Book 2

Cinta Ku Menjadi Angin Dan Pohon

Serta perpustakaan, dan pulang sekolah. Menambah gosip makin menyebar dan menyakinkan atas hubungan antara Lia dan Deva.
"Deva malam ini mau gak datang kerumah aku?" dengan nada yang manja
"bisa koq Lia" dengan muka yang merah
"Lia tunggu yah"
"iya, sampai nanti malam ya"
ini pertamakalinya Deva datang kerumah Lia, rumah yang sangat besar dan halaman yang luas, Deva berpikir ini rumah atau istana yah. Deva berdiri di depan gerbang pagar rumah Lia, lalu Deva menekan bell yang letakya tidak jauh dari Deva berdiri setelah memencet bell Deva mendengar suara Lia dari speker kecil di dekat tombol bell yang telah d pencet oleh Deva , secara automatis pintu gerbang terbuka secara automatis. lalu Deva melangkah masuk ke halaman rumah Lia.
"selamat datang Deva" Lia menyambut Deva d depan pintu rumah nya
"iya terimakasih, ngomong-ngomong rumah Lia besar sekali ya"
"udah gak usah di pikirkan, masuk yuk"
"iya" sambil melangkah kan kaki ya menuju keruang tengah
"Deva kita langsung ke kamar aku aja yah" Ujar Lia santai
"tapi?? Lia apa orang tua kamu tidak marah??" Deva dengan raut Khawatir
"gak apa apa kok yuk" Lia dengan nada yang menyakinkan
di ruang keluarga Deva melihat kedua orang tua Lia sedang bersantai, Deva pun memberikan salam kepada kedua orang tua Lia, orang tua Lia terlihat sangat ramah.
"ayah, ibu, kenalkan ini teman sekolah Lia yang sering Lia ceritakan kepada ayah dan ibu" Lia dengan raut wajah senang
"oh ini yah cowonya Lia?? yang sering Lia ceritakan ke mama" ledek orang tua lia
"ih mama ngomong apa sih, papa, mama tu godain Lia pah" protes Lia kesal campur malu dan senang
"mama udah ah biyarin aja Lia dengan temanya itu mau blajar bersama, udah bawa sana teman kamu ke kamar blajar yang baik ya, jangan berbuat yang aneh2 ok, anak papa yg imut dan cantik" orang tua lia yang laki laki tersenyum
"iya pah, Deva yuk ikut aku ke kamar. Di lantai 2"


Kedua orang tua Lia sangatlah ramah terhadap Deva, kini setiap hari libur Deva di minta datang ke rumah Lia oleh ayah dan ibu Lia, untuk menemani Lia, siang itu Lia mengajak Deva berkeliling rumah Lia. Rumah yang sangat hebat, di rumah Deva tidak sehebat rumah Lia, yang serba ada. Lia dan Deva bersantai di taman belakang, Lia meminta Deva menceritakan masa-masa terindahnya saat di Osaka, banyak hal yang indah dan menyenangkan sekaligus menyedihkan di Osaka bagi Deva, Deva memilih untuk menceritakan tentang ke dua sahabat ya Hanzo dan Hikari. Lia memandangi Deva seolah-olah sedang menyimak cerita Deva tapi yang terlihat adalah Lia memandangi Deva karna Lia menyukai Deva tapi Deva itu orangya tidak peka sama sekali dengan tingkah laku cewe yang ada disekitarnya. Tanpa diduga wajah Lia mendekat ke Deva, dan terus mendekat melihat tingkah Lia Deva terhenti untuk bercerita dan terdiam membisu, lalu bibir Lia menyentuh bibir Deva ini pertama kali Deva berciuman,suasana pun berubah menjadi hangat Deva merasakan ciuman yang lembut dari Lia, kemudian Lia memeluk tubuh Deva rasanya kini menjadi yaman dan tenang, dalam hati Deva berkata ada apa dengan diri aku
setelah mencium Deva Lia tersenyum;
"Deva"
"ada apa Lia?"
"Lia pengen Deva lebih dari sahabat bagi Lia, karna Lia sudah lama ingin menjadi pacar Deva, Lia udah cape untuk mencinta tapi setelah Lia melihat Deva, Lia jadi brani untuk menghampiri apa itu cinta, Lia ingin di sayang dan di cinta oleh Deva, jadi maukah Deva menjadi pacar Lia?"
"aku mau jadi pacar Lia, maka jangan tinggalkan aku, aku gak mau lepas dari Lia. Sebenarnya aku juga suka dengan kamu, tapi aku takut mengutarkannya tadinya aku mikir kapan waktu yang tepat untuk ungkapkan isi hati aku ke kamu, tapi udah ke duluan Lia, dan aku ingin kasih dan sayang Lia hanya untuk aku"
Ke esokan harinya, Anko si ratu gosip melihat keanehan kepada sepasang temannya itu sekarang sangat dekat sekali lalu Anko langsung membawa teman ya itu ke belakang sekolah untuk d introgasi. Alangkah terkejutnya Anko mendengar dari Lia bahwa kini status Lia dan Deva adalah sepasang sekasih, tentunya Anko memanfaatkan momen yang bahagia dan menguntungkan bagi Anko untuk meminta PJ (Pajak Jadian) untuk di traktir di kantin sekolah , seminggu usia pacaran Lia dan Deva di ketahui oleh masing2 orang tua mereka dan orang tua mereka berdua memberikan sinyal lampu hijau artiya hubungan mereka direstuin, trasa makin bahagia sekarang jadi mereka berdua tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi untuk berduaan, gak disekolah, gak diluar sekolah mereka slalu bersama. Namanya juga orang lagi dimabuk cinta pasti maunya berduaan truslah.
Libur musim panaspun telah tiba, sekolah Deva dan Lia mengadakan tour ke osaka. Alasan sekolah memilih kota Osaka karna banyak terkenal bahan krajinan tangan yang unik dan beberapa monumen bersejarah.Dalam perjalanan Deva mengirim sms kepada Hanzo dan Hikari, membaca sms yang memberitahukan bahwa Deva akan ke osaka mereka sangat bergembiri sekali karna sudah 6 bulan mereka tidak bertemu hanya lewas sms saja mereka berhubungan, sekaligus Deva menirimkan alamat mereka menginap di osaka. Beberapa jam lemudian bis yang mebawa siswa siswi dari Kyoto telah tiba di penginapan Osaka yang terletak di pinggiran kota Osaka selain pemandangan alam pegunungan tentunya sangat sejuk, harga kamar yang di tanggung oleh pihak sekolah tentunya barang barang dan makanan sangat murah harganya. ke esokan paginya Deva di telpon oleh Hikari bahwa Hikari dan Hanzo akan datang nanti malam ke tempat Deva menginap.pagi itu para siswa dan siswi smu Kyoto ke perkebunan semangka yang tidak jauh dari penginapan dilanjutkan ke sebuah rumah yang dulunya di tempati oleh salah seorang legenda satria Jepang, dalam sehari itu sudah 3 tempat yang mereka kunjungi tentunya Lia sangat senang sekali karna ini pertama kali Lia study tour karna dulu Lia tidak ada yang menjaganya sekarang ada Deva yang menjaga Lia. Hari sudah menjadi sore waktunya mereka semua kembali ke penginapan, jam sudah menunjukan jam 7 malam Deva menunggu ke 2 sahatya itu di lobi sambil menunggu Lia bersiap2 menyambut teman Deva;
"hai Deva"
"Hanzo!! Hikari juga" mereka bertiga berpelukan
"hahaha eh Deva lu masih seperti dulu gak brubah"
"Hanzo dan Hikari juga"
mereka bertiga ketawa dengan lepasnya
"eh silahkan duduk, ngomong-ngomong Hikari makin cantik saja yah" Deva tersenyum
"hei..hei..hei.. hallo jangan menggoda pacarku ya"
"hahahahahahahaha" mereka ketawa lagi, becanda seperti dulu
"Deva tebak aku bawakan kamu apa??" Hikari mengeluarkan kota berwarna hijau yang di letakan di atas meja
"itu seperti kotak bento??"
"waaaaaaaaaaaa....... thx banget thx banget"Deva langsung menyambar kotak yang berisi bento itu, dan memakan ya seperti orang kelaparan, kedua sahabat ya itu tertawa lagi;
"Deva kamu sungguh tidak berubah" ujar Hikari sambil tersenyum
"soal ya bento yang Hikari buat sanggat enak sama seperti dulu hahaha"
"Deva bagiiiiiiiiiiiii!!!!!!!!! aku juga pengen makan buatan Hikari" mencoba mengambil bento dari Deva, tapi Deva langsung melindungi bentonya
"ih...!! Hanzo lu kan bisa makan bento buatan Hikari kapan saja, iya kan Hikari"
"huwakakakaka, iya iya"
"Deva aku mau tanya ni, waktu kami mencari kamu kami bertanya dengan gadis yang kami temui di pintu depan, kataya kamu sudah punya pacar?" dengan muka serius, karna mendengar peryataan sahabatnya itu Hanzo dan Hikari menunggu jawaban Deva, Deva diam saja. Tiba-tiba ada seorang gadis menghampiri mereka bertiga memakai baju berwarna pink yang lembut, gadis yang cantik putih mulus dan bersih, mereka bertiga langsung memandangi gadis itu, gadis itu langsung duduk didekat Deva. Dan tersenyum kepada Hanzo dan Hikari.
"maaf ya"
"teman teman ini Lia, Lia ini Hanzo dan Hikari"
"salam kenal"
"dev dia siapa??" ujar Hanzo mantap
"dia pacar aku" dengan tegas Deva memberitahukan kepada 2 sahabat ya itu, Hanzo setengah tidak percaya sahabat ya mendapatkan gadis yang sangat cantik itu, Hanzo pun berpadangan dengan Hikari, memberikan isarat yang artinya bahwa Lia itu sangat cantik.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet