A Domentor

Crown of Legilimency

“Kai?” Alice sempat berbisik sangat pelan sebelum pingsan. Semua orang pingsan. Tidak—aku tidak yakin apakah mereka pingsan atau hanya terjatuh. Yang pasti—beberapa detik yang berlalu membuatku sadar. Bahwa hanya aku dan seorang bernama Kai yang tersisa di depan halaman rumah itu—Marquee.

            “Hai — ” Sebuah suara menyambut kami. Kai terlihat waspada saat menyadari sosok itu mendekatinya.

            “Kau tidak seharusnya di sini... Bocah...” Bisik suara itu.

            Seketika kulihat Kai pingsan. Lalu jatuh ke tanah seperti semua orang yang ada di sini.  Aku yakin mereka pingsan karenanya,

ulah sosok ini,

iblis ini—

            “Lama tidak berjumpa—Oh Sehun—”

 “Hyung—ada apa dengan orang itu? Kenapa dia menatapku seperti itu?” Sehun kecil terus memegang lengan Luhan dengan ketakutan.

“Tidak ada siapa- siapa sehunnie...” Luhan melihat sekitar.

“Tidak hyung... Dia bilang dia akan terus mengangguku kalau aku terus bersama eomma... Hyung... hyung...”

 

            Aku ingat...

Dia...

Penjaga rumah ini...

“Tentu saja ada... Jadi kau melihat pria berjubah dan bertubuh besar? Dia terbang? Jangan takut Sehun-ah... Dia yang menjaga rumah ini—Paman berteman baik dengannya“

            Aku ingat... Mr. Callaghan yang memberitakuhu tentang itu...

            “Anak nakal yang dingin itu? Sudah tumbuh sebesar ini?” Sosok itu tersenyum. Dia terus terbang mengelilingiku seperti hantu. Dia tidak membuatku takut. Hanya saja auranya yang sangat kuat, di tambah caranya mengangguku, itu membuatku cukup berpeluh.

Dia...

maksudku makhluk ini...

seperti Domentor dalam film Harry Potter.

            “Dan gadis ini—”

 

Author

            “Dan gadis ini... ”

            “Song Joo Hee?” Sosok itu tersenyum. Membuat kengerian yang disembunyikan tergambar jelas di wajah Sehun.

            Sosok itu mengeluarkan jari- jarinya dari dalam jubah. Jari- jari yang panjang dan pucat, seperti milik mayat yang sudah diawetkan selama puluhan tahun.

            “Jadi kau membawanya untuk membuka pintu?” Sosok itu merengkuh tubuh Alice semakin dalam. Jari- jarinya yang panjang, mencengkeram dan membawa tubuh Alice ke sisi yang lebih jauh dari tempat Sehun berada.

            “Baiklah...” Sosok itu menyembunyikan senyumnya.

            Tiba- tiba pusaran angin hitam mengelilingi Alice dan sosok itu, membuat Sehun membulatkan matanya saat melihat pintu rumah itu—Marquee terbuka dengan mudahnya.

Hanya ada  satu cara untuk membuka pintu itu... Tapi kau harus memecahkan caranya, agar makhluk buruk seperti Rukai itu mau membukakannya.

Pasti sulit... Soalnya... Ku dengar makhluk sombong itu sering meminta hal yang tidak wajar. Dan tidak ada satupun dari kami yang bisa memenuhinya, selama dua tahun ini.
 

            “Tidak ingin masuk?” Tanya sosok itu, sangsi.

            Sehun mengambil langkah. Tapi dengan cepat dia menghentikan langkahnya lagi.

            “Tidak...” Bantah Sehun. Seperti berbisik.

            “Kau hanya ragu- ragu—ayo masuklah... Kalau kau masuk, mengambil jasad ibumu dan penawar itu.

Maka sebagai gantinya,

aku akan mengantar putri Tuan Callaghan ini ke tempat yang sama dengan kedua orangtuanya.”

            Sehun agak terkejut. Tapi masih bisa menyembunyikan ekspresinya.

            Itu penawaran yang bagus. Bagaimanapun juga... Alice bukanlah siapa- siapa Sehun.

            Dia mungkin akan sangat berterimakasih atas jasa Alice yang bisa membuatnya membuka pintu rumah itu—marquee dengan mudahnya. Dengan begitu Sehun tidak perlu repot- repot menjaga gadis berisik itu lebih lama lagi.

 Tapi ada sesuatu yang mengganjal hati Sehun sejak tadi. Dia hanya merasa... Kalau seseorang harus memberitahunya tentang kebenaran yang mungkin sudah Sehun lupakan sejak beberapa detik yang lalu.

“Hei—kau mendengarku?”

            Sehun mendengar sebuah suara— ya—suara seseorang yang selama ini dia rindukan. Itu telepati... Hanya satu orang saja yang bisa melakukan hal itu dengan Sehun. Dan orang itu adalah... Kalian pasti tau kan? Sang Kakak.

“Sehunnie... Temanku Park Chanyeol... Kau ingat?”

            Satu Dua

            Dalam hitungan ketiga... Seperti ada sengatan listrik dalam tubuh Sehun. Pria dingin itu segera paham dengan pertanyaan itu.

            “Kalau aku masuk tanpa Alice—aku akan terkurung di dalam rumah itu dan mati kan?” Sehun segera mendekati sosok itu yang berada tepat di depan pintu. Melalui angin, Sehun membawa Alice, merengkuhnya ke dalam tubuh dinginnya.

            “Bagaimana bisa mayat hidup sepertimu... Ah... Lagipula kau juga akan segera mati” Sosok itu terlena sebentar. Lalu dia tertawa dan mendekati Sehun.

            “Bulan pertama mungkin tubuhmu masih kuat. Bulan kedua melemah... dan bulan ketiga... Aku yakin virus yang mengerogoti tubuhmu itu akan membuatmu mati. Segera.”

            Sehun tau itu... Dia ingin hidup. Masih ingin hidup melebihi siapapun. Bahkan melebihi Park Chanyeol yang termakan omongan iblis ini, masuk kedalam rumah itu dan mati di dalamnya.

            Sehun tidak seceroboh itu—

            Setidaknya, karena dia dibesarkan dengan melihat kelicikan. Sehun juga harus melakukan hal yang sama... Setidaknya... Untuk memancing otaknya agar bekerja sesuai dengan yang ia inginkan. Sehun harus melakukan beberapa cara untuk membersihkan semua cara kotor yang selama ini di pakai oleh para petinggi.

            “Aku tidak punya waktu untuk membicarakan omong kosong denganmu. Yang pasti... Bahkan sebelum bulan pertama berakhir, aku akan mengetahui cara untuk membuka pintu itu, dan membawa si pemilik masuk kedalamnya.”

Ya... Karena iblis itu menguncinya dengan segel hidup. Kalau pintunya benar- benar bisa terbuka oleh Alice, maka iblis itu akan lenyap seperti kertas yang terbakar.

            “Kai...” Alice bicara dengan mata tertutup. Dia masih pingsan. Dia mengigau. Dan pelan- pelan... Sehun merasakan sesuatu merasuki organnya dan membuat dadanya terasa nyeri.

 

Ini agak nggak jelas... Maaf... Maaf lama update >< Baru sibuk... Semoga banyak yang makin suka sama FF ini ><

Author akan segera memperbaiki tulisan author yang masih berantakan ><

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
asahi-asa #1
Chapter 9: Cool! It's so cool! Cool!

Kyak'y yg jdi dementor kris dehh #ngarang abis!
Gmana nasib alice?
D tnggu next part'y!
nabilLaLu #2
Chapter 7: Misteri banget! Lanjut, thor *-*