chapter 2

Flower of Dream
Please Subscribe to read the full chapter

Pelajaran hari ini sangat menjenuhkan. Dari awal hingga akhir, aku tak menemukan hal yang dapat membuatku sedikit merasa fresh. Semakin menjenuhkan karena Dongwoo pun tidak seperti biasanya. Hari ini dia sangat serius dan mendengarkan pelajaran dengan baik. Alhasil, aku tidak memiliki teman untuk diajak ngobrol atau pun melakukan sesuatu yang menyenangkan selama pelajaran berlangsung. Beruntung waktu yang menjenuhkan tersebut kini telah berakhir.

            ”Hei Woohyun! Ada yang mencarimu nih!” teriak teman sekelasku dari arah pintu kelas. Merasa aneh, aku pun melirik ke arah Dongwoo dan hanya dibalas dengan bahu yang terangkat.

            Setelah memasukkan semua buku ke dalam tas yang nantinya akan aku simpan di loker, aku pun mulai beranjak dari kursiku. Tidak biasanya ada yang mencariku di jam pulang sekolah. Sebelum benar-benar jauh dari kursi, aku meminta Dongwoo untuk menungguku agar kami dapat pulang bersama.

            ”Hai Hyun...maaf mengganggumu.” Seru namja yang kini tengah berdiri di depan pintu kelasku. Namja yang tak ingin aku temui, tetapi tak dapat dipungkiri rasa suka itu masih ada. Namun kini rasa itu bercampur dengan rasa kecewa dan sedih.

            ”Oh...hai Sungjong. Tumben kau mencariku. Ada apa?” tanyaku to the point.

            ”Aku ingin mengembalikan ini semua.” Jawab Sungjong sembari memberikan sebuah dus kecil, tetapi lumayan berat ketika aku angkat.

            ”Apa ini?”

            ”Semua barang-barang darimu.” Jelas Sungjong dengan nada yang sangat santai di telingaku.

            ”Hah...?! Lantas...kenapa diberikan padaku? Ini kan sudah menjadi milikmu.”

            ”Aku tidak bisa menyimpannya. Maaf...” ucapnya sembari menangkupkan kedua tangan di depan mukanya.

            ”Apa karena barang-barang ini mengingatkanmu padaku?” tanyaku dengan menyelipkan sebuah harapan. Harapan bila Sungjong juga sebenarnya masih memiliki rasa suka padaku. Walau sedikit.

            ”Ah...bukan...bukan... Jangan salah paham. Hmm...sebenarnya pacarku tidak suka bila aku masih menyimpan semua barang pemberianmu. Jadi, mau tidak mau aku harus mengembalikannya padamu. Padahal aku suka sekali boneka beruang yang kau berikan. Sayang aku tidak bisa menyimpannya.” Tutur Sungjong tanpa memerhatikan perubahan ekspresiku. Sebelum aku mengeluarkan jawaban, tiba-tiba Dongwoo sudah ada di sebelahku.

            ”Hai...Sungjong! Lama tak bertemu. Apa pembicaraanmu dengan Woohyun masih lama? Soalnya aku dan Woohyun masih ada urusan lain dan kami sudah terlambat.” Jelas Dongwoo dengan memberikan senyuman lebar.

            ”Oh...maaf. Woohyun tidak mengatakan apa-apa, jadi aku malah asik mengobrol dengannya. Aduh...maaf ya. Ok Woohyun itu saja ya. Aku pergi dulu! Sampai jumpa Woohyun...Dongwoo...”

            Dengan ekspresi bingung aku menatap Dongwoo. Bukannya menjawab tatapan bingungku, Dongwoo malah merangkul bahuku sambil tertawa terbahak-bahak. Aku pun akhirnya memilih untuk tidak membuka suara dan membiarkan Dongwoo menuntunku menjauh dari arah kelas.

            ”Untukmu!” akhirnya Dongwoo membuka suara ketika kami sudah sampai di kantin dan duduk manis di bagian pojok. Jauh dari kumpulan siswa-siswa yang memang sedang berkumpul juga sembari mengobrol dan tertawa.

            ”Terima kasih. Dongwoo...apa kau dengar tadi? Kau dengar apa yang Sungjong katakan? Pacar... Dia sudah punya pacar lagi. Secepat itukah dia bisa melupakanku?” tanyaku panjang lebar setelah Dongwoo berhasil mendaratkan tubuhnya di bangku hadapanku.

            ”Pertama, minumlah dulu biar pikiranmu sedikit tenang dan hatimu sedikit membaik.”

            ”Aku tak percaya. Sungjong benar-benar hanya mempermainkanku.” Setelah mengatakan itu, aku pun meminum minuman yang telah Dongwoo berikan padaku. Ah...benar kata Dongwoo, rasa dinginnya membuat pikiranku sedikit tenang. Merasakan efek yang sangat aku butuhkan, maka aku pun menghabiskan minuman dingin ini.

            ”Sudah lebih tenang?” tanya Dongwoo dengan tanpa menghilangkan senyum lebarnya. Aku jawab dengan anggukan.

            Tak terlalu banyak kata yang keluar dari mulutku dan aku yakin Dongwoo mengerti akan alasan di balik hal tersebut. Oleh karena itu, sepanjang kami duduk di kantin hanya Dongwoo yang bercerita panjang lebar. Aku berterimakasih atas semua cerita yang Dongwoo utarakan karena dengan begit

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
aiai_kimie #1
Chapter 6: Ini udahan??? Beneran??? Yaaach :'(
Kok udahan siiich. Huuuks seneng deh akhirnya mereka bersatu..

Kayaknya butuh sequel deh thor.. hihi
Fighting!!
gari_chan #2
Chapter 5: duh udah kelewat kesel duluan jadi begitu kan, kira" bakal ketemu kagk?
ain112 #3
Chapter 5: Semangat ngelanjutin tor
ain112 #4
Chapter 5: Semangat ngelanjutin tor
steffytangkeallo #5
Chapter 4: Hwaaaa ini gimana sih si sunggyu gak ngerti de . Lanjut thor
aiai_kimie #6
Chapter 3: Hmmm sunggyu neo eodiso?
gari_chan #7
Chapter 2: hwaaaa penasaran
retnowanda #8
Chapter 2: Sunggyu kapan muncul ke dunia nyata thorr .. Penasaran banget. . di tunggu next nya :))
aiai_kimie #9
Chapter 2: Yuhuuuuu... <3 ;)