Good Morning

Sweet Melody and Harmony

‘Good morning’

Seungcheol mengirimkan pesan singkat itu kepada nomor Lee Jihoon. Seorang pria mungil dan manis yang membuatnya terjatuh kedalam sosok pria itu. Menurutnya itu membahayakan dirinya sendiri dan itu adalah aktivitas pertama yang dilakukan olehnya setelah bangun tidur.

Dia pun mengambil secangkir kopi yang masih hangat di meja makannya, menghisapnya sebentar dan kemudian memikirkan satu hal.

Sambil menutup matanya dia mengeluarkan sepatah kalimat “Apakah dia ingat dengan apa yang kuucapkan kemarin?”

 

“Hei, Lee Jihoon” Gumam Seungcheol membuka percakapan diantara mereka berdua yang sedang duduk saling berhadapan di sebuah restoran, menunggu pesanan mereka diantarkan.

Itu hanya mereka berdua dan Jihoon membuka mulutnya “Ya? Ada apa?”

Entah ada apa yang berada di pikiran Seungcheol dengan mudahnya kalimat dengan tiga kata itu meluncur dengan mudahnya “Aku menyukaimu Jihoon”

Hening

Beberapa detik kemudian Seungcheol melihat Jihoon dengan kedua matanya―wajahnya yang merah merona seperti bunga.

Tidak ada pernyataan cinta yang terkesan romantis, bahkan terkesan norak dan canggung di malam itu oleh Choi Seungcheol. Pria yang mendengarkan pernyataan Seungcheol juga tidak memberikan jawabaan apapun.

 

“Hei itu bukannya aku yang salah lihat kan?” Gumam Seungcheol sendiri.

“Dan kenapa aku mengatakannya terlalu mendadak”

Dan beberapa menit kemudian, smartphone yang ia genggam dari tadi berbunyi. Seungcheol tersenyum melihat layar smartphone-nya itu.

‘Good morning too’

Di sisi lain, Jihoon melihat layar smartphone-nya berbunyi, memunculkan nama yang muncul di pagi hari setelah dia membuka matanya. Dengan ragu dia menerima panggilan itu.

“Seungcheol?”

“Hei, Ji”

“Kau tidak perlu repot-repot membalas pesanku sebenarnya”

“Soal kemarin―”

“Kau tidak perlu terburu-buru membalasnya”

“Bagaimana jika aku mau menjawabnya”

“Jihoonie, balaslah jika kau sudah merasa nyaman oke? Aku tidak ingin kau membalasnya dengan ragu-ragu”

“Ku tunggu hingga senja oke?”

“Cheol aku― Baiklah” Jawab Jihoon dengan helaan napas pendek.

“Hope you have a good morning” Balas Seungcheol dan panggilan itu terputus.

Panggilan itu terputus begitu saja, dimana Seungcheol tersenyum puas dengan percakapan singkat mereka di pagi hari yang cerah ini. Seungcheol sendiri bahkan tidak ingat kapan dia pulang ke rumah setelah itu, melewati tengah malam mungkin. Dan rasanya aneh ketika pagi sudah menyambutnya dengan secepat kilat.

Jihoon sedang menikmati sarapannya, dengan mengaduk cream soup-nya terus menerus tanpa tanda untuk dimakan. Mengingat apa yang Seungcheol katakan, mencoba menenangkan dirinya setelah perkataan Seungcheol kemarin. Mereka sudah mengenal selama tiga tahun dan dengan mudahnya Seungcheol mengatakan hal itu.

Dan Seungcheol sendiri, dia sepertinya sudah habis pikir untuk mengucapkan kalimat itu dalam bentuk apa pun itu. Tapi, Seungcheol sendiri tersenyum memikirkan kebodohannya ‘lebih baik aku menyatakannya sebelum terlambat’

Jihoon kembali menatap layar smartphone-nya setelah mandi, dibacanya pesan itu sekilas dan tersenyum kecil.

Sekarang, aku menunggu balasanmu Lee Jihoon, pria yang berbahaya bagiku karena dia terlalu manis untuk kumiliki dan membuatku kecanduan setiap kali melihatnya. Kuharap kau tidak terlambat oke?’

 


 

“Seungcheol” Sapa Jihoon setelah melihat pria itu menunggunya tepat di taman di tepi sungai Han. Siang itu matahari sangat menyilaukan dan jujur itu membuat mereka melihat satu sama lain dengan begitu jelas.

“Hei Ji” Balas Seungcheol dan tersenyum singkat kepadanya.

“Bagaimana kabarmu?” Tanya Jihoon canggung dan Seungcheol tersenyum melihat tingkah pria mungil itu.

To the point saja Ji” Jawab Seungcheol dan Jihoon mencoba mengumpulkan seluruh keberaniannya.

“Aku―”

“Maaf kemarin aku membuat kita canggung” Potong Seungcheol.

“Sebenarnya aku sudah lama menyukaimu dan maaf aku tiba-tiba mengatakannya kemarin”

“Hei―”

“Maaf aku menyuruhmu untuk memberikan jawaban”

“Baiklah aku ini tidak sabaran”

“Choi Seungcheol―”

“Kau tau? Aku sangat payah dalam hal roman―”Omelan Seungcheol―lebih tepat curhatannya- dipotong Jihoon dengan mudahnya.

Jihoon mencium tepat di bibirnya dengan sedikit berjinjit.

“Kau sudah tau jawabanku?” Tanya Jihoon setelah melepas tautan mereka, menatap Seungcheol yang tidak percaya.

“Kenapa kau menicumku Ji, bukannya memberikan jawaban?” Tanya Seungcheol yang masih shock.

“Kau memotong terus sejak aku ingin menjawab apa yang kau minta, tidak kusangka seorang Choi Seungcheol sangat cerewet kalau kutau itu kau tidak ku ci―”

Seungcheol menyambar bibir tipis Jihoon dan melumatnya. Jihoon hanya membalas lumatan yang diberikan Seungcheol.

“Terima kasih Ji―honey?” Dan Seungcheol melingkarkan kedua lengannya ke pinggang mungil Jihoon. Jihoon hanya tersenyum melihatnya.

“Kau lupa sesuatu Cheol” Ucap Jihoon singkat dan menyembunyikan rona merahnya.

“Hm?” Seungcheol berpikir sebentar dan “Ah, kau ingin mengubah margamu menjadi Choi?”

“Kau terlalu buru-buru Cheol, mari kita lakukan perlahan” Kekeh Jihoon dan Seungcheol tersenyum sedikit nakal.

“Perlahan? Maksudmu Ji?” Tanya Seungcheol dan mengeratkan pelukannya.

“Tidak, ah aku lupa dengan isi otakmu itu” Ucap Jihoon dan berusaha melepaskannya.

“Hei honey, tapi kau menginginkannya bukan?” Tanya Seungcheol dan Jihoon menatapnya dengan rona merah diwajahnya karena sedikit kesal.

“Tidak” Jawabnya dan dia memukul pelan dada Seungcheol.

Seungcheol hanya tertawa dan mengenggelamkan wajah manis Jihoon ke dadanya, tidak mengijinkan siapapun melihatnya.

 

“Dasar babo Seungcheol dan mesum”

“Tapi kau menyukaiku bukan dan apa kau ingin menikmatinya?”

 


 

Okay ini duet song jicheol kalian pasti tau bukan? XD

Good morning by Verbal Jint feat 10cm

Hope you like it habis seungcheolnya kok agak yadong gitu ya ;;

See you~ ;;

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
leejihoon92
#1
Chapter 8: Asemmmm beginian doang buat gue mewek.... awas lu cheoll mpe beneran buat my bae sakit disana bakalan gua datangin lu ke korea... gua kick ur asshleeee!!!
Balalala1717 #2
Chapter 8: Ih akutu sering denger lagu ini tapi gatau kalo artinya kaya gini cobaa... Wkwkkw
jicheolssi #3
Chapter 8: Angst angst angst

Aku benci angst tapi aku suka angst

Mungkin kita2 ke csc kaya gitu kali ya kalo ada moment lain :')
lakeofwisdom
#4
Chapter 7: “Sepertinya tidak,” dan Jihoon membeku. Seungcheol menyadarinya lalu melepaskan Jihoon dari pelukannya, menatapnya dan kemudian tersenyum, “Karena aku ingin melangkah bersamamu menuju ke masa depan.”

CHEESY AAAAA
jicheolssi #5
Chapter 7: KYAAAAAAAAA MANISSSSSSSSS
Makasi eun
lakeofwisdom
#6
Chapter 6: Kenapa sih kalo jicheol itu selalu identik dengan fluff :' ) lucu bangeeet
sseundalkhom
#7
Chapter 6: LAGU UKISS YA? SAMBIL DENGERIN LAGUNYA... AKU BAPER ASTAGA ㅠㅠ tolong gula banget
Balalala1717 #8
Chapter 5: Pengen langsung dinikahin deeeeeh merekaa berduaa kenaapa imut sekaliii gakuaaaaatttt ><
lakeofwisdom
#9
Chapter 5: Gemash aaaaaaa
Altariaaa #10
Chapter 5: Gah--- kyuti kyuti. Lagu? Maknanya dalem? Paling suka addicted - stevie hoang sih. Jadi kayak mereka udah putus, mereka udah punya pacar tapi mereka masih ingin memiliki satu dgn yg lain. Atau ... thankyou for being born - vixx? ㅋㅋㅋmaafkan starlight khilaf ini