Encouraged
Carmen FantasyJongin berbaring menelungkup di ranjang atas. Buku lirik terbuka lebar dihadapan. Laptopnya menyala, memutarkan lagu-lagu ketika Jongin sedang menulis lagunya sendiri.
Makan malam baru saja selesai. Keempat temannya sedang bersama penghuni kabin lainnya di ruang tengah, mengenal satu sama lain. Tadinya Jongin sempat bergabung dengan mereka, tapi dia memilih permisi duluan untuk menyelesaikan tugas dari Luhan. Hal itu mengakibatkan Luhan dimarahi anak-anak lain karena merampas waktu teman mereka.
Tangan Jongin berhenti menulis. Tugasnya hampir selesai. Kini, yang perlu dia lakukan adalah mengaturnya agar terstruktur, kemudian mengerjakan komposisinya.
Tentu saja Jongin ingin menjadikan ini lagu utuh. Rasanya kurang lengkap jika Jongin hanya mengumpulkan saja ke Luhan lalu menelantarkannya. Apalagi ketika semangatnya selalu timbul selama proses pengerjaan sehingga lagu ini berhasil selesai hanya dalam hitungan jam saja.
Karena menyatakan kekagumannya pada Soojung itu tidak sulit sama sekali. Dan Jongin berencana untuk memberikan hasilnya pada Soojung. Namun, dia tidak akan terburu-buru. Dia akan mencari waktu yang tepat.
Laptop Jongin mengeluarkan suara selain suara Kurt Cobain yang sedang menyanyikan Smells Like Teen Spirit. Jongin mengeceknya. Sebuah kotak notifikasi aplikasi chatting muncul di pojok layar. Jongin membukanya. Disana sudah ada beberapa pesan yang lebih dulu terkirim.
kangseulbear: hei kalian semua! bagaimana liburannya? mine ㅠㅠ
oohsehun: hei seulbear! duh, jadi menurutmu pantai-pantai busan lebih membosankan daripada bekerja full-time? -_-
kangseulbear: aku lupa sehun bekerja HAHAHA maaf hun!
kjungxox: HALO KALIAN! akhirnya menghubungiku juga. kukira sudah melupakanku ㅋㅋ
kjungxox: guess what? I’M A JUNIOR COUNSELOR!!! YEAAYY!
oohsehun: oh
kangseulbear: oh begitu ya
kjungxox: jahat ㅠㅠ
Jongin tersenyum kecil, lalu mengetik.
kimkaaaaaa: jangan jahat-jahat dengan soojung. kita tidak mau ada kerusuhan saat masuk nanti, kan?
kjungxox: jongin berisik. kerjakan tugasmu sana
kangseulbear: HAHAHA basi banget liburan masih dapat tugas :p
kimkaaaaaa: daripada terjebak dalam tamasya membosankan sepertimu :p
oohsehun: aku heran, bukankah tidak ada tamasya yang membosankan?
kangseulbear: keluargaku selalu mengunjungi busan untuk liburan musim panas selama tiga tahun ini. katakan padaku bagian mana yang tidak membosankan?
oohsehun: ouch…
kjungxox: i would kill to spend the whole summer with your brother
Jadi, Soojung masih menyimpan perasaan pada kakak Seulgi?
kangseulbear: jung, jangan begitu, nanti yang sedang menghabiskan musim panas denganmu cemburu
kjungxox: siapa? myungsoo? ew
oohsehun: soojung tidak peka nih
kangseulbear: tuh, orangnya menghilang, dia benar-benar cemburu, jung
kimkaaaaaa: apa-apaan
oohsehun: ya tuhan
oohsehun: teman-temanku
oohsehun: yang satu tidak peka, satu lagi tidak mau mengakui perasaannya sendiri
kimkaaaaaa: ngomong apa kau hun
kimkaaaaaa: ini konspirasi ya?
kangseulbear: sudahlah hun, kita ganti pembicaraan saja
kangseulbear: jongin dapat tugas apa disana?
kimkaaaaaa: nothing much, hanya songwriting
kangseulbear: buat lagu untuk soojung yaaaa
Gadis ini senang sekali menggodaku, batin Jongin. Daritadi Seulgi selalu benar, tapi dia tidak boleh ketahuan sekarang.
kimkaaaaaa: sok tahu
kjungxox: sok tahu
kangseulbear: lihat, responnya saja sama!!!
oohsehun: sekarang kalian bisa mengelak, awas saja jika nanti terpincut
kjungxox: chat ini semakin tidak beres
kjungxox: aku keluar saja. Toodles!
kjungxox left the chat.
kangseulbear: SOOJUNG NGGAK SERU!
Obrolan itu berhenti begitu saja. Jongin mematikan laptop, lalu berbaring. Pandangannya mengarah pada langit-langit kamar.
Benar kata Sehun. Sekarang Soojung bisa mengelak sesenang hatinya. Akan Jongin buat dia menyesal sudah keluar dari chat tersebut.
--
Setiap hari sabtu malam, kamp selalu mengadakan pesta api unggun. Tempat makan malam dipindahkan dari ruang makan ke pinggir danau. Bufet-bufet menghidangkan makanan-makanan buatan koki kamp. Namun, bufet itu kurang digemari, karena banyak juga yang membuat makanan mereka sendiri. Baik barbekyu, smore, atau bahkan marshmallow yang mereka bakar di atas api unggun.
Jongin duduk di atas tunggul kayu, menjulurkan tiga potong marshmallow yang telah ditusuk lidi panjang pada api unggun.
“Jangan dimasukkan ke dalam api!”
Taemin tiba-tiba datang dan menyingkirkan marshmallow Jongin dari api. Dengan nyala api sebagai penerangan, Jongin dapat melihat marshmallownya hangus terbakar, menimbulkan warna yang kontras.
“Tuh, kan, gosong,” kata Taemin kecewa.
Suara tawa perempuan terdengar. Mereka berdua menoleh. Terlihat Soojung sedang menghampiri sambil membawa mangkuk. Dia duduk disamping Jongin di atas tunggul secara paksa, membuat Jongin merasa kesempitan.
“Kim Jongin, pandai membuat steik yang sempurna tapi gagal dalam membakar marshmallow.”
“Shut up,” kata Jongin sensi. “Bisa tidak jangan duduk berdempetan seperti ini? Masih banyak tempat duduk kosong.”
Soojung menyeruput isi mangkuk—sup tomat—dengan santai. “Kamu saja yang pindah.”
Jongin membelalak. “Aku duluan yang duduk disini!”
Taemin tersenyum geli melihat Jongin yang emosi dan Soojung yang terlihat sama sekali tidak peduli. Dia permisi untuk pergi, membiarkan Jongin marah-marah sendirian.
“Lihat! Gara-gara kau, Taemin pergi,” Dia berkata tanpa berpikir.
Comments