When the Last Teardrop Falls

When The Last Tear Drop Falls

 

 

If there was just one wish I could be granted here tonight

Seorang namja menekan kombinasi nomor pada alat pengunci otomatis di depan salah satu pintu apartemen yang berada di lantai 12. Ia hanya perlu menunggu beberapa detik sebelum akhirnya pintu apartemen itu terbuka dengan bunyi klik pelan. Namja itu mendorong pintu ke depan dan mendapati keriuhan yang terjadi di dalamnya.

“Hyung! Kembalikan PSP-ku! Hyung!” teriak seorang namja berperawakan kurus yang terlihat mengejar namja lainnya yang mengacungkan benda kesayangannya, PSP. Mereka berkejaran di ruangan yang diperuntukkan sebagai ruang tamu, mengitari satu set sofa empuk dengan meja kaca di tengahnya. Mereka tampak tidak peduli kalau aktivitas itu bisa berakibat hancurnya beberapa hiasan di sana.

“Andwe! Kembalikan dulu video-video yadongku yang kau sembunyikan itu!” balas seorang namja yang dikejar-kejar itu.

“Demi Tuhan, bukan aku yang menyembunyikannya hyung! Kali ini kau harus percaya padaku! Sungguh bukan aku yang mengambil dan menyembunyikannya!” teriak namja yang mengejar, berusaha menjelaskan. Namun, penjelasan itu ditolak mentah-mentah oleh namja yang dikejarnya.

“Aku tidak percaya dengan sumpahmu, Kyu-aa! Reputasimu sebagai evil maknae tidak akan membuatku 100% percaya padamu.” Balas namja yang dikejar. Sekarang mereka tidak lagi berlarian, melainkan saling berhadapan seperti ingin menyerang satu sama lain. Mendadak muncul namja lainnya dari dalam kamar sambil menggeliat dan mengucek-ucek kedua matanya.

“Hei, hei! Apa sih yang kalian ributkan? Mengganggu tidur cantikku saja.” Ujar namja yang baru keluar dari kamar itu. Kedua namja yang berkejaran itu menatapnya garang.

“Tidak usah ikut campur, Won-aa! Ini urusanku dengan Kyu evil itu.” ucap namja yang masih memegang PSP di tangan kanannya itu setengah membentak. Namja yang dipanggil Won itu mendelik kaget mendengar bentakan salah satu hyungnya itu.

“Mwo? Aish, aku kan hanya bertanya. Kenapa kau malah membentakku seperti itu, hyung?” balas Siwon sambil menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal. Sebelum dia mendapat semprotan yang lebih dahsyat dari hyungnya, namja itu segera mengeloyor pergi ke dapur. Sementara itu, namja yang baru saja masuk mengambil napas panjang dan menghembuskannya perlahan untuk menenangkan diri.

“Ya! Apa-apaan kalian ini? Ribut seperti anak kecil, ckck.” Cibir seseorang yang langsung mengalihkan perhatian kedua namja di hadapannya. Salah satu namja itu membulatkan matanya dan berteriak senang.

“Hae-aa! Kapan kau datang? Aku senang sekali akhirnya kau pulang. Kau tahu, sejak kau sibuk dengan dramamu Kyu evil ini selalu saja menjahiliku. Sekarang dia malah menyembunyikan video-video yadongku yang berharga. Bantu aku, Hae-aa.” Bujuk namja yang memegang PSP itu sambil bergelayut manja pada namja yang dipanggilnya Hae itu.

“Aish, apa yang kau lakukan Hyukkie? Menjijikkan sekali. Lepaskan! Aku sedang lelah.” Pinta namja yang digelayutinya sambil membebaskan dirinya dari teman terdekatnya itu. Namja yang dipanggil Hyukkie terlongo melihat penolakan Hae. Tanpa pikir panjang ia langsung melempar PSP yang ada di tangannya ke sembarang arah dan mengejar Hae.

“Ya! Hyung! Aah, untung saja aku berhasil menangkapnya. Awas kau Hyukjae hyung, berani-beraninya melempar PSP tersayangku ini. Lihat saja nanti.” Ujar namja yang akhirnya mendapatkan kembali PSP-nya. Ia mengelus-elus seluruh bagian PSP itu dan memeriksa kalau-kalau ada lecet yang akan membuatnya gusar setengah mati. Untunglah benda itu masih utuh tak bercela. Keributan itupun usai sudah dan segera disusul oleh keributan lainnya di dapur.

“Hae-aa, kau kenapa? Tidak biasanya kau menolakku seperti itu. Apa kau ada masalah?” tanya Hyukkie atau yang juga dikenal sebagai Lee Hyukjae dengan nama panggung Eunhyuk. Sementara yang ditanya hanya menggeleng frustasi.

“Aniyo, aku tidak apa-apa Hyukkie. Aku hanya lelah, tadi kan aku sudah bilang.” Jawab seorang namja yang memang dikenal paling dekat dengan Eunhyuk, Donghae. Tanpa memberikan salam kepada member lainnya seperti biasa, Donghae langsung masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Kedua matanya langsung tertutup begitu kepalanya menyentuh bantal. Eunhyuk yang melihat itu semua semakin bertambah bingung. Sebenarnya apa yang terjadi dengan ikan itu? gumamnya dalam hati. Eunhyuk urung membangunkan Donghae karena ia tahu kalau hal itu justru akan memperparah keadaan. Akhirnya ia memutuskan untuk membiarkan Donghae beristirahat di kamar.

“Hae-aa, kau tahu aku selalu ada untukmu. Panggil saja aku kalau ada apa-apa.” Ujar Eunhyuk sebelum meninggalkan kamar dan menutup pintunya dari luar dengan menyisakan celah kecil untuk berjaga-jaga kalau Donghae memanggilnya. Begitu mendengar pintu tertutup dan keadaan di sekitarnya kembali sunyi, Donghae membuka matanya dan menghela napas berat.

“Yoong-aa, maafkan aku.” desahnya sebelum jatuh dalam ketidaksadaran. Tanpa ia sadari seseorang tengah menatapnya tajam dari balik celah pintu yang memang tidak tertutup rapat. Rahang orang itu mengeras dan tangannya terkepal begitu mendengar apa yang Donghae katakan.

“Apa yang telah kaulakukan pada Yoonaku, hyung?” desis orang itu penuh amarah.

 

It would be to have you right back by my side

“Leeteuk hyung, sepertinya ada yang berbeda dari Donghae hyung.” Bisik Ryeowook yang masih sibuk dengan peralatan memasaknya di dapur. Leeteuk yang kebetulan datang untuk melihat dan mencicipi masakan Ryeowook mendongak ke arah salah satu dongsaengnya yang mendapat julukan eternal maknae itu.

“Hmm, begitu menurutmu?” tanya Leeteuk sambil menyuapkan sedikit hasil masakan Ryeowook ke dalam mulutnya. “Enak sekali Wookie-aa, tapi sepertinya kurang garam.” Ujar Leeteuk yang malah mengomentari masakan Ryeowook. Jelas saja namja itu kesal karena dipikirnya Leeteuk tidak mendengarkan perkataannya.

“Hyung, aku sedang membicarakan Donghae hyung, bukan masakanku.” Ujarnya jengkel. “Dan kalau hyung ingin lebih banyak garam, di wadah kecil itu masih banyak. Ambil saja sendiri”, lanjutnya acuh. Leeteuk kontan mendelik tajam pada Ryeowook yang biasanya selalu sopan pada siapa saja.

“Aish, baru segitu saja kau sudah ngambek. Hei, sejak kapan kau menjadi tidak sopan seperti ini? Jangan-jangan Kyu berhasil menularkan virus evilnya padamu.” Tebak Leeteuk yang langsung mendapat teriakan dari belakang punggungnya.

“Ya! Kenapa jadi aku yang disalahkan hyung?” tanya sang tersangka yang tidak terima dengan ucapan hyungnya itu, Kyuhyun. Leeteuk menoleh dan tersenyum minta maaf pada maknaenya itu.

“Mian Kyu, habis tidak biasanya Wookie bersikap acuh seperti ini. Aku hanya menduga dia tertular virus evilmu. Aku sama sekali tidak bermaksud menyalahkanmu kok.” Jawab namja yang telah memasuki usia 31 tahun itu tanpa rasa bersalah. Dengan santainya namja itu mendudukkan diri di sofa, bersebelahan dengan Kyuhyun yang kembali asyik dengan PSP-nya.

