Chapter 3
Under A TreeUnder A Tree
3
“ Hyung,, bisa kau jemput aku ? Kang ahjussi tidak bisa menjemput karena mobil tiba-tiba mogok !”
“ Oh,, benarkah baiklah tunggu saja yaa.. aku akan segera kesana ! Di gallery kan ?”
“ Uhmm.. aku tunggu..”
Tuutt…tuutt…!!
Dan panggilan itu terputus..
Kyuhyun hanya tersenyum sambil menatap kendaraan yang sibuk berlalu lalang dari kaca dihadapannya di sore itu. Namun tiba-tiba cuaca berubah. Awan mendung terlihat muncul membuat Kyuhyun gelisah karena Kibum tak kunjung datang. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada pesan masuk dari ibunya.
“ Sayang.. kau dimana apa kau baik-baik saja ?Bagaimana keadaanmu ? Jangan keluar rumah dulu ya Eomma akan pulang malam ini !”
Kyuhyun tersenyum miris. Dia berbohong pada ibunya. Dan apa ibunya tadi bilang ? akan pulang malam ini ? kalau begitu dia harus cepat sebelum ibunya datang. Kyuhyun pun semakin gelisah menanti sang kekasih yang tak kunjung datang. Kyuhyun mencoba kembali menghubungi kekasih yang sekarang sudah jadi tunangannya itu namun Kibum tak mengangkatnya.
Waktu menunjukkan pukul setengah 7 malam namun Kibum belum datang. Dan Kyuhyun sudah tidak bisa menunggu lagi. Dia harus segera pulang. Kyuhyun pun bangkit meraih payung yang tersedia di pojok ruangan itu. Suasana diluar memang sedang hujan lebat. Kyuhyun merapatkan mantelnya saat keluar dari gallerynya itu. Dapat dirasakannya suhu tubuhnya yang mulai kembali naik. Oh mungkin tidak seharusnya dia berbohong pada ibunya.
Kyuhyun pun akhirnya keluar menerobos hujan mencoba mencari dan menunggu taksi yang lewat. Hingga tak lama dia menemukannya. Kemudian taksi itupun melesat membawanya meninggalakan Apple’s gallery. Sebuah toko miliknya Yang akan menjual peralatan lukis dan memamerkan lukisan-lukisan hasil karyanya yang rencananya akan dibuka dan diresmikan 2 bulan lagi. Namun Itu hanyalah sebuah rencana…
***
Kibum tersenyum senang. Jarang sekali Kyuhyun minta jemput begini. Kibum pun memasang kembali jas kerjanya bersiap untuk pulang ketika Seohyun manghampirinya.
“ Kibum Sajangnim menunggu kita diruang rapat !”
“ Apa ? bukankah tadisajangnima sudah pulang..?”
“ Ya tapi sajangnim kembali lagi dan ada masalah baru kita harus segera berkumpul ! Ini sangat penting perusahaan sedang terancam !”
“ Tap..tapi..? “
“ Tidak ada tapi-tapian,, Sajangnim bilang rapatnya tidak akan lama..!” Seohyun kemudian menyeret paksa Kibum.
Kibum hanya bisa pasrah karena memang saat itu situasi kantor memang sedang diterpa masalah besar. Kibum pun terpaksa mengikuti rapat itu. Meninggalkan ponselnya yang sedari tadi berbunyi… terabaikan..
Kibum berlari saat keluar dari ruang rapat itu. Dia menuju meja kerjanya mencari ponselnya yang tadi tertinggal. Sial rapat itu ternyata malah berlangsung 2 jam lebih dan Kibum lupa membawa ponselnya. Sehingga saat didalam ia sangat tidak fokus. Kyuhyun dia pasti sedang menunggunya. Kibum benar-benar kesal sekarang… Kibum pun secepat mungkin berlari sambil berusaha menghubungi Kyuhyun.
Dan benar saja ketika dia menyalakan ponselnya Kyuhyun sudah menghubunginya 6 kali. Saat sudah berhasil memasuki mobilnya Kibum pun langsung mencoba menghubungi sang kekasih sambil menyalakan mobil, namun tiba-tiba hal itu didahului oleh sebuah panggilan dari Kyuhyun dan Kibum tanpa pikir panjang langsung mengangkatnya.
“ Ya sayang,, maafkan aku tadi ada rapat mendadak. Aku sangat menyesal,, kau dimana sekarang ? Ap..”
“ Tunggu tuan,, kami dari pihak rumah sakit Seoul International Hospital ingin mengabarkan bahwa pemilik ponsel ini telah mengalami kecelakaan anda bisa datang kemari untuk mengetahui kondisinya karena…”
Kibum tak dapat mendengarnya lagi karena kini dia tengah memacu mobilnya kencang bahkan ponselnya itu sudah terlepas dari genggamannya….meninggalakan perakapan yang kini hanya satu arah..
