Tittle​​:​Evanesce

Cast​​​:​Amber, SMBoys (Super Junior, EXO, TVXQ, SHINee)

Main pair​​:​KeyBer

Genre​​:​Friendship, Romance, Sad

Soundtrack​:​Super Junior - Evanesce

Notes​​:​ini ff special winter. Genrenya sad. hatiku Sesuai ama musim :D. rekomen dengerin lagunya suju yang Evanesce deh sambil baca. Soalnya itu lagu yang jadi inspirasi utamaku. Selain kenanganku ama salah satu sahabat kecilku yang karena disayang tuhan, dia sekarang udah sama Tuhan. Sahabat yang ninggalin aku pas umur sepuluh tahun. Pas dihari natal. Ini bukan sok2 di dramain yaa?? tapi temen kecilku itu emang beneran ninggal pas natal, dulu dia duduk di bangku depanku namanya Yius Sitorus. Yius, biarpun udah lama banget kamu pergi. Tapi aku masih inget banget ama kamu. Dulu sering berantem sama olok-olokan. I miss you Yus.

Buat yang nanya kenapa sih kok gue balakangan bikinnya sering sad ending, gue udh jawab yaa?? gue bikin ff sesuai musim :D. gk tau kenapa kalo autumm sama winter itu bawaannya bikin yg sedih2 mulu.

Udah deh, mending kalian langsung baca aja. Cekidot :*

---

26 December

Langit kelabu disertai rinai hujan yang membasahi LA mengiringi kepergiannya. Isak tangis tak henti dari orang-orang terdekatnya. Di bawah batu nisan itu kini ia telah mendapatkan kedamaiannya. Paras cantik dengan senyum manis itu kini hanya dapat mereka kenang melalui foto dan video. Tawa renyah yang selalu mengisi hari mereka kini telah menghilang. Masih segar diingatan mereka, hari-hari yang telah mereka lalui bersama dalam ikatan persahabatan layaknya persaudaraan. Gadis manis yang selama ini mereka anggap seperti adik sendiri kini pergi meninggalkan mereka, tepat dimalam natal.

“Jaljjayo llama.” ucap kelima pemuda itu.

Victoria Song sebagai seorang leader juga kakak tertua dengan berlinang arimata dan tangan bergetar meletakkan boneka Llama kecil itu di makamnya. Makam gadis dengan nama secantik parasnya, Amber Joshepine Liu.

-

(Super Junior)

Pemuda bermarga Lee itu berjalan menyusuri koridor SM disaat jam telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Ia memang terbiasa pulang larut jika sedang tidak ada jadwal seperti saat ini karena ia akan menghabiskan waktunya dengan latihan. Saat ia melewati salah satu ruang latihan, tiba-tiba saja telinganya menangkap lantunan lagu yang tak asing lagi di telinganya. Ia segera membuka pintu ruang latihan tersebut dan dengan matanya ia melihat gadis yang ia sayangi itu sedang menari.

“Llama, kau kah itu?” tanyanya.

“ah, Donghae oppa annyeong. Oppa belum pulang?” gadis itu menyapanya dengan senyumannya.

“Ini baru mau pulang, kau sendiri? Tumben jam segini masih ada di SM. Biasanya kau jika tidak ada jadwal akan kelayapan bersama teman-temanmu?” 

“Hahaha, kan aku baru debut solo, ya aku harus latihan lah.” jawaban gadis itu membuatnya mengernyitkan dahi, solo debut? Bukankah gadis itu telah solo debut sejak setahun yang lalu?

“Donghae-ya! Kau sedang apa?” suara dari Heechul menyadarkannya. Matanya mengerjap beberapa kali dan ia mendapati ruang latihan itu kosong. Gadis itu tak ada disana. Dan kini ia pun tersadar itu hanya kenangannya setahun yang lalu, setahun sebelum kepergian gadis itu. Airmatanya pun mengalir karena ia merindukan gadis itu, llama kecilnya. Yang selalu memanggilnya oppa sambil tersenyum manis.

“Donghae-ya waeyo? Kau menangis?” Heechul terkejut melihat airmata yang mengalir dari mata adiknya tersebut.

“aku merindukannya hyung, dulu ia biasa menggunakan ruangan ini untuk latihan hingga malam hari.” isak Donghae. Heechul menepuk bahu adiknya tersebut.

“bukan cuma dirimu, kita semua merindukannya.” lirih Heechul.

--

(EXO)

Pemuda itu tengah men-dribble bola basketnya ketika gadis itu muncul dengan mengenakan kaos putih dan celana kedodoran yang menjadi ciri khas gadis itu. Wajahnya cantik namun style berpakaian memang tidak seperti perempuan pada umum-nya. Namun justru itu yang menjadi daya tariknya, pesona terbesarnya. Justru hal itu yang membuatnya nyaman berteman dengannya. Karena gadis itu begitu pure. Begitu natural.

“Yo Luhan-gege! Maaf membuatmu menunggu.” dengan wajah cengengesan gadis itu mengucapkan maaf, sungguh tidak ada rasa penyesalan tersirat dari wajahnya. Dan Luhan pun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihatnya.

“Kau ini, kau yang mengajak bermain jam empat tapi kau sendiri datang jam setengah lima.” gerutu Luhan.

“Maaf gege, tadi saat melewati tempat biasa kita membeli Boba aku jadi ingin beli Boba, tapi ternyata antri. Jadi aku menunggu antriannya. Ini aku beli untuk gege juga.” mendengar penjelasan yang disertai wajah polos gadis itu membuat Luhan tidak bisa kesal lagi. Well, sebenarnya ia tidak pernah bisa kesal pada gadis tomboy di depannya ini. Dari dulu sampai sekarang dan mungkin kedepannya pun ia tidak akan bisa kesal padanya.

“Luhan? Cepat dribble bolanya!” Luhan tersentak ketika suara baritone itu terdengar. Ia mengerjapkan matanya dan kini sosok gadis itu telah terganti oleh sosok bertubuh tinggi yang dulu menjadi leader groupnya.

“ternyata hanya kenangan.” lirih Luhan. Matanya berkaca-kaca dan setitik airmata menetes dari matanya. Ia sadar jika tadi hanyalah kenangannya sebelum ia memutuskan keluar dari EXO. Saat-saat terakhir ia bermain basket dengan gadis itu. Dengan satu-satunya gadis di SM yang memanggilnya dengan sebutan ‘Luhan-gege’.

--

(TVXQ)

“Changmin appa!” Changmin mengalihkan perhatiannya ke sumber suara dan beberapa meter di belakangnya gadis berperawakan tomboy itu melambai padanya. Ia pun berhenti dan menunggu gadis itu mensejajarkan langkah dengannya.

“waeyo pendek?” tanya Changmin. ‘pendek’ adalah panggilan sayangnya khusus untuk gadis di sampingnya dan ‘appa’ adalah panggilan khusus gadis itu untuknya. Gadis yang notabene adalah member dari kekasihnya. 

“tidak apa.” jawab Amber.

“kau sudah makan? Mau makan siang bersama? Aku sedang ingin makan makanan Mexico.” ajak Changmin.

“hanya jika appa mentraktirku.” celetuk gadis itu di balas anggukkan CHangmin.

Changmin memang terkenal salah satu member SM yang dikatakan pelit. Namun predikat itu tidak berlaku jika ia bersama member f(x) terutama jika bersama dua gadis China f(x). alasan ia tidak keberatan mentraktir member f(x) karena mereka tetap menjadi diri mereka ketika makan. Bukan tipe gadis-gadis yang memikirkan diet sehingga tidak menghabiskan makanan. Member f(x) justru selalu makan dengan nafsu tinggi terutama gadis disampingnya dan itu terlihat manis baginya. Maka dari itu ia tak keberatan mentraktir mereka makan. Apalagi sekarang ia berstatus kekasih dari eomma-nya member f(x). dengan kata lain appa-nya member f(x).

“oppa mau apa?” tanya Amber ketika mereka telah sampai di restoran mexico milik teman Amber.

“samakan saja denganmu.” jawab Changmin ia juga menyerahkan beberapa lembar uang untuk membayar. AMber mengangguk dan segera memesankan. Tak perlu menunggu lama Amber telah kembali dengan beberapa Tacos, Burrito, dan Burger juga cola. 

“ini kembaliannya oppa.” Amber menyodorkan uang kembalian yang cukup banyak karena memang tadi Changmin memberi uang lebih. Changmin menggeleng.

Please Subscribe to read the full chapter