Chapter 1
I Love You My Brother (Kyuhyun Side)Seperti para wanita yang memuja idola nya
Maka begitulah diriku tergila-gila
Kata orang cinta seperti ini tidak patut dipuja
Namun mengapa hatiku selalu mendamba?
Pria yang berdiri kira-kira 2,5 meter dari tempatku berdiri adalah priaku. Pria yang menjadikanku prioritasnya, pria yang akan menggunakan segala cara untuk membuatku tertawa, pria yang akan memelukku dan membuatku merasa aman disaat yang bersamaan.
Bak gadis yang baru merasa cinta
Kau adalah sosok yang selalu terbang di angan-angan mimpi malamku
Maka debaran jantungku tidak menentu
Seiring sosok itu berjalan mendekat ke arahku
Pria di sana itu, yang tengah mematut dirinya di depan cermin. Dia adalah pria yang selama ini hatiku jeritkan, dia lah hyungku.
Mataku tanpa sengaja menatap siluet diriku sendiri di cermin, kepala ku tertunduk kala aku -lagi-lagi- menyadari beberapa kemiripan yang diriku dan hyungku punya.
Pria itu kini berdiri hanya berjarak 10 cm denganku, posisi yang -menurutku- sangat intim ini berhasil membuat detak jantungku berantakan. Pheromone nya bagai heroin, candu yang memabukkan ingin rasanya aku menenggelamkan kepalaku di tengkuknya. Tangan besar nan hangat miliknya memegang kedua tanganku dan membawanya ke arah kerah kemejanya, seperti istri yang mengikatkan simpul dasi sebelum sang suami berangkat bekerja.
Dari jarak sedekat ini aku bisa mencium aroma mint yang menguar dari setiap hembusan nafasnya, kedua tangan besarnya menangkup kedua pipiku. Bibir joker yang selalu mengeluarkan kata-kata manis untukku saat ini tengah menari diatas bibir cherry ku, kala aku telah selesai membuat simpul dasi di kerah bajunya.
"Hyung berangkat ke kantor dulu sayang..." ucap nya setelah mencumbu bibirku dan mengecup kedua mata ku yang terpejam.
Pria dewasa yang hanya terpaut 4 tahun dariku kini berjalan pergi menuju pintu kamar kami, aku akan selalu mengekor di belakangnya. Bahu kokoh priaku adalah tempat segala beban ia pikul seorang diri, mulut tipisnya tak pernah sekalipun mengeluarkan kalimat keluhan padaku. Apakah ia baik-baik saja?
"Apa yang kau lamunkan?" Ia membalikkan badannya menghadapku, alis nya terlihat menukik tajam persis seperti tokoh animasi game yang sering ku mainkan "angry birds".
"Aku memikirkanmu, hyung." Jawab ku sembari tersenyum menatapnya, tanganku terangkat membenahi helaian rambutnya yang terkena hembusan angin. Pria yang tingginya 10 senti lebih tinggi dariku ini terlihat sangat mempesona setiap harinya.
"Aku? Katakan apa yang ada di dalam kepalamu?" Tuntutnya.
"Kau sangat mempesona hari ini, hyung..." ucap ku seiring tangan ku turun menelusuri garis wajah tegas pria ku ini.
"Hingga aku semakin jatuh cinta padamu di setiap harinya." Lanjutku berbisik, wajahnya melengos menatap ke arah lain hingga tangan ku hanya menggapai bayangan kosong.
Tubuh yang setiap malam merengkuh ku ke dalam
Comments