“ Tuan… tuan.. anda masih disana..Kondisi pasien sedang kritis…tuan..tuann……?”
Kibum akan bersumpah dia tak akan memaafkan dirinya jika hal buruk sampai terjadi…
Namun tuhan sudah berkendak..
Dan takdir telah dipersiapkan..
Dan saat itu hujan lebat masih mengguyur kota Seoul membuat Kibum merasa dingin..begitu dingin.. apalagi ketika mendapati keadaan sang pujaan hati..tunangannya sendiri..
Kyuhyun…
***
kibum menunduk saat dia terpaksa harus kembali mengungkit kejadian 2 tahun lalu itu. Kedua tangannya tampak saling meremas kalut. Kibum hanya bisa terisak tertahan saat air mata sudah tak bisa ditahannya lagi. Mungkin kini memang sudah saatnya dia harus berbagi. Membagi beban yang selama ini ditanggungnya sendiri dan hanya keluarganya saja yang tahu.
Siwon hanya terpaku mendengarnya. Mereka kini sedang duduk dikursi tunggu diluar kamar. Perlahan dia menoleh kesamping kirinya. Menatap Kibum, teman yang dikenalnya sering bertingkah menyebalkan itu kini menangis pilu. Dan Siwon kini percaya apa yang dikatakan Seohyun. Kibum sangat tertekan dan begitu stress hingga sampai merubah sifatnya drastis.
Perlahan tangan Siwon merangkul bahu yang terlihat bergetar itu. Mencoba ikut merasakan dan seolah ingin meringankan meskipun itu tak mungkin. Masalah Kibum memang besar. Siwon sendiri mungkin tak akan sanggup melewatinya dengan memasang topeng wajah ceria bagai aktor seperti Kibum.
“ Hks,, ini semua salahku Siwon..”
“ Aku yang tak bisa menjaganya.. padahal itu adalah tugasku..”
“ Aku bahkan sudah berjanji pada ibu dan ayahnya bahwa aku akan menjaganya dengan sepenuh jiwa. Tapi kini kami bahkan belum menikah tapi sudah seperti ini.. Ini semua salahku Siwon..”
“ Aku hanya ingin dia membuka matanya dan memberikanku kesempatan lagi..”
“ Tapi ini sudah terlalu lama Siwon… Aku terkadang putus asa..”
“ Tidak apa-apa Kibum. Menangislah.. dan hentikan semuanya lalu kembalilah seperti dulu.. “. Ucapnya pelan sambil matanya menatap pintu kamar itu. Pintu dimana didalamnya ada sosok. Sosok yang diyakini Siwon sangat dirindukannya.
“ Aku sangat mencintainya Siwon…”
***
Siwon termenung di dalam kamarnya. Dapat dirasakannya tubuhnya yang lelah dan kepalanya yang mulai berat tapi dia masih tak dapat memejamkan matanya barang sedetikpun meskipun kini waktu sudah menunjukkan pukul 2 pagi. Pakaian kantor masih melekat ditubuhnya. Karena memang sejak pulang tadi dia hanya duduk termenung dikamarnya. Tanpa bisa melakukan apa-apa selain melamun.
Siwon mengusap wajahnya kasar. Dia harus memastikannya. Dia harus mencari tahu. Tapi tak mungin dia terus-terusan bertanya pada Kibum. Kemungkinan temannya itu akan curiga.
Tapi satu hal di dalam hatinya ada sebuah keyakinan yang begitu diyakininya. Siwon menganggap hati tak pernah berbohong itu yang selalu diajarkan ibunya. Selalu percaya dan dengar kata hatimu. Dan hati Siwon percaya pemuda itu adalah Kyuhyunnya. Dia dapat merasakannya. Perasaan dan hatinya tak akan pernah berubah kepada Kyuhyun. Sampai kapanpun. Sejenak matanya menatap sebuah gambar usang yang sudah berusia 20 tahun itu yang ditempelnya disamping tempat tidurnya. Bahkan warna kertas itu sudah kekuningan. Tapi tidak dengan hatinya.
“ Apapun situasinya aku hanya ingin bertemu denganmu Kyuhyun.. Kalaupun hanya sedikit kesempatan itu. Paling tidak ada kata maaf yang bisa kuucapkan atas 20 tahun kebelakang..” Ucap Siwon, matanya tampak berkaca ketika mengingat wajah pemuda yang terbaring tak berdaya dirumah sakit tadi.
“ Namun satu hal yang pasti,, aku sangat merindukannya,, tuhan aku sangat merindukan sahabat kecilku..” lirihnya kemudian.
***
Semuanya tampak saling pandang diruang
Comments