Chapter 1

LOVE ME LIKE YOU DO!

Deras air sungai beserta angin yang bertiup cukup kencang begitu terdengar di telinga seorang gadis cantik yang sedang berjalan seorang diri di pinggir sungai. Matanya terfokus melihat air sungai yang mengalir deras sembari menikmati semilir angin malam yang sejuk. Menikmati perjalanannya, ia kemudian di temani dengan sebuah alunan musik dari ponselnya. Tak sadar dalam perjalanannya seseorang telah membuntutinya dengan tersenyum cerah menatap punggung gadis itu. Tak mau membuang waktu, orang itu mendekatinya.

“Maeda Atsuko-san!”

Tap!

Gadis yang bernama Maeda Atsuko itu mematikan musiknya setelah mendengar suara yang familiar itu. Dia kemudian menoleh ke belakang dan menemukan sosok gadis cantik dengan chiri khas wajah asinnya. Atsuko merasa tidak senang setelah melihat gadis itu. Empat tahun lalu, gadis asin itu merupakan mantan kekasihnya saat mereka duduk di bangku SMA, juga gadis asin itu merupakan juniornya. Dan ketika mereka berpisah karena masalah perselingkuhan, gadis asin itu berusaha mengajak Atsuko kembali padanya namun Atsuko selalu menolaknya. Walau Atsuko selalu menolaknya namun hal itu tidak membuatnya berhenti untuk terus mengejarnya. 

“Apa yang kau mau?”

“Aku mau kau, seperti biasanya!” Gadis itu mendekat dengan membelai rambut Atsuko.

“Lama tidak berjumpa Maeda-san, kau semakin terlihat cantik!” Atsuko menepis tangannya dari sentuhannya.

“Oow... Galaknya!”

“Terserah, aku tidak punya banyak waktu untuk meladenimu.” Atsuko berbalik untuk pergi namun kemudian gadis itu menghadangnya dengan menghalangi jalannya.

“Minggir!”

“Kali ini aku tidak akan membiarkanmu pergi sayang!”

“SHIMAZAKI HARUKA!”

“Aaaaaaaa... Betapa senangnya mendengarmu menyebut namaku!” Atsuko memutar bola matanya.

“Apa masih kurang jelas? Aku tidak menginginkanmu lagi, kau tau aku ini sudah lelah meladenimu.”

“Aku tidak peduli dengan itu. Aku tidak akan menyerah sebelum kau kembali jatuh ke dalam pelukanku.” Sekali lagi Atsuko memutar bola matanya dengan mendesah kesal.

“Dari pada membuang waktu untuk terus mengejarku lebih baik kau urus mantan selingkuhanmu, dia pasti sangat mencintaimu.”

“Iie, aku hanya mencintaimu!”

“LALU UNTUK APA SAAT ITU KAU BERSELINGKUH?!”

“Itu sebuah kesalahan. Aku hanya kasihan kepada gadis itu, aku hanya mencintaimu seorang!” Atsuko mendesah.

 “Aku sudah punya seseorang yang aku cintai!”

“Who? Apa itu aku?”

“JANGAN KONYOL!”

“Sudah jelas aku orangnya!”

“Arrrrrrggghtttt... Tasukette!!!”

“Watashi!” Kedunaya menoleh ke samping mereka dan menemukan sosok gadis pendek dengan menyilangkan tangannya.

“M-minami-chan!” Gadis yang bernama Minami itu mendekati kedunya lalu memisahkan jarak Atsuko jauh-jauh dari Haruka.

“Hah? Apa aku tidak salah lihat?”

“Tidak ada yang salah denganku, aku kekasihnya. Jadi kau si gadis asin yang selalu mengganggu gadisku huh? Hmm... Aku peringatkan jangan mengganggunya lagi atau kau akan berurusan denganku!” Haruka menatapnya dengan smirknya.

“Kau menantangku?”

“Aaaa... L-lebih baik kita pergi!” Atsuko menggandeng tangan Minami untuk pergi meninggalkannya.

“MATTE!”

“APA LAGI? AKU CINTA GADIS PENDEK INI!”

“Aku masih butuh kepastian sebelum kalian pergi.” Minami yang mendengar percakapan mereka mendadak kesal.

“Kau butuh kepastian? Kore!” Minami mengecup punggung tangan Atsuko kemudian mengecup pipinya dengan lembut.

N-NANI KORE?

“Sekarang sudah jelas? SHE’S MINE!” Minami menggandeng tangannya lalu pergi meninggalkan Haruka yang terdiam di tempat.

“Menyakitkan sekali rasanya... Tapi aku tau itu hanya sandiwara, gadis pendek itu lurus aku bisa melihatnya!” Akhirnya Haruka juga meninggalkan tempat dengan senyum kepercayaan dirinya.  

Setelah berjalan cukup jauh, Minami dan Atsuko berhenti di bawah pohon sejenak. 

“Atsuko-san tadi itu... Aku melakukannya demi menyelamatkanmu. Aku minta maaf karena menciummu tanpa seijinmu.”

“Daijoubu, aku malah senang kau datang menyelamatkanku. Semoga dengan kejadian tadi dia tidak akan datang untuk mengangguku lagi.”

“Hmm, terlihat dari wajahnya dia sangat menyebalkan! Jika aku seorang pria aku akan meninju wajahnya. Tinju kanan, tinju kiri hahahaha”

“Kenapa tidak melakukannya tadi?”

“Bagiku itu tidak pantas karena aku dan si asin itu seorang wanita bukan pria hehehe juga hal tadi lebih gentle di banting berkelahi atau memukulnya.”

“Benar juga, kau cukup keren tadi!”

“Tidak juga. Ano, kau pernah bilang padaku dia tau kau gadis normal tapi mengapa dia bersih keras dengan terus mengejarmu?”

Yabai! Apa yang harus aku katakan padanya?

“Hei kau malah diam!”

“Aaaa gomen! Shiranai, mungkin karena kau terlalu cantik hehehe”

“Memang, sampai membuat seorang gadis tergila-gila padamu. Hora!” Minami kembali menggandeng tangan Atsuko dan melanjutkan perjalanan mereka. 

Sepanjang perjalanan tidak ada percakapan di antara mereka. Minami hanya terus mengenggam tangan Atsuko tanpa berniat untuk melepaskannya. Tidak sadar hal itu membuat Atsuko sangat senang bukan main dengan menatap genggaman tangannya.

Tiga tahun sudah, kami bersama sebagai teman yang sangat dekat. Kami bertemu di satu Universitas sebagai senior dan junior. Sejak saat itu juga aku mulai menyukainya, gadis pendek yang menggandeng tanganku saat ini. Kami selalu bersama, kemana-mana pun itu kami tidak bisa lepas seperti sepasang kekasih dan lucunya semua orang menganggap kami adalah sepasang kekasih. Sebagian orang menganggapnya hanya lelucon tapi tidak denganku, aku sangat ingin itu nyata. Dia wanita lurus sedangkan aku tidak, funny! Sampai saat ini aku merahasiakannya bahwa aku pencinta sesama jenis. Aku takut jika aku memberitahunya dia akan menjauhiku, tapi dengan seiring berjalannya waktu aku merasa tidak bisa terus menahannya dan ingin mengatakan hal ini padanya. Aku sudah bosan memendam perasaan ini karena hal itu cukup menyiksaku. Hari ini dia menolongku, dia menciumku. Rasanya seperti terbang melayang dan genggaman tangan ini, aku tidak ingin dia melepaskannya. Dia benar-benar terlihat keren saat ini, aku jadi semakin tidak kuat menahannya. Aku sangat menyukainya.

Atsuko terus menatap genggaman tangannya sampai akhirnya keduanya sampai di sebuah cafe di mana keduanya berjanjian untuk makan bersama teman-teman yang lainnya.

“Datang dengan bergandengan tangan, kalian ini sangat romantis!” Celetuk salah satu teman mereka.

“Itulah kami, senior junior yang romantis!” Minami mengecup punggung tangan Atsuko di hadapan temannya dan hal itu membuat mereka semua bergidik ngeri.

“Kalian ini mengapa tidak pacaran saja!”

“Kami sudah berpacaran kok, kami saling mencintai hahahaha” Minami memeluk tubuh Atsuko dengan menatap wajahnya dan sontak hal itu membuat Atsuko gugup bukan main.

“Errrrrr... Aku jadi khawatir bagaimana jika nanti kalian benar-benar saling jatuh cinta?!”

