Book 5

Cinta Ku Menjadi Angin Dan Pohon

Deva meninggalkan Eri, waktu membuka pintu dan kaki Deva akan melangkah keluar ruangan tiba tiba Eri memeluk Deva dari blakang;
"Dev jangan tinggalkan Eri, Eri bisa mati tanpa Deva, Eri bisa hilang kesadaran Eri"
Dengan pelukan dari blakang, seperti lia memeluk Deva saat itu juga entah kenapa air mata Deva keluar membasahi wajahnya, Eri terkejut kenapa Deva menangis, Deva pun sendaran di tembok ruangan kesehatan sambil menundukan kepala;
"Eri tolong tinggalkan aku"
"Dev kamu kenapa, apa aku telah melakukan kesalahan?"
"tidak gak ada yang salah dengan Eri"
"trus? kenapa kamu menangis"
"yang salah itu ada pada aku Eri, aku ini yang salah, karna aku dia tlah pergi.........,"
"apa maksud kamu Deva"
Deva berlari meninggalkan Eri, Deva sangat sedih, karna rasa cinta dan kErinduan yang sangat dalam, saat Eri memeluk Deva dari blakang seperti lia waktu itu saat trakhir kalinya memeluk Deva dari blakang di bawah pohon sakura, Deva tidak sanggup untuk melupakan lia. Eri terdiam sesaat karna ada apa sebenarnya yang terjadi, kenapa Deva selalu menolak cewe yang menyatakan cinta kepada nya?, kenapa Deva slalu brada di bawah pohon?, Eri berpikir pasti ada sesuatu yang telah menyebabkan itu semua, banyak gosip yang bredar bahwa Deva itu gay, ada pula yang bilang bahwa Deva itu orang yang fokus terhadap plajaran. Bermacam-macam gosip yang muncul dari paramahasiswa dan mahasiswi di kampus. Eri mencoba mencari informasi kepada teman teman terdekat Deva di kampus tapi tidak ada satupun teman2 Deva yang mengetahui masa lalu Deva, Deva sangat mistErius, Eri slalu mengikuti kemana Deva pergi, saat pulang kampus Eri mengikuti Deva lagi lagi Deva kepohon besar itu lagi di situ Deva berdiri dan memejamkan mata seolah2 orang yang sedang berdoa, tapi sebenarnya Deva memang sedang berdoa, dan meletakan bunga mawar merah di pohon itu. Lalu Eri menghampiri Deva lagi;
"Dev sedang apa kamu"
"........." Deva langsung meninggalkan Eri sendirian
"Deva tunggu,..... Deva tunggu Eri!!!" Eri berlali mengejar Deva
"......."Deva terus berlari
Eri kehilangan jejak Deva, Eri meminta ke bagian jornalis kampus yang biasanya meliput semua kejadian kampus, yang di urus oleh BEM (Badan Eksekutiv Mahasiswa, Eri bergabung dalam wartawan kampus, para anggota wartawan kampus sekarang bertambah 1 yaitu Eri anak smester 2 jurusan Ekonomi, mereka menyambut Eri dengan baik karna bertambah cewe cantik didalam anggota mereka, tapi tujuan utama Eri hanya mencari cara untuk mempunyai koneksi ke ruangan arsip kampus untuk mencari data tentang Deva. Karna kepintaran Eri, Eri memanfaatkan kecantikannya untuk merayu ketua wartawan kampus, untuk bisa masuk kedalam arsip mahasiswa yang bersekolah di universitas tokyo atau todai, saat itu arsip Deva pun ditemukan oleh Eri.


Eri melihat semua catatan yang ada di dalam arsip Deva yang di simpan di gudang arsip, di situ hanya terlihat asal skolah Deva, tiap hari Eri selalu mencari info tentang Deva tapi didak ada satupun orang yang tau tentang Deva, yang mereka tau Deva adalah cowo yang suka duduk menghabiskan waktunya di bawah pohon dan orang yang pendiam sangat mistErius sekali, ke esokan harinya dengan mantap Eri menghampiri Deva untuk menanyakan semuanya;
"Deva"
Devapun menoleh dan tersenyum ke arah Eri
"Dev jangan lari lagi dari Eri"
"........."
"plzz Eri janji tidak akan mengejar Deva lagi, gak akan memaksa kehendak Eri ke Deva lagi Eri janji" mata Eri berkaca kaca
"sudah jangan menangis Eri, aku akan mendengarkan Eri"
"tolong jawab semua pertanyaan yang akan Eri ajukan plzzz"
"baik lah asal Eri jangan menangis ya"
Eri duduk disamping Deva dan mulai mengajukan beberpa pertanyaan
"Eri ajuin pertanyaan tapi jangan d jawab dlu tunggu Eri bilang sudah baru Deva boleh menjawab semuanya?" dengan muka yang sErius
"baik tanyalah apapun itu akan aku jawab"
"kenapa waktu itu di ruang kesehatan saat Eri peluk Deva menangis, kenapa?
trus kenapa Deva slalu menolak semua peryataan cinta dari cewe ke Deva dan 1 lagi kenapa Deva selalu menghabiskan sisa waktu Deva di bawah pohon ini, jawab?"
"ok mau tau kenapa aku menangis, cara dan gaya bicaramu itu serta pelukan itu mengingatkan kepada seseorang yang sangat aku cintai melebihi apapun, ke dua kenapa aku menolak semua peryataan cinta kepada ku karna aku hanya mencintai 1 orang saja didunia ini walau dia sudah tiada, ke 3 aku mau tau Eri, apa yang Eri rasakan saat ini setelah duduk di bawah pohon ini?"
"Eri ngerasain angin yang hangat dan sejuk"
"nah jujur Eri apa Eri cinta ma aku? sayang ma aku?"
"iya Eri cinta banget ma Deva, sayang banget ma Deva"
"apa yang Eri rasakan kalo di samping aku?"
"Eri ngerasa hangat serta sejuk seperti angin ini yang di naungi oleh pohon membuat tubuh kita rilex dan segar"
Deva pun tersenyum
"nah Eri sudah tau semuanya kan"
lalu Eri menundukan kepala
"kenapa-kenapa Deva"
"kenapa apa ya?"
"Eri sudah mencoba melupakan Deva, tapi semakin Eri coba lupain Deva Eri makin sakit, rasanya hancur sekali hati Eri ini"
"maaf Eri kalo aku sudah membuat kamu terluka"
"Deva gak salah, yang salah adalah kenapa Eri mencintai Deva"
"Eri dengar lah, liat mata aku, ingat Eri cinta itu tidak pernah salah seharus ya kita bersukur karna bisa merasakan mencintai orang lain"
lalu Eri menundukan kepalanya lagi, sambil menangis tersendu sendu
"tapi Eri gak sanggup kalo gak ada Deva, selama ini Eri slalu melihat Deva dari jauh baru kali ini Eri brani mengatakan semuanya, Eri gak mau membohongi diri Eri sendiri, Eri juga sudah mempermalukan sendiri seperti cewe kegatelan ngejar2 Deva terus"
".........."
"hiks Eri juga gak perduli, orang orang di sekitar Eri mo bilang apa ke Eri, mau dikatain apapun Eri gak masalah, yang penting jangan hina cinta Eri ke Deva"
".........." Deva lalu berdiri hendak meninggalkan Eri, dengan cepat Eri langsung memeluk Deva dari blkang lagi, tapi Deva meninggalkan Eri begitu saja, Eri sendiri menangis, disaksikan oleh orang orang di sekitar nya, saat pulang ke rumah Deva di hajar oleh beberapa laki laki tidak di kenal, Deva tidak tau apa masalah ya. kejadian itu berlangsung dengan cepat, tapi Deva tidak mendapatkan luka berat hanya mendapat kan luka memar sedikit di wajah Deva;Deva bangkit dari tempat tidur nya dan melihat tanggalan 2 hari lagi 1 th Eri meninggal dunia, Deva mempersiapkan semua bajunya untuk ke Kyoto untuk mengunjungi makam lia kekasihnya.
Disamping itu di rumah Eri, Eri sedih dan mengurung diri di tempat tidurnya lalu kaka Eri Gozo menghampiri adiknya yang sedang sakit hati,
"adik ku sayang sudah lah, lupakan saja laki laki itu"
"................."
"toh masih banyak cowo yang suka dengan kamu"
".... kaka diam saja kaka gak tau apa apa tentang cinta Eri ke Deva"
"apa maksud kamu"
"Eri mau bunuh diri saja rasanya, Eri dah gak sanggup"
"Eri kamu mau apa biyar kaka selesain"
tidak lama HP Eri berdEring, mengabarkan bahwa Deva habis di hajar oleh orang2 mistErius, tapi tidak mengakibatkan luka memar yang sErius. Lalu Eri melihat ke kaka ya gozo.
"kaka!! apa kaka telah menghajar Deva??; Jawab!!!"
"................"
"kaka kenapa kaka kenapa??"
"......Eri.. kaka cuman.."
"cuman apa!!! kenapa harus melakukan tindak kekerasan ke Deva"
"...kaka..sebel dengan laki laki yang telah membuat adik aku ini menangis, kaka cman membErikan sedikit pelajaran"
"kaka gozo bodohhhhhhhhhhh!!!!!!!!!!!!!!!!"
Eri mengusir kaka ya keluar dari kamarnya, dan segera menuju kerumah Deva, tapi di rumah Deva tidak ada seorang pun di sana, menurut tetangga Deva jarang pulang kerumah soalya karna jarak kampus dan rumah Deva jauh maka Deva kos, Eri meminta alamat kos kosan Deva, 2 jam diperjalanan akhirya sampai juga di mana tempat Deva kos, Eri bertanya dengan salah satu penduduk setempat dan teryata temanya Deva, dia menujukan tempat Deva menginap atau kos, saat itu juga Eri langsung mencet bell kamar koz Deva tapi tidak ada yang menjawa, Eri menangis sambil mengatakan maaf, Eri menangis dengan suara yang membuat teman teman kos Deva keluar, Eri sambil menggedor2 pintu koz Deva, dan tidak sengaja kunci kamar Deva rusak dan pintu terbuka, teman teman kos Deva menanyakan ke Eri yang sedang menangis;
"ada apa dengan kamu ??"
"Deva Eri mau Deva, dimana Deva"
"oh Deva dia sedang keluar kota"
"kemana kasih tau Eri kemana" sambil menangis
"kalo gak salah dia ke Kyoto, karna orangtuanya tinggal di kyoto"
"ada yang tau alamat Deva, plzz kasih tau Eri, Eri pengen ketemu dengan Deva"
"kami tidak ada yang tau alamat Deva di Kyoto"
Eri menangis dengan keras melihat Eri menangis sampai seperti itu semua teman2 Deva mencoba mencari cara untuk menghubungi Deva tapi HP Deva tidak aktiv atau d luar jangkauan sementara itu Eri menangis terus, lalu mereka memutuskan untuk menggeledah kamar Deva, lalu seorang temen Deva langsung mengatakan ke Eri.
"ini buku harian Deva, disini tertulis alamat dia di kyoto, walau sebenarya tidak pantas kita membaca buku hariannya tapi cman ini yang bia mengatar Eri ke Deva"
"trimakasih arigatou"
"barangkat lah susul Deva sana, memangya Deva hamilin kamu?"
"tidak tapi suatu saat nanti aku akan melahirkan anak anak Deva kalau dia membErikan aku kesempatan, thx semuanya Eri pergi dlu"
Eri langsung memesan tiket pesawat ke Kyoto, di dalam kreta api Deva membuka2 tasnya teryata ada yang ketinggalan yaitu sebuah buku hariannya, lalu Deva Telpone salah satu teman kos nya untuk meminta mereka mengirimkan bukunya ke Kyoto;
"hallo rein"
"hallo Dev"
"lu dimana??"
"gw lagi di kamar gw, emang kenapa?"
"tolongin gw kirimin buku?"
"buku apa,Dev?"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet