"Tunggu dulu! Gadis itu akan menjadi milikku! Dia yang akan melahirkan keturunanku! Lihat saja Kyungsoo, aku akan mendapatkannya lebih dulu!" Baekhyun berbalik dan kini ia dan D.O saling menatap, "Baekhyun-ah, kau mengajakku berkelahi demi seorang gadis manusia eoh?"

Semua teman-temannya memandang mereka, "tunggu dulu, tunggu, tunggu!" Luhan memecah pertengkaran lewat telepati mereka. "Setahuku kita ditugaskan mencari 'satu' manusia spesial untuk melahirkan keturunan kita, manusia dengan darah yang murni seperti gadis tadi. Jika hanya satu, apakah berarti... tunggu, satu gadis untuk kita semua? Kasihan sekali gadis itu. Apalagi melihat Baekhyun dan D.O yang seperti ingin menyerangnya tadi. Ckckck..." Luhan menggelengkan kepalanya. Sehun dan Kai terkekeh pelan. Kabar yang mereka dengar sebelumnya memang mengatakan hal yang sama persis dengan yang diucapkan Luhan, hanya saja, bukankah itu sangat ambigu untuk dipahami?

"Eiiy... sudahlah, entah apa maksud pesan Yunho hyung. Lebih baik kita mencaritahu lebih dulu. Jika semua sudah benar-benar pasti akan terjawab." Entah kenapa ucapan Suho sekarang begitu didengar dengan baik oleh ke enam werewolf. Ia juga menambahkan, "mungkin bisa juga maksudnya adalah satu gadis itu hanya untuk satu werewolf? Benar kan? Mungkin juga itu aku, siapa yang tahu?" Tapi kali ini Suho membuat semua temannya gemas ingin mencabik dia. "Aish! Kau mengoceh hal yang tidak penting lagi". Luhan beranjak pergi diikuti yang lain. "Hey, hey! Kalian! Aku tetap leader tahu! Hormati aku!" Suho merajuk lagi. "Sudahlah hyung, leader sepertimu kurasa, ehm..." Chanyeol meringis, menampakkan giginya yang berderet rata. Mereka masih ricuh sampai tiba di kelas.

***

Krystal menunggu diluar. Menunggu guru Yin memanggilnya untuk masuk ke kelas dan memperkenalkan diri sebagai murid pindahan dari Amerika. "Soo Jeong-ssi, silahkan masuk" ucap guru Yin, Krystal tersenyum ramah dengan anggukannya. Begitu dia masuk, kelas langsung ramai. Guru Yin berusaha menenangkan agar Krystal dapat memperkenalkan diri. "Nah Soo Jeong-ssi, silahkan perkenalkan dirimu...". Krystal mengangguk, "baik, guru. Annyeonghaseyo, choneun..." Krystal menahan kalimatnya, ia baru sadar setelah menatap ke depan. Tujuh siswa aneh yang ditemui didepan pintu masuk tadi, SEKELAS DENGANNYA?!!!! "OMO". Lanjutnya tanpa sadar. Sontak saja seluruh kelas tertawa. Salah satu siswa itu berteriak, "ya nona! Namamu OMO huh?! Aww~ Gyeoptne!? Hahaha" ejek anak laki-laki berambut merah. Entah siapa dia, Krystal tidak peduli. Kelas kembali ribut. Lagi-lagi guru Yin harus menenangkan mereka.

"Maaf sebelumnya, namaku Jeong Soo Jeong. Tapi panggil saja Krystal, aku dari Amerika. Senang bertemu kalian. Mohon bimbingannya. Terima kasih..." ucapnya lalu memberi hormat.

-

Gadis itu jadi agak pendiam setelah masuk di sekolah ini. Entah kenapa dia merasa sedikit aneh disana. Tentu saja bukan karena dia di bully, justru Krystal mulai mendapat banyak fanboy dan teman perempuan karena sikapnya yang manis dan baik, ia hanya sedang beradaptasi dan memahami seperti apa calon teman-temannya kelak. "Soo Jeong-ah!!!" Krystal menoleh dan mendapati Min Ah berlari bahagia ke arahnya. "Omo, omo! ANDWE!!! Aaahhk MIN AH! Geureohke hajimayo..." tubuh Krystal yang kecil itu hampir terhempas jatuh karena Min Ah yang berlari dan memeluknya tiba-tiba. Semua siswa hanya tersenyum melihat mereka. Kecuali para werewolf yang tengah mengamati Krystal. Mereka hanya menatap tajam dan melebarkan pendengaran untuk melakukan penyelidikan, benar mereka tengah memantau Krystal, 'apakah benar Krystal manusia itu atau mereka harus mencari lagi'. Jika bukan, itu artinya mereka harus bersiap pergi dari negeri gingseng itu.

Kembali pada Krystal.

"Kau kenapa, senang sekali? Katakan padaku, ada apa, huh?"