Stu
Suka (Joah)
Handphone-nya berbunyi saat ia baru saja beberapa langkah masuk kedalam gedung. Hayi membaca pesan itu sambil menyipitkan mata. Ia bergegas ke Studio 2 seperti arahan dari si Bos-nya.
Hari ini, ia pergi ke Highground HQ untuk belajar bahasa Jepang bersama sensei nya. Komunikasi adalah hal yang sangat penting. Walaupun belum begitu lancar, Hayi sudah bisa melakukan beberapa percakapan sehari-hari layaknya orang Jepang.
Lagu baru, music video, koreografi terbaru semua sudah selesai. Dan tujuh hari lagi ia akan terbang ke Jepang. Hayi di pastikan akan tampil di salah satu music show di TV nasional negara tersebut sehari setelah lagu baru berbahasa Jepang nya rilis.
Dia sangat gugup tapi sekaligus senang. Melakukan hal baru, sebuah tantangan baru untuknya adalah hal yang menyenangkan. Jika semua kerja keras nya akan terbayar dengan sebuah kesuksesan, ia akan sangat berterimakasih kepada semua orang yang telah membantu nya sampai bisa di titik tersebut.
Tanpa pikir panjang, tanpa menanyakan dulu siapa tamu yang datang dan langsung masuk kedalam ruangan, Hayi merasa menyesal.
Tiga orang didalam studio itu tersenyum ke arahnya. Tablo Oppa, Chanwoo dan..
Hanbin.
Hayi mengalihkan pandangannya ke Tablo. Ekspetasinya bukan seperti ini. Sang wanita terdiam berdiri disana.
Tablo tersenyum dan malah melihat ke arah Hanbin. “Kau ingin bicara dengannya kan?” tanya nya ke pada Hanbin.
Hanbin tersenyum dan melihat ke arah Hayi.
“Aku.. ingin menanyakan sesuatu padamu Hayi.” Kata Hanbin. Sang wanita melihat Hanbin dengan bingung. Hayi menarik nafasnya dalam.
“Ayo kita bicara diluar ruangan, kita akan menganggung Tablo hyung jika--”
“Kita bicara disini saja.” Potong Hayi. Ia tersenyum.
Hanbin terdiam sejenak. Semua orang lalu terdiam.
Chanwoo dan Tablo bertukar pandang merasakan atmosfer mereka berdua.
“Hyung! kau mengagetkanku!”
Kata kan padaku kau tak kaget jika tiba-tiba seorang tidur disampingmu, disaat seharusnya kau tidur sendirian. Hanbin hyung hanya tersenyum sambil melihat ke langit-langit. Satu tangannya ia taruh di atas dahinya. Ia tidur tepat di sebelahku.
“Ada apa?” tanyaku heran. Ia terlihat banyak pikiran.
Hanbin membuang nafas panjang.
“Temani aku pergi menemui Tablo Hyung.” Jawabnya singkat.
“Kenapa?” tanya ku heran
Hanbin hyung terdiam.
“Aku rindu padanya”
Aku mengangkat alis.
Aku masih ingat kejadian tadi pagi itu. Bukan Tablo Hyung yang ingin ia temui tapi ahh sudahlah. Tentu saja Hanbin Hyung harus mencari alasan untuk bisa kesini.
Aku melihat ke arah mereka berdua yang saling bertatapan mata. Hanbin Hyung menghela napas, mendengar kalimatnya dipotong oleh Noona. Tablo Hyung juga terlihat kaget melihat sikap Noona. Walaupun Noona mengatakannya dengan tersenyum tapi nada kalimatnya sangat terlihat bahwa ia sedang marah dengan Hanbin Hyung.
Jadi, ayo kita taruhan, kau kira mereka bisa baikan setelah pertemuan hari ini?
05/02/2018
MayJune
Comments