“Hahahaha sebagai teman iya kami saling mencintai. Jangan khawatir soal itu, kami gadis lurus.” 

Tapi tidak denganku bodoh! Aku sungguh mencintaimu.

Atsuko mendesah kemudian Minami melepas pelukannya dan membimbing Atsuko untuk duduk di bangku pojok. 

“Oke, hari ini aku yang akan mentraktir kalian.”

“Woooo... Kojima-san yang baik hati.” Mereka semua mulai memesan makanan masing-masing. 

Selama menunggu hidangan, diam-diam Atsuko memperhatikan Minami yang sibuk mengobrol dengan Kojima dan yang lainnya. Dengan membayangkan hal-hal romantis, ia tersenyum-senyum sendiri tanpa melepas tatapannya dari Minami yang kini tertawa terbahak-bahak.

Kami sudah berpacaran dan saling mencintai? Dia menganggap seperti itu? Aku harap ini bukan sekedar lelucon, aku ingin itu adalah kenyataan kyaaaaaaaa... Idiot!

“Aaaa yatta!” Pesanan akhirnya tiba kemudian mereka menikmati acara makan-makan mereka hingga larut malam. 

***

 

Tepat hari ini adalah hari sabtu. Pukul tujuh malam Minami mengajak Atsuko berjalan-jalan keluar sembari mampir ke sebuah toko baju untuk membeli pakaian. Karena bosan melihat gaya berpakaian Atsuko yang sangat sederhana membuat Minami ingin membelikan beberapa baju modern yang cocok untuknya. Dia meraih beberapa baju berbagai model kemudian menyerahkannya kepada Atsuko.

“Minami-chan, sebenarnya kau ingin membeli baju-baju ini untuk apa?”

“For you baka!”

“Hah? T-tapi...”

“Ssssttt... Jangan protes! Aku bosan melihat gayamu yang kuno jadi aku akan membeli semua ini untukmu.”

“Tapi semua baju ini terlihat mahal. Lebih baik kau simpan uangmu untuk kepentingan yang lebih penting.

“Kau juga penting bodoh! Uangku masih banyak di bank hehehe” Atsuko hanya menggelengkan kepalanya.

“Kau serius dengan ini?”

“Hmm santai saja. Ah ini pasti sangat cocok denganmu, kore!” Minami menyodorkan sebuah dress berwarna biru tua dengan potongan pendek.

“Kore? Yada, ini terlalu terbuka!”

“Pokonya kau harus memakainya atau aku akan melepas bajumu di sini sekarang juga!”

“Kau licik!” Atsuko akhirnya meraih gaun itu kemudian memasuki ruangan ganti. Dari luar Minami menunggunya sembari mengigit jemarinya sampai akhirnya Atsuko muncul dengan memperlihatkan senyuman termanisnya.

“Bagaimana?”

“S-so pretty!” Minami terdiam dengan melebarkan mulutnya melihat dress yang dekenakannya begitu sempurna di tubuhnya. Juga dengan dada yang sedikit terbuka membuat aura seksi Atsuko begitu terpancar. Melihat reaksi lucu Minami yang tengah menatapnya dari ujung rambut sampai ujung kakai membuat Atsuko tersenyum percaya diri sekarang.

“Jadi, aku terlihat cantik sekarang?”

“Bukan lagi, kau sangat cantik dan segar. Kemari sebentar!” Minami meraih sebuah sisir kemudian merapihkan rambut Atsuko lalu mengoleskan lip ice di bibir merahnya.

“Satu lagi agar kau semakin terlihat sempurna.” Minami menarik sedikit rambut Atsuko ke atas telinganya kemudian memasangkan jepit kupu-kupi berwarna biru.

“Aaaa kawaii! Kau tampak seperti seorang model sekarang hehehe” Atuko akhirnya tersipu.

“Karena dress itu sangat cocok untukmu sisanya juga pasti akan cocok! Aku akan membayar dulu semuanya.”

“Hmm.” Minami menghampiri kasir dan setelah membayar semuanya keduanya melanjutkan perjalanan mereka menuju pulau romantis Odaiba. Setibanya di sana banyak beberapa pasangan yang berkencan manis. Hal itu membuat keduanya iri karena mereka pergi ke sana tanpa seorang pendamping pria.

“Minami-chan, sepertinya kau salah memilih tempat.”

“Memangnya kenapa? Karena banyak pasangan yang sedang berkencan? Kita juga sedang berkencan.” Jawab Minami polos sembari meraih tangan Atsuko dengan lembutnya kemudian menariknya untuk melihat-lihat sekeliling.

Tak sadar kini Atsuko tengah berbunga-bunga oleh Minami yang memperlakukannya seperti seorang kekasih. Tak sadar juga hal itu mencuri perhatian beberapa orang yang melihat mereka terutama Atsuko. Kecantikannya saat ini cukup menarik perhatian banyak pria yang ada di sana. Melihat dari jauh lokasi yang tidak ada orang mereka memutuskan untuk berhenti di sana sembari melihat jembatan yang di keliling banyak lampu.

“Minami-chan, apa kau mempunyai seseorang yang kau sukai?”

“Hai.”

“Siapa dia? Apa dia seorang pria atau wanita?” Pertanyaan itu membuat Minami tertawa.

 “Ba-ka! Seorang gadis lurus tentu menyukai seorang pria.”

“Owh!” Wajah Atsuko berubah suram.

“Tapi aku juga menyukai wanita dan dia adalah... Kau!” Minami menusuk pipi Atsuko dengan jari telunjuknya kemudian memelet dan berlari meninggalkannya. Sontak hal itu membuat Atsuko bertanya-tanya di dalam hatinya apa Minami serius atau hanya sekedar menggodanya.

“Minami chotto!” Dia kemudian menyusulnya.

“Yang kau katakan itu serius atau bukan?”

“Yang mana?”

“Kau menyukaiku?”

“Aaa.. Aaa.. Aaa... Sepertinya ada yang termakan dengan candaanku hahahaha” 

“Kau menyebalkan!” Akhirnya Atsuko memasang wajah cemberutnya sembari berjalan menjauh dari Minami dengan cepat.

“Atsuko-san tunggu aku!” Minami menyusulnya dengan menggenggam tangannya namun dengan cepat Atsuko menepisnya. Dia mencoba menggenggamnya lagi namun lagi-lagi Atsuko menepisnya.

“Don’t touch me!”

“Heh?!” Dengan senyuman jahilnya Minami kembali mengejarnya dengan memberinya back hug.

“M-minami-chan!”

“Aku tidak bercanda. Mana mungkin aku tidak menyukai senior cantik yang selalu ada di sampingku setiap waktu.” Wajah Atsuko kini berubah berbinar.

“Hontouni?”

“Hmm, aku menyayangimu Atsuko-san!” Minami melepas back hugnya kemudian kembali berlari sembari memanggil Atsuko untuk mengejarnya.

“Dasar anak kecil!” Atsuko berlari mengejarnya tapi kemudian terhenti karena bertaberakan dengan seseorang.

“Gomen!” Ucap keduanya serempak kemudian orang yang menabrak Atsuko begitu berbinar ketika melihat siapa yang bertabrakan dengannya.

“Jodoh tidak kemana, kita bertemu kembali dan aku hampir tidak mengenalimu, Maeda-san!”

“P-paruru!” 

“Waaaaaah... Betapa cantiknya kau malam ini sayang!” 

“Apa yang kau lakukan di sini?”

“Hanya menikmati pemandangan di mana kita sering berkencan dulu dan bertemu dengamu disini. Momen yang pas bukan, ini tempat yang sempurna untuk kembali berkencan manis denganmu.” Dari jauh Minami cepat berlari menghampiri mereka dan terkejut setelah melihat wajah orang itu.

“KAU?!

TBC

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nichan48 #1
Chapter 14: Kapan lanjut lagi kak? Penasaran, akhirnya Takamina. Haha
cheri_yuira #2
Chapter 14: Ok, lanjut ye....
nichan48 #3
Chapter 13: Lanjut kak
cheri_yuira #4
Chapter 13: Lanjutin babang hehe.....
nichan48 #5
Chapter 12: Greget bacanya, kasian Mba Taka sial mulu. Btw di sini Takamina yg lebih agresif. Hahaha
yokoparu
#6
Siap :D
nichan48 #7
Lanjut lanjut ^^
nichan48 #8
Baper bacanya
nichan48 #9
Chapter 11: Ngakak so hard pas yg awalnya
cheri_yuira #10
Chapter 11: Lucu! Hehe....