Resepsi penikahan WonKyu bertemakan pesta kebun. Ditengah taburan bintang dan cahaya rembulan, taman yang ada di InterContinental Seoul COEX Hotel ditata dengan penuh kemegahan. Para tamu undangan kagum melihat keeleganan dekorasi pesta pernikahan mereka. Pesta semakin meriah tatkala musik-musik penuh cinta didendangkan, membuat para tamu berhambur ke lantai dansa tak terkecuali tokoh utama dalam acara ini. Pasangan pengantin baru itu saling merangkul saat mereka berdansa, membuat para penonton terharu karena menyaksikan momen romantis ini.

Tapi ditengah momen yang membahagiakan ini, masih dapat kita lihat sorot mata penuh kebencian, dan kecemburuan yang terpancar dari seorang namja cilik yang tengah berdiri di salah satu sudut. Namja cilik itu adalah putra dari salah satu pengantin. Ia bernama Choi Minho.

Minho mengepalkan kedua tangannya saat appa dan umma barunya saling berdansa dengan wajah yang tersenyum. Bagi Minho, Siwon terlihat menikmati setiap detik yang ia lalui dengan namja bernama Cho Kyuhyun itu.

Jika bukan karena janji yang ia katakan kepada umma kandungnya, mungkin saat ini juga ia akan berlari ke segala arah untuk menghancurkan setiap dekorasi mewah pernikahan appanya agar terlihat kacau.

“Annyeong~”,

Minho mendengar seseorang menyapanya dengan ramah. Ia kenal dengan suara ini. Suara ini tidak membuat amarahnya sirna, tapi malah semakin membuncah. Ia tahu siapa orang yang tengah mengajaknya berbicara. Orang itu adalah adik tirinya. Cho Suho. Tidak, sekarang mungkin Suho akan memiliki marga yang sama dengannya. Minho segera menepis pikirannya, saat imajinasi mengenai Suho  yang akan menjadi bagian dari keluarga Choi berkelebat. Ia tidak akan membiarkan hal itu walaupun mereka akan memiliki status sebagai kakak-adik tapi Minho tidak akan membiarkan Suho untuk merasa pantas menyandang marga Choi di depan namanya.

“Annyeong Hyungie~”

Suho menyapanya lagi karena tidak ada respon dari Minho. “Jangan panggil aku hyung! Kita bukan codala!”, Minho membentak

Sungguh malang nasib Suho. Ia bermaksud untuk menemani Minho yang sedari tadi berdiam diri disudut taman tanpa ditemani siapapun. Tapi kenyataannya ketika ia mencoba untuk menemaninya, Minho malah membentak.

“Mianhae.. Cuho tidak akan panggil Minho dengan cebutan hyung lagi. Tapi bolehkan Cuho nemenin Minho dicini?”, Suho tetap memberikan tatapan yang bersahabat walaupun lawan bicaranya menatapnya seolah ia adalah sesuatu yang menjijikan.

“Kamu ingin nemenin, Minho?”, tanya Minho dibalik seringai licik yang mulai terpatri diwajahnya. Suho yang polos mengangguk setuju dengan mata berbinar. Akhirnya, Minho mencoba untuk mulai berdamai.

“Cini!”, Minho menyuruh Suho untuk mendekat, ketika jarak Suho dengan dirinya hanya beberapa senti  saja, Minho segera  mengambil salah satu gelas berisi jus yang ditempatkan di atas meja yang ada disampingnya. Lalu menyiramkan isi dari gelas itu ke wajah Suho

“Lacakan!”, Minho pun tertawa terbahak-bahak, membuat Suho mematung dengan mata berkaca-kaca dan bibir bergetar. Ia menahan tangisnya.

“Yak! Apa yang kau lakukan?!”

“Mi-Minnie hyung”, Minho tergagap saat namanya dipanggil oleh hyung favoritnya, Jung Changmin.

Jung Changmin merupakan salah satu teman dekat Minho. Mereka saling mengenal dan menjadi teman sepermainan karena ayah mereka saling bersahabat. Minho selalu merasa segan dengan Changmin. Sikap Minho yang semena-mena tidak pernah ia tonjolkan kepada Changmin. Bagi Minho, Changmin adalah role model-nya. Ia menanggap Changmin adalah sosok yang sangat keren. Sedari dulu, ketika ada seseorang yang mengejek Minho karena ia tidak memiliki ibu,  Changmin akan dengan segera membelanya, membuat siapapun berhenti mengejek Minho dan meminta maaf kepadanya. Changmin adalah pelindungnya.

“Batah ajuna?” (Basah bajunya?), tanya seorang namja cilik kepada Suho. Ternyata selain Changmin, Minho dan Suho juga kedatangan tamu lainnya. Seorang namja cilik berumur 2,5 tahun yang bernama Choi Junhong atau biasa dipanggil dengan sebutan Zelo. Ia merupakan adik sepupu Minho, karena ia adalah anak dari pasangan Choi Seunghyun dan Choi (Kwon) Jiyoung, paman dan bibi Minho.

“Mi’o.. Ciyam oyang? Mi’o ja’at!” (Minho.. Siram orang? Minho jahat!),  Zelo menghakimi Minho, semakin membuat Minho tersudut. Ia hanya bisa menggigit bibir sambil menduduk.

“Kenapa kau menyiramnya? Lihat semua bajunya menjadi basah?”, tanya Changmin, namun Minho masih diam membisu. “Cepat, minta maaf!”

“Mwo?!”, Minho kaget ia tidak mau jika harus meminta maaf pada Suho. Minho menatap Suho yang juga sedang menatapnya dengan takut. Ia tidak segan untuk memberikan tatapan benci. Membuat Suho semakin menduduk

“Andwae!”, dan baru kali ini Minho membangkang kepada Changmin. Ia tidak peduli jika Changmin menjadi antipati kepadanya. Bagi Minho, harga dirinya terlalu tinggi untuk meminta maaf pada Suho. Minho memilih berlari untuk pergi menjauh dari kerumunan itu.

“Hiks.. Hiks..”

Tangis Suho pecah, membuat Changmin dan Zelo kalang kabut.

“Jangan menangis kami akan membantumu”, ucap Changmin. Suho pikir Changmin dan Zelo akan bersikap sama seperti Minho, karena mereka sama-sama orang kaya dan merupakan teman dekat Minho. Tapi Suho salah, kedua namja cilik ini terlihat serius untuk membantunya.

“Angan angis. Anti aju, yu!” (Jangan nangis. Ganti baju, yuk!), Zelo pun menarik tangan Suho

“Kita harus memperkenalkan diri kita dulu, Zelo. Agar dia tidak takut”, saran Changmin.

“Siapa namamu?”  tanya Changmin.

“Cho Suho imnida”

“Ah.. Suho-ah.. Kau harus membiasakan diri untuk memperkenalkan namamu menjadi Choi Suho. Ingat, sekarang kau adalah adik Minho” Suho mengangguk kikuk. Bagaimanapun juga, ia merasa tidak nyaman membayangkan dirinya dan Minho menjadi adik-kakak, karena ia merasa Minho menolak untuk menjadi saudaranya.

“Jung Changmin imnida”, Changmin pun membungkuk sambil memperkenalkan nama.

“Jeyoo nida~” (Zelo imnida~), melihat tingkah balita yang lucu ini saat memperkenalkan diri membuat Changmin terkekeh, tak pelak tangis Suho terganti oleh senyuman.

“Sebenarnya namanya adalah Choi Junhong , tapi dia memiliki panggilan Zelo. Kusarankan agar kau memanggilnya dengan sebutan Zelo. Ibunya biasanya memanggilnya seperti itu. Untuk itu, ia akan marah jika ada orang yang memanggilnya Junhong”, ucap Changmin membuat Zelo menganggukan kepala. Tanda bahwa ia membenarkan ucapan Changmin.

Sungguh lucu tingkah balita 2,5 tahun ini. Ia seolah mengerti apa yang diucapkan Changmin. Suho refleks mencubit pipi chubby Zelo, membuat Zelo merengek  dan mengerucutkan bibirnya.  Akhirnya tawa renyah  keluar dari bibir Changmin dan Suho.

Dan untuk kedua kalinya, kilatan cemburu di mata Minho terlihat jelas. Ia mengamati hyung dan dongsaeng kesayangannya semakin akrab dengan rivalnya. Ia tidak rela dan ia benci hal ini. Dengan kasar ia membalikan badan lalu pergi meninggalkan tempat itu dengan kaki yang menghentak.

***

Kyu tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Siwon. Pria tampan berlesung pipit itu seakan menikmati permainan ‘suami-istri’ yang sedang mereka mainkan. Siwon bersikap seperti seorang suami yang sangat-sangat mencintai istri barunya. Ia merangkulkan tangannya di pinggang Kyu dengan lembut tapi juga protektif. Ia memperkenalkan Kyu kepada para kolega serta rekan bisnisnya, seolah Kyu adalah cinta sejatinya, pasangan yang akan menemaninya untuk seumur hidup, dan ibu baru yang tepat bagi Minho. Hal itu dibuktikan dengan segala puja dan puji yang Siwon lontarkan untuk Kyuhyun. Bahkan Kyuhyun sendiri tak sadar berapa banyak sifat baik yang ia miliki yang keluar dari mulut Siwon.

Tidak hanya merangkul, Siwon juga selalu memberikan kecupan singkat di pipi atau dahinya, di tengah perbincangan yang sedang mereka lakukan. Seolah ingin menunjukkan kepada masyarakat betapa cintanya ia pada Kyu. Sikap Siwon yang kontras ini justru membuat Kyu kalang kabut. Hatinya mendadak tidak bisa diajak berkompromi. Ia merasa jantungnya berpacu dengan cepat, wajahnya memerah, dan ratusan kupu-kupu berterbangan didalam perutnya saat Siwon mendekat untuk memeluk, merangkul, juga memberi kecupan.

‘Sadarlah Kyu, semua yang ia lakukan hanya untuk menarik perhatian publik’

Batin Kyu merutuk saat ia tersadar bahwa Siwon melakukan semua ini  tak lebih untuk mengatakan kepada dunia jika mereka adalah pasangan yang saling mencintai. Kyuhyun tahu itu, walaupun Siwon tidak menyatakan secara langsung, tapi dari gerak-gerik yang Siwon lakukan dihadapan ratusan kamera yang menyorot kearah mereka, Kyu menangkap maksud dari suami kontraknya ini. Siwon tengah berakting!

Kyu tidak menanyakan atau mempermasalahkan hal itu. Ia hanya mengikuti alur yang Siwon buat. Padahal jauh dilubuk hatinya beribu pertanyaan mendera dipikirannya.

Mengapa ia merasa familiar dengan Siwon?

Mengapa Siwon harus berakting dihadapan media massa untuk mempertunjukan kemesraan palsu mereka?

Dan.. Ini adalah pertanyaan terakhir yang sangat menganggu pikirannya

Mengapa Siwon memilihnya untuk menjadi istri kontraknya? Padahal ia memiliki hubungan yang buruk dengan Siwon.

Mengapa harus Kyuhyun?

Mengapa?

Ia tahu semua pertanyaan itu akan menghasilkan jawaban yang nihil, karena Siwon akan tetap bungkam. Ia pun lebih memilih diam dan melakukan apapun yang Siwon mau asalkan hal itu tidak merugikan dirinya dan juga Suho.

“Baby..”

“Baby..”

Chu~

Sebuah kecupan mendarat di pipi mulus Kyu, ia tersadar dari lamunan yang cukup panjang.

“Kau melamun, BabyKyu?”

“Eh?”

Kyuhyun hanya mampu menganga sambil memasang wajah tercengang. Satu hal lagi yang membuat Kyuhyun terkesima oleh seluruh sikap romantis Siwon adalah nickname yang Siwon berikan untuknya. BabyKyu. Siwon memanggilnya dengan sebutan itu selama mereka berada di acara resepsi ini. Kyuhyun tidak terbiasa dengan panggilan aneh itu. Panggilan itu terkesan aneh karena keluar dar