8

Reverse
Please Subscribe to read the full chapter

Kyuhyun terbangun dari tidurnya karena suara petir yang membahana. Ia tersadar saat ini hujan tengah turun dengan derasnya.  Hal itu juga yang membuat seluruh listrik  padam. Ia menoleh ke samping dan menemukan Suho yang tengah tertidur di pelukan Siwon. Ia pun menghembuskan nafas lega, saat menyadari anaknya tidak sadar jika sekarang seluruh lampu telah padam, jika Suho sadar dapat dipastikan anak itu menangis meraung-raung. Namun, sedetik kemudian Kyuhyun merengut. Ia sangat menyayangkan mengapa Minho memilih untuk memusuhinya dan Suho. Lihatlah, sekarang bahkan anak itu mengunci diri di kamarnya sendiri. Minho tidak sudi untuk tidur bersama mereka.

Seketika, sesuatu terlintas di benaknya. Pemikiran yang sama mengenai rasa takut akan kegelapan yang selalu menghantui anak kecil muncul di pikirannya. Bagaimana jika Minho sama seperti Suho? Kyuhyun segera bangun dari ranjang. Ia membawa handphone untuk ia gunakan sebagai alat penerang yang akan menuntunnya menuju kamar Minho. Dalam hati ia berharap semoga Minho tidak tersadar akan suara petir yang meneyeramkan ini serta padamnya seluruh listrk di mansion.

Namun, saat ia sampai tepat didepan kamar Minho, Kyuhyun mendengar suara tangis.

‘Minho’

Kepanikan mendera jiwanya. Kyuhyun pun segera memegang gagang pintu. Ia menariknya dengan keras tapi benda itu tetap tidak mau terbuka.  Ternyata, Minho masih mengunci kamarnya.

“Minho.. Minho.. Ini aku, Kyuhyun. Buka pintunya!”, ucap Kyu sambil menggedor pintu berkali-kali.

“Huwaaaaaaaaaaaaa....”

Tidak ada sahutan dari anak itu, hanya suara tangis yang keluar dari bibirnya.

Kyuhyun frustasi. Ia menggigit bibirnya. Jika seperti ini tidak ada jalan lain, kecuali membangunkan suaminya. Ia pun segera berlari ke kamar.

-

“Siwon.. Siwon..”, Kyuhyun menepuk lengan sang suami, ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak membuat Suho ikut terbangun.

“Hmm?” akhirnya, pria berlesung pipit itu membuka mata dengan sedikit menyipit. “Kyu? Ada apa? Kenapa semuanya gelap?”

“Minho menangis di kamar. Kurasa ia terbangun karena suara petir dan ia tersadar jika seluruh listrik di rumah ini padam. Aku ingin menerobos masuk kamarnya, tapi anak itu mengunci diri dari dalam”

“Apa? Minho? Mati lampu?”, Siwon masih belum mengerti apa yang terjadi.

“Aishh.. Ayo cepat bangun dan ikuti aku. Hati-hati jangan sampai Suho ikut terbangun!”, Kyuhyun segera pergi meninggalkan Siwon yang masih mencerna semua keadaan ini.

-

“Sial! Bahkan kunci candangan ini tidak bisa digunakan, kurasa anak itu menggunakan kunci engsel. Jika seperti ini, tidak ada cara lain selain mendobraknya”, ucap Siwon putus asa. Saat ini, mereka tengah berada di depan kamar Minho. Setelah mereka memanggil nama Minho secara bersahut-sahutan, anak itu tetap tidak memberikan respon lain selain menangis.

“Dobrak saja! Cepat!”, Kyuhyun pun secara tidak sadar membentak Siwon. Ia heran kenapa Siwon masih banyak berpikir disaat keadaan sedang mendesak seperti ini.

Dengan segala kekuatannya, Siwon mendobrak pintu yang kokoh itu. Hingga beberapa kali ia mencoba, akhirnya pintu terbuka juga. Disana, mereka melihat sesuatu  yang menggunduk dibawah selimut. Pasti Minho yang berada di bawah selimut itu. Tubuh anak itu terlihat bergetar dan suara tangisnya yang menggema terus keluar dari bibirnya. Sungguh kasihan.

“Minho..”, Siwon mencoba membuka selimut yang menutupi tubuh Minho

“Andwae!”, namun Minho tetap mengeratkan pegangannya pada selimut.  “Pelgi!”, sepertinya anak itu masih enggan untuk melihat wajahnya.

“Minggir!”, Kyuhyun menjadi tidak sabar saat Siwon tidak berhasil membuat Minho melepaskan pelindungnya. Ia mengangkat tubuh Minho, lalu  ia melepaskan selimut yang tengah Minho pegang secara paksa.

Anak itu meronta. Walaupun ia menutup mata dengan erat, tapi aliran air mata terus mengalir di pipinya.  Kyuhyun tetap membawa Minho kedalam pelukannya, saat Minho tidak berhenti meronta.

“Sssh.. Minho, tenanglah..”

Kyuhyun menggendong Minho, ia mengusap-ngusap punggung Minho, sambil mendengdangkan sebuah lagu yang selalu ia nyanyikan saat Suho terbangun dari mimpi buruk. Hingga akhirnya hanya isakan kecil yang keluar dari mulut kecil Minho. Melihat semua itu,  Siwon mematung saat merasakan hatinya menghangat. Sikap keibuan yang Kyuhyun berikan kepada Minho, benar-benar mampu membuat tangis ketakutan Minho mereda. Jujur saja, baru kali ini Siwon melihat suatu kejadian yang menggetarkan hatinya. Ia bahkan merasa malu, ia sendiri yang notabenenya merupakan appa kandung Minho, tidak mampu membuat anak itu tenang.

“Siwon..”

“....”

“Siwon..”

“Huh?”

Siwon  melamun, percaya atau tidak semua kejadian ini membuatnya kagum kepada Kyuhyun. Hingga ia merasa sosok Kyuhyun yang ada dihadapannya saat ini membuatnya terpukau.

“Bisakah kau membuatkan susu untuk Minho. Kurasa ia lapar dan hal itu yang membuatnya terbangun di malam hari”,

“Ah.. Ya.. baiklah”, ia pun tergagap.

-

Kyuhyun tidak habis pikir, dengan sikap Minho. Tadi, Minho memeluknya seperti anak monyet, sekarang dengan seenak hatinya, anak itu mengusirnya dan juga Siwon.

“Pelgi!”, cicit Minho sambil nyedot botol susu. Ia memang mengusir mereka, tapi ia tidak berani menatap kedua orang dewasa yang ada disana. Memang lampu sudah menyala kembali, tapi hujan yang deras ini masih belum reda.

“Ckckck.. Daddy tidak pernah mengajarkanmu untuk tidak tahu berterima kasih seperti ini, Minho! Jika mommy tidak sadar kau terbangun karena petir, mungkin kami tidak akan menemuimu hingga tangisanmu berakhir”, Siwon pun menggelengkan kepala melihat sikap anaknya ini.

“Sudahlah, lebih baik kau tidur lagi. Kau harus pergi ke kantor besok pagi. Biarkan aku bersama Minho disini. Lagipula aku tidak yakin anak ini akan bertahan seorang diri dikamarnya. Lihatlah, ia bahkan berjengit saat petir menyambar”, Kyuhyun menunjuk kearah Minho yang saat itu menutup mata dan telinganya  dikala suara petir terdengar. Sungguh lucu. Ia gagal dalam memperlihatkan ketangguhannya.

“Kau yakin?”, Siwon terlihat ragu.

“Serahkan saja padaku”, jawab Kyuhyun santai sambil melipat tangan di dada.

-

“Kita tidur satu ranjang”, pernyataan telak dari bibir Kyuhyun membuat Minho merengut. Ia semakin menggigit dengan keras botol susunya.

“Kau tidur di sisi kanan. Aku tidur di sisi kiri. Ada guling yang memisahkan kita, jadi kau tidak usah takut kita akan bersentuhan. Tidur!”, tegas Kyuhyun saat Minho masih duduk dengan tegak.

“Aku tidak akan segan-segan untuk mematikan seluruh lampu di kamar ini”, ancam Kyuhyun ketika ia berdiri disamping stop kontak, dan salah tangannya tepat berada diatas benda itu.

“Kyaa... Chiloee”, Minho segera membaringkan tubuhnya, sambil mengangkat selimut hingga menutupi kepalanya. Kyuhyun tersenyum, akhirnya ia berhasil membuat anak itu menurut. Ya, mungkin sedikit ancaman akan membuat anak itu jinak.

Kyuyhun pun ikut berbaring. Ia  memunggungi Minho, ia tahu anak itu pasti tidak ingin menatap wajahnya. Tapi,  kemudian ia merasakan cengkraman yang kuat pada piayamanya, saat petir menyambar kembali. Ia menoleh ke belakang dan menemukan Minho menelusupkan wajahnya ke bantal guling yang ada ditengah-tengah mereka, dengan tangan yang mencengkram bagian belakang piyama Kyuhyun. Kyuhyun menggeleng sambil tersenyum, ia merasa sangat terhibur dengan sikap anak ini. Anak yang sombong tapi sangat penakut.

Kyuhyun menyingkirkan guling itu. Lalu ia membawa Minho kedalam pelukannya. “Kemarilah”

“Andwae! Kau jahat! Kau melebut daddy Minho!”, Minho mencoba menolak sambil menempatkan telapak tangannya di dada Kyuhyun, bersamaan dengan pengakuan jujurnya itu, air mata Minho turun. Ia pun terisak lagi.

“Minho..”, lirih Kyuhyun.

“Aku tidak punya pikiran sepicik itu. Aku berjanji padamu, aku dan Suho tidak akan merebut daddy. Kemarilah”, Ia pun memaksa Minho untuk masuk kedalam pelukannya. Kyuhyun menepuk-nepuk pantat anak itu, sambil membisikan kata-kata yang menenangkan hati Minho.

“Aku berjanji, aku tidak akan merebut Siwon dari sisimu. Kau pegang janjiku, aku akan membuktikannya”, Kyuhyun pun bertekad untuk membuat Siwon memberikan kasih sayang  kepada Minho secara terbuka. Ya, Minho merasa tidak aman, ia takut Siwon akan mengusirnya. Andai saja Minho tahu, Siwon sangat menyayanginya, hanya saja Siwon tidak pernah memperlihatkan semua kasih sayangnya kepada Minho secara terang-terangan.

-

Semenjak malam itu, Minho tidak pernah berulah lagi. Ketika di rumah, ia cenderung bersikap pasif. Dan sekarang Kyuhyun pun belum pernah mendengar berita Suho yang di bully oleh Minho. Apakah Minho berubah? Sepertinya iya. Tapi Kyuhyun menyayangkan perubahan ini. Karena sinar kebahagiaan yang biasanya terpancar di mata seorang anak, sekarang telah meredup di kilatan mata Minho. Sinar itu seakan menghilang.

Ia lebih menyukai pribadi Minho yang nakal daripada yang pendiam seperti sekarang. Anak tirinya itu seakan menjadi seperti robot. Maka, saat sang ibu mertua mengusulkan untuk menyuruh Kyuhyun mengajak Siwon serta kedua anak mereka be

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
mnlkjhg #1
Chapter 13: Udah g update lg y kak ،، sayang bgt ... hikshiks
mnlkjhg #2
Chapter 13: Udah g update lg y kak ،، sayang bgt ... hikshiks
hani1709
#3
Chapter 13: Udah g update lg y kak,, sayang bgt...hikshiks
munffa #4
Chapter 3: seru br...bru nemu
sagitaboy #5
Chapter 13: lanjutin dong author..... ;-)
jungyeonaa #6
Chapter 13: Gak dilanjutin????:') penasaran kelanjutannya gmnnn
Evasetiani97 #7
Chapter 13: Mrshelmet lanjuttt ff yang inii dongg~ sukaaa samaaa ceritanyaaa nihhh, penasaran samaa akhir hubungan WonKyu dan MinSu ... pleaseplease :((
Desyarizky #8
Chapter 13: apa ff ini udh gak dilanjutin? padahal penasaran bgt sma kelanjutan hubungan wonkyu sma masa depannya suho nanti. apa yang bakal siwon lakuian kedepannya
Rismaaa #9
Chapter 13: Gak dilanjutin? :'(
pipidh #10
Chapter 13: Kok nggak dilanjutin sih??