nichkhun pun pulang ke rumah dengan perasaan campur aduk, dia masih menunggu victoria untuk mengangkat teleponnya, tapi tidak sekalipun hp nya berbunyi hari itu, sesampainya di rumahnya, dia menyempatkan diri melihat ke arah kamar victoria, lampu kamarnya masih terlihat padam, dia ingin menekan bel di rumah vic, tapi takut membangunkan om dan tante song, yang mungkin sudah tertidur pulas, diapun akhirnya memutuskan untuk datang lagi besok

keesokan paginya dong hae menjemput vic untuk pergi ke bandara bersama-sama

dong hae: vic kau sudah siap?

victoria: iya kak

ny song: nak dong hae, kami titip victoria di sana ya, kalian harus saling jaga

tn song: hubungi kapan saja bila membutuhkan bantuan

dong hae: om dan tante tenang aja, aku kan menjaga vic dengan baik, kami akan menghubungi kalian untuk memberikan kabar kami

victoria : ma.. , pa.., aku pasti akan sangat merindukan kalian (memeluk orang tuanya)

tn song: vic, kamu tidak pamit dengan khun??

ny song: iya vic, kemarin dia mencarimu, dia terlihat terburu-buru

victoria: aku akan mengabarinya setelah aku sampai di sana(berbohong untuk menenangkan hati orang tuanya)

dong hae: om tante, kami permisi dulu

tn song: iya, hati-hati di jalan

vic: daa ma pa (melambaikan tangan ke arah orang tuanya dan masuk ke dalam mobil dong hae)

mereka berdua melajukan mobil ,menuju bandara

hari itu khun kesiangan, saat dia terbangun waktu telah menunjukan pukul 10.00 am, dia segera berlari ke arah rumah vic dan memencet bel rumah vic

"TING TONG...TING TONG..."

ny song: khun??(kaget)

nichkhun: tante vic ada di rumah?

ny song: dia pagi tadi sudah pergi dengan nak dong hae

nichkhun: mereka pergi? pergi kampus?

ny song: bukan, mereka pergi bandara, vic dan dong hae

nichkhun: apa yang mereka lakukan di bandara?

ny song: khun hari ini victoria dan dong hae berangkat