-13-

being used is... Amazing!
Please log in to read the full chapter

 

----

 

“Luhan...” Xiu Min menghentikan langkahnya. Ditatapnya rekan satu grupnya itu, lalu beralih pada jemari mereka yang masih terjalin. Kelembaban antar mereka bercampur rata, menjadikan tangan Xiu Min berasa kebas, hampir mati rasa. “Kurasa... sudah saatnya kau melepas tanganku”

 

Luhan akhirnya ingat selama ini ia membawa Xiu Min di genggamannya seperti ibu yang takut kehilangan anaknya. Membawanya ke mana pun ia melangkah, di mana pandangan Sehun berada dalam jangkauannya. Wajar saja Xiu Min mengingatkan dirinya sejak mereka sekarang sudah berada di dalam van EXO-M, bersiap keluar dari tempat parkir, mengantar member pulang ke dorm. Sehun dan van EXO-K melaju terlebih dahulu, beberapa menit sebelumnya sementara van EXO-M menunggu kembalinya Lay dari toilet, mengambil earphone yang tertinggal.

 

Luhan menarik tangannya sambil berdeham. Saking terbiasanya, ia bisa menganggap jemarinya sudah mentransplantasi milik Xiu Min. “Terima kasih atas hari ini, bao zhi...”

 

Ucapan terima kasih itu... untuk apa?, pikir Xiu Min. Karena ia sudah meminjamkan jemarinya? Karena XiuHan berhasil dihidupkan? Atau karena Sehun bermuka masam sepanjang acara, mengerucutkan bibirnya di balik punggung Kai, dengan sorot mata puppy yang meminta belaian pemiliknya? Xiu Min tak tega melihat pandangan dongsaeng yang berusia 4 tahun di bawahnya itu. Tapi apa daya, permainan ini diinisiasi oleh Luhan dan ia hanya sebagai pemeran pembantu.

 

Pemeran pembantu antagonis.

 

Ah, ucapan terima kasih Luhan barusan jadi pemantik pertentangan dalam diri Xiu Min... lagi.

 

Apakah pantas membantu seseorang menyakiti orang lain?

 

Xiu Min menggelengkan kepalanya, mengusir penyesalan itu. Ini adalah yang terbaik, kata Luhan, saat membisikkan rencana tersebut. Bukankah dirinya sudah menawarkan bantuan secara sepihak? Kenapa Xiu Min jadi galau? 

 

Ia merasa... ini tak benar?

 

Malamnya, Xiu Min berjinjit keluar dari kamarnya, masuk ke toilet dorm. Semua member sudah terlelap kecuali Chen yang masih ada di depan TV, memuaskan inderanya, menonton acara TV korea yang dapat dipahaminya lahir-batin. Fasilitas hiburan yang tak akan ditemukan di dorm di Cina. Xiu Min duduk di atas kloset, mencari nomor Sehun di phonebooknya.

 

Tersambung. Satu ketukan... dua ketukan... tiga ketukan... Diangkat.

 

“Yeoboseyo?” kata Xiu Min. Tak ada jawaban. “Se-Sehun-ah...”

 

“Oh, hyung...”

 

Chakamanyeo. Kapan suara Sehun berubah dalam dan berat?

 

“Jong-in?” tebak Xiu Min.

 

Diam.

 

“Jongin-ah, kaukah itu?” Terdengar bunyi bergemeresak dan Xiu Min menduga sambungan akan diputus. Ia buru-buru menahan Kai. “Sebentar, bisakah kau sambungkan aku dengan Sehun?” Tak ada sahutan. Xiu Min meneliti nomor yang tertera di layarnya jelas-jelas tertulis nama Sehun. “Jongin, Sehun...”

 

“Sehun sedang menangis” jawab Kai tanpa nada.

 

“Iye?”

 

Kai menghembuskan napas ber

Please log in to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
yonhasei
#1
Chapter 19: yas. Yas. YAS. oh sehun you da real mvp umumuuu
yonhasei
#2
Chapter 18: xiumin hyung I love you so much please marry meeee
yonhasei
#3
Chapter 17: fuuuuh... yas masih lanjut yas
yonhasei
#4
Chapter 16: oh gitu. reply, luhan!
yonhasei
#5
Chapter 15: i-ini.... pendeeekk T.T dan apa yg sehun lakukan tengah malam lewat web heuuu
yonhasei
#6
Chapter 14: sahabatku. sahabatku. ya ya
yonhasei
#7
Chapter 13: wew chen emang keliatan enjoy aja dengan hidupnya sendiri hwhwhw /salpok
yonhasei
#8
Chapter 12: because of you? hwhwhw
yonhasei
#9
Chapter 11: revenge? ._.
yonhasei
#10
Chapter 10: o... ke. kayaknya bakal seru hwhwhw