When I Grow Up P!2

Sweet Melody and Harmony

Seminggu kemudian setelah itu, salju menumpuk dihadapan siapapun itu di kota Seoul. Namun, tetap saja Pledis High School memiliki kesibukan mereka sendiri terlebih seorang pria yang terus menatap keluar jendela kelasnya.

“Choi Seungcheol… Kau tidak menyukai hoobae yang mungil itu kan?” Jisoo membuka suaranya saat mereka sedang menatap keluar jendela yang menghadap taman sekolah itu.

Seungcheol terus saja tersenyum melihat keluar, saat Jihoon mengejar Seungkwan yang meninggalkannya di tepi taman itu.

“Hei Choi seonsaengnim” Panggil Jisoo dan Seungcheol menatapnya.

“Ada apa?”

“Kau menyukainya? Lee Jihoon maksudku”

“Memangnya kenapa?”

“Kau memperhatikannya terus Cheol” Jawab Jisoo.

“Mungkin? Dia terlihat manis dimataku”

“Dasar, kau jatuh cinta pada pandangan pertama bukan?”

Dan pria tampan itu mengabaikan pria blasteran Korea-Amerika yang mengajaknya bicara.

 


 

Saat sore, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore dan pria mungil itu berlari untuk mengumpulkan buku yang dipinjamnya di pertpustakaan Jihoon berjalan dan tidak sengaja mendengar percakapan Seungcheol dengan Yejin dan Seulgi.

“Choi Seungcheol, kau menghabiskan malam natal dengan siapa?” Tanya Yejin penasaran dan diikuti anggukan oleh Seulgi.

“Kau akan menghabiskanya dengan siapa? Apakah salah satu dari kami?” Tanya Seulgi dan Yejin menatap tajam kepadanya.

“Hei, aku yang sudah mengajaknya duluan”

“Tapi dia yang memilih kan?”

“Ya! Kang Seulgi!” Pekik Yejin tidak terima.

“Aku sudah ada janji dengan seseorang” Jawab Seungcheol datar.

“Dengan siapa?” Tanya Seulgi tajam dan Seungcheol menghela napas singkat.

“Intinya aku sudah punya janji oke?” Dan matanya tidak sengaja tertuju ke Jihoon yang membawa buku.

“Hei Jihoon!” Ucapnya dengan semangat dan berjalan mendekati pria itu.

“Kau mau kemana? Perpustakaan? Baiklah aku ikut denganmu sesudah itu kita les oke?” Tanya Seungcheol bertubi-tubi dan Jihoon hanya dapat menganggukan kepalanya.

Sesampainya di rumah Jihoon, mereka berdua belajar sangat serius karena ujian akan tiba besok. Namun, Jihoon melakukannya dengan tidak bersemangat.

Seungcheol menyentuh dahi Jihoon menggunakan telapak tangannya “Kau kenapa Ji?”

“Aku tidak apa-apa hyung”

“Benarkah?”

“Tentu saja, enam hari lagi natal ya…” Gumam Jihoon pelan dan Seungcheol mengusap kepalanya singkat.

“Fokuslah dulu dengan belajar oke? Kita akan menghadapi perang selama tiga hari kedepan mulai besok” Dan Jihoon menganggukan kepalanya kemudian tersenyum singkat.

“Hyung dan aku, hwaiting!”

 


 

Tidak terasa tiga hari mereka lewati secepat itu dan tentu saja semua orang sibuk untuk persiapan natal termasuk mereka berdua yang tidak bertemu. Kalender di dinding kamar Jihoon menunjukkan tanggal 24 Desember yang biasanya dianggap orang sebagai malam natal. Jihoon sendiri hanya berdiri didepan balkon rumahnya, melihat orang sibuk memasang dekorasi natal atau apapun itu. Namun, smartphone-nya berbunyi.

Mata Jihoon membelalak melihat nama pengirim pesan itu dan membaca isinya. Dengan segera dia melesat kembali ke kamarnya dan terburu-buru.

‘Hei ini sudah jam enam sore, Woozi. Aku sudah dibawah, keluarlah. Ayo nikmati natal ini bersama-sama’

“Hei Ji!” Sapa Seungcheol dengan senang.

“Hyung, kau sudah menunggu berapa lama?” Tanya Jihoon setelah menyiapkan dirinya secara mendadak. Dia hanya memakai sweater lengan panjang dengan celana jeans biru muda dan mantel hitam.

“Lima menit yang lalu? Lupakan itu. Ayo kita berangkat!” Jawab Seungcheol dan Jihoon hanya mengikutinya.

“Hyung, kita akan kemana?” Tanya Jihoon penasaran.

Lotte World? Sungai Han atau Hongdae? Aku belum tau” Jawab Seungcheol santai.

“Hyung, bukannya kau ada janji dengan orang lain?” Tanya Jihoon heran.

“Janji?”

“Bukannya kau mengucapkannya ke Yejin sunbae dan Seulgi sunbae?”

Seungcheol berpikir sejenak “Ah, ya janji…”

“Janji denganmu maksudku”

“Eh?” Tanya Jihoon ambigu.

“Baiklah kalau begitu kita ke Hongdae saja dulu” Ucap Seungcheol dan segera menaiki bus itu.

Tidak terlalu lama untuk mereka berdua sampai ke Hongdae. Mereka memutuskan untuk menikmati jajanan di pinggir jalan dan berjalan-jalan sebentar disana.

“Hei Ji, cobalah tteobokki ini” Tawar Seungcheol dan menyuapi Jihoon segigit potongan tteobokki itu. Seungcheol terus saja mencoba jajanan khas Korea lainnya hingga Jihoon mengatakan kalau dia sudah kenyang dan mereka berencana untuk kembali jalan-jalan.

Namun, jalanan di Hongdae penuh dengan banyak orang dan mereka sangat sulit untuk menikmati suasana disana. Seungcheol dan Jihoon sendiri pun merasa sesak dengan keadaan ini.

“Hyung?” Tanya Jihoon ketika Seungcheol berjalan menuju arah halte.

“Ikut saja Ji” Dan Jihoon menurut. Dalam waktu setengah jam, mereka sampai ke bawah Namsan Tower.

“Kau mau ke Namsan tower sekarang Hyung?” Dan Seungcheol mengangguk.

“Kau tidak tau? Bukannya Namsan pada hari minggu buka hingga tengah malam” Ucap Seungcheol dan Jihoon mengangguk tanda mengerti.

Tidak perlu waktu lama, mereka mencapai Namsan tower dan melihat bertapa indahnya pemandangan Seoul di musim dingin. Kota yang dihiasi oleh tumpukan salju dan kelap-kelip lampu yang menyala.

Jihoon melihatnya dengan tatapan kagum dan Seungcheol yang disebelahnya hanya tersenyum manis melihat reaksi pria mungil itu.

“Indah bukan?” Tanya Seungcheol dan Jihoon mengangguk dengan semangat.

“Kau tau? Aku ingin membawa kekasihku ke sini jika bisa”

Jihoon menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

“Seungcheol hyung?”

“Aku memiliki rahasia kecil Ji”

“Aku menyukaimu” Lanjut Seungcheol dengan mulusnya.

“Hyung…” Ucap Jihoon terbata-bata, tidak percaya dengan apa yang dialaminya.

“Bagaimana denganmu Ji?” Tanya Seungcheol yang mencoba untuk menahan dirinya agar Jihoon dapat memberikan jawaban yang tepat.

“Aku― aku” Jihoon mengucapkannya dengan terbata-bata dan Seungcheol mengambil bagian penutup kepala mantel Jihoon. Pria manis itu hanya dapat menerima perlakuan Seungcheol dan Seungcheol mencoba memakaikan kepala Jihoon dengan menggunakan penutup kepala mantel itu.

Seungcheol mengecup puncak kepala Jihoon yang dihalangi oleh kain mantel itu sedikit lama.

“Jihoon, Lee Jihoon. Aku tulus menunggumu, hingga berapa banyak waktu yang akan berlalu. Aku menyayangimu sejak awal bertemu denganmu” Ucapnya setelah melakukan tindakan itu.

Jihoon dengan rona wajahnya yang memerah memberanikan dirinya untuk menatap Seungcheol “Kau yakin? Saat aku tumbuh dewasa, saat aku dapat memahamimu, aku tau aku masih kecil dan aku belum bisa meraihmu. Hanya sebatas ini kemampuanku…”

“Maksudmu Ji?” Seungcheol membulatkan matanya, menatap Jihoon dengan tidak percaya.

“Aku juga menyukaimu Choi Seungcheol” Jawabnya setelah terdiam sebentar.

“Aku akan menunggumu Jihoon. Kapanpun itu” Jawab Seungcheol dengan tersenyum cerah.

“Mau kah kau menungguku hingga aku lulus?” Tanya Jihoon ragu.

“Kau ingin aku menunggu dua tahun lagi?”

“Setelah aku lulus, aku milikmu hyung, seutuhnya”

Seungcheol berpikir sejenak kemudian menganggukan kepalanya “Aku setuju, tidak akan kulepas tanganmu oke?”

“Tentu”

“Ah ya” Seungcheol melilitkan syal berwarna hitam ke leher Jihoon.

“Ini?”

“Hadiah natalmu dariku”

Wajah Jihoon merona “Aku lupa menyiapkan kado untukmu” Namun, setelah itu Jihoon berjinjit dan mengecup pipi Seungcheol sekilas.

“Itu hadiahku…” Jawabnya malu dan Seungcheol terkekeh pelan melihat pria mungil itu.

 

 

After story:

Bunga Sakura bermekaran di taman Pledis High School dan terlihat mereka yang berdiri dibawah pohon Sakura itu.

“Hyung selamat atas kelulusanmu” Ucap Jihoon gembira dan memberikan kecupan singkat dibibirnya.

“Terima kasih Ji, kau yang terbaik” Balas Seungcheol dan Jihoon tidak dapat menyembunyikan rona merahnya.

“Jihoon, ikutlah denganku ke Universitas Seoul dua tahun lagi oke? Aku akan menunggumu” Ucapnya.

“Dan saat itu kau sudah harus resmi menjadi kekasihku”

Jihoon terkekeh dan membisikkan sesuatu “Tunggu saja, saat aku menjadi dewasa nanti”

“Tapi kau tetap Jihoon-ku yang mungil dan manis oke?”

Jihoon tidak dapat menahan senyumannya dan memeluk calon kekasihnya itu.

 


 

Maaf kalo gaje banget ya storynya ;-; setitik komen itu berharga kok/?

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
leejihoon92
#1
Chapter 8: Asemmmm beginian doang buat gue mewek.... awas lu cheoll mpe beneran buat my bae sakit disana bakalan gua datangin lu ke korea... gua kick ur asshleeee!!!
Balalala1717 #2
Chapter 8: Ih akutu sering denger lagu ini tapi gatau kalo artinya kaya gini cobaa... Wkwkkw
jicheolssi #3
Chapter 8: Angst angst angst

Aku benci angst tapi aku suka angst

Mungkin kita2 ke csc kaya gitu kali ya kalo ada moment lain :')
lakeofwisdom
#4
Chapter 7: “Sepertinya tidak,” dan Jihoon membeku. Seungcheol menyadarinya lalu melepaskan Jihoon dari pelukannya, menatapnya dan kemudian tersenyum, “Karena aku ingin melangkah bersamamu menuju ke masa depan.”

CHEESY AAAAA
jicheolssi #5
Chapter 7: KYAAAAAAAAA MANISSSSSSSSS
Makasi eun
lakeofwisdom
#6
Chapter 6: Kenapa sih kalo jicheol itu selalu identik dengan fluff :' ) lucu bangeeet
sseundalkhom
#7
Chapter 6: LAGU UKISS YA? SAMBIL DENGERIN LAGUNYA... AKU BAPER ASTAGA ㅠㅠ tolong gula banget
Balalala1717 #8
Chapter 5: Pengen langsung dinikahin deeeeeh merekaa berduaa kenaapa imut sekaliii gakuaaaaatttt ><
lakeofwisdom
#9
Chapter 5: Gemash aaaaaaa
Altariaaa #10
Chapter 5: Gah--- kyuti kyuti. Lagu? Maknanya dalem? Paling suka addicted - stevie hoang sih. Jadi kayak mereka udah putus, mereka udah punya pacar tapi mereka masih ingin memiliki satu dgn yg lain. Atau ... thankyou for being born - vixx? ㅋㅋㅋmaafkan starlight khilaf ini