LUXION GUIDE #4

LUXION GUIDE
Please Subscribe to read the full chapter

Story Of Fantasi

Luxion Guide

.

[ Chapter  4 ]

 

***

‘’Putri, apa kau percaya padaku?’’

‘’Jangan percaya, jika kau tidak ingin, tubuh ini memang milik Ares tetapi hatiku telah kau beli dan tak mampu ku ambil lagi,’’

‘’Jangan menangis............’’

‘’Kumohon Jangan menangis...............’’

‘’Demi semua perang troya!! Ini lebih menakutkan..........

‘’Tolong, jangan seperti ini Luhan....................

 

                Seorang wanita dengan mahkota berlian di atas kepalanya menatap pantulan dirinya dalam cermin, tatapan matanya kosong, bibirnya terkatup rapat, terlihat tak lebih dari seorang mayat hidup, tak ada yang bisa menebak apa yang tesembunyi dibalik kepalanya, semua tertutupi oleh pancaran kegelapan.

Sebuah ketukan pintu menyadarkan lamunannya, matanya berkedip menatap siluet lelaki bertubuh tegap dibalik punggungnya yang terpantul cermin.  Kedua insan tersebut diam tak bergeming bertolak belakang dengan sorot mata tajam yang saling terlempar .

‘’Dia masih hidup, ratu’’ Lelaki berdimple itu menghakhiri tatapannya, memberi sedikit penghormatan pada majikan di depannya.

Wanita itu tak bergeming, matanya melirik sesaat, ‘’ masih dengan perempuan Jalang itu?, pisahkan mereka!! Dia milikku, termasuk jantung orang yang merebutnya!!.’’

‘’Hamba mengerti ratu.’’ Lelaki berambut blode itu mengangguk, lalu sepersekian detik kemudian menghilang.

****

 

‘’Sunbae!! Jangan melirik kemana!!’’

‘’Yak!! Sunbae!! Kau mendengarku??!!

‘’OH SEH...............hun!!!’’

Luhan bisa saja mati tersedak jika Sehun menyumpal mulutnya dengan sushi  terlalu keras, sayangnya Sehun belum cukup berani melakukan itu, atau bahkan tidak pernah berani.

‘’Diamlah Lu,, kau berisik sekali,! Apa kau tidak sadar karena suaramu semua mata menatap kita!!.’’ Sehun yang flat mulai bertransformer, terbukti dengan gerutuannya karena ulah Luhan, yah Luhan gadis yang sedari tadi memanggil Sehun dengan Sunbae dan hampir membuat Sehun tuli dengan suaranya yang keras jika saja sehun tidak lebih dulu menyuapinya dengan potongan sushi.

‘’Biarkan saja, biar orang2 dikantin ini tahu jika sunbae milikku.’’ Luhan berkata dengan mulut penuh sushi.

Sehun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat bagaimana imutnya Luhan ketika makan,

’’Makanlah pelan – pelan, sushimu tidak akan pergi kemana – mana.’’ Sehun mengambil tissue lalu membersihkan sisa makanan disudut bibir Luhan, membuat si empunya mendongak menatap sehun.

‘’Berhentilah memanggilku ‘Sunbae’ Lu, kau malah terlihat seperti Heobae kurang ajar.’’ Sehun menarik kembali tangannya, lalu bersandar pada kursi.

‘’mwo!! Kau sendiri yang bilang aku harus menghormatimu seperti junior yang lain waktu itu, aku melakukan hal yang sama dengan gadis gadis yang merayumu setiap hari.’’ Luhan benar benar telihat kesal sekarang, bibirnya mengerucut –Imut bagi Sehun- dan tangannya terlipat di dada.

Sehun berdehem, ‘’Jadi kau cemburu pada mereka? Benar begitu putri?’’

Luhan tersentak, ‘’Ya Tuhan, Sehun ini disekolah, berhentilah memanggilku seperti itu!! Dan satu lagi, Aku tidak cemburu! Karena Xi shun sampai kapanpun adalah milik si cantik Luhan seorang.’’

Luhan menunjuk dirinya sendiri, sedikit bangga dengan ucapannya yang membuat sehun malah tertawa, dan itu membuat suasana kantin menjadi riuh dengan bisikan, karena siapa sangka si tampan berwajah dingin seperti Oh Sehun bisa tertawa hanya karena Luhan, sungguh kejadian langka.

 

Menjadi buah bibir di sekolah adalah hal yang biasa bagi sehun dan luhan karena kecantikan dan ketampanan mereka yang bak dewa dewi yunani, banyak kalangan yang memuji bahkan merajuk karena iri, bagi Sehun hal seperti itu tidaklah penting baginya, dia hanya bisa menampilkan wajah datar dibalik kecuekkannya. Sementara Luhan, lebih memilih tidak menghiraukannya karena ia takut ada yang mengetahui keberadaannya, ia akan bersikap seperti selayaknya siswa biasa, walaupun sebagai putri yang terlahir di luxion dia mampu mendengar bisikan dari radius yang cukup jauh.  Akan terlihat aneh, jika dia tiba tiba datang pada orang yang mungkin mengatainya dengan suara amat kecil dan terletak cukup jauh dan berkata bahwa Luhan mendengar ucapannya.

Seperti yang terjadi dikantin hari ini, Sehun dan Luhan bisa mendengar bisikan para siswa lainnya, bahkan ketika siswa tersebut sudah menghilang dari kantin. Sehun pernah bertanya pada Luhan kenapa telinganya begitu peka? Luhan hanya menjawab karena ditubuh sehun ada darah Luxion, Sejak saat itu Sehun tidak terlihat kaget dengan segala kelebihan pada dirinya.

 

Bel Sekolah pun berbunyi, tanda jam istirahat sudah berakhir Luhan dan sehun pun akan beranjak dari kantin menuju kelas mereka masing – masing, namun sebelum mereka keluar dari pintu kan

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
bambie520
Subscribe please ^^ Happy reading all...

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet