Chapter 7

Man From the Past
Please Subscribe to read the full chapter

- Flashback: start -

 

Waktu itu adalah malam sesaat sebelum pertemuan pertama Chansung dengan Junho setelah sekian lama, di club tempat Junho bekerja.

 

Chansung merasa sangat bosan di apartemennya. Salahnya sendiri karena memilih apartemen yang jauh dari pusat kota, sehingga suasana disekitar apartemennya sangat sepi, padahal jam baru menunjukkan pukul 8 malam. Ia memutuskan untuk mengunjungi apartemen Nichkhun. Mungkin saja Nichkhun mau menemaninya minum di bar.

 

Chansung dan Nichkhun memang berteman baik sejak Chansung pindah ke Italia. Chansung mengenal Nichkhun saat ia ikut menghadiri pesta bersama ayahnya. Ayah Nichkhun ternyata adalah salah satu kolega bisnis dari ayahnya. Chansung ingat ia pernah bertemu Nichkhun sebelumnya saat ia kerumah sakit untuk menjenguk Junho waktu itu. Semenjak saat itu mereka berhubungan baik. Bahkan Nichkhun lah yang membantu Chansung dalam mengurusi kepindahan Chansung ke  Korea.

 

Chansung menekan bel apartemen Nichkhun beberapa kali. Tapi tak juga ada tanggapan. Ia akhirnya menekan beberapa digit angka untuk membuka pintu apartemen Nichkhun. Ia memang tahu kombinasi password apartemen Nichkhun karena ia sering datang ke apartemen Nichkhun akhir-akhir ini untuk mengambil dokumen kepindahannya, yang memang diurus oleh Nichkhun.

 

Pintu itu terbuka perlahan. Chansung memasuki apartemen Nichkhun dengan langkah santai. Saat ia memasuki ruang tamu apartemen Nichkhun pemandangan didepannya membuat matanya sedikit melebar, terkejut.

 

"Pantas saja kau tidak mau membuka pintu hyung. Ternyata kau sedang asik bermesraan dengan kekasihmu." disana, tepat beberapa meter di depan Chansung, Nichkhun tengah duduk di sofa yang membelakangi Chansung dengan memangku seorang laki-laki yang memiliki tubuh lebih kecil dari Nichkhun. Mereka tengah asik berbagi ciuman panas saat Chansung memasuki ruangan itu tadi. 

 

"Ck! Kenapa kau datang disaat seperti ini Cha-"

 

"Hwang Chansung?!" kalimat Nichkhun terpotong oleh keterkejutan laki-laki yang berada di pangkuan Nichkhun.

 

"Wo-wooyoung hyung?!" Chansung tak kalah terkejutnya dengan laki-laki itu, yang tak lain adalah Wooyoung. Tadi Chansung memang tidak dapat melihat wajah laki-laki yang berada di pangkuan Nichkhun karena terhalang oleh kepala Nichkhun.

 

Wooyoung bangkit dari pangkuan Nichkhun. Ia berjalan menghampiri Chansung dengan raut wajah penuh emosi. Ia merasa sangat muak hanya dengan melihat wajah Chansung.

 

"Apa yang kau lakukan disini Chan?! Apa kau mau menghancurkan kehidupan adikku lagi? Tak cukupkah kau membuatnya terbaring koma selama 7 bulan, dan akhirnya dia bangun dengan keadaan kehilangan semua memorinya?!" mata indah Chansung membulat. Ia sangat terkejut dengan informasi yang baru saja diketahuinya itu. Selama di Italia, ia memang sudah tidak pernah lagi mencari informasi tentang Junho karena rasa bersalah yang terus menghantuinya. Ia bahkan sengaja tak menanyakannya pada Nichkhun yang mungkin saja mengetahui keadaan Junho.

 

"Junho... kehilangan semua memorinya?" tatapan mata Chansung terlihat kosong. Otaknya tidak dapat bekerja dengan benar. Pikirannya blank seketika setelah mendengar informasi yang sangat mengejutkan itu.

 

"Ya! Dan itu semua KARENAMU HWANG CHANSUNG!" Wooyoung berteriak mengeluarkan semua emosinya. Nichkhun segera menghampiri Wooyoung untuk mencoba menenangkan emosi Wooyoung. Ia takut kalau seperti ini terus, penyakit Wooyoung akan kambuh.

 

"Tenanglah Uyongie. Kita bisa membicarakan ini secara baik-baik." Nichkhun mencoba membujuk kekasihnya.

"Apanya yang harus dibicarakan secara baik-baik hyung?! Sudah jelas dia yang membuat keadaan Junho menjadi seperti itu! Dia hanya orang brengsek yang telah menghancurkan kehidupan adikku!" Wooyoung sama sekali tak menurunkan nada bicaranya.   "Maafkan aku hyung." kalimat bernada lemah itu meluncur dari bibir Chansung. "Kalau saja aku bisa menebus semua kesalahanku, akan aku lakukan apapun untuk menebusnya Hyung. Tolong beri aku kesempatan untuk menebus semua kesalahanku Hyung. Aku berjanji aku tidak akan membuatnya menderita lagi. Aku benar-benar mencintainya. Bahkan perasaanku tak berubah sedikitpun sampai saat ini walaupun aku tidak pernah lagi bertemu dengannya." suara Chansung sedikit bergetar saat mengatakannya.   Wooyoung tertawa meremehkan, "Cih! Maaf? Menebus kesalahan? Kau pikir aku akan mempercayai kata-katamu?! Jangan harap Hwang Chansung! Kau tidak akan menyakiti Junho kalau kau mencintainya! Jadi hentikan semua omong kosong tak berguna ini, karena aku sudah sangat muak mendengarnya!"   "Aku mohon hyung, beri aku kesempatan kedua untuk menebus semua kesalahanku. Kalau aku sampai menyakitinya lagi, kau boleh membunuhku sebagai gantinya." Chansung memohon dengan tulus.   "Berilah kesempatan pada Chansung Chagy. Dia benar-benar tulus kali ini. Dia bukan lagi Chansung yang dulu. Aku mengenal Chansung dengan sangat baik beberapa tahun terakhir ini Chagy."   Wooyoung sempat sedikit goyah karena nada tulus yang diucapkan oleh Chansung dan juga bujukan kekasihnya. Tapi ia segera menggeleng saat mengingat Chansunglah yang membuat Junho menderita. "Tidak! Aku tidak akan menyerahkan adikku pada orang brengsek sepertinya hyung! Dia hanya akan menyakitinya untuk yang kedua kalinya. Ia bahkan meninggalkan Junho ke Italia saat Junho masih terbaring koma Hyung. Maka dari itu aku dan orang tuaku sepakat tak mengatakan apapun tentang Chansung pada Junho."   Berlutut.    Chansung menjatuhkan lututnya ke lantai apartemen Nichkhun. Ia berlutut di depan Wooyoung, meminta agar Wooyoung mau memberinya kesempatan kedua untuk menebus semua kesalahannya dimasa lalu. Nichkhun menganga tak percaya dengan apa yang dilakukan Chansung. Begitu pula dengan Wooyoung. Ia bahkan sampai membekap mulutnya karena terlalu terkejut dengan sikap Chansung.   "Kumohon hyung. Rasa bersalah ini benar-benar menyiksaku. Aku pergi ke Italia mengikuti ayahku karena aku sudah sangat putus asa waktu itu. Kau sama sekali tak mengijinkanku menemui Junho. Jadi aku sengaja tak mencari informasi apapun tentang Junho. Karena aku takut apabila aku mencarinya, aku pasti akan langsung datang menemuinya dan aku yakin kau pasti tidak akan menyukainya dan akan mengusirku atau bahkan menyuruhku menjauhi Junho untuk selamanya. Tapi takdir berkata lain hyung. Kita akhirnya bertemu disini. Dan pasti tak akan sulit bagiku untuk bertemu dengan Junho setelah ini. Jadi kumohon hyung, beri aku kesempatan untuk menebus semua kesalahanku." Chansung masih tetap berlutut di hadapan Wooyoung. Air mata sudah membanjiri pipinya sejak tadi.   "Wooyoung!" Nichkhun segera menopang tubuh Wooyoung yang hampir saja limbung. "Kau baik-baik saja?" tanya Nichkhun dengan nada khawatir.   "Aku baik-baik saja hyung." Wooyoung merasakan tubuhnya menjadi lemas seketika setelah mendengar permohonan Chansung tadi. Ia tahu apa yang dikatakan oleh Chansung memang benar. Walaupun Wooyoung dengan sekuat tenaga mencoba menjauhkan Junho dari Chansung, dan sama sekali tak memberitahukan pada Junho bahwa Chansung adalah kekasihnya. Bahkan ia juga tidak menceritakan tentang Taecyeon karena ia takut akan berhubungan dengan Chansung nantinya. Tapi takdir berkata lain. Cepat atau lambat, Junho pasti akan bertemu dengan Chansung.   "Tak ada salahnya untuk kita memberikan kesempatan pada Chansung Chagy. Kita bisa mengawasinya. Kalau ia berani berbuat macam-macam atau menyakiti Junho. Aku berjanji, aku yang akan menghajarnya dengan tanganku sendiri." Nichkhun kembali mencoba membujuk Wooyoung. Ia tahu bagaimana perubahan sifat Chansung selama ini. Ia percaya pada Chansung. Ia percaya Chansung telah berubah. Maka dari itu ia ingin memberikan kesempatan pada Chansung untuk menebus kesalahannya pada Junho.   "Baiklah. Aku akan memberikanmu kesempatan untuk menebus semua kesalahanmu. Tapi kalau kau berani membuat Junho menderita lagi, aku bersumpah akan menghancurkanmu dengan tanganku sendiri Hwang Chansung." Wooyoung memberi penekanan pada setiap kata di kalimat terakhirnya. Agar Chansung tahu kalau ia sama sekali tidak main-main dengan perkataannya.   "Terimakasih hyung. Terimakasih banyak. Aku benar-benar berterimakasih padamu." air mata bahagia kini mengalir di pipi Chansung.   - Flashback: end -   Junho mendudukkan dirinya di kursi bus yang akan membawanya ke Busan. Ia baru saja mengirim pesan pada Nichkhun. Ia mematikan ponselnya segera setelah memastikan pesannya terkirim.   Ia menghela nafasnya berat. Ia tak menyangka kakaknya melakulan semua ini. Kalau memang dari dulu kakaknya berniat menjauhkannya dari Chansung dengan tidak memberitahukan apapun tentang Chansung selama Junho hilang ingatan, kenapa sekarang ia malah membiarkan Chansung mendekatinya? Bahkan ia membantu usaha orang yang telah menyakiti adiknya. Kenapa ia tak membiarkan saja Chansung menghilang selamanya dari kehidupan Junho? Junho benar-benar tidak mengerti.   Junho mengalihkan pandangannya keluar kaca jendela bus. Ia tak menyadari bus itu sudah berjalan karena terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.   ~2PM~   Nichkhun membuka sebuah pesan singkat di ponselnya. Ia melihat satu pesan dari Junho.   From: Junho   Maaf hyung. Aku hanya ingin menyendiri untuk beberapa waktu. Jangan mencariku.    Nichkhun dengan panik mendial nomor Junho, tapi no
Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
brat2104 #1
Chapter 10: Terbaik author nim
eyessmile14
#2
Chapter 11: Wah ternyata aku pernah subscribe fic ini tp kelupaan belum sempt selesain baca dan komen juga, mianhae authornim *bungkukbungkuk

First of all, I would like to say.. I REALLY LOVE THIS FIC.
Bhak, sering banget baca ff yg model beginian tp aku tak bisa memungkiri kalau aku suka sama fic ini. Kkkk.
Pertama kali yg terlintas saat baca judulnya kirain genrenya fantasi gitu. Ada pria dari masa lalu terus datang ke masa depan buat nyelamatain sesuatu atau apakah hahaha ternyata aku salah ._.
Dan jujur author ovy, yg bikin aku suka baca fic2 author itu karena aku suka ide ide ceritanya dan bahasa yg digunakan enak banget, mudah dipahami lah pokoknya. Aku suka XD
dehana
#3
Chapter 11: Mesum sum sum sum sum hahaha, thornim chan dikasih makan apa sampe mesum begitu aduuhh, suka banget sama epilognya, meskipun gagal dapet taecho di cerita ini tapi endingnya yg sweet memuaskan hati. See you in the next story thornim
cutiechim #4
Chapter 11: Keren epilognya
Happy ending dan hot tentunya
Chansung ma nichkhun kelewat mesum haha
vargaskey #5
Chapter 11: Akhirnya semua couple bahagia ;D
oryzanaranatha #6
Chapter 11: Yeaaaaayyyy,,epilog nya dataaaaang,,
Eih,seme2 nya ini pada mesum akut,kcuali taec oppa,kalem bgd disini,gag ikutan mesum jg kayak khunnie oppa & channie oppa,,,
Hehe,,
Seneng,karna smw couple nya bahagia,,
Di tunggu FF lainnya yaaaaa,,,
FIGHTIIIIIIIING....!!!!!!!
DityaHwang #7
Chapter 11: Waaahh... epilognya keren, akhirnya semuanya bahagia... chansung ert bgt tp gpp yg pntg smua bahagiaaa...
Nunneo74
#8
Chapter 11: keluarga mesum..!!!
buahahahaha ..
panas butuh kipas..!!
dhe_dorayaki
#9
Chapter 11: huaaa .. akhir nya epilogue nya di update .. hooot ah..!!