelasnya dengan melambaikan tangan kepada seseorang yang menunggunya di depan.

“Paruuuu! Apa kau sudah menunggu lama?”

“Iie, baru saja aku sampai. Kita pulang sekarang?”

“Hmm.” Keduanya kemudian berjalan menuju tempat parkir dengan bergandengan tangan. Di pertengahan perjalanan mereka terhenti karena berpapasan dengan Minami. Mendesah, itu yang di lakukan Minami sekarang setelah melihat dua gadis yang ada di hadapannya saling berpegangan tangan.

“Atsuko-san, bisa kita bicara sebentar?”

“Mmm...” Atsuko melirik Haruka untuk meminta persetujuan.

“Jangan lama-lama, aku menunggumu di dalam mobil.”

“Hai.” Haruka pergi, Minami membawa Atsuko ke tempat yang cukup sepi.

“Ada apa?”

“Tentang kemarin dan hari ini. Jujur aku masih tidak mengerti dengan apa yang aku lihat. Aku butuh penjelasan sebenarnya kau dan dia ada hubungan apa? Mengapa kau tiba-tiba berubah dan membiarkan dia berada di dekatmu sekarang? Kau bilang kau membencinya?”

Apa yang aku katakan padanya?

“Itu... S-sebenarnya kemarin...”

Berpikir berpikir berpikir!

“Apa kalian melakukan sesuatu kemarin? Setelah kejadian kemarin malam hari ini kau bersikap aneh dan tampak dekat dengannya. Apa jangan-jangan kau menerima cintanya?” Atsuko melebarkan matanya.

“J-jangan konyol, aku wanita lurus!”

“Lalu mengapa kau bersikap seperti pasangannya hari ini? Dan aku liha-lihat kalian tampak tidak canggung sama sekali.” Atsuko kemudian menarik napasnya dalam-dalam.

“Kau seperti seorang polisi yang sedang mengintrogasi sekarang. Kemarin itu, a-aku memberinya pilihan y-ya pilihan.”

“Pilihan apa?”

“Kau tau aku sudah sangat lelah meladeninya. Dia bukan tipe gadis yang pantang menyerah, aku sudah kenal lama dirinya. Aku terpaksa membiarkannya dekat denganku sebagai teman rasa kekasih, dan aku meliliki perjanjian dengannya."

"Perjanjian apa?"

"Membiarkannya menganggapku seperti pasangannya, apa pun yang ia suka asal dia berhenti membuat hidupku tidak tenang. Itu lebih baik di banding dia terus menerus menggangguku dengan caranya yang menyebalkan.” Bohongnya.

“Hah? Bagaimana jika semakin lama kalian berdekatkan kau jadi jatuh cinta dengannya?”

“TIDAK AKAN, AKU WANITA LURUS!”

“Lalu jika kau lurus mengapa kalian berciuman kemarin? Dan itu sangat romantis woah!” Tak sadar Minami telah mengatakan apa yang ia lihat kemarin dan segera menutup mulutnya sementara Atsuko memasang wajah keterkejutannya.

Dia melihatnya? U-uso... Apa dia sudah tau siapa aku sebenarnya? Oh my god!

“K-kau bilang apa barusan?”

GLEK!  

Minami menelan ludahnya dalam-dalam kemudian menggaruk kepalanya sembari menunduk.  

“Aku sudah mengatakannya, lebih baik mengaku saja. Aku melihat kalian berciuman kemarin!” Atsuko mencoba tenang dengan menahan kegugupannya.

“I-itu... S-seperti yang aku katakan barusan. Aku membiarkannya melakukan apa pun yang dia suka dan kemarin malam... Dia menciumku terlebih dahulu. Lagi pula aku juga belum pernah berciuman dengan siapa pun sebelumnya dan karena itu gratis aku menikmatinya saja.” Bohongnya lagi sembari berharap Minami percaya.

“Heh? Wanita selalu menyukai yang gratis. Syukurlah kalau begitu, aku lega mendengarnya. Tapi tetap saja hal semacam itu menjijikan jika di lakukan dengan sesama jenis!"

"Aku tau."

"Ya sudah, aku tidak lagi kebingungan sekarang. Andai kau sama sepertinya aku mungkin akan menjauhimu sekarang.”

Sudah ku duga! Untung dia percaya padaku, terimakasih Tuhan!

“Lalu bagaimana denganmu? Jadi kemarin kau yang membuntuti kami dan mejatuhkan penutup sampah itu?” Sekali lagi Minami menelan ludahnya.

“B-benar sekali!”

“Jangan bilang kau membuntuti kami karena cemburu hahahaha”

“Cemburu sebagai teman yang di acuhkan yes! Cemburu dengan seorang gadis no! Aku lurus bleeeee!” Atsuko hanya mengangguk meledek.

“Ya sudah, semuanya sudah jelas dan aku harus pulang sekarang.”

“Matte, aku punya dua pilihan. Pergi denganku atau pulang bersamanya?”

“Aku sudah ada janji dengannya.”

“I hate you!” Minami akhirnya meninggalkan Atsuko dengan cemberut. 

“Minami!”

“Pergi saja dengannya, go go!” Atsuko mendesah. Di sisi lain ia sebenarnya merasa sangat tidak enak dengannya.

Apa yang akan terjadi kedepannya nanti? Karena kesalahanku aku membuang pacarku sendiri dan jatuh cinta dengan orang lain. Tapi aku sudah kembali padanya, aku mencintai Paruru tapi akun juga sangat mencintai Minami. Dan mulai dari hari ini keduanya berada di lingkungan yang sama, apa yang harus aku lakukan? Berada di tengah kedua orang yang aku cintai, huaaaaa... Aku tampak seperti gadis playgirl sekarang.

***

 

Satu minggu setelah kedatangan Haruka, di bandingkan dengan Minami waktu Atsuko lebih di sibukan dengan Haruka. Berkencan hampir setiap hari entah di kampus atau di luar dan hebatnya tidak ada yang mencurigai hubungan keduanya sama sekali. Hal itu membuat Minami merasa sedih karena biasanya Atsuko selalu berada di sisinya setiap waktu dan untuk satu minggu ini, dia merasa kehilangan sosok Atsuko sembari melamun menatap keluar jendela kelas.

"Hei!" Seseorang menepuk punggungnya. 

"Nani Yui?"

"Kau terlihat kusut hari ini. Aku perhatikan semenjak kedatangan gadis itu kau selalu terlihat murung."

"Bagaimana tidak, si asin itu telah merebut Atsuko-san dariku. Dan sudah satu minggu ini dia sibuk dengannya."

"Wajar, mungkin dia sedang melepas rasa rindunya dengan sahabat lamanya."

"Ya tapi tidak harus melupakanku, kau tau aku merasa sangat kesepian sekarang."

"Maka carilah seorang pendamping agar kau tidak merasa kesepian. Kau ingat dengan Oshima Yuko, pria mesum yang dulu tergila-gila padamu? Aku mendengar informasi dia akan pindah kuliah di sini."

"WHAT?! SI IDIOT MESUM ITU? TASUKETTE!"

"Hahaha itu kabar buruk menurutmu. Kabar baiknya dia baru saja memimpin perusahaan ayahnya sembari melanjutkan pendidikan dan juga dia sudah berubah sekarang, lebih berwibawa."

"Maji? Woaaaa... Aku jadi mencoba memikirkannya sekarang hahaha" Yui menggelengkan kepalanya. 

Drrrrrrrrt!

Melihat nama Atsuko dari layar ponselnya Minami segera berlari keluar.

"Moshi-moshi?"

"Minami, apa malam ini kau sibuk?"

"Iie, ada apa memangnya?"

"Aku ingin menginap di rumahmu, aku sangat merindukanmu!" 

"Setelah sibuk dengan si asin itu kau melupakanku, lalu sekarang kau merindukanku huh? Kemana saja selama seminggu ini? Kau datang padaku di saat ada maunya saja, i hate you!" Atsuko sedikit terkekeh mendengar nada bicaranya yang terdengar cemburu.

"Gomen, aku tidak bermaksud."

"Hah... Kau tau kedatangannya merusak popularitas AtsuMina yang sedang naik daun di universitas ini. Banyak yang bertanya-tanya mengapa kita terlihat menjauh satu minggu ini, menyebalkan!"

"Hontouni? Dan mungkin sekarang telah berubah menjadi AtsuParu hahahaha" Mendengar hal itu membuat Minami berdecak kesal.

"Aku tidak tau harus mengatakan apa selain i hate you so much!"

"Hehehe gomen, aku hanya bercanda. Tapi serius aku sangat merindukanmu."

"Bohong!" Godanya.

"Baiklah kemudian aku akan menginap di rumah Paruru saja dan membiarkannya melakukan apa pun padaku." Minami melebarkan mulutnya.

"C-chotto, aku hanya bercanda! Datanglah ke rumahku oke aku akan menunggumu sampai kau datang oke? Atau aku saja yang akan menjemputmu ke rumahmu nanti malam, ne?" Atsuko menggeretakan kakinya dengan gembira. 

"Itu baru Minami yang aku sayangi. Hai, aku akan menunggumu nanti malam, ja ne!" Keduanya menutup telepon.

"Piuh... Aku merasa hidup kembali hahaha" 

***

20:30PM

Seperti yang di janjikan, Minami pergi menjemput Atsuko ke rumahnya dan sekarang mereka dalam perjalanan menuju rumah Minami. Betapa gembiranya Minami karena kini Atsuko bersamanya.

"Gomen, aku selalu sibuk dengan Paruru akhir-akhir ini."

"Permintaan maaf di terima! Selama di dekatmu apa dia pernah berbuat macam-macam padamu?" 

"Sejauh ini tidak. Memangnya kenapa?"

"Aku akan menghabisinya jika dia berbuat hal yang aneh-aneh."

"Hahaha hal yang aneh bagaimana maksudmu?"

"Seperti mencoba menyentuhmu. Yang aku tau seorang pecinta sesama memiliki nafsu yang cukup besar di banding orang normal!"

"Hahahaha jika dia berniat melakukannya bagaimana?"

"What you say?! Maka aku akan datang untuk bergabung dengannya hahahahaha"

"Eeeeeeee... Kau cabul, hih!" Minami hanya tertawa.

"Kita sampai!" Minami menghentikan mobilnya di halaman rumahnya kemudian keduanya memasuki rumah. 

"Huaaah!" Atsuko langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa. 

"Kau ingin minum apa? Air putih, jus, teh, kopi atau bir?"

"Bir! Bawa beberapa botol untukku." 

"Heh? Tumben sekali." Minami pergi mengambil empat botol bir dari dalam lemari es.

"Kore!" 

"Yatta!" Atsuko membuka penutup botolnya kemudian langsung meneguknya. 

"Atsuko-san, apa kau sudah makan?"

"Iie!"

"Kalau begitu aku akan memasak makan malam untukmu." Atsuko mengangguk setuju. 

Selama sibuk di dapur diam-diam Atsuko memperhatikannya sembari tersenyum-senyum sendiri.

Kau salah membebau untuk terus dekat dengannya Paruru. Kau malah membuatku tidak bisa menghilangkan rasa sayangku padanya walau aku mencintaimu. Aku jadi bingung dengan hatiku saat ini. Jika harus memilih salah satu aku tidak bisa melakukannya. 

Atsuko memijat pelipisnya sembari memejamkan matanya sampai akhirnya Minami memanggilnya karena hidangan sudah siap.

"Itadakimasu!" Keduanya melahap makan malam mereka sembari bercanda tawa kemudian di lanjutkan dengan pesta meminum bir. Selama pesta Minami sudah menghabiskan dua botol lebih bir sementara Atsuko hanya satu setengahnya saja karena tidak biasa mabuk. Efek alkohol membuat Minami sedikit tidak sadarkan diri dengan terus mengoceh hal-hal acak sampai akhirnya Atsuko membawanya masuk ke dalam kamar.

BRUK!

Tubuh Minami di jatuhkan ke atas tempat tidur.

"Piuh... Kau cukup merepotkan juga."

"MAEDA ATSUKO!"

"NANI?" Minami hanya meresponnya dengan tawa konyol. Hendak pergi untuk membereskan dapur, sebuah tangan menarik baju Atsuko hingga tubuhnya tersungkur dan menindih tubuh Minami. 

"Akh.. Apa-apaan ini?!" Atsuko mencoba bangkit namun tangan Minami kembali menariknya ke dalam pelukannya hingga wajah mereka berdekatan. 

"H-hoi Minami, lepaskan aku!"

"Your so beautiful!"

"Aku tau itu, kau mabuk!"

"I love you!" Atsuko membuka lebar-lebar mulut dan matanya setelah apa yang ia dengar barusan.

"K-kau pasti bercanda y-ya kau mab-" Kalimatnya terpotong oleh ciuman yang baru saja mendarat di bibir basahnya. Sekali lagi, Atsuko melebarkan matanya dengan tidak percaya bahwa saat ini Minami menciumnya.

OH... MY... GOD!!!

TBC

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nichan48 #1
Chapter 14: Kapan lanjut lagi kak? Penasaran, akhirnya Takamina. Haha
cheri_yuira #2
Chapter 14: Ok, lanjut ye....
nichan48 #3
Chapter 13: Lanjut kak
cheri_yuira #4
Chapter 13: Lanjutin babang hehe.....
nichan48 #5
Chapter 12: Greget bacanya, kasian Mba Taka sial mulu. Btw di sini Takamina yg lebih agresif. Hahaha
yokoparu
#6
Siap :D
nichan48 #7
Lanjut lanjut ^^
nichan48 #8
Baper bacanya
nichan48 #9
Chapter 11: Ngakak so hard pas yg awalnya
cheri_yuira #10
Chapter 11: Lucu! Hehe....