Chapter 8

I Love You My Brother (Kyuhyun Side)
Please Subscribe to read the full chapter

Semalam adalah malam terburuk bagiku, tanpa dekapan, tanpa kehangatan. Bergelung dalam kedinginan malam dan berperang dengan mimpi buruk sendirian, aku terbangun tanpa sosok dirinya disisi ku. Aku hanya mendapati Ryeowook hyung yang sedang duduk di tepian ranjang sembari menatap ku dengan penuh kesedihan,

"Kau benar-benar akan pergi, Kyu?" Tanyanya sembari mengoleskan salep ke kedua pergelangan tangan ku yang membiru, terasa menyakitkan tapi tidak sesakit hati ini.

"A-aku tidak tahu hy-hyung." Jawab sekena ku.

"Mungkin jika kau benar-benar pergi maka ia akan menjadi Siwon yang sama saat ia kehilangan kedua orang tua kalian." Aku tidak bisa melihatnya terpuruk lagi, tapi rasa cinta dan sayang ini semakin meradang dan minta di puaskan.

"Apa masih bisa di batalkan, hyung?" Aku sangat mengerti perangai paman Yunho, sama persis seperti Appa dan Siwon hyung, tidak terbantahkan. Ryeowook hyung hanya mengendikkan bahunya, tangan nya membenahi kemeja ku yang tersingkap.

"Hyung sangat mengerti bagaimana perangai setiap anggota keluarga Choi, tapi keputusan tetap ada di tangan mu." Ryeowook hyung menyemangati ku, aku sempat merasa ragu namun Ryeowook hyung selalu datang untuk menguatkan ku. Aku bangun dari baring ku, mencari sosok yang hati ku rindu,

"Dia sudah berangkat pagi-pagi sekali ke perusahaan, mengunci diri di ruang kerja dan tidak menyentuh sama sekali sarapan yang disediakan para maid." Terang Ryeowook seolah menjawab pertanyaan dalam benakku.

"Kurasa ia juga tidak tidur semalaman karena ia meminta Ahjussi Gong untuk mengantar nya ke perusahaan." Tambah Ryeowook hyung, aku semakin khawatir dengannya. Aku menatap Ryeowook hyung dengan tatapan memohon, aku bisa menebak jika saat ini Siwon hyung tengah meminum Americano Coffee nya. Ryeowook hyung mengambil ponselnya lalu menelpon sekretaris Kim,

"Selamat pagi Sekretaris Kim, apa kau sudah membawakan sarapan untuk Tuan Siwon?" Tanya Ryeowook hyung dan aku yakin jawaban yang akan di lontarkan Sekretaris Kim pasti tidak.

"....."

"Bisa kau bujuk dia untuk memakan sarapannya?" Benar kan dugaan ku, dia tidak menyentuh sarapannya sama sekali.

"....."

"Katakan padanya jika Kyuhyun sangat khawatir padanya, ia juga tidak menyentuh sama sekali sarapannya." Pinta Ryeowook hyung pada Sekretaris Kim.

"....."

TOK

TOK

TOK

"Permisi tuan Kyuhyun, di ruang tamu ada tuan Seunghyun ingin bertemu dengan tuan." Terang salah seorang maid dari luar kamar ku.

"Seunghyun hyung?! Ryeowook hyung kajja kita ke bawah, aku sudah sangat rindu dengan Seunghyun hyung." Aku menarik-narik tangan Ryeowook hyung bersemangat, Ryeowook hyung langsung mematikan panggilannya. Aku mematut diriku di depan cermin setelah menyelesaikan mandi ku, ku benahi sedikit tatanan poni ku yang sudah memanjang, ku oles kan sedikit lip balm di atas permukaan bibir ku. Setelah ku rasa sempurna aku pun langsung beranjak ke arah ruang tamu untuk menemui Seunghyun hyung,

"Seunghyun hyung..." sapaku padanya, ia langsung melipat koran yang tadinya ia baca.

"Hai Tuan Kyuhyun." Balasnya sembari menyunggingkan senyumnya, dia meledekku! Dasar menyebalkan.

"Kau menyebalkan, hyung." Aku duduk di sebelahnya, sudah dua hari sejak terakhir kali kami bertemu. Rasanya ada jejak rindu yang membekas, rindu seseorang kepada sahabatnya.

"Ujian akhir mu akan dimulai besok lusa, belajar lah dengan baik dan benar. Sekalipun aku tahu kalau kau tidak akan gagal namun kau harus benar-benar belajar agar pengajuan beasiswa mu ke New York tidak berbuah sia-sia, jangan lupa untuk minum madu hangat mu sebelum melakukan ujian. Pakai pakaian hangat mu dengan benar karena untuk ukuran lelaki kau tergolong lemah atau mungkin sebenarnya kau itu wanita ya?" Aku sudah sangat serius untuk mendengarkan seluruh wejangannya tapi kenapa bagian akhirnya selalu menyebalkan?

"Yak!" Aku melempar bantal sofa ke arahnya, kami tertawa lepas.

Cukup lama kami berbincang-bincang hingga ku dengar suara mobil yang sangat ku kenal terparkir di depan pintu utama rumah kami, para maid sudah berjejer di sayap kanan dan kiri pintu utama rumah kami untuk menyambut pujaanku. Aku berdiri diikuti pula oleh Seunghy

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hani1709
#1
Chapter 9: Author wonkyu pd menghilang ya... Byk ff yg bagus tp ga ada kelanjutannya hiks2
wonkiyuyaaayah #2
Chapter 9: Ini kok g dilanjut lgi zaaaa,,,
Pleeeaassee,,,,,lanjut doooonngg,,,,,,,
RyaMhhs #3
Chapter 9: Mana lanjutanya nihh,,, aduhh itu siwon gak mau jujur sama perasaanya sendiri, pake bawa" mbak yoona lagii
WonkyuLovers #4
ini ga akan dilanjut lagi gitu ya?? sayang banget padahal aku suka sama storynya ..
MissT82 #5
Chapter 9: Seunghyun cuba meracuni pemikiran kyu..anyway biarlah kyu pergi..dengan perginya kyu, diharap membahagiakan siwon..
Cynthiagrace #6
Chapter 9: Akan hepi endingkah? Kok nampaknya semakin sulit...semangat thor
Maynidit
#7
Chapter 9: Haahh....kyuhyun benar2 akan pergi, siwon pasti akan menyesalinya
rhina_ELF #8
Chapter 9: Hadehhhhh itu siwon bner2 dah..
Ntr kalo kyu pergi bru tau rasa deh
Atw kalo g kyu dpetin orng yg super baik mgkin baru buat siwon sadar kali yah ckckckckck
Dtgu kelanjutanya author nim
WonkyuLovers #9
Chapter 9: tinggalin aja siwonnya biar rasain tuh gimana rasanya ditolak..
kyu sama seunghyun aja cocok hahaha
Rismaaa #10
Chapter 9: Ini lumayan panjang.. yeayy..
bagus dah kyu cepetan pergi biar siwon ngerasain sendiri akibatnya..