THE TRUTH IS ... "I STILL LOVE YOU"

LOVE IS UNPREDICTABLE
Please Subscribe to read the full chapter

seharian ini di hotel, vic sebisa mungkin menghindari khun, setelah kejadian tadi pagi di depan rumahnya, iya mulai merasa goyah jika harus bertemu nichkhun, di lain pihak nichkhun selalu memperhatikan vic dari kejauhan, karena dia tahu kalau vic menghindar darinya. saat khun ingin mencoba mendekati vic, Hpnya berbunyi di lihatnya nomor yang tidak di kenal

khun: halo? ini siapa ya?

dong hae: khun, aku dong hae...

khun: kak dong hae? kau tau nomorku darimana?

dong hae: kau ga perlu tau, aku dapat darimana nomormu, aku ingin kita bertemu

khun: kakak ada perlu apa denganku?

dong hae: ini soal vic, aku..

khun : ok kak kita bertemu di taman setengah jam lagi

dong hae: reaksimu beda ya setelah tau ini soal vic

khun: walaupun aku tau kau menyukai vic, tapi aku juga tidak ingin kehilangannya kak

dong hae: ya sudah sampai bertemu di taman dekat hotelmu setengah jam lagi(menutup telpon)

 

khun: vic, semoga ini merupakan kesempatan yang di berikan tuhan untukku, aku tak tau apa yang akan di bicarakan oleh kak dong hae, tapi aku harap ini kabar baik untukku(tersenyum menatap vic dari kejauhan)

 

TAMAN EXODUS

khun datang lebih cepat di bandingkan dengan waktu yang di janjikan, dia tak sabar ingin bertemu kak dong hae, dari kejauhan dia melihat sosok kak dong hae mendekat, khun berlari menghampirinya

khun: kak dong hae....!(berteriak memanggil0

dong hae: dasar anak ini...

khun:kak apa yang ingin kau katakan///(napas terengah-engah)

dong hae: kalau ku bilang aku dan vic akan tunangan gimana?>

khun: apa!!! seius kak???!!

dong hae: bercanda, khun kamu ingat kejadian saat kamu memarahi vic di kampus?

khun: jangan ingatkan aku tentang kebodohanku saat itu kak, aku berusaha untuk melupakannya

dong hae: apa kau ingat kata-kataku saat itu?

khun: iya aku ingat, tapi aku menunggumu untuk mendengar kabar baik untukku kak, bukan mengingat kesalahanku di masa lalu

dong hae: sebenarnya aku sanagt menyukai vic, dari pertama kali kuliah, tapi aku selalu melihatnya bersamamu, saat itu aku cuma bisa jadi teman yang selalu mendengarkan curhatannya tentang dirimu, mungkin bisa di bilang dulu aku sangat iri padamu, tapi ketika kejadian itu terjadi, aku meyakinkan diriku bahwa kamu bukan yang terbaik untuk vic, aku melepaskan kesempatan untuk aku melanjutkan kuliah di bidang yang kusukai

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet