Suasana diantara Siwon dan Kyuhyun penuh dengan rasa canggung. Setelah pagi tadi, dimana Kyuhyun menemukan Siwon yang masih menindih tubuhnya sambil menatap wajah tertidurnya. Kyuhyun pikir, siapapun yang pertama membuka mata pasti akan segera melepas tautan tubuh mereka, kecuali Kyuhyun karena dia berada di posisi bawah. Dia tidak mungkin mendorong tubuh Siwon yang lebih besar darinya. Tapi, dia sungguh tidak menyangka jika pertama kali yang dilihat matanya saat ia terbangun adalah tatapan mata elang Siwon.

Dan karena hal itu, hingga saat ini mereka masih merasa canggung satu sama lain. Bahkan untuk berbicara pun mereka saling tidak menatap. Hingga disinilah mereka berada, di sebuah taman bermain bernama Disneyland Paris. Kyuhyun berjalan dibelakang sambil menggandeng lengan Suho. Sedangkan Siwon ia berdiri di depan mereka dengan ditemani oleh Stella yang selalu mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Siwon, dan Minho yang ada di tengah-tengah mantan suami-istri itu.

Kyuhyun merasa ia seperti orang asing. Walaupun pada kenyataannya Siwon sama sekali mengacuhkan perkataan Stella, setiap kali yeoja itu berusaha berbicara pada Siwon.

“Mom.. Minho cape..”, Minho merengek sambil merentangkan tangannya ke arah Stella. Pertanda, bahwa anak itu ingin digendong ibunya.

“Ya.. Tuhan, Minho.. Kenapa kau manja sekali. Lihat bahkan Suho tidak merengek sepertimu!”, secara tidak sadar Stella memarahi anaknya karena ia sebenarnya sudah merasa kesal tidak dipedulikan Siwon. Minho merengut kesal saat ibunya membanding-bandingkannya dengan Suho.

“Minho capek! Minho ingin digendong!”, Minho mengutarakan kekesalannya sambil menghentakkan kedua kaki.

“Kau terlalu berlebihan, menggendong anakmu saja kau tidak mau! Kau terlalu banyak mengeluh”, hardik Siwon

“Lalu bagaimana denganmu? Kenapa bukan kau sendiri yang menggendong Minho? Bukankah dia juga anakmu!”, ucap Stella tidak terima. Hingga akhirnya adu mulut diantara mereka pun terjadi.

“Minho sudah kugendong sebaiknya kalian jangan bertengkar lagi” perkataan Kyuhyun membuat Siwon dan Stella berhenti berbicara. Disana mereka melihat Minho yang tengah menyamankan diri di pelukan Kyuhyun. Dan Kyu terlihat cukup kesulitan karena ia hanya menggunakan satu tangan untuk menahan tubuh Minho, sedangkan tangannya yang lain Kyu gunakan untuk menggenggam tangan Suho. Pasalnya, Suho enggan melepas tangan ibunya. Walaupun Suho tidak bisa mengatakan secara langsung, ia juga butuh perhatian ibunya, karena beberapa hari ini Kyu terkesan melupakan dirinya karena terlalu fokus kepada Minho.

“Ayo pergi. Bukankah anak-anak ingin naik komedi putar?”, Kyu membalikkan tubuh lalu mulai berjalan.

“Tunggu.. “, Siwon mengejar dan memegang lengannya. “Kurasa kau cukup kelelahan. Lebih baik aku yang menggendong Minho”, Siwon pun berbicara lagi kepadanya sambil menatap Kyu dengan penuh rasa khawatir. Siwon seakan tidak sadar telah mencairkan kecanggungan yang terjadi diantara mereka.

“Ah...”, Kyu merasa salah tingkah Siwon mempedulikannya. “Baiklah”

Dan mereka berempat pun akhirnya berjalan bersama-sama layaknya sebuah keluarga bahagia yang tengah menikmati acara liburannya. Hingga mereka melupakan kehadiran Stella. Yeoja itu menatap Kyu dengan tatapan membunuh. “Cho Kyuhyun”, desisnya

--

Tidak ada yang menyangka liburan yang mereka lakukan di Paris benar-benar mampu membuat hubungan keluarga baru ini menjadi lebih baik. Bisa dikatakan kecanggungan yang terjadi diantara Siwon dan Kyuhyun telah menguap entah kemana. Jadi, sudah dapat dipastikan rasa benci yang semula ada  di relung hati mereka mungkin telah sirna. Walaupun mereka belum saling mau mengakuinya.

Hubungan Siwon dan Kyuhyun lebih cocok jika dikatakan sebagai hubungan antar teman. Mereka terlihat akrab. Mereka tidak menyangka percakapan yang selalu mereka lakukan sehabis anak-anak tidur mampu menyadarkan mereka, jika mereka memiliki banyak kesamaan. Mereka sama-sama menyukai minuman berkelas-Red wine- , mereka juga menyukai musik-musik klasik, mereka menyukai sesuatu yang berbau alam daripada gemerlapnya dunia malam kota Seoul yang padat, serta banyak hal lainnya yang sama. Dari persamaan itu mereka  bisa berbincang dengan nyaman hingga mereka sering tertidur sangat larut.

Lalu bagaimana dengan kedua anak mereka? Memang mereka seperti terlihat akur, karena tidak pernah lagi terdengar ‘Minho yang mem-bully Suho’ atau ‘Suho yang menangis karena Minho’. Tapi sebenarnya, Minho tengah mendiamkan Suho bahkan menganggap adik tirinya itu tidak ada, walaupun Suho mengajaknya berbicara. Jangan lupa, sebelum Suho menjadi adik tirinya, Minho memang telah terlebih dahulu membenci Suho.

--

“Minho!”, Kris berteriak bahagia saat melihat sosok sahabatnya dan Suho. “Klis, cedih Minho pelgi”, Kris mengeluarkan mimik muka sedih sambil mengerucutkan bibir.

“Jangan pula-pula. Minho tahu, Klis cuman ingin oleh-oleh dali Minho ‘kan? Minho ga beliin Klis oleh-oleh, Minho cuma bawa oleh-oleh buat Taeminnie”, Minho pun pergi dengan cueknya, membuat Kris menatapnya dengan tidak percaya.

“Wae?”, tanya Kris risih kepada Suho yang saat itu masih berada disana. Ia merasa Suho akan menertawakannya, melihat kejadian menyedihkan yang menimpa Kris tadi.

“Aniyo.. Cuho juga bawa oleh-oleh buat Taeminnie dan Klis-sshi”, ucap Suho menunduk karena ia takut Kris menolak.

“Jinjja?”, mata Kris berbinar.

“Nde”, Suho pun memberikan sebuah boneka naga berukuran kecil untuk Kris.

“Gomawo”, ucap Kris sambil mengecup pipi Suho sekilas sebelum akhirnya perhatiannya terfokus pada boneka naga itu, sedangkan Suho hanya terbelalak kaget sambil memegang pipinya yang mulai merona.

--

“Taeminnie~”, panggil Minho dengan manisnya. Sungguh bertolak belakang dengan image-nya yang sudah terkenal sebagai penindas yang kejam di sekolah.

“Minho~”, Taemin yang saat itu sedang berbincang dengan teman kelasnya, segera berlari ke arah Minho. Dua namja cilik itu pun saling berpelukan. “Taemin kangen Minho”

“Minho juga.. Taeminnie, Minho bawain Taeminnie oleh-oleh”, Minho mengeluarkan sebuah kotak. Ia membuka kotak itu, hingga nampaklah sebuah balerina yang menari diiringi alunan musik klasik. Minho tahu, pujaan hatinya ini sangat hobi menari terutama menari balet.

Mata Taemin berbinar penuh kekaguman. “Taeminnie cuka?”, Taemin mengangguk  sambil berkaca-kaca. Ia terharu Minho yang merupakan teman yang baru-baru ini dekat dengannya sudah sangat peduli dan perhatian kepadanya. Lalu kemana perginya sang sahabat yang sedari dulu selalu bersama-sama dengannya? Kemana Suho? Kenapa ia belum melihat batang hidungnya? Apakah Suho marah karena Taemin sempat mengacuhkannya akibat berita tentang Suho dan Kyu Jumma yang merebut Daddy Minho? Taemin sebenarnya hanya kesal saja, kenapa sahabatnya bisa berbuat seperti itu pada Minho. Taemin tidak bermaksud memusuhi Suho selama-lamanya.

“Gomawo Minho.. Tapi Cuho... Cuho mana? Cuho lupa cama Taemin?”, Minho mengepalkan tangannya. Ia tidak menyangka, Taemin masih memikirkan Suho disaat Minho telah memberikan hadiah terindah kepadanya.

“Mungkin Cuho lupa cama Taemin, kalena Cuho udah punya temen balu”, Minho berbohong sambil menunjuk kearah Kris dan Suho yang tengah bercanda. Taemin pun mau tidak mau menjadi percaya akan pernyataan Minho. “Taeminnie jangan cedih. Minho gak akan ninggalin Taeminnie kayak Cuho”

“Gomawo Minho” ucap Taemin  sambil memeluk Minho. Dan seiring berjalannya waktu, Minho menjadi selalu bersama dengan Taemin. Sedangkan Suho menjadi lebih dekat dan akrab dengan Kris.

--

Ketika Kyuhyun hendak merapikan isi tas sekolah anak-anaknya, Kyu menemukan beberapa hasil nilai tes mingguan di tas Minho. 35, 55, 53, 60. Itulah nilai-nilai yang tertera, Kyuhyun menggelengkan kepala. Ia tidak habis pikir, Minho selemah ini dalam menjalani beberapa pelajaran. Ia menjadi merasa bersalah, seharusnya ia memantau masalah pendidikan Minho, hingga Minho mendapatkan nilai yang sama baiknya dengan Suho.

“Kyu..”

Tiba-tiba pintu kamar terbuka, memperlihatkan Siwon yang telah kembali dari kantor. Suaminya tidak lagi mengenakan pakaian mahal kantornya secara rapi. Namja itu telah melepas jasnya, hingga nampaklah kemeja berwarna abu yang membungkus tubuh kekarnya. Lengan kemejanya telah Siwon gulung. Dasi yang Siwon kenakan juga telah melonggar karena beberapa kancing bagian atas yang telah dibuka, hingga terlihat dadanya yang kecoklatan. Benar-benar penampilan yang acak-acakan sekaligus menggoda

“Hei..”, Kyu menyapanya dengan canggung

Bukan hanya Kyu yang merasa tertarik dengan penampilan lawan bicaranya, tapi Siwon juga beranggapan demikian. Namja itu merasa bahwa saat ini matanya sedang disuguhi pemandangan paling seksi yang pernah ia lihat. Lihat saja, Kyu hanya mengenakan sebuah jubah mandi berbahan bulu yang berwarna soft blue. Rambutnya yang masih basah menyebabkan beberapa tetesan air mengalir menyusuri permukaan kulit Kyu yang terekspos, terutama di bagian dada. Ternyata tali jubah itu tidak terikat secara erat, hingga terbentuklah kerah berbentuk V yang cukup rendah di bagain depan tubuh Kyuhyun. Ingin rasanya Siwon menyapu tetesan air itu dengan lidahnya.

“Siwon, ada apa?”, Kyu menyadarkan Siwon saat pandangan namja itu hanya mengarah pada bagian dadanya. Kyuhyun pun segera merapikan kerah jubahnya.

“A-aku hanya ingin mengajakmu turun untuk makan malam”, Siwon tergagap.

“Gomawo.. Lebih baik kau duluan saja. Aku akan ganti baj