Affair | 2

Affair

‘Atap. Sekarang’

 

Seulas senyum terukir di wajah Jongup. Ia segera memasukan handphonenya ke saku celana. Bergegas meninggalkan Junhong yang sedang asik menyantap makan siang di kantin.

 

“Kau mau kemana?” Junhong langsung bertanya karena Jongup menunjukan tanda-tanda akan meninggalkan dia sendirian di kantin. Junhong tidak suka makan sendirian, karena makan sendirian itu berarti dia memiliki resiko untuk di kerubuti gadis-gadis yang terkagum-kagum padanya. Memang sih, Junhong termasuk sebagai salah satu flower boy di Hanlim High. Tak heran ia memiliki begitu banyak penggemar.

 

“Atap,” jawab Jongup singkat.

 

“Aku ikut,” Junhong ikut berdiri tetapi Jongup langsung menahannya.

 

Jongup mendorong pundak Junhong agar ia kembali duduk ke kursinya, sembari berkata, “Kau tidak boleh ikut.”

 

Junhong memberengut, “Serahasia itukah? Hingga aku sendiri tidak boleh tahu?”

 

“Yup. Aku pergi dulu!” Jongup langsung melesat meninggalkan Junhong yang kali ini Nampak tidak senang.

 

Jongup hanya membutuhkan waktu lima menit dari arah kantin menuju atap gedung sekolah yang menjadi tujuan Jongup itu. Begitu sampai di atas, napas Jongup terengah-engah. Ia melonggarkan sedikit kerah bajunya agar dirinya dapat menghirup oksigen lebih banyak. Mata Jongup menyapu pemandangan seratus delapan puluh derajat di depannya. Dia menemukan Himchan memunggunginya. Pria itu, seperti biasa, sedang menikmati angin yang berhembus.

 

Jongup berjalan tanpa menimbulkan suara mendekati Himchan, dan langsung memeluknya. Ia membenamkan kepalanya pada punggung pria sepuluh tahun lebih tua darinya itu. Jongup selalu menyukai aroma tubuh Himchan. Aroma yang selalu berhasil membuatnya merasa tenang, dan aman.

 

Namun, tanpa disangka oleh Jongup sebelumnya, Himchan berbalik dan melepaskan diri dari pelukannya. “Apa yang sedang kau pikirkan, Moon Jongup?”

 

Jongup tidak mengerti apa yang dimaksud Himchan, “A-apa.. maksudmu?”

 

“Datang ke kelasku, menggodaku, memberikan senyuman genit padaku, menggambar hati di meja kantorku! Apa yang sedang kau lakukan?” Himchan mendakwa Jongup layaknya anak itu telah melakukan puluhan tindakan kriminal.

 

Jongup langsung membuka mulut untuk membela dirinya, “Aku hanya ingin menunjukan betapa seriusnya hubungan kita, hyung! Apa lagi yang bisa kulakukan sebagai pacarmu?”

 

Himchan memutar bola matanya, lelah dengan sifat kekanakan Jongup. “Setidaknya kau harus berhati-hati! Bagaimana jika oranglain tahu, huh? Seluruh murid akan meledekmu sebagai ‘gay’! Dan kakakmu serta ayahmu, mereka mungkin akan menendangmu keluar dari rumah!”

 

“Jika memang begitu, lalu apa yang kau pikirkan ketika kau menyatakan cinta padaku di musim gugur tahun lalu?”

 

“Itu jauh sebelum aku bahkan bekerja disini! Aku tidak tahu semuanya akan menjadi ber-”

 

“Kalau begitu sebaiknya kau menghawatirkan perasaanku sebelum kau bahkan mengambil konsekuensi dari hubungan ini!” Jongup berteriak pada Himchan, ia juga tak tahu kenapa ia bisa menjadi sekesal ini pada Himchan. Himchan tercengang.

 

"Aku tidak pernah memintamu menyukaiku! Aku juga tidak menyalahkan Tuhan atas apa diriku. Aku bahkan tidak menyalahkan cinta yang aneh ini! Karena aku tahu kau orang yang tulus, yang menjadi berkah tersendiri ditengah kehidupanku yang kacau balau.” Jongup mengeluh tanpa putus.

 

“Aku hanya ingin menunjukan bahwa aku peduli padamu, tapi kau malah menganggap semua perhatianku sebagai gangguan, iya kan….?” Jongup kembali berbicara, kali ini dengan suara yang lebih pelan, namun meyayat hati. Wajahnya tertunduk, matanya tiba-tiba perih sekali menahan air mata yang sedari tadi hendak keluar.

 

Himchan, ia merasa bersalah pada Jongup. “Jongup… aku…” ia bingung mengapa situasi menjadi berbalik secepat ini. Ia tidak bisa melihat Jongup menangis. Itu membuatnya merasa menjadi orang yang paling bersalah di dunia. Ya, Jongup adalah kelemahannya. Tangannya menghapus airmata yang mengalir deras di wajah muridnya itu. Ia menangkupkan kedua tangannya di pipi Jongup. Memaksa anak itu untuk menatapnya.

 

"Harusnya kau jangan bilang bahwa kau menyukaiku..." Jongup bergumam di sela tangisnya.

 

Himchan, semakin merasa bersalah pada anak itu, "Shhh... jangan bicara seperti itu".

 

Kemudian, ia menatap mata sipit Jongup dalam-dalam. Ia menarik napas, “Dengar… aku minta maaf atas ketidakpedulianku. Aku mengerti apa yang kau inginkan, hubungan yang normal. Tapi yang kuinginkan adalah… kita tidak boleh mencolok. OK? Kau harus tahan dirimu, jaga dirimu. Karena aku tidak ingin kau terluka karena ku, karena cinta kita.”

 

Jongup mengangguk lemah.

 

“Dan juga, kau… tidak. Maksudku, kita harus menunggu setidaknya sampai kau lulus.” Himchan hampir menyelesaikan apa yang sebenarnya ia ingin katakan pada anak itu. Untungnya, emosi Jongup sudah menurun. Sehingga anak itu menyerap semua kata-kata Himchan dengan baik.

 

Airmata Jongup kembali meleleh, “Mianhae, aku memang bodoh. Aku berjanji tidak akan berbuat seperti itu lagi.”

 

Himchan memeluknya, menenggelamkan kepala anak itu dalam pelukannya sampai tangisnya mereda. Himchan mengatakan semua hal yang dapat menenangkan Jongup.  Dan juga puluhan kata maaf karena telah menyalah artikan perhatian Jongup padanya. Himchan juga berkata pada Jongup bahwa semuanya akan bahagia pada waktunya. Bahwa yang mereka butuhkan hanya menunggu hingga saat yang tepat. Saat yang tepat bagi mereka berdua untuk berani mengungkapkan hubungan ini.

 

~~~~~~~~~~ continued ~~~~~~~~~~

 

>>> Aaaa... gak ngerti lagi. Jadi, intinya, mereka backstreet. Begitu. /failed author/

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
readme2010 #1
Chapter 7: Lanjutkaaaaan
Waijyn_Jung #2
Chapter 7: Hiks aku udah baca dari part 1 - 7, dan aku terhuraaa(?) banget :'(
next yah :'D
drew_alana
#3
Chapter 6: Jongup tuh 'sesuatu' banget! Cute kalo lagi genit begitu! Suka dech! Cepetan di update yach, next story nya!
KJNYeol
#4
Chapter 7: Akhirnya appa san anak berbaik semula..
BearLin
#5
Chapter 6: kasihan Jongup T_T mudah2an dg bantuan dokter Yoo hubungan appa dan anak ini baik kembali
Yongguk juga ayo bantu mendekatkan mereka berdua ^^
ckhybm
#6
Chapter 5: ih apa banget bapaknya nggak mau dengerin -_- emangnya nanti di luar sekolah, mereka nggak bisa ketemu? :/ aku jadi punya firasat buruk/? hahaha

kritik dan saran? hm sejauh ini aku blm ada. Cuma rasanya aneh aja, udah keseringan baca english dan skrg baca bahasa lagi, hahaha. Tapi secara keseluruhan sih udah bagus :)
KJNYeol
#7
Chapter 5: Jahat bangat appanya!!!
yah!! Jonup kata benaran malah gak percaya!!
ckhybm
#8
Chapter 4: aahh jongup melas banget sih :'''(

suka banget part jogup abis mandi yang mereka pelukan, terus sesekali himchan ngelus rambut himchan :""D sweetnya kebangetan <3333
ayo lanjut kaaaakkk <3:*
ckhybm
#9
Chapter 3: uhuk. yongguk bantuin jongup damai sama bapaknya dooong e_e
ckhybm
#10
Chapter 2: WHYY WHYYY UHUK kasian mereka ;;;; ayi bikin hubungan mereka ketauan kak. Biar seruuu wahahaha