JinBer - Amazing Grace

Amber Love Song
Please Subscribe to read the full chapter

Amazing Grace

Cast​​​:​Amber Josephine Kim, Lee Jinki, Kim Jonghyun, Park Luna.

Genre​​:​Romance, Religion, friendship.

Sountrack​​:​Amazing Grace (rekomendasi, dengerin yang versi Yoona, atau Monstar deh)

Notes​​:​ini ff special edition Jinki Birthday. Because he's my bias, jadi gue sengaja ngebikin ini ff. Sorry, buat yang non-kristiani kalo nggak mau baca yang bertema kristiani gk usah baca yaaa?? yahh, walaupun jujur gua sendiri pun bukan, tapi gua hidup di keluarga besar yang terdiri dari banyak kepercayaan, so gua sendiri pun ngerti tentang Katolik soalnya nenek gua katolik. Lingkungan pertemanan gua juga sama, gua punya sahabat2 yang semuanya katolik. And amazing grace ini salah satu lagu kesukaan gua selain Panis angelicus and Silent Night. And ntar kalo ada nemu ayat2 bibble, harap dimaklumin soalnya gua pun sering baca bibble *Apalagi kalo bantuin temen2 gua mau ulangan agama mereka, biasa gua yang megang buku catatan mereka sama bibble mereka juga. Wkwkwwk* udah ahh, daripada kebanyakan cincong mending langsung aja bacaaa. Byeeee…

 

--

 

-Prang-

-plak-

Suara keributan itu terdengar dari luar pintu kamarku. Ah, lagi-lagi mereka memulai kegiatan membosankan mereka. Bertengkar. Selalu begitu. Tiada bosannya mereka bertengkar setiap hari. Semua ini terjadi sejak lima belas tahun yang lalu. Ketika keluargaku yang pertamanya sangat harmonis ternoda oleh kehadiran orang ketiga antara kedua orang tua-ku. Ayahku jatuh cinta dengan wanita lain, wanita yang dulu menjadi Office Girl di perusahaannya. Namun sayang wanita yang dicintai ayah tersebut harus meregang nyawa di tangan orang suruhan kakek nenekku.sungguh nasib yang malang bukan? Namun apa perduliku? Toh itu kesalahannya sendiri juga karena telah menghancurkan keluargaku.

Kulangkahkan kakiku keluar dari kamar, ketika aku menuruni tangga kudapati ibu yang tengah menangis sembari mengumpulkan serpihan foto yang robek diantara serpihan kaca, pipinya terlihat memerah dan matanya bengkak. Lagi-lagi ayah menghancurkan barang dan melakukan kekerasan. Aku pun menghampiri ibu dan menariknya bangkit. Aku benci ibu. Aku benci ibu yang hanya bisa menangis dan menangis. Mengapa ia begitu lemah? Mengapa wanita hanya bisa menangis?

“Bangun, tangisanmu tak akan membuatnya perduli. Kau membuang airmatamu.” ucapku acuh. Jujur aku benci ibu yang seperti ini. Aku ingin ibuku yang dulu, yang penuh semangat dan selalu ceria. Bukan ibu yang selalu menangis dan pasrah jika dipukuli ayah.

“Bibi Kang! Bersihkan sampah ini! Bibi Yoon, bawa wanita ini ke kamarnya! Aku mau berangkat kerja dulu! Tak perlu menyiapkan makan malam untukku karena aku akan pergi dengan teman-temanku!” teriakku pada dua bibi yang sudah bekerja di rumahku sejak aku belum lahir. Dua wanita yang begitu tahu tabiatku dulu dan sekarang.

End Jinki POV

-

Amber POV

Aku dan sahabatku Luna memulai pagi kami sebelum matahari terbit, sebagai lulusan murid sekolah biarawati kami memang terbiasa bangun pagi. Sejak kecil aku memang telah tinggal di lingkungan gereja, lebih tepatnya sejak aku berusia sepuluh tahun aku masuk di lingkungan panti asuhan gereja. Sedangkan Luna sendiri adalah anak salah satu petinggi gereja yang sering bermain denganku sejak kecil. Kami juga sama-sama bergabung dengan kelompok paduan suara gereja bersama kembaran Luna, Jinyoung.

“Eonnie! Palliwa, kita harus segera pergi mengajar” panggil Luna menyadarkanku dari lamunanku. Semenjak lulus kuliah, kami memang mengajar di salah satu sekolah agama di Seoul. Murid kami memang tidak terlalu banyak karena pada zaman sekarang sedikit sekali orang tua yang memasukkan anak mereka ke sekolah agama, lebih banyak dari mereka yang memasukkan anak mereka ke sekolah Internasional yang mana pelajaran agama ditiadakan. Padahal, pendidikkan agama harus ditanamkan sejak kecil karena itu yang menjadi modalnya menjalani hidup.

“Sebentar Luna-ya,”

-

-bruk- saat tengah perjalanan sekolah menuju panti asuhan, tiba-tiba saja motor yang dikendarai olehku diserempet oleh sebuah mobil mewah. Kami terjatuh dari motor. Dengan menahan rasa sakit di tanganku aku menghampiri Luna yang juga terjatuh tak jauh dariku. Celaka, penutup kepalanya terlepas bersamaan dengan helm-nya.

“Maafkan aku, kalian tak apa?” seorang pemuda keluar dari arah kursi pengemudi dan menghampiri kami. Ketika kulihat ia berjalan menuju Luna aku segera menghampirinya dan menghalanginya melihat Luna. 

“Maaf Tuan, bisakah kau alihkan pandanganmu dulu, penutup kepala adikku lepas. Kau tak boleh melihatnya tanpa menggunakan penutup kepala.” pintaku sopan.

“Memangnya mengapa?” tanyanya bingung. Sepertinya pria ini tidak terlalu paham bibble.

“dalam alkitab dikatakan, Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya. (1 Korintus 11 : 6)” jelasku. Ia mengangguk mengerti.

“Eonnie.” panggilan Luna membuatku menoleh ke arahnya. Ia telah memakai kembali penutup kepalanya. Aku pun membantunya berdiri.

“Sekali lagi maafkan aku. Aku tadi sedang berbicara dengan hyung-ku dan jadi tidak awas pada jalanan. Apakah kalian terluka?” tanyanya cemas.

“tidak apa tuan, kami tidak terluka.” jawab Luna.

“maaf membuat Motor kalian rusak, aku akan menelpon salah satu anak buahku untuk membawanya ke bengkel. Kalian mau kemana? Biar aku antar.” pria ini begitu baik, ia bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan. Kami pun tak punya pilihan lain selain menerima kebaikannya.

-

“Oh ya, kita belum berkenalan. Namaku Kim Jonghyun.” Kim Jonghyun, nama yang tidak asing ditelingaku. Sepertinya aku pernah mendengarnya dulu. Tapi aku lupa kapan?

“Namaku Park Luna,”

“aku Amber Liu.” entah mengapa ketika aku memperkenalkan diri, ia terlihat terkejut. Mungkin karena nama belakangku tidak seperti nama korea biasanya.

“Liu?” 

“ya, nama belakangku Liu, ada apa?”

“tidak, tidak apa.”

End Amber POV

-

Jinki POV

Aku menghampiri sahabat-sahabatku yang tengah bersantai dengan beberapa wanita di bar milik Taemin. Minho tampak tengah asyik bermesraan dengan tiga orang gadis. Key tengah sibuk di meja DJ, sementara Taemin sedang menikmati wine-nya. Tunggu, ada yang kurang. Kemana Jonghyun? Dia tidak ikut? LAGI?

“Hei, mana si brengsek dua?” tanyaku pada Taemin. Ya Jonghyun adalah brengsek dua, brengsek satu tentu saja aku. Kenapa aku satu dan Jonghyun dua? Karena meskipun kami sama-sama membenci ayah kami, tetapi Jonghyun begitu menyayangi dan menghormati juga menyayangi ibu kandungnya dan adiknya meskipun keduanya hilang entah kemana, meski begitu bukan berarti ia tak menghormati bibi Kim yang menjadi istri sah ayahnya, ia juga menyayangi bibi Kim. berbeda denganku yang membenci ibu. Karena itu aku lebih brengsek darinya.

“Entahlah, dia bilang sedang ada urusan sehingga tidak bisa berkumpul dengan kita.” jawab Taemin. Dua bulan belakangan ini ia tidak pernah mau ikut jika kami aja ke Bar.

“oh ya, bicara tentang Jonghyun, aku tadi siang aku mendengar dari Kyuhyun hyung, ia melihatnya naik mobil bersama dua biarawati. Sekitar dua bulan yang lalu.” sahut Minho.

“Kau yakin itu biarawati sungguhan? Bukan kostum? Kau tahukan selera Jonghyun dalam itu ‘amazing’ bisa saja kan itu hanya kostum yang digunakan gadis gadis itu atas permintaan Jonghyun?” celetuk Taemin. Apa yang dikatakannya ada benarnya. Mungkin saja seperti itu. Karena Jonghyun dengan Agama?? itu adalah keajaiban dunia.

-

“Yo Jonghyun!” aku melambaikan tanganku ketika melihat Jonghyun memasuki restoran tempat kami akan makan malam seperti biasanya.

“Maaf terlambat, aku harus ke suatu tempat dulu tadi.” ucapnya. Tumben sekali ia begitu rapi. Lebih rapi dari biasanya.

“Kemana? Kau beberapa bulan ini selalu terlambat.” tanya Key.

“mmm, gereja.” jawabnya.

“MWO?”

-

Kami tak habis-habisnya memberondong Jonghyun dengan berjuta pertanyaan. Bagaimana mungkin seorang pria brengsek sepertinya. Yang selalu berpikir dan Alkohol adalah surga bisa jatuh cinta dengan seorang gadis. Dan gadis itu adalah seorang biarawati. B.I.A.R.A.W.A.T.I. Kekasih Tuhan, yang mengabdi untuk Tuhan, yang rela melajang seumur hidup! Apakah Jonghyun gila?

“kalian tidak bertemu dengannya sih. Kalian tidak tahu betapa baik hatinya ia. Melihatnya begitu menyayangi anak-anak panti asuhan sungguh membuatku jatuh hati padanya. Ketika mendengarkannya melantunkan Panis Angelicus dengan suara indahnya, hatiku terasa seperti padang gersang yang kembali disirami. Bahkan rasa benciku pada Ayahku langsung sirna, terganti dengan rasa rindu akan kasih sayangnya” mendengar perkataan Jonghyun aku pun menggeleng takjub.

“Hyung, dia biarawati. B.I.A.R.A.W.A.T.I, mereka tidak boleh menikah!” MInho mengingatkan Jonghyun.

“Aku sudah berbicara pada pihak gereja. Mereka bilang, Luna bisa menikah jika ia memutuskan melepaskan statusnya sebagai biarawati. Aku telah bicara pada keluarga Luna, dan sebenarnya aku telah melamarnya digereja tepat sebelum kemari. Luna menerimaku. Kami akan menikah kurang dari tiga bulan lagi.” Lagi-lagi Jonghyun membuat kami semakin terkejut. Menikah?

“aku jadi penasaran seperti apa gadis yang telah membuatmu jatuh hati.” ucapku.

“Hahaha, mungkinkah setelah ini Brengsek satu akan mengalami hal yang sama?” celetuk Key kuhadiahi jitakan mautku di kepalanya. Menikah? Itu tidak ada di kamus hidupku.

End Jinki POV

-

Amber POV

Aku tak bisa menghentikan senyumku yang terus berkembang ketika melihat sahabat kecilku, adikku kecilku keluar dari ruang ganti mengenakan pakaian pengantinnya. Ia begitu cantik. Tidak ada yang menyaingi kecantikkannya. Sungguh tak pernah terbayang di benakku, ia akan menemukan belaha

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
SkyClouds
#1
Chapter 38: Ok,fix aku menunggu lanjutan nih story...krn udh paham jd penasaran banget...
SkyClouds
#2
Chapter 38: Aloha ocha,lama tak menganggu para author kesayangan ku krn udh lama ga buka aff jg...ga da yg nanya,serius yah anime tuh susah banget aku pahami.Ok tuh masalah aku juga kan,siapa suruh ga paham...tp stlh aku baca utk kedua kali aku mulai memahami istilah anime2 tuh...suka banget deh dgn kisah amber xiumin...mksi ocha...bt siders kasih saja potasium biar koit ???
krisber22 #3
Chapter 38: Gua suka malah tema fantasy ya kalo gua bilang mah..
Keren gitu dr alur cerita latar waktu.a syuka sekali..
Dan mkshh karna lu udah update ini ff
Pantesan tgn gua gatel bgt pengen buka aff aj ternyata ada yang update heheh
juma940204 #4
Chapter 38: akhirnyaaaa. ada updatean terbaruuuuuuu ??
mari kitaaa bacaaaa :) terima kasih authornya akhirnya mau update lagi :D
Cumie26 #5
Chapter 38: Wah, author nya kambek.
Lupa2 ingat sama ceritanya, jd baca ulang lg deh.
Ditunggu cerita lainnya authornim
dewipur
#6
Chapter 36: gw udah kangen ma ff lu cha ..

kapan kambek.. ?
ochaaa
#7
weww, gue nemu seseorang baru Subscribe ini cerita, gak meninggalkan komen apapun. pas gue cek ke akunnya dia ngesubscribe hampir semua cerita gue dan ternyata dia jenis orang yang paling gue benci 'SIDER'. gue udah nekankan berkali2 kalo niat jadi SIDER mending GAK USAH BACA aja ya MBAK! gedek gue.
Damnshellama
#8
Chapter 35: You are so great! Make me read this whit a twist feel.. even it is just a one shot but you can give the feels the anger, heartbroken and happiness. Thank you for sharing this i really like it :)
Fighting authornim xoxo
krisber22 #9
Chapter 34: Kyaaa akhirnya hanber ada juga....

Maksohh thorr akhirnya penantian panjang gw gx sia"..
Diyunggu next chap.a n luhan jangan nyerah dulu
Sebelum janur kuning melengkung mah kejar terus ok
krisber22 #10
Chapter 33: Dan ini masih ad lanjutan.a kan thor..
Sbner.a masih binggung sihh
Cuman gw berusaha buat mahamin alur ceritanya
Karna yahh gx terlalu paham anime n istilah" di dalam.a
Walaupun gw sendiri pencinta naruto hehe
Tp keseluruhan menarik
N penasaran sama sapa yg berniat lenyapin amber..
Jan jangan kim young min lg wkwkw