---

Dari sisi tempat tidur Suho, suara ketukan tombol ponsel terdengar hampir berima. Sehun tahu hyung-nya itu mungkin sedang bertukar pesan dengan seseorang di EXO-M mengenai keberhasilan event hari ini. Sesaat setibanya di dorm, Suho mengirim pesan ucapan terima kasih pada setiap anggota EXO karena semuanya langsung masuk ke kamar masing-masing, terlalu lelah untuk mengucapkan ‘selamat malam’ sekali pun.

“Sehun-ah?”

“Um?”

“Apa aku menganggu?”

Sehun menoleh pada Suho. Wajah Suho terlihat samar di atas cahaya ponsel. “A-ni...”

“Lalu kenapa kau belum tidur?”

Sehun mengganti posisi tidur. Kali ini satu lengan ia letakkan di bawah bantal, bantu menopang kepalanya lebih tinggi. Matanya masih terbuka penuh, tak terpengaruh kelelahan. Dalam kondisi biasa, ia pasti sudah tidur tak sampai dua detik setelah mendarat di kasur. Kejadian luar biasa tadi bila dijabarkan pada Suho, apakah benar tidak apa-apa?

Tidak.

Apa tanggapan Suho nanti?

Apa ia akan mengatakan sesuatu yang tak mengenakkan?

“Sehun...” Suho mendekat ke sisi tempat tidur Sehun. “Kau... merindukan ibumu?”

Biasanya itu alasan yang Sehun gunakan bila Suho mendapatinya terjaga menatap langit-langit di tengah malam. Beberapa kesempatan hal itu benar adanya. Sehun merindukan i