15th of June

Second Life

Baekhyun POV

"Oppa..."

"Ya?"

"Aku dan oppa, siapa yang akan menemui Tuhan lebih dulu?"

"Kenapa bertanya seperti itu, Vio?"

"Aku hanya takut, aku meninggalkan oppa lebih dulu dan oppa akan sedih karenaku."

Aku memeluknya dengan erat. Ia membenamkan wajahnya di bahuku. Aku menepuk-nepuk punggungnya menenangkan. "Salah satu dari kita, tidak akan meninggalkan yang lainnya sendirian. Aku atau pun kau, akan bersama-sama bertemu dengan Tuhan."

Ia melepaskan pelukannya dan menatapku dalam-dalam. "Siapa yang akan tahu tentang masa depan, oppa?"

"Tidak ada. Maka dari itu, Vio harus menjadi gadis yang kuat, untuk ayah, eomma, dan oppa. Bertahanlah sampai akhir. Oppa tahu kaulah yang akan memenangkannya."

♤ ♤ ♤ ♤ ♤

It's 15 of June! And guess what? It's our Violet birthday!

Pagi ini mentari terlihat bersinar sangat terang. Setelah memastikan Vio masih terlelap di balik selimutnya, aku bergegas pergi mencari kado untuknya. Hari Sabtu di Jakarta bukan berarti penduduk disini berhenti beraktivitas, mobil, motor, dan segala kendaraan lainnya masih saja memenuhi tiap ruas jalan disini. Benar-benar sebelas-dua belas dengan Seoul. Tiba-tiba saja aku rindu kota itu.

Liburan kali ini, ayah dan eomma membawa aku dan Vio ke Indonesia, tepatnya Jakarta. Seperti tidak mau ketinggalan dengan penduduk Jakarta yang tengah lembur lainnya, diakhir pekan kali ini, ayah masih saja sibuk mengurusi toko meubelnya di daerah Jakarta Timur sedangkan eomma masih harus berkutat dengan pembukaan sebuah cabang baru Korean Restaurant nya di Bandung.

Di saat aku tengah berjalan-jalan di sebuah pusat pertokoan, mataku tiba-tiba terhenti pada sebuah kalung berliontin angsa putih. Dengan senyum terkembang, aku segera memasuki toko itu.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang pegawai toko perhiasan.

"Saya ingin membeli kalung itu," kataku sambil menunjuk kalung yang aku maksud. Ia lalu segera mengambilnya dan memberikannya padaku untuk kulihat.

"Pacar Anda pasti akan sangat menyukainya."

"No, It's not for my girl-frined. It's for my little sis."

Aku lihat pegawai toko perhiasan itu memasang tampang bingung. Mungkin baru pertama kali ia melihat seorang kakak laki-laki memberikan kalung untuk adik perempuannya. Atau entahlah, aku terlalu malas untuk memikirkan apa yang ia pikirkan mengenaiku. Tak berselang lama, aku melenggang dengan hati yang senang keluar dari toko perhiasan itu. Dengan sebuah kotak kecil tergenggam di tanganku, aku bergegas pulang untuk memberikannya pada Vio. Ia pasti akan sangat senang dan terkejut!

"Aku pulang!"

'Akh!" rintih seseorang yang kurasa Vio. Aku dengan cepat berlari menuju kamarnya.

"Gwenchana, Vio?" tanyaku panik.

"Perutku sakit, oppa," rintihnya hingga menangis.

Aku segera menggendongnya dan berlari menuju garasi mobil, "Bertahanlah!"

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
hikmahrzmn #1
Chapter 3: ditunggu update selanjutnya T-T
Marciakslp #2
I like this idea, update soon, neh? ^^