Book 3

Cinta Ku Menjadi Angin Dan Pohon

"tapi ya Deva, maaf ni ya kalo yinggung, kayanya pacar aku Hikari masih paling cantik dari pacar kamu ini" Hanzo langsung di cubit oleh Hikari, dan mereka semua tertawa lagi
"ya iya lah kalo aku di tanya cantikan Ai Otsuka atau pacar aku Lia ya aku pasti pilang pacar aku Lia pasti paling cantik" sambil tersenyum Deva menjawab dengan pas
"maaf ya Lia, Hanzo orangnya jahil"
"tidak apa apa koq, aku sudah tau dari awal sebelum kesini Deva sudah banyak menceritakan tentang kaLian berdua, aku sangat senang bisa bertemu dengan sahabat Deva yang paling aku sayangi"
"wah senang ya Deva di sayang dan di cinta oleh Lia" ujar Hikari
Mereka berempat ngobrol sepanjang malam di lobi hotel sambil minum dan makan yang dibawa oleh Hikari dan Lia, tidak terasa mereka berempat sudah 1 minggu bersama kini Lia dan Deva akan kembali ke Kyoto, Hanzo dan Hikari mengantarkan kepergian mereka, kebahagiaan 1 minggu bersama orang yang kita cintai sangatlah menyenangkan bertambah cerita tentang dua sahabat ya itu dan Lia pun menjadi bagian dari kisah persahabatan Deva,Hanzo dan Hikari.Kini bis yang membawa siswa dan siswi dari SMA Kyoto kembali ke kota mereka di Kyoto, 2 hari kemudian Deva melihat keadaan Lia, Deva melihat ada yang janggal dengan Lia sekarang tubuh Lia makin lemah, dan blakangan ini Lia sering pingsan di sekolah. Kini setiap hari sabtu Lia tidak masuk sekolah jika Deva menanyakan kenapa Lia tidak masuk sekolah kepadanya Lia menjawab sedang kena demam tapi yang jadi pertanyaan Deva kenapa harus selalu hari sabtu itu sangat aneh, anak kecil juga bias membuat alasan yang aneh itu, karna sangat khawatir Deva mencari tau ke teman teman kelas dan ke Anko kenapa Lia jadi sering tidak masuk, dan sebenarnya Lia sakit apa. Awalnya Anko tidak mau mengatakan tentang sakitnya Lia, Deva trus memaksa Anko untuk memberitau ya, Anko cman memberitaukan ke Deva bahwa dia blum tau pasti Lia sakit apa karna Lia tidak pernah mengatakan apa sakit ya. Sepulang dari sekolah Deva kerumah Lia untuk melihat keadaan Lia, saat itu Lia sedang berbaring lemas di kamar ya, Deva membawa jeruk kesukaan Lia, betapa bahagianya Lia melihat kekasihnya datang menjenguknya, Deva juga membawa kartu yang ditulis oleh teman temen yang memberikan semangat dan ucapan semoga lekas sembuh, 2 hari kemudian Lia dan Deva memilih untuk naik sepeda untuk berangkat ke sekolah.


"angin yang sejuk ya Deva"
"iya, nikmat sekali"
"Deva, Lia pengen lebih lama lagi dengan Deva"
"memangnya Lia mau kemana?"
"Lia mau... Eh Liat banyak capung terbang"
Lia dan Deva berhenti sejenak melihat capung berterbangan banyak sekali, Lia turun dari sepeda dan berdiri di samping Deva mereka berdua di kelilingi capung yang berterbangan seperti akan menjemput Lia untuk pulang ke surga, lalu Lia mengajak Deva ke sebuah pohon yang besar sekali yaitu pohon sakura mereka berdua berdiri d bawah pohon sakura yang rimbun dan capung itu mengikuti Deva dan Lia berputar2 mengelilingi mereka berdua, tiba-tiba Deva memeluk Lia dari blakang, hangat, tenang dan yaman. Lia juga merasakan pelukan Deva dan angin hangat bertiup dengan pelanya;
"Deva"
"kenapa Lia?"
"Lia ingin menjadi angin"
"koq mau menjadi angin?"
"tidak selamanya Lia slalu bersama Deva kan?"
"Lia jangan ngelantur ah"
"kalo Lia menjadi angin Lia bisa berada dimanapun Lia berada"
"udah ah, aku gak suka Lia ngomong kaya gitu seolah2 mau pergi jauh saja"
Deva mengingatkan Lia bahwa sebentar lagi sekolah akan masuk, Deva melepas pelukanya dari Lia dan saat Deva berbalik untuk menuju ke sepeda, Lia langsung memeluk Deva dari arah blakang.
"Lia masih mau di peluk dan memeluk Deva"
"kangen berat ya"
"jangan lepasin pelukan Lia, karna Lia sangat sayang dan cinta banget dengan Deva"
Deva berbalik dan memeluk Lia, d bawah pohon sakura dan di kelilingi capung yang terbang menjadi saksi bisu dalam ya rasa sayang dan cinta antara Deva dan Lia, lalu angin bertiup kencang, merontokan bunga sakura itu, angin kencang itu membuat bunga sakura seolah2 sedang mengitari Deva dan Lia bersama capung2 terbang itu, kulit Lia makin lama makin pucat dan pelukan Lia melemah, dan kehilangan kesadaran, karna panik Deva menghubungi orang tua Lia, dengan segera Lia dibawa kerumah sakit, di rumah sakit Lia langsung di bawa ke ruangan ICU, sudah 3 jam Lia masih belum sadar dari pinsanya, lalu orang tua Lia memanggil Deva untuk berbicara d luar;
"Deva om tau Lia sangat mencintai Deva, hari ini om dan tante akan memberitaukan apa sebenarnya sakit yang d derita oleh Lia"
"memangya Lia sakit apa om?"
"kangker darah"
"bukanya kangker darah bisa di obati??"
"kami sudah berusaha sampai saat ini belum ada tulang sum-sum yang cocok dengan Lia"
"......" Deva hanya bisa terdiam dan sedih
"sebenarnya Lia itu anak adopsi, karna tante tidak bisa melahirkan keturunan"
Setelah me ngetahui kejadian yang sebenarnya, Deva bergegas ke ruang laboratorium untuk memeriksakan sum-sumnya, beberapa jam kemudian hasil tes susah keluar dan teryata sum-sum Deva tidak cocok dengan Lia. Tak sadar air mata Deva menetes membasahi hasil tes itu, dan di buangnya hasil tes itu ke dalam tongsampah Deva merasa tidak berarti sebagai cowo, semalaman Deva di rumah sakit kabar tersebut menyebar di tempat Deva dan Lia bersekolah, ke esokan hari ya Lia sudah bangun dari pingsanya, pagi itu juga teman teman Lia datang menjenguk yang di pimpin oleh Anko.
"Anko,.... teman teman semua"
"Lia kenapa kamu begini, merahasiakan penyakit mu terhadap teman teman terlebih kepada diri aku"
"maaf"
"dasar gadis bodoh, eh Deva kenapa kamu duduk d pojokan sana"
"sttt dia dah nemanin aku gak tidur semalaman"
"begitu ya"
Anko membangunkan Deva dari tidurya, lalu Deva berjalan menghampiri Lia, dengan raut wajah yang sedih dan senyum yang di buat buat, semua temen teman ngerti perasaan Deva yang sakit banget itu, mata Deva mulai berkaca kaca.
"Deva lu gak bleh nangis entar Lia juga sedih tau"
"iya aku gak akan menangis"
"nah begitu dong baru tu cowo sahabat aku, Lia"
lalu Lia membisikan sesuatu ke Anko, lalu Anko langsung bergegas keluar ruangan, teman teman juga bergantian untuk memeriksakan sum2 ya jika ada yang cocok tapi sayang tidak ada satupun yang cocok sum sumnya dengan Lia, lalu tidak lama kemudian Anko kembali."Deva, tolong Lia ke kursi roda itu ya"
"mau kemana ?"
lalu Anko mengambil alih, untuk membawa Lia dengan kursi roda, Deva dan teman teman disuruh menunggu dihalaman belakang rumah sakit, mereka bertanya tanya ada apa ini Deva pun langsung mengikuti perintah itu tanpa bertanya lagi. lalu Anko menemui orang tua Lia untuk mengatakan bahwa ada permintaan dari Lia.
"mama papa"
"kenapa Lia?"
"Lia mau minta sesuatu tolong dikabulkan?"
"apapun itu Lia, mama papa akan mengabulkannya"
"sebelum ya Lia mau minta maaf selama ini dari kecil sampai sekarang Lia selalu mebuat mama dan papa repot"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet