-Dan lagi, orang itu seorang perempuan! Catat! Perempuan! Tapi kenapa dia tomboy sekali?-

Untungnya Krystal memang belum mengucapkan hal itu

"Hey?! Kau dengar tidak? Hey, ah... American, huh?" Tiba-tiba Krystal sadar. "Hah?! Bagaimana kau tahu?". Seolah gadis itu baru terselamatkan. "Tentu saja, tidak sengaja tadi aku lihat kau datang dari gate yang disana. Jadi aku hanya menebak? Hehe". Krystal ikut tersenyum, "ah jadi begitu... kalau kau darimana?". "Aku dari Milan. Tapi entah kenapa orang tuaku menyuruhku pindah kesini. Lagipula bahasa Korea sangat mudah. Oh iya aku Amber". Krystal tersenyum kecut. "Aku Krystal, haha kau ini, aku kan masih harus membiasakan lidahku. Hehe". "Benar. Kau harus membiasakannya. Ah! Aku pergi dulu, jika beruntung, kuharap kita bisa bertemu lagi. Annyeong!" Amber melambaikan tangannya lalu pergi. Begitu pula dengan Krystal. "Wah, kurasa gadis manis ini sudah punya teman baru ya?" itu Bibi Cho. "Hehehe iya bi, tapi jika kami bertemu lagi. Lagipula Seoul kan luas. Dia bisa tinggal dimana saja". Krystal benar, ia hanya belum tahu takdir yang akan membuat hidupnya berubah suatu hari nanti.

***

Sebuah sekolah elit di kawasan Cheongdamdong itu memang benar-benar megah. SMArt High School, sebuah sekolah seni swasta milik Lee So Man. Hanya orang beruntung yang bisa masuk kesana, tidak harus kaya, asal ia memiliki kemampuan diatas rata-rata atau bakat yang membuat presdir Lee kagum, kemungkinan anak itu akan diberi beasiswa untuk lebih mengasah bakatnya.

Krystal? Hmm... Kris adalah sahabat jauh presdir Lee, selain itu, Krystal memang memiliki bakat terpendam. Kris menyadarinya karena sering mendapati bahkan merekam latihan dance Krystal di ruang keluarga dan mengirimkannya pada presdir Lee, itulah kenapa Krystal langsung diterima. Ia juga termasuk kaya, jadi tak ada beasiswa. Namun satu hal, Kris lupa mengatakan anak gadisnya ini memiliki vokal yang lumayan. Ia bisa mencapai nada tinggi dengan suara khasnya yang unik.

-

Krystal melangkahkan kakinya keluar dari mobil, ia cukup terpesona dengan sekolah ini. "Benar kan kataku? Pasti kau suka disini, oh ya, sebelum kau masuk. Bukankah kau janji, mana kecupan untukku?" Bibi Cho menaruh telunjuknya di pipi. Krystal tertawa sambil berputar keseberang mobil. "Baiklah bibi, aku suka disini. Aku sayang padamu. Muach! Sampai jumpa bibi! Jika sudah pulang aku akan menelponmu! Hati-hati dijalan ya!". Krystal melambaikan tangannya sampai mobil bibi Cho menjauh. Ia berjalan di tengah lapangan luas sebelum menuju pintu utama.

Dari balik jendela kelas, dua orang sedang mengamati Krystal. Memang tidak ada yang aneh dari gadis itu, hanya saja mereka mendapat kabar ada murid pindahan baru dari Amerika. Sepertinya akan menarik.

"Hhhh... satu lagi gadis kaya yang sangat manja" ucap Sehun. "Yup! Aku juga benci gadis manja, lebih baik kita makan saja." Kai menambahkan. Dua serigala muda itu menyeringai, dan sedetik kemudian seseorang memukul kepala mereka. Chanyeol, "hey bodoh, kalian lihat dulu mangsanya baik-baik. Kalau aku sih tidak ingin memakan gadis kurus itu". "Benar, kurasa serigala lebih suka makan daging, apalagi anak itu". Kali ini Luhan menunjuk kearah Sehun dengan smirknya. "Sudahlah, apa kita perlu manyambut gadis itu? Aku hanya ingin melihat apa kita perlu waspada dengannya atau tidak. Lagipula, kenapa mereka belum kemari. Apa tugasnya di China sangat rumit?" Ucapan Baekhyun mengingatkan teman-temannya akan Parker, Ray, Michael, dan Nick yang belum menyusul ke Korea. "Kau benar, kurasa mereka menunggu waktu yang tepat