“Aish, anak ini. Baru sedetik yang lalu marah padaku, tapi sekarang sudah kembali masuk ke dunianya sendiri.” Ujar Leeteuk menggeleng pelan. Ia sungguh tidak mengerti apa yang menarik dari benda kecil berbentuk oval di tangan Kyuhyun itu.

“Hyung, ada yang tidak beres dengan ikanku!” teriak Eunhyuk yang mendadak muncul di hadapan Leeteuk dengan muka khawatir. Leeteuk mengernyit bingung.

“Ikan? Memangnya sejak kapan kau memelihara ikan?” tanya Leeteuk polos.

“Aish, maksudku Donghae. Apa kau lupa kalau dia punya nama panggilan ikan? Astaga, aku tidak menyangka hyung akan pikun secepat ini.” Jawab Eunhyuk setengah mengejek. Leeteuk hanya bisa mendelik sebal pada dancing machine grupnya itu. Kyuhyun dan Ryeowook malah menambah kekesalannya dengan tawa mereka yang menurutnya sumbang. Sementara Siwon dan Sungmin hanya terkikik pelan.

“Baiklah, kalian sudah puas menertawaiku? Huh?” tanya Leeteuk sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Serentak Siwon, Sungmin, Kyuhyun dan Ryeowook menutup mulut dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka. Begitu suasana mereda, Leeteuk kembali memfokuskan diri pada Eunhyuk.

“Memang ada apa dengan Donghae? Tadi Ryeowook juga mengatakan hal yang mirip denganmu.” Serentak semua kepala yang ada di ruangan itu menatap Eunhyuk dan menunggu namja itu merespon pertanyaan Leeteuk.

“Entahlah, tapi sikapnya tidak seperti biasa. Sore ini saja dia langsung masuk ke kamar dan tidur. Aku tidak percaya kalau dia hanya kelelahan.” Jelas Eunhyuk yang mendapat anggukan setuju dari Siwon dan Ryeowook. Kedua orang itu memang telah melihat keanehan Donghae hari ini.

“Benar hyung, aku perhatikan tadi Donghae hyung hanya diam saja waktu melihat Eunhyuk hyung dan Kyuhyun berkejaran di ruang tamu. Biasanya dia membantu Eunhyuk hyung jika sudah berurusan dengan Kyu.” Tambah Siwon sambil mengingat-ingat kejadian setengah jam yang lalu. Eunhyuk mengangguk keras mendengarnya. Leeteuk mengalihkan pandangannya pada Kyuhyun.

“Benar begitu Kyu?” tanyanya. Kyuhyun mendongak sesaat dan kembali meneruskan acara bermain bersama PSP-nya sambil menjawab acuh,”Molla. Tadi aku sibuk mencari cara untuk merebut PSP-ku kembali.”

Leeteuk dan Eunhyuk mendelik kesal pada maknae mereka. Namun mereka tahu kalau Kyuhyun sudah menempel dengan PSP-nya, maka ia tidak dapat diganggu gugat atau ditarik ke dunia nyata sebelum PSP itu berpindah tempat dari tangannya.

“Hyung, apa ini ada hubungannya dengan Yoona?” tanya Siwon yang mencoba menebak. Serentak fokus pandangan beralih kepadanya, terkecuali Kyuhyun yang tetap setia dengan PSP-nya. Eunhyuk memiringkan kepalanya, tampak memikirkan dugaan Siwon.

“Hmm, mungkin Wonnie ada benarnya. Apa hyung ingat saat kejutan penyambutan Yoona di rumahnya, Donghae menolak untuk ikut dan beralasan ingin berkunjung ke rumah saudaranya di Busan?” ujar Eunhyuk yang ditanggapi anggukan oleh lainnya.

“Ne, aku ingat itu. Dan aku dengar dari uri Taeyeon kalau belakangan ini Yoona dekat dengan Jonghyun.” Gumam Leeteuk. Eunhyuk, Siwon dan Ryeowook mendengus saat Leeteuk mengatakan “uri Taeyeon” meskipun mereka tahu kalau leader mereka dengan leader SNSD itu memang ada hubungan khusus.

“SHinee Kim Jonghyun?” tanya Sungmin hati-hati. Matanya melirik ke arah seseorang yang sedari tadi hanya diam. Namun namja penggemar warna merah muda itu tahu kalau orang yang diliriknya kini mendengarkan dengan seksama begitu nama Yoona disebut.

“Ani. CNBlue Lee Jonghyun, adik Donghae.” Jawab Leeteuk tanpa memperhatikan perubahan ekspresi di wajah Sungmin. Ia bahkan tidak merasakan ketegangan yang berasal dari seseorang yang duduk di sebelahnya.

“Yoona dekat dengan Jonghyun? Apa mereka… saling menyukai?” kali ini Ryeowook yang bertanya sambil menata beberapa piring di meja makan yang berisi hasil masakannya.

“Tidak mungkin! Aku tahu pasti kalau Yoona hanya menyukai Donghae.” Bantah Eunhyuk cepat. Sungmin menoleh cepat ke seseorang yang kini terdiam. Tangannya tidak lagi bergerak lincah di atas PSP-nya. Orang itu menggigit bibir bawahnya dan berusaha keras untuk mengendalikan tubuhnya.

“Kyu, kau kenapa? Mendadak tegang seperti ini.” Tanya Leeteuk yang menyadari perubahan Kyuhyun. Namja yang ditanya hanya menggeleng acuh dan beranjak dari sofa.

“Aniyo. Aku mau ke kamar mandi sebentar.” Ujarnya dan berjalan ke kamar mandi. Sebelum mencapai pintu kamar mandi, ia mendekati Sungmin dan menyerahkan PSP-nya, “Aku titip ini hyung”. Sungmin menerima PSP itu dengan raut muka khawatir. Siwon memperhatikan itu semua dan merasakan adanya keanehan.

“Sungmin-aa, kenapa kau menatap Kyu seperti itu? Kau dan Kyu tidak …?” tanya Siwon menggantung. Sungmin yang mengetahui arah pembicaraan Siwon mendelik tajam pada namja itu dan membantah keras, “Tentu saja tidak! Hapus pikiran kotormu itu Won-aa”.

“Kalian kenapa?” tanya Ryeowook yang terlihat kebingungan dengan sikap Siwon dan Sungmin. Leeteuk dan Eunhyuk juga menoleh dan menatap mereka.

“A… Ani. Lalu bagaimana ini? Apa perlu kita selidiki hubungan Yoona dan Jonghyun?” tanya Sungmin yang berusaha mengalihkan topik pembicaraan. Eunhyuk mengerutkan kening mendengar pertanyaan Sungmin.

“Bagaimana menurutmu hyung? Apa harus kita lakukan itu?” tanya Eunhyuk meminta pendapat Leeteuk. Bagaimanapun juga Leeteuk adalah leader mereka dan pendapatnya sangat diperlukan jika terjadi masalah menyangkut mereka.

“Sepertinya kita serahkan saja masalah itu pada member SNSD saja. Aku yakin mereka sedang menyelidiki hal ini. Yang perlu kita lakukan saat ini adalah menanyai Donghae dan mencari tahu apa yang membuatnya seperti ini. Arraseo?” jelas Leeteuk.

“Ne, hyung.” Jawab semuanya. Pembicaraan mereka baru saja selesai ketika terdengar decitan pintu dari kamar Donghae. Semuanya menoleh dan mendapati Donghae yang tampak berantakan. Kausnya tampak kusut, begitu juga tatanan rambutnya yang sudah tidak lagi rapi. Donghae menguap dan akhirnya menyadari kalau beberapa orang tengah memperhatikannya.

“Ada apa? Apa kalian baru pertama kali melihat orang yang baru bangun tidur?” tanya Donghae dengan nada sinis. Tanpa menghiraukan tatapan tidak percaya dari mereka, Donghae melangkah ke kamar mandi dan hampir saja bertubrukan dengan Kyuhyun yang baru saja keluar dari dalam.

“Aw, ya! Hampir saja.” Jerit Donghae yang mundur ke belakang untuk menghindari tabrakan dengan Kyuhyun. Kyuhyun yang biasanya akan membalas teriakan Donghae kini terdiam dan malah melayangkan tatapan menusuk ke salah satu hyung yang dipercayainya itu. Donghae mengerut keheranan melihat sikap Kyuhyun padanya. Baru saja ia melangkah masuk ke kamar mandi dan hendak menutup pintunya, sebuah tangan menahan pintu itu dari luar.

“Apa yang telah kau lakukan pada Yoona, hyung? Apa yang telah kau lakukan pada Yoonaku?” tanyanya pelan namun tajam dengan penekanan pada kata “Yoonaku”. Donghae mematung mendengarnya